Anda di halaman 1dari 6

81

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi UF. 2011. Dasar – Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta :


Rajawali pers.

Aditama, T. Y. 1999. Dampak Asap Kebakaran Hutan terhadap Kesehatan Paru.


YP IDI & IDKI, Jakarta. p.3-33.

Adnan A., Perwitasari D.A. dan Mulyani U.A. 2014. Validation of St. George
Respiratory Questionnaire (SGRQ) into Indonesian version for
Tuberculosis Patients in Indonesia, International Journal of Public Health
Science (IJPHS), 3(3),179-184.

Agnesti D., Perwitasari D.A. dan Mulyani U.A., 2013, Pengukuran Kualitas
Pasien Tuberkulosis pada Terapi Tahap Intensif dan Lanjutan
menggunakan Kuesioner St. George Respiratory Questionnaire (SGRQ) di
Wilayah Yogyakarta, Tesis, Program Pasca Sarjana Farmasi Universitas
Ahmad Dahlan Yogyakarta, 27-28.

Agustin, E. 2015. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar
Dabin IV Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Skripsi. Universitas
Negeri Semarang, Semarang.

Amin, Z. dan Bahar, A. 2007. Tuberkulosis Paru. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid III. Edisi 5. FKUI, Jakarta.

Angriyani, D. 2008. Kualitas Hidup pada Orang dengan Penyakit Lupus


Erythematotus (Odapus). Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya.

Antoni. 2008. Cara Pengambilan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Klinik.


Diakses dari (http://www.scribd.com). Diakses Tanggal 14 September
2017.

Aye´, R; Wyss K; Abdualimova, H; dan Saidaliev, S. 2011. Factors Determining


Household Expenditure for Tuberculosis and Coping Strategies in
Tajikistan. Tropical Medicine and International Health, 16(3), pp.307–
313.

Azhar, K. dan Perwitasari, D. 2013. Kondisi Fisik Rumah dan Perilaku dengan
Prevalensi TB Paru di Propinsi DKI Jakarta, Banten dan Sulawesi Utara.
Media Litbang Kesehatan, 23 (4) : 172 – 181.

Bae Y.J., Kim Y.S., Park C.S., Lee Y.S., Chang Y.S., Cho Y.S., Jang A.S., Cho
S.H., Choi B.W., Kim S.G., Moon H.B. and Kim T.B. 2011. Reliability
82

and Validity of the St Georges Respiratory Questionnaire for Asthma. The


International Journal of Tuberculosis and Lung Disease, 15(7), 966-971.

BPS. 2015. Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Tahunan 2010 – 2020 Provinsi


Riau. BPS, Pekanbaru.

Brauer, M. 2018. Health Impact of Biomass Air Pollution. Diakses dari


(http//www.firesmokeheealth.org). Diakses pada Tanggal 28 Februari
2018.

Bulan, R. 2009. Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Anak
Thalasemia Beta Mayor. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Calman, K.C. 1985. Quality of Life- a Response to K C Calman. Journal of


Medical Ethics.

Cohen, DD; Hopke, PK; Begum, BA; Biswas, SK; Bangfa, N; Pandit, GG;
Santoso, M; Chung, YS; Davy, P; Markwitz, A; Waheed, S; Siddique, N;
Santos, FL; Pabroa, PCB; Consy, SS; Wimolwattanapun, W; Bunprapol,
S; Vuong, TB; Hien, PD; dan Markowitcz, A. 2008. Urban Air Quality in
The Asian Region. Science of Total Environ, 404 : 103 – 112.

Corwin, EJ. 2000. Buku Saku Patofisiologi. EGC, Jakarta.

Crofton, J. 2002. Tuberkulosis Klinis. Widya Medika, Jakarta.

Dawud, Y. 1999. Smoke Episodes and Assessment of Health Impacts Related to


Haze from Forest Fires: Indonesian Experience. The Indonesian
Association of Pulmonologist. Persahabatan Hospital, Jakarta. p 313-22.

Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat
Jenderal POM, Jakarta.

_________. 2002. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Tuberkulosis. Jakarta.

_________. 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta.

_________. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan Kementerian Kesehatan. Jakarta.

Dinas Kehutanan Provinsi Riau. 2015. Rencana Strategis Dinas Kehutanan


Provinsi Riau 2014 – 2019. Pekanbaru.

Dinas Kesehatan Provinsi Riau. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Riau. Pekanbaru.
83

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. 2015. Profil Kesehatan Kota Pekanbaru.


Pekanbaru.

Direktorat P2PL. 2012. Laporan Situasi Terkini Perkembangan Tuberkulosis di


lndonesia Tahun 2011. Kementerian Kesehatan RI.

Dhuria M., Sharma N., and Ingle G.K. 2008. Impact of Tuberculosis on the
Quality of Life, Indian journal of community medicine: official publication
of Indian Association of Preventive & Social Medicine, 33(1), 58.

Faisal, F.; Yunus, F.; dan Harahap, F. 2012. Dampak Asap Kebakaran Hutan pada
Pernapasan. RS Persahabatan, Jakarta.

Frank, CL. 1995. Toksikologi Dasar Asas, Organ Sasaran dan Penilaian Resiko.
Edisi II. UI Press, Jakarta.

Hayati, A. 2011. Evaluasi Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Paru Tahun


2010 – 2011 di Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Depok. Diakses
Tanggal 18 Januari 2018 dari (http://pustaka.unpad.ac.id).

Hidayat, S; Faisal, Y; dan Agus, DS. 2012. Pengaruh Polusi Udara dalam
Ruangan terhadap Paru. Cermin Dunia Kedokteran, 1 (39).

Irawan, A; Sutomo, AH; dan Sukandarrumidi. 2017. Indeks Standar Pencemar


Udara, Faktor Meteorologi dan Kejadian ISPA di Pekanbaru. Laporan
Penelitian, Pekanbaru.

Jasaputra, DK; Onggowijdjaja, P; dan Soeng, S. 2005. Akurasi Deteksi


Mycobacterium tuberculosis dengan Teknik PCR menggunakan “Primer
X” dibandingkan dengan Pemeriksaan Mikroskopik (BTA) dan Kultur
Sputum Penderita dengan Gejala Tuberkulosis Paru. JKM: 5 (1); 7 – 14.

Jong, K. 2011. Psychosocial and Mental Health Interventions in Areas of Massive


Violence 2nd ed., Medecins San Frontier. Rozenberg Publishing Services,
Amsterdam.

Kassim, I dan Ray, CG. 2004. Sherris Medical Microbiology (4th ed.). McGraw
Hill.

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta.

Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup. 1988. Kepmen No.


KEP-02/MENKLH/1988 Tentang Pencemaran Udara. Jakarta.
84

Kenedyanti, E dan Sulistyorini, L. 2017. Analisis Mycobacterium Tuberculosis


dan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal
Berkala Epidemiologi, 5 (2) : 152 – 162.

Keputusan BAPEDAL. 1997. Keputusan No. KEP-107/Kabapedal/11/1997


tentang Perhitungan dan Pelaporan serta Informasi Indeks Standar
Pencemar Udara. Jakarta.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Keputusan No.


HK.02.02/MENKES/117/2015 tentang Data Penduduk Sasaran Program
Pembangunan Kesehatan tahun 2015-2019. Jakarta.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. 1997. Kepmen No. 45 Tahun


1997 tentang ISPU. Jakarta.

Kusnoputranto, H. 2000. Dampak Pada Kualitas Udara dan Bising. Disampaikan


dalam kursus dasar Amdal. FKM-UI. Depok.

Maisarah. 2012. Gambaran Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS yang Menjalani


Perawatan di RSUP Haji Adam Malik. USU, Medan.

Manalu, HSP. 2010. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kejadian TB Paru dan
Upaya Penanggulangannya. Jurnal Ekologi Kesehatan, 4 (9) : 1340 –
1346.

Misnadiarly. 2006. Mengenal, Mencegah, Menanggulangi TBC Paru, Ekstra Paru,


Anak, dan Pada Kehamilan, Edisi-1. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Moestikahadi, S. 2001. Kumpulan Karya Ilmiah Mengenai Pencemaran Udara.


ITB, Bandung.

Mukhtar. 2013. Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif. GP Press Group, Jakarta.

Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Edisi Kedua. University


Press, Surabaya.

Musadad, DA. 2002. Sanitasi Rumah Sakit sebagai Investasi. Cermin Dunia
Kedokteran, 1 (38).

Ninot, G; Soyez, F; and Prefaut, C. 2013. A Short Questionnaire for The


Assessment of Quality of Life in Patients with Chronic Obstructive
Pulmonary Disease: Psychometric Properties of VQ11. Health and
Quality of Life Outcomes, 11 (1): 179.

Nofitri. 2009. Kualitas Hidup Penduduk Dewasa di Jakarta. Diakses dari


(http://www.lontar.ui.ac.id). Diakses pada Tanggal 18 Januari 2018.
85

Nugroho, A. 2005. Bioindikator Kualitas Udara. Universitas Trisakti, Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2012. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.

Nurjana, MA. 2015. Faktor Resiko Terjadinya Tuberkulosis Paru Usia Produktif
(15 – 49 Tahun) di Indonesia. Jurnal Keperawatan. Balai Litbang P2B2,
Donggala.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 1999. PP No. 41 tahun 1999 Tentang


Pencemaran Udara. Jakarta.

Rao, SN. 1994. Pedoman Pengendalian Pencemaran Udara. Ambien yang


Berhubungan dengan Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Riskesdas. 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI


Tahun 2013. Diakses dari (http://www.depkes.go.id). Diakses Tanggal 18
Januari 2018.

Ruditya, AN. 2015. Hubungan Faktor Individu dan Faktor Sosial terhadap Penilaian
Dimensi Kualitas Produk di Apotek Rawat Jalan. Skripsi. Universitas
Airlangga, Surabaya.

Schwela, D. 2001. The WHO-unepwmo Health Guidelines for Vegetation Fire


Events. Department of Protection of The Human Envirinment, Occupational
and Environmental. Geneva.

Somantri, I. 2009. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan


SistemPernafasan. Salemba Medika, Jakarta.

Suarni, H. 2009. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian TB Paru Baru BTA
Positif di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Bulan Oktober Tahun 2008
– April Tahun 2009. Skripsi. FKM UI, Depok.

Sudoyo, AW; Setyohadi, B; dan Alwi, I. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid
3 Edisi V. Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta.

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.

Sumaryati. 2011. Polusi Udara di Kawasan Cekungan Bandung. Berita


Dirgantara, 12 (3) : 83 – 89.

Suryani; Widianti, E; Hernawati, T; dan Sriati, A. 2015. Psychosocial Need Analysis


of Patients with Pulmonary Tuberculosis. Makara Journal of Health
Research, 18 (3).
86

Tsai, CL; Page, JH; Cydulka, RK; Rowe, BH; and Camargo, CA. 2008. The Short-
Form Chronic Respiratory Disease Questionnaire was a Valid, Reliable,
and Responsive Quality-of-Life Instrument in Acute Exacerbations of
Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Journal of Clinical
Epidemiology, Canada. pp. 489 – 497.

Undang – Undang RI. 1997. Pasal 1 Ayat 12 Tentang Pencemaran Lingkungan.


Jakarta.

Yunianti, RN. 2012. Hubungan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup pada
Penderita Tuberkulosis Paru (TB Paru) di Balai Pengobatan Penyakit Paru-
paru (BP4) Yogyakarta Unit Minggiran, Jurnal Tuberkulosis Indonesia, 8(2),
7-11.

Vantegodt, S; Merrick, J; and Andersen, NJ. 2003. Quality of Life Theory I. The
IQOL Theory: An Integrative Theory of The Global Quality of Life
Concept, The Scientific World Journal.

WHO. 2003. Adherence to Longterm Therapies Evidence for Action. WHO,


Geneva.

_____. 2005. Bahaya Bahan Kimia pada Kesehatan Manusia dan Lingkungan.
EGC, Jakarta.

_____. 2009. Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever. WHO, Geneva.

_____. 2010. Pencegahan dan Pengendalian ISPA di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan. Jakarta.

Widoyono. 2011. Penyakit Tropis : Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan


Pemberantasannya. Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta.

Xiao, X. 2011. Leccithin-Linker Microemulsi-Based Gels for Drug Delivery.


Tesis. Departement of Chemical Engineering and Applied Chemistry.
University of Toronto, Canada.

Anda mungkin juga menyukai