Anda di halaman 1dari 3

Menurut pedoman penatalaksanaan Global Initiative for Astma (GINA),

setelah diagnosis astma telah ditentukan dan kondisi asma akut telah ditangani,
pemilihan terapi lanjutan berdasarkan sebuah siklus yang terdiri atas penilaian
(assesment) , penyesuaian pengobatan (adjust treatment), dan evaluasi respon
pengobatan (review response) dengan beberapa tingkat penatalaksanaan sebagai
berikut (GINA, 2018) :

Gambar x.x Tingkat penatalaksanaan Asma


1. STEP 1 : Pemberian SABA seperlunya, tanpa obat controler; tingkat terapi
ini diindikasikan hanya jika gejala asma jarang terjadi, tidak ada terbangun pada
malam hari karena asma, tidak ada eksaserbasi pada tahun lalu, dan FEV1 normal
2. STEP 2 : Dosis kecil Kortikosteroid Inhalasi secara rutin sebagai
maintenance + SABA seperlunya sebagai reliever
3. STEP 3 : Dosis kecil Korikosterois Inhalasi / LABA secara rutin + SABA
seperlunya atau Kortikosteroid Inhalasi / Formoterol sebagai maintenance
dan reliever; untuk eksaserbasi ≥1 pada tahun lalu, pemberian dosis rendah BDP
/ formoterol atau BUD / formoterol sebagai teapi maintenance dan reliever lebih
efektif dibandingkan teapi maintenance dengan Kortikosteroid Inhalasi / LABA +
SaBA seperlunya.
4. STEP 4 : Dosis kecil Kortikosteroid Inhalasi / Formoterol sebagai terapi
maintenance dan reliever, atau Dosis Medium Kortikosteroid Inhalasi /
LABA sebagai terapi maintenance + SABA seperlunya sebagai reliever.
5. STEP 5 : Rujuk untuk investigasi lebih lanjut dan treatment tambahan;
treatment tambahan terdiri atas Anti-IgE (omalizunab) untuk asma alergi berat.

Pasien sebaiknya dilihat 1-3 bulan setelah memulai pengobatan dan


setiap 3-12 bulan setelah itu, kecuali pada kehamilan maka mereka harus
diperiksa setiap 4-6 minggu. Jika terjadi eksaserbasi, kunjungan tinjauan dalam 1
minggu harus dijadwalkan. Frekuensi tinjauan tergantung pada tingkat kontrol
awal pasien, respons mereka terhadap perawatan sebelumnya, dan kemampuan
serta kemauan mereka untuk terlibat dalam manajemen diri dengan rencana
tindakan (GINA, 2018).
Asma adalah suatu kondisi yang bervariasi sehingga penyesuaian secara
periodik dari dokter dan pasien sangat diperlukan. Indikasi perlunya ada
peningkatan tingkat penatalaksanaan adalah sebagai berikut (GINA, 2018) :
 Peningkatan berkelanjutan (setidaknya selama 2-3 bulan): jika
gejala dan / atau eksaserbasi tetap ada meskipun 2-3 bulan
perawatan dengan pengontrol, kaji masalah-masalah umum
berikut sebelum mempertimbangkan peningkatan :
o Teknik pengguna inhaler salah
o Kepatuhan yang buruk
o Faktor resiko yang dapat dimodifikasi, misalnya merokok
o Apakah gejala akibat adanya kondisi komorbitas, misalnya rinitis
alergi.
 Peningkatan jangka pendek (selama 1-2 minggu) oleh dokter atau
oleh pasien dengan rencana tindakan asma tertentu, misalnya
selama infeksi virus atau paparan alergen.
 Penyesuaian sehari-hari oleh pasien untuk pasien yang diresepkan
dosis rendah beclometasone / formoterol atau budesonide /
formoterol sebagai terapi maintenance dan terapi reliever.
Pertimbangkan menurunkan tingkat penatalaksanaan begitu kontrol
asma yang baik telah dicapai dan dipertahankan selama 3 bulan, untuk
menemukan dosis terendah pengobatan yang dapat mengendalikan gejala
dan eksaserbasi, serta meminimalkan efek samping. Tingkat
penatalaksanaan dapat diturunkan dengan pertimbangan berikut (GINA,
2018) :
 Waktu yang tepat untuk dilakukan penurunan tingkat, misalnya tidak
ada infeksi saluran pernafasan, pasien tidak sedang bepergian, dan
tidak sedang hamil.
 Turunkan formulasi yang tersedia untuk mengurangi dosis
Kortikosteroid Inhaler sebesar 25-50% pada interval 2-3 bulan.
 Jangan sepenuhnya menghentikan Kortikosteroid Inhalasi (pada
orang dewasa atau remaja) kecuali diperlukan sementara untuk
mengonfirmasi diagnosis asma.

Anda mungkin juga menyukai