ENDOMETRIOSIS
PENDAHULUAN.
Endometrium merupakan lapisan dalam dinding kavum uteri, normal tidak
terdapat di tempat lain. Endometrium terdiri dari jaringan ikat / stroma dan sel-sel
selapis kubis yang berproliferasi menebal setelah haid dan runtuh pada saat
haid.Siklus endometrium juga dipengaruhi poros hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Puncak LH hipofisis terjadi 24-36 jam sebelum ovulasi. Estradiol dihasilkan sel
teka interna folikel, pascaovulasi sel teka menjadi sel lutein, menghasilkan
progesteron.
Endometriosis yaitu pertumbuhan abnormal dari kelenjar endometrium
dan stroma di luar uterus. (terdapatnya jaringan kelenjar atau stroma endometrium
di tempat / organ lain selain dinding kavum uteri).
PATOGENESIS.
1. Teori Histogenesis.
Regurgitasi tuba epitel menstruasi - implantasi jaringan endometrium pada
tempat abnormal tersebut. Faktor determinasi yang diperkirakan dominan adalah
regurgitasi darah haid / menstruasi retrograd (darah haid yang tidak keluar melalui
serviks mengalir ke tuba-ovarium dan keluar ke rongga peritoneum), yang
kemudian tumbuh berkembang karena oleh organ yang ditempati tidak
mengadakan reaksi penolakan (karena bukan benda asing / antigen).
Teori Histogenesis : transplantasi, metastasis limfatik / vaskuler.
Faktor determinasi adalah respons imunologik yang rendah, faktor genetik, status
hormon steroid dan hormon pertumbuhan.
3. Teori induksi.
Lanjutan teori metaplasia, diperkirakan faktor biokimia endogen
menginduksi perkembangan sel peritoneal yang tidak berdiferensiasi, menjadi
jaringan endometrium.
Pasca operasi uterus (misalnya miomektomi atau sectio cesarea) dapat
terjadi lapisan endometrium melekat atau terjahit dengan miometrium kemudian
tumbuh menjadi endometriosis. Yang diterima akhirnya adalah patogenesis
MULTIFAKTORIAL : genetik, imunologi, endokrin, mekanik.
(ENDOMETRIOSIS : "the disease of many theories in gynecology", seperti
halnya pre-eklampsia pada obstetri)
KLASIFIKASI ENDOMETRIOSIS :
Sedang :
− Endometriosis pada satu atau kedua ovarium disertai parut dan retraksi
atau endometrioma kecil.
− Perlekatan minimal juga di sekitar ovarium yang mengalami endometriosis
Berat :
Endometriosis pada satu atau dua ovarium, ukuran
lebih dari 2 x 2 cm2.
Klasifikasi lain :
AFS 1966, Dmowsky 1975, Kistner 1977, Buttram 1978, Cohen 1978
Klasifikasi AFS menggunakan skoring sistem berdasarkan ukuran massa
endometriosis di tiap-tiap pertumbuhannya.
Perdarahan intraperitoneal.
Perlengketan (tertahan pada pergerakan).
Akut abdomen.
Endometriosis peritoneum :
Warna merah (aktif/baru) atau coklat hitam (sudah lisis) atau putih
(fibrosis).
Keadaan dapat hipervaskular (lesi aktif) atau avaskular (lesi baru atau
fibrosis).
Permukaan rata atau menonjol atau ireguler.
Letak superfisial (di permukaan organ / peritoneum) atau profunda (invasif
ke organ).
Lokalisasi sering :
● Ovarium, biasanya bilateral (65%).
● Lapisan serosa uterus, peritoneum pelvis.
● Kolon sigmoid / kavum Douglasi, ligamentum sakrouterinum / latum, tuba
Falopii.
● Vagina, serviks dan usus.
● Paru, mukosa vesika urinaria / saluran kemih, umbilikus, ginjal, kaki
(jarang).
Penampilan endometriosis :
● Infertilitas primer (26-39%)
Selain itu sering terdapat keluhan dispareunia, tumor pelvik, gangguan haid,
PEMERIKSAAAN PENUNJANG :
● Ultrasonografi : gambaran "bintik2 salju".
● Laparotomi / laparoskopik.
● Assay CA125.
DIAGNOSIS BANDING :
Tumor ovarium.
Mioma multiple
Karsinoma rectum
Penyakit radang panggul
Metastasis tumor di cavum Douglasi.
PENATALAKSANAAN.
Prinsip :
− Terapi medikamentosa untuk supresi hormon
Pengobatan hormonal
− Progesteron : MDPA
− Danazol (17-alfa-etinil-testosteron)
− Antiprogestasional : etilnorgestrienon/gestrinon
histrelin,lutrelin.
Agonis GnRH : Regulasi luluh reseptor GnRH pada sel gonadotropin hipofisis.
MASALAH ENDOMETRIOSIS.
Prevalensi – factor predisposisi:
a. Mekanik (peningkatan tekanan intraabdomen / intrauterin,
pencetus regurgitasi)
b. Implantasi pasca retrograde menstruation
c. Imunitas
d. Perlindungan terhadap kesehatan kerja : efisiensi,
kenyamanan kerja
e. Peningkatan biaya pengobatan / perawatan kesehatan
(health-cost maintenance)
f. Masalah kesehatan reproduksi di masa depan
PENCEGAHAN.
■ Tidak menunda kehamilan
■ Tidak melakukan kerokan/kuret pada waktu haid
■ Pemeriksaan ginekologi teratur.
DAFTAR PUSTAKA
1.