Anda di halaman 1dari 2

Kaltim jadi ibukota

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, telah memberi klarifikasi lewat
Instagram resminya, @rz_effendi58. Dia mengatakan spanduk itu dipersiapkan apabila
Presiden Jokowi mengumumkan Kaltim menjadi ibu kota baru saat pidato kenegaraan pada
Jumat (16/8).

Rizal mengakui bahwa hingga saat ini, belum ada pengumuman Kalimantan Timur sebagai ibu
kota Indonesia yang baru. Rizal dan jajarannya tetap berfoto dengan spanduk itu karena
senator DPD, Muhammad Idris, mendoakan ibu kota pindah ke Kalimantan Timur saat
memimpin doa di sidang bersama DPD-DPR pada Jumat (16/8).

"Memang sampai saat ini belum diumumkan Kaltim sebagai daerah terpilih. Karena semangat,
juga untuk mendukung doa yang tadi dibacakan Kiai H. Muhammad Idris, yang mana salah
satunya berharap menetapkan Kaltim sebagai Ibukota, kami melakukan foto bersama,"
ungkapnya. as
Isran yakin spanduk ucapan terimakasih tersebut merupakan harapan masyarakat yang
memiliki tujuan positif dan pasti ada manfaatnya. Dia sendiri baru mengetahui beredarnya foto
tersebut di media sosial.

"Saya baru dengar juga (soal banner ucapan terimakasih itu), tapi saya kira itu wajar saja,
pertama itu adalah sebuah harapan dan keinginan bahwa masyarakat Kalimantan Timur itu
sangat menyambut baik dengan adanya rencana itu, walaupun secara kepastiannya belum ada
di Kalimantan Timur," imbuhnya.

"Tapi saya kira mereka juga sudah tahu mungkin, saya nggak tahu juga ya apa mereka sudah
tahu apa belum, mungkin karena mereka sudah tahu itu keputusan Presiden walaupun belum
diumumkan secara jelas," lanjutnya.Spanduk bertuliskan ucapan terimakasih kepada
Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena Kalimantan Timur (Kaltim) ditunjuk sebagai Ibu Kota
RI yang baru sempat ramai di media sosial. Apa kata Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran
Noor?

"Itu salah satu wujud daripada kegembiraan semangat dan harapan dari masyarakat
Kalimantan Timur, mudah-mudahan Ibu Kota itu dipindahkan ke Kalimantan Timur. Adalah
sebuah semangat yang menurut saya perlu kita hormati dan kita hargai," kata Isran saat
dihubungi, Minggu (18/8/2019).Desa Yongsu Sparai, Distrik Navenirara, Kabupaten Jayapura
ini baru pertama kali merayakan HUT Kemerdekaan RI sejak tahun 1945. Bukan tidak cinta
NKRI, akses mereka ke kota saja sulit karena infrastruktur yang rusak parah.

Tepat pada Sabtu, 17 Agustus 2019 pukul 08.00 WIT upacara pengibaran bendera Merah Putih
dilaksanakan dengan inspektur upacara kepala Kampung, Welson Sorondanya. Upacara ini
pun dihadiri sejumlah tokoh desa, warga desa hingga anak-anak sebagai peserta upacara.

Welson Sorondanya dalam pidato upacaranya, mengatakan 17 Agustus merupakan hari


bersejarah bangsa Indonesia dan hari ini sudah 74 tahun merdeka. Namun, dirinya sedih
sekaligus bangga karena tahun ini di kampungnya baru pertama kali melakukan upacara.
"Baru kali ini kita mengadakan upacara di kampung kita ini yang sudah lama merdeka," ujar
Welson saat memberikan pidato kemerdekaan, Sabtu (17/8/2019).

Welson berharap melalui momentum 17 Agustus ini pemerintah daerah bisa memperhatikan
permasalahan di kampung Yongsu, sehingga ke depannya bisa maju seperti kampung lain. Dia
juga bercerita, daerahnya baru dapat aliran listrik pada tahun ini.

"Saat ini jalan menuju kampung kita sangat memprihatinkan, di saat musim hujan jalan tidak
bisa dilewati oleh kendaraan. Juga sarana pendidikan sangat kurangnya tenaga pengajar guru
PNS cuma satu, sementara lainnya hanya Honorer, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak
bisa maksimal," ungkap Welson saat menyampaikan amanatnya.

Anda mungkin juga menyukai