Anda di halaman 1dari 2

Izin Pemerintah dengan Matang

Soal rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan itu sempat disinggung Presiden Joko
Widodo (Jokowi) dalam sidang tahunan DPR-DPD hari ini. Ia meminta izin kepada para
anggota Dewan untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan. Rencana pemindahan ibu
kota negara ini sudah beberapa kali dibahas.

"Dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak-Ibu
anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa, terutama dari seluruh rakyat
Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau
Kalimantan," kata Jokowi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).Zul juga
mengapresiasi pidato Jokowi dalam pembacaan nota keuangan. Zul mendukung inisiatif Jokowi
yang optimis terhadap kondisi ekonomi.

"Ya justru kita dukung ya inisiatif Bapak Presiden untuk optimis mengenai ekonomi kita. Juga
diharapkan bahwa kita bisa tumbuh jauh lebih tinggi dari apa yang ada dengan melakukan
terobosan-terobosan mengembangkan kreativitas ya," ucapnya.
Zul mengatakan pemindahan ibu kota perlu berbagai pertimbangan. Pertimbangan itu berkaitan
dengan lokasi dan sumber daya alam di daerah yang baru.
"Tapi saya kira mereka juga sudah tahu mungkin, saya nggak tahu juga ya apa mereka sudah
tahu apa belum, mungkin karena mereka sudah tahu itu keputusan Presiden walaupun belum
diumumkan secara jelas," lanjutnya.Spanduk bertuliskan ucapan terimakasih kepada
Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena Kalimantan Timur (Kaltim) ditunjuk sebagai Ibu Kota
RI yang baru sempat ramai di media sosial. Apa kata Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran
Noor?

"Itu salah satu wujud daripada kegembiraan semangat dan harapan dari masyarakat
Kalimantan Timur, mudah-mudahan Ibu Kota itu dipindahkan ke Kalimantan Timur. Adalah
sebuah semangat yang menurut saya perlu kita hormati dan kita hargai," kata Isran saat
dihubungi, Minggu (18/8/2019).Desa Yongsu Sparai, Distrik Navenirara, Kabupaten Jayapura
ini baru pertama kali merayakan HUT Kemerdekaan RI sejak tahun 1945. Bukan tidak cinta
NKRI, akses mereka ke kota saja sulit karena infrastruktur yang rusak parah.

Tepat pada Sabtu, 17 Agustus 2019 pukul 08.00 WIT upacara pengibaran bendera Merah Putih
dilaksanakan dengan inspektur upacara kepala Kampung, Welson Sorondanya. Upacara ini
pun dihadiri sejumlah tokoh desa, warga desa hingga anak-anak sebagai peserta upacara.

Welson Sorondanya dalam pidato upacaranya, mengatakan 17 Agustus merupakan hari


bersejarah bangsa Indonesia dan hari ini sudah 74 tahun merdeka. Namun, dirinya sedih
sekaligus bangga karena tahun ini di kampungnya baru pertama kali melakukan upacara.
"Baru kali ini kita mengadakan upacara di kampung kita ini yang sudah lama merdeka," ujar
Welson saat memberikan pidato kemerdekaan, Sabtu (17/8/2019).

Welson berharap melalui momentum 17 Agustus ini pemerintah daerah bisa memperhatikan
permasalahan di kampung Yongsu, sehingga ke depannya bisa maju seperti kampung lain. Dia
juga bercerita, daerahnya baru dapat aliran listrik pada tahun ini.

"Saat ini jalan menuju kampung kita sangat memprihatinkan, di saat musim hujan jalan tidak
bisa dilewati oleh kendaraan. Juga sarana pendidikan sangat kurangnya tenaga pengajar guru
PNS cuma satu, sementara lainnya hanya Honorer, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak
bisa maksimal," ungkap Welson saat menyampaikan amanatnya.

Anda mungkin juga menyukai