Anda di halaman 1dari 8

POSYANDU LANSIA

Pengertian Posyandu Lansia


Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu
lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan
kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas
dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang
berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut. Posyandu lansia adalah wahana
pelayanan bagi kaum usia lanjut yg dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usia yg
menitikberatkan pd pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitative. Posyandu lansia merupakan upaya kesehatan lansia yg
mencakup kegiatan yankes yg bertujuan u/ mewujudkan masa tua yg bahagia dan
berdayaguna
B. Tujuan Posyandu Lansia
Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yg
bahagia & berdaya guna dlm kehidupan keluarga dan masyarakat (Matra, 1996)

Tujuan khusus
1. Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya
2. Meningkatkan kemampuan & peran serta masy dlm menghayati & mengatasi
masalah kesh lansia scr optimal
3. Meningkatkan jangkauan yankes lansia
4. Meningkatnya jenis dan mutu yankes lansia
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta
dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut.
C. Pelaksanaan Sistem Lima Posyandu Lansia
Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem 5 meja yaitu:
1. Meja 1: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah
terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja 2: Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan
darah
3. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh,
tekanan darah, berat badan, tinggi badan.
4. Meja 4: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan.
5. Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan
meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.
D. Kader Lansia (pengertian, tugas, organisasi, pendanaan)
1. Pengertian Kader Lansia
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk
masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan.
Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Padahal
ada beberapa macam kader bisa dibentuk sesuai dengan keperluan menggerakkan
partisipasi masyarakat atau sasarannya dalam program pelayanan kesehatan.
2. Tugas Kader Lansia
Secara umum tugas-tugas kader lansia adalah sebagai berikut :
a. Tugas-Tugas Kader
1) Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - Posyandu) yaitu berupa tugas – tugas
persiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu berjalan dengan baik.
2) Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa tugas-tugas untuk
melaksanakan pelayanan 5 meja.
3) Tugas sesudah hari buka posyandu (H + Posyandu) yaitu berupa tugas - tugas
setelah hari Posyandu.
b. Tugas-Tugas Kader Pada Pelaksanaan Posyandu Lansia
1) Tugas-tugas kader Posyandu pada H - atau pada saat persiapa hari Posyandu,
meliputi :
a) Menyiapkan alat dan bahan : timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS, alat peraga,
obat-obatan yang dibutuhkan, bahan/materi penyuluhan dan lain-lain.
b) Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberi tahu para lansia untuk
datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa membantu
memotivasi masyarakat (lansia) untuk datang ke Posyandu
c) Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu yaitu menyampaikan rencana
kegiatan kepada kantor desa dan meminta memastikan apakah petugas sector bisa
hadir pada hari buka Posyandu.
d) Melaksanakan pembagian tugas : menentukan pembagian tugas diantara kader
Posyandu baik untuk persiapan untuk pelaksanaan
c. Organisasi Kader Lansia
1) Pemeriksaan kesehatan secara berkala : pendataan, screening, px kesh (gizi, jiwa,
lab), pengobatan sederhana, pemberian suplemen vitamin, PMT
2) Peningkatan olahraga
3) Pengembangan ketrampilan :kesenian, bina usaha
4) Bimbingan pendalaman agama
5) Pengelolaan dana sehat
6) Pendanaan Kadar Lansia
E. KMS Lansia

Kartu menuju sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatat kondisi
kesehatan pribadi usia lanjut baik fisik maupun mental emosional. Kegunaan
KMS untuk memantau dan menilai kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang
dilaksanakan di kelompok Usia Lanjut atau Puskesmas
Tata Cara pengisian KMS :
1. KMS berlaku 2 th, diisi o/ petugas kesh
2. Pada kunjungan pertama, diperiksa semua jenis tes yg tertera. Sedangkan pd
kunjungan ulang cukup diperiksa sekali sebulan, kecuali u/ tes laboratorium
dperiksa per 3 bulan (Hb, Urine, Protein)
F. Latihan Gerak Dan Senam Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta
terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud
meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut
(Santosa, 1994). Lansia seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang
berumur antara 60-69 tahun. (Nugroho 1999:20)
Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah
serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud
meningkatkan kemamp meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk
mencapai tujuan tersebut.
Manfaat Olahraga Bagi Lansia
Manfaat dari olahraga bagi lanjut usia menurut Nugroho (1999; 157) antara lain :
1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia.
2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan
(adaptasi)
3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya
terhadap bertambahnya tuntutan, misalya sakit.Sebagai Rehabilitas Pada lanjut
usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal,
tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya peningkatan lemak tubuh.
Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau
melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian
menunjukan bahwa latihan/olah raga seperti senam lansia dapatmengeliminasi
berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri
koroner dan kecelakaan. (Darmojo 1999;81)
Senam lansia dilaksanakan disetiap satu bulan sekali pada saat dilakukan
kegiatan posyandu lansia yang dilaksanakan di 22 posyandu lansia yang ada.
Komponen aktivitas dan kebugaran
Menurut Darmojo (1999:74) komponen aktivitas dan kebugaran terdiri dari:
1. Self Efficacy (keberdayagunaan-mandiri) adalah istilah untuk
menggambarkan rasa percaya atas keamanan dalam melakukan aktivitas. Hal ini
sangat berhubungan dengan ketidaktergantungan dalam aktivitas sehari-hari.
Dengan keberdayagunaan mandiri ini seorang usia lanjut mempunyai keberanian
dalam melakukan aktivitas.
2. Latihan Pertahanan (resistence training) keuntungan fungsional atas latihan
pertahanan berhubungan dengan hasil yang didapat atas jenis latihan yang
bertahan, antara lain mengenai kecepatan bergerak sendi, luas lingkup gerak sendi
(range of motion) dan jenis kekuatan. Yang dihasilkan pada penelitian-penelitian
dipanti jompo didapatkan bahwa latihan pertahanan yang intensif akan
meningkatkan kecepatan gart (langkah) sekitar 20% da kekuatan untuk menaiki
tangga sebesar 23-38%
3. Daya Tahan (endurance) daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk
melakukan kerja dalam waktu yang relatif cukup lama. Pada lansia latihan daya
tahan /kebugaran yang cukup keras akan meningkatkan kekuatan yang didapat
dari latihan bertahan. Hasil akibat latihan kebugaran tersebut bersifat khas untuk
latihan yang dijalankan (training specifik), sehingga latihan kebugaran akan
meningkatkan kekuatan berjalan lebih dengan latihan bertahan.
4. Kelenturan (flexibility) pembatasan atas lingkup gerak sendi, banyak terjadi
pada lanjut usia yang sering berakibat kekuatan otot dan tendon. Oleh karena itu
latihan kelenturan sendi merupakan komponen penting dari latihan atau olah raga
bagi lanjut usia.
5. Keseimbangan-keseimbangan merupakan penyebab utama yang sering
mengakibatkan lansia sering jatuh. Keseimbangan merupakan tanggapan motork
yang dihasikan oleh berbagai faktor, diantaranya input sesorik dan kekuatan otot.
Penurunan keseimbangan pada lanjut usia bukan hanya sebagai akibat menurunya
kekuatan otot atau penyakit yang diderita. Penurunan keseimbangan bisa
diperbaiki dengan berbagai latihan keseimbangan. Latihan yang meliputi
komponen keseimbangan akan menurukan insiden jatuh pada lansia.
Pemegang program :
Bd Teci

Anda mungkin juga menyukai