Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengendalian Manajemen Keperawatan


Pengendalian menejemen keperawatan merupakan upaya mempertahankan
mutu, kualitas atau standar. Output (hasil) dari suatu pekerjaan dikendalikan agar
memenuhi keinginan (standar)yang telah ditetapkan.

Fokus : pelaksanaan asuhan keperawatan & output (hasil) : kepuasan pelanggan,


keluarga, perawat dan dokter.

1. Fungsi pengendalian
Pemeriksaan apakah segala sesuatunya terjadi sesuai dengan rencana yang
telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang ditentukan,
yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat
diperbaiki dan tidak terjadi lagi. (Fayol (1998)
2. Tujuan Pengendalian
a. Menentukan perbedaan apa yg seharusnya dicapai dg kenyataan yg terjadi
b. Untuk tindakan perbaikan atau merubah bentuk aktivitas tertentu
c. Sebagai dasar bagi perencanaan berikutnya
d. Indikator mutu yang merupakan output adalah BOR, LOS, TOI, Audit
dokumentasi keperawatan
3. Langkah-langkah pengendalian
a. Menetapkan standar dan menetapkan metode mengukur prestasi kerja
b. Melakukan pengukuran prestasi kerja
c. Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar
d. Mengambil tindakan korektif
e. tor mutu umum dapat berupa BOR, ALOS, TOI, Angka infeksi nosokomial
(NI), angka dekubitus
4. Pengorganisasian
Pengelompokan/ pengaturan kegiatan yg dilakukan untuk mencapai tujuan
organisasi, meliputi: supervisi, koordinasi dg unit kerja lain secara vertikal &
horisontal (Depkes RI, 2001). Kegiatan mengintegrasikan semua sumber daya yg
bertujuan agar kelompok mau bekerjasama (Hersey & Blanchard 1977).
a. Kegiatan Pengorganisasian Manajemen Keperawatan
1) Mengelompokan dan membagi kegiatan yg harus dilakukan pada semua
staf sesuai kompetensi dan tanggung jawabnya
2) Menentukan jalinan hubungan kerja antar tenaga kesehatan melalui
komunikasi
3) Menciptakan penugasan yg kondusif
b. Tujuan Pengorganisasian Manajemen Keperawatan
1) Mempermudah pelaksanaan tugas dg membagi tugas sesuai fungsinya.
(kejelasan pembuatan SOP: terhindar dari duplikasi makna & tugas)
2) Mempermudah pengawasan
c. Prinsip Pengorganisasian Manajemen Keperawatan
1) Pembagian kerja
a) Pekerjaan dibagi pd staf/perawat (tugas tertentu & jelas/ tdk duplikasi)
b) Pendidikan & pengalaman tiap karyawan
c) Tahu batasan wewenang, tugas & tanggung jawab
d) Tahu hal—hal yg didelegasikan
Pembagian kerja diperlukan :
• Job description : kerangka kerja karyawan yg dibuat disesuaikan dg
posisi jabatan dlm mengerjakan tugas
• Pengembangan prosedur : kegiatan pengarahan untuk melakukan
pekerjaan agar sesuai dg yg digariskan ditujuan organisasi
• Description : pembuatan hasil kerja berupa standar kerja agar mudah
dilaporkan kepada atasan lebih tinggi
2) Pendelegasian
a) Penyerahan tanggung jawab kinerja atas suatu tugas dr satu individu ke
individu lain, pertanggung jawaban sesuai hasilnya.
b) The five rights of delegation (Rose K.N, 2008) : tugas/ pekerjaan,
lingkungan sekitarnya, orang yg ditunjuk, adanya pengarahan/
komunikasi yg baik, supervisi/ evaluasi
Langkah pendelegasian efektif:
• Tetapkan tugas yg didelegasikan
• Pilih orang yg tepat
• Berikan uraian tugas dg jelas, bila perlu tertulis
• Uraikan hal spesifik yg diharapkan
• Jelaskan batas wewnang & tanggung jawab
• Minta staf tsb menyimpulkan pokok tugasnya & cek kesiapannya
• Tetapkan waktu untuk mengontrol
• Evaluasi hasilnya
Hambatan pendelegasian:
• Meyakini pendapat, perlu sedikit paksaan
• Kurang percaya diri
• Takut dianggap malas
• Takut kehilangan kendali
• Kurang kontrol
• Kurang contoh dari pimpinan
• Kurang percaya pada staf
3) Koordinasi
Suatu kegiatan melakukan komunikasi & hubungan dg pihak yg
terlibat dlm melancarkan kegiatan agar terjadi irama yg sama shg tjd
keselarasan tindakan, usaha, sikap & penyesuaian antar tenaga yg ada di
tempat kerja
Cara melakukan koordinasi:
• Komunikasi dua arah baik atasan maupun bawahan
• Adanya rapat formal (rapat resmi, pre & post conference) & non
formal mis, saat lg makan
• Adanya pelaporan & pencatatan yg teratur & berkelanjutan
• Adanya pembakuan format-format yg dipakai dlm semua kegiatan
keperawatan sbg bukti tanggung jawab & tanggung gugat
4) Manajemen waktu
Perawat membiasakan dlm membagi waktu dlm melakukan aktivitas/
tugasnya. Dalam 1 shift (8 jam) : 75% pemanfaatan waktu untuk pasien &
25 % untuk manajemen.
Pemanfaatan waktu yg efektif
• Analisa waktu yg dipakai dg membuat jadwal & kategori kegiatan
• Memeriksa kembali tiap porsi kategori sesuai waktu yg ada
• Prioritas pekerjaan menurut kegawatan, mendesak dan tidak
mendesak/ rutin
• Mendelegasikan kepada bawahan, bila sifat pekerjaan tdk komplek
Hambatan manajemen waktu
• Terperangkap pekerjaan rutin
• Menunda pekerjaan baru/ yg sulit (menghindari kesalahan)
• Tidak bisa berkata tidak
5) Metode pelayanan keperawatan
a) Functional Method
Orientasi pada jenis tugas tertentu, Pendekatan ini efisien , dalam arti :
• Semua jenis pekerjaan akan terkelola dan terkontrol
• Waktu pengerjaan lebih singkat
• Seseorang dengan jenis tugas tertentu untuk jangka waktu lama
akan menjadi sangat trampil terhadap tugas tersebut
Dalam metode ini dibutuhkan uraian kerja, protap jelas, kontrol
terstruktur
Pengorganisasian kepala ruang dlm metode fungsional:
• Merumuskan tujuan askep
• Rentang kendali pengawasan (tidak ketat)
• Membuat rincian tugas sendiri untuk dibagi kpd anggota
• Mengendalikan tenaga keperawatan sesuai kebutuhan sehari hari
• Mengadakan pre & post konference bila ada waktu
Keuntungan
 Trampil utk tugas tertentu
 Mudah memperoleh “kepuasan kerja” tugas selesai
 Kekurangan staf ahli dapat diganti dgn perawat terampil yg segera
dapat dilatih
 Memudahkan utk peserta didik yg belajar ketrampilan
Kerugian
 Yankep terpilah-pilah
 Proses kep sulit dilaksanakan
 Selesai tugas perawat cenderung melakukan tugas non
keperawatan
 Perawat hanya melihat tugas sbg ketrampilan semata
Hal – hal yang harus dipertimbangkan
• Pendekatan fungsional lebih menekankan teknik – proseduril,
TIDAK memperhatikan keberadaan klien secara utuh dan unik
• Pelayanan terfragmentasi, kesinambungan asuhan tidak terjamin
• Ada kemungkinan, jenis tugas tertentu tidak teridentifikasi sehingga
luput dari perhatian staf
b) Team Nursing
Keuntungan:
 Memfasilitasi yankep komprehensif
 Memungkinkan penerapan proses kep
 Konflik antar staf dpt dikurangi mll pre-conference
 Proses belajar dlm tim & kembangkan hub interpersonal
Kerugian:
 Pre-conference sulit dilakukan pada waktu-waktu sibuk
 Perawat yg belum berpengalaman shg perlu dorongan berlatih
 Akontabel dlm tim kurang jelas
c) Metode Modular
 Perawat profesional dan vokasional bekerjasama utk merawat
sekelompok klien dari mulai masuk ruang rawat hingga pulang
(tanggung jawab total)
 Metode ini juga memerlukan perawat yg berpengetahuan luas
dan trampil, kemampuan kepemimpinan baik
 2-3 perawat utk 8-12 klien
 Keuntungan & Kerugian= gabungan tim dan primer, namun
biaya lebih rendah daripada primer.
d) Primary Nursing
 Tenaga keperawatan profesional merawat 4-5 klien
 Bertanggung jawab terhadap kondisi klien, semua kebutuhan &
koordinasi degan tim keseharan lain
 Bertanggung jawab mulai klien masuk sampai pulang,
 pada saat tidak bertugas PN lain bertindak sebagai associate PN yang
libur/tidak jaga
B. Indikator mutu umum

a. Penghitungan lama hari rawat ( BOR/ Bed Occupancy Rate )


Bed occupancy rate adalah prosentase pemakaian tempat tidur pd satu satuan
waktu tertentu.
Rumus penghitungan BOR:
BOR = jumlah hari perawatan x 100%
Jml TT x jml hari persatuan waktu
• Jumlah hari perawatan = jumlah total pasien dirawat dlm satu hari kali
jumlah hari dlm satu satuan waktu
• Jumlah hari per satuan waktu. Kalau diukur per satu bulan, maka jumlahnya
28 - 31 hari, tergantung jumlah hari dlm satu bulan tsb.

b. Penghitungan rata-rata lama di rawat ( ALOS/Average Length of Stay )


Rumus penghitungan ALOS:
ALOS = jumlah hari perawatan pasien keluar
Jml pasien keluar (hidup+ mati)
• Jumlah hari perawatan pasien keluar = jumlah hari perawatan pasien keluar
hidup atau mati dalam satu periode waktu.
• Jumlah pasien keluar (hidup atau mati) : jumlah pasien yang pulang atau
meninggal dalam satu periode waktu.

c. Penghitungan lama tempat tidur tidak terisi ( TOI/Turn Over Interval )


Rumus penghitungan TOI:
TOI = (juml TT x hari) – hari perawatan RS
Jml pasien keluar (hidup+ mati)
• Jumlah TT : jumlah total kapasitas tempat tidur yang dimiliki
• Hari perawatan : jumlah total hari perawatan pasien yang keluar hidup dan
mati
• Jumlah pasien keluar : jumlah pasien yang dimutasikan keluar baik pulang,
mutasi lari, atau meninggal.
Indikator RS

• Penghitungan pasien dengan decubitus


• Penghitungan pasien infeksi saluran kemih
• Penghitungan pasien infeksi luka operasi
• Penghitungan pasien infeksi luka infus
Kondisi pasien

• Audit dokumentasi asuhan keperawatan


• Survey masalah baru
• Kepuasan pasien dan keluarga
• Penilaian kemampuan pasien dan keluarga
Kondisi SDM
 Kepuasan tenaga kesehatan : perawat, dokter
 Penilaian kinerja perawat

Anda mungkin juga menyukai