6. Sepsis
Sepsis adalah SIRS ditambah tempat infeksi yang diketahui (ditentukan dengan biakan positif
terhadap organisme dari tempat tersebut). SARS (Systemic Inflammatory Respone Syndrome)
adalah pasien yang memiliki kriteria dua atau lebih yaitu (suhu <360 atau > 380, denyut
jantung >90x/mnt, respirasi >20x.mnt, hitung leukosit >12.000/mm3 atau >10% sel matur).
Sepsis berat adalah sepsis yang berkaitan dengan disfungsi organ, kelainan, hipoperfusi, atau
hipotensi. Kelainan hipoperfusi meliputi (tetapi tidak terbatas) pada asidosis laktat, oliguria,
atau perubahan akut pada status mental.
Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1. Ketidakseimbangan NOC NIC
nutrisi kurang dari Nutritional status: food and Timbang BB tiap hari
kebutuhan tubuh fluid intake Kaji intake dan output cairan
Definisi:asupan nutrisi Nutritional status: nutrient Kaji turgor kulit
tidak cukup untuk intake Kaji adanya alergi makanan
memenuhi kebutuhan Weight control Kaji jumlah nutrisi dan
metabolik Kriteria hasil: kandungan kalori
Batasan karakteristik: Adanya peningkatan BB Anjurkan pasien untuk
Kram abdomen sesuai dengan tujuan menignkatkan intake Fe
Nyeri abdomen BB ideal sesuai dengan TB
Yakinkan diet yang dimakan
Menghindari makanan Mampu mengidentifikasi
mengandung tinggi serat untuk
Bb 20% atau lebih kebutuhan nutrisi
mencegah konstipasi
Tidak ada tanda-tanda
dibawah BB ideal Berikan makanan yang terpilih
Kerapuhan kapiler malnutrisi
Diare Menunjukkan peningkatan
fungsi pengecapan dari
Kehilangan rambut
menelan
berlebihan
Tidak terjadi penurunan BB
Bising usus hiperaktif
yang berarti
Kurang makanan
Kurang informasi
Kurang minat pada
makanan
Penurunan BB dengan
asupan makanan adekuat
Kesalahan konsepsi
Kesalahan informasi
Membran mukosa pucat
Ketidakmampuan
memakan makanan
Tunos otot menurun
Mengeluh gangguan
sensasi rasa
Mengeluh asupan
makanan kurang dari
RDA
Cepat kenyang setelah
makan
Sariawan rongga mulut
Kelemahan otot
pengunyah dan otot
untuk menelan
7. TB PARU
adalah penyakit akibat kuman mycobacterium tuberculosis sehingga dapat mengenai semua
organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru-paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi
primer. TB paru merupakan penyakit infeksi saluran nafas bagian bawah yang menyerang
jaringan paru atau parenkim paru oleh basil mycobacterium tuberculosis. TB paru dapat
mengenai hamper semua organ tubuh (meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe, dll).
8. Thalasemia
Merupakan sindrom kelainan yang diwariskan (inherited) dan masuk ke dalam kelompok
hemoglobinopati, yakni kelainan yang disebabkan oleh gangguan sintesis Hb akibat mutasi di
dalam atau dekan gen globin. Mutasi gen globin ini dapat menimbulkan 2 perubahan rantai
globin, yaitu:
8.1 Perubahan struktur rangkaian asam amino (amino acid sequence) rantai globin tertentu,
disebut hemoglobinopati structural.
8.2 Perubahan kecepatan sintesis (rate of synthesis) atau kemampuan produksi rantai globin
tertentu, disebut thallasemia.
Thallasemia merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang diturnkan secara resesif.
Ditandai oleh defisiensi produksi globin pada Hb. Dimana terjadi kerusakan sel darah merah
didalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek (<100 hari). Kerusakan
tersebut karena Hb yang tidak normal.
8.1 Thallasemia a (gangguan pembentukan rantai a)
8.2 Thallasemia b (gangguan pembentukan rantai b)
8.3 Thallasemia b-d (gangguan pembentukan rantai b dan d yang letak
gennya diduga berdekatan
8.4 Thallasemia d (gangguan pembentukan rantai d)
Intervensi keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1. Diare NOC NIC
Definisi: fassase feses bowel elimination Diare management
yang lunak dan tidak fluid banlance evaluasi efek samping
berbentuk hydration pengobatan
Batasan karakteristik: electrolyte dan acid base ajarkan keluarga untuk
Nyeri abdomen balance menggunakan obat diare
BAB sedikitnya 3x/hari Kriteria hasil: instruksikan keluarga untuk
Kram feses berbetuk mencatat warna, jumlah,
Bising usus hiperaktif menjaga daerah sekitar frekuensi dan konsistensi dari
atau hipoaktif rektum dari iritasi feses
Ada dorongan tidak mengalami diare evaluasi makanan yang masuk
Faktor yang menjelaskan penyebab dan identifikasi penyebab diare
berhubungan: rasional tindakan monitor tanda dan gejala diare
mempertahankan turgor
Faktor psikologis observasi turgor kulit secara
- Ansietas kulit
rutin
- Tingkat stress tinggi instruksikan keluarga untuk
Situasional menghindari makanan tinggi
- Efek samping obat serat
- Penyalahgunaan alkohol
- Kontaminan
- Penyalahgunaan laktasif
- Radiasi, toksin
- Melakukan perjalanan
Fisiologis
- Proses infeksi dan
parasit
- Inflamasi dan iritasi
- malabsorbsi
2. Kekurangan volume NIC NOC
cairan fluid balance Fluid management
Definisi: penurunan hydration Timbang popok / pembalut
cairan intravaskular, nutritional status: food and Pertahankan intake dan output
interstisial atau fluid intake cairan
intraseluler, ini mengacu Kriteria hasil: Monitor status hidrasi
pada dehidrasi, mempertahankan urine Monitor TTV
kehilangan cairan saat output sesuai dengan usai Kolaborasi pemberian cairan
tanpa perubahan pada dan BB, BJ urine normal, IV
natrium HT normal
Batasan karakteristik: TTV dalam batas normal
perubahan status mental Tidak ada tanda-tanda
penurunan TTV dehidrasi, elastisitas turgor
penurunan turgor kulit kulit baik, membrane
penurunan turgor lidah mukosa lembab, tidak ada
penurunan haluaran rasa haus berlebihan
urine
penurunan pengisian
vena
membran mukosa
kering
kulit kering
peningkatan hematokrit
peningkatan suhu tubuh
penurunan BB tiba-tiba
haus
kelemahan
Faktor yang
berhubungan:
kehilangan cairan aktif
kegagalan mekanisme
regulasi
3. Kerusakan integritas NOC NIC
kulit Issue integrity: skin and Pressure management
Definisi: mucous membrane Anjurkan pasien untuk
perubahan/gangguan Hemodyalisis akses menggunakan pakaian yang
epidermis / dermis Kriteria hasil: longgar
Batasan karakteristik: Integritas kulit yang baik Hindari kerutan pada tempat
Kerusakan lapisan kulit bisa dipertahankan tidur
(dermis) Tidak ada luka / lesi pada Jaga kebersihan kulit
Gangguan permukaan kulit Mobilisasi pasien
kulit (epidermis) Perfusi jaringan baik Monitor kulit akan adanya
Invasi struktur tubuh Menunjukkan proses kemerahan
Faktor yang pemahaman dalam proses Oleskan lotion / minyak baby
berhubungan: perbaikan kulit oil
Internal Mampu melindungi kulit
Monitor aktivitas dan
- Perubahan status cairan mobilisasi pasien
- Perubahan pigmentasi Monitor status nutrisi
- Perubahan turgor Memandikan pasien dengan
- Faktor perkembangan sabun dan air hangat
- Kondisi
ketidakseimbangan
nutrisi (obesitas,
emasiasi)
- Penurunan imunologis
- Penurunan sirkulasi
- Kondisi gangguan
metabolik
- Gangguan sensasi
- Tonjolan tulang
Eksternal
- Zat kimia, radiasi
- Usia yang ekstream
- Kelembapan
- Hipertermia dan
hipotermia
- Faktor mekanik (gaya
gunting)
- Medikasi
- Lembab
- Imobilisasi fisik
10. Asma bronchialle
Adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas
dan hipersensitif terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan peradangan, penyempitan
ini bersifat sementara. Rangsangan dair luar seperti debu rumah, bulu binatang, asap dan
bahan lain penyebab alergi.
Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1. Ketidakefektifan NOC NIC
bersihan jalan nafas respiratory status; Airway management
Definisi: ventilation buka jalan nafas
ketidakmampuan untuk respiratory status: airway auskultasi suara nafas, catat
membersihkan sekresi patency adanya suara tambahan
atau obstruksi dari Kriteria hasil: atur posisi senyaman mungkin
saluran pernafasan untuk mendemonstrasikan batuk identifikasi pasien perlunya
mempertahankan efektif dan suara nafas yang pemasangan alat jalan nafas
kebersihan jalan nafas bersih buatan
Batasan karakteristik: menunjukkan jalan nafas lakukan fisioterapi dada
Tidak ada batuk yang paten keluarkan sekret dengan batuk
Suara nafas tambahan mampu mengidentifikasi atau suction
Perubahan frekuensi dan mencegah faktor yang
anjurkan untuk minum air
nafas dapat menghambat jalan
putih hangat
Perubahan irama nafas nafas
berikan bronkodilator bila
Sianosis perlu
Kesulitan berbicara atau
mengeluarkan suara
Penurunan bunyi nafas
Dispneu
Sputum dalam jumlah
yang berlebihan
Batuk yang tidak efektif
Gelisah
Mata terbuka lebar
Faktor yang
berhubungan:
Lingkungan
- Perokok pasif
- Mengisap asap
- merokok
obstruksi jalan nafas
- spasme jalan nafas
- mukos dalam jumlah
berlebihan
- eksudat dalam jalan
alveoli
- materi asing dalam jalan
nafas
- adanya jalan nafas
buatan
- sekresi bertahan/sisa
sekresi
- sekresi dalam bronki
fisiologis
- jalan nafas alergik
- asma
- penyakit paru obstruktif
kronik
- hiperplasi dinding
bronkial
- infeksi
disfungsi
neuromuskular
2. Ketidakefektifan pola NOC NIC
nafas respiratory status: ventilation Airway management
Definisi: respiratory status: airway monitor TTV
inspirasi/ekspirasi yang patency buka jalan nafas, gunakan
tidak memberi ventilasi vital sign status teknik chin lift, jaw trust bila
Batasan karakteristik: Kriteria hasil: perlu
perubahan kedalaman TTV dalam batas normal catat adanya suara nafas
pernafasan mendemonstrasikan batuk tambahan
perubahan ekskrusi efektif dan suara nafas yang atur posisi senyaman mungkin
dada bersih lakukan fisioterapi dada
mengambil posisi tiga menunjukkan jalan nafas berikan bronkodilator dan
titik yang paten oksigen
bradipneu
penurunan tekanan
ekspirasi
penurunan ventilasi
semenit
penurunan kapasitas
vital
dipneu
pernapasan cuping
hidung
ortopneu
fase ekspirasi
memanjang
pernafasan bibir
takipneu
penggunaan otot
aksesorius untuk
bernafas
Faktor yang
berhubungan:
ansietas
posisi tubuh
deformitas tulang
deformitas dinding dada
keletihan
hiperventilasi
sindrome hipoventilasi
gangguan
muskuloskeletal
kerusakan neurolugis
disfungsi
neuromuskular
obesitas
nyeri
keletihan otot
pernafasan cedera
medulla spinalis
3. Ketidakseimbangan NOC NIC
nutrisi kurang dari Nutritional status: food and Timbang BB tiap hari
kebutuhan tubuh fluid intake Kaji intake dan output cairan
Definisi:asupan nutrisi Nutritional status: nutrient Kaji turgor kulit
tidak cukup untuk intake Kaji adanya alergi makanan
memenuhi kebutuhan Weight control Kaji jumlah nutrisi dan
metabolik Kriteria hasil: kandungan kalori
Batasan karakteristik: Adanya peningkatan BB Anjurkan pasien untuk
Kram abdomen sesuai dengan tujuan menignkatkan intake Fe
Nyeri abdomen BB ideal sesuai dengan TB
Yakinkan diet yang dimakan
Menghindari makanan Mampu mengidentifikasi mengandung tinggi serat untuk
Bb 20% atau lebih kebutuhan nutrisi
mencegah konstipasi
Tidak ada tanda-tanda
dibawah BB ideal Berikan makanan yang terpilih
Kerapuhan kapiler malnutrisi
Diare Menunjukkan peningkatan
fungsi pengecapan dari
Kehilangan rambut
menelan
berlebihan
Tidak terjadi penurunan BB
Bising usus hiperaktif
yang berarti
Kurang makanan
Kurang informasi
Kurang minat pada
makanan
Penurunan BB dengan
asupan makanan adekuat
Kesalahan konsepsi
Kesalahan informasi
Membran mukosa pucat
Ketidakmampuan
memakan makanan
Tunos otot menurun
Mengeluh gangguan
sensasi rasa
Mengeluh asupan
makanan kurang dari
RDA
Cepat kenyang setelah
makan
Sariawan rongga mulut
Kelemahan otot
pengunyah dan otot
untuk menelan
4. Gangguan pertukaran NOC NIC
gas respiratory status: gas Airway management
Definisi: kelebihan atau exchange buka jalan nafas
defisit pada oksigenasi respiratory status: auskultasi suara nafas, catat
atau eleminasi ventilation adanya suara tambahan
karbondioksida pada vital sign status atur posisi senyaman mungkin
membrane alveolar- Kriteria hasil: identifikasi pasien perlunya
kapiler mendemonstrasikan pemasangan alat jalan nafas
Batasan karakteristik: peningkatan ventilasi dan buatan
pH darah arteri oksigen yang adekuat lakukan fisioterapi dada
abnormal memelihara kebersihan keluarkan sekret dengan batuk
pH arteri abnormal paru-paru dan bebas dari atau suction
pernapasan abnormal tanda-tanda distress anjurkan untuk minum air
warna kulit abnormal pernafasan putih hangat
konfusi mendemonstrasikan batuk berikan bronkodilator bila
sianosis (pada neonates efektif dan suara nafas yang perlu
saja) bersih, tidak ada sianosis
penurunan dan dyspneu
karbondioksida TTV dalam batas normal
diaphoresis
dispnea
sakit kepala saat bangun
hiperkapnia
hipoksemia
hipoksia
iritabilitas
nafas cuping hidung
gelisah
samnolen
takikardi
gangguan penglihatan
Faktor yang
berhubungan:
perubahan membrane
alveolar-kapiler
ventilasi-perfusi
DAFTAR PUSTAKA
Huda Nurarif, A dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: MediAction.
Daftar Diagnosa Keperawatan NANDA, NOC dan NIC
Created By Sam.Ns