Panduan Root Cause Analysis
Panduan Root Cause Analysis
KABUPATEN TEBO
Kami menyadari bahwa penyusunan “Panduan Root Cause Analysis (RCA)” ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala saran dan kritik sangat kami
perlukan guna perbaikan dan penyempurnaan panduan ini. Semoga Panduan Root
Cause Analysis (RCA) ini dapat bermanfaat.
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................iv
BAB 1 DEFINISI..........................................................................................................................................1
BAB 2 RUANG LINGKUP......................................................................................................................2
BAB 3 TATA LAKSANA..........................................................................................................................3
Komponen RCA.........................................................................................................................3
Langkah-langkah Pelaksanaan RCA...............................................................................8
Teknik 5 Why...............................................................................................................................11
Analisis Perubahan...................................................................................................................11
Analisis Barrier............................................................................................................................12
Analisis Fishbone......................................................................................................................12
Menyusun Rekomendasi Penyelesaian Masalah.....................................................14
BAB 4 DOKUMENTASI...........................................................................................................................16
4.1 Teknik Pelaporan RCA...................................................................................................16
4.2 Bentuk Pelaporan.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................18
BAB 1
DEFINISI
Tidak seluruh insiden atau masalah yang terjadi dilakukan prosedur lengkap
RCA. Masalah harus dilakukan klasifikasi dan prioritas. Tujuannya agar terjadi
efisiensi dalam pekerjaan. Hal ini karena prosedur lengkap RCA memerlukan sumber
daya yang khusus, jumlahnya terbatas di organisasi, dan memakan waktu yang tidak
sebentar. Sehingga organisasi perlu menetapkan suatu metode klasifikasi dan
prioritas masalah. Hanya masalah yang masuk kriteria saja yang dilanjutkan ke
prosedur RCA. Sementara masalah lain yang tidak masuk kriteria, tetap dilakukan
analisa menggunakan prinsip-prinsip RCA tetapi tidak seluruh urutan prosedur
lengkap RCA dilakukan. Prosedur lengkap RCA adalah seluruh tahapan prosedur
dilakukan.
BAB 2
RUANG LINGKUP
RCA dapat diarahkan kepada banyak tujuan yang spesifik. Para praktisi
continuous improvement merumuskan lima pendekatan dasar yang dapat dilakukan
dengan RCA, antara lain:
1. RCA satefy-based: merupakan usaha identifikasi permasalahan yang
berkaitan dengan keselamatan. RCA dilakukan dengan analisa
kecelakaan yang pernah terjadi dan penyebab-penyebabnya, untuk
meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja.
2. RCA production-based: berasal dari konsep quality control untuk
manufaktur, RCA produksi fokus kepada analisa penyebab cacat dan
masalah yang terjadi pada proses produksi mencakup mesin, operator, dan
peralatan.
3. RCA process-based: pada dasarnya merupakan perluasan dari konsep
RCA production-based, namun dengan ruang lingkup yang
lebih luas, termasuk analisa penyebab masalah yang terjadi pada business
process.
4. RCA failure-based: berasal dari praktek failure analysis yang dilakukan
pada proses engineering dan maintenance, bertujuan
untuk mengetahui akar masalah yang menjadi penyebab masalah pada
kedua proses tersebut.
5. RCA systems-based: ini adalah pendekatan gabungan yang merangkul
pendekatan-pendekatan RCA yang lain, dengan konsep-konsep yang
diadaptasi dari berbagai sudut pandang, seperti change management, risk
management dan systems analysis.
Ekstrim (15–25)
Tinggi (8–12)
Sedang (4–6)
Kecil (1–3).
Penjabaran Kegiatan:
1. Identifikasi Insiden: Root cause analysis digunakan untuk menganalisa dan
mengevaluasi IKP pada derajat kuning dan merah.
2. Tentukan tim investigator yang mewakili berbagai komponen:
a) Subkomite keselamatan pasien
b) Subkomite mutu dan manajemen risiko
c) Bidang keperawatan dan perwakilan kepala ruang
d) Perwakilan kepala instalasi/bagian
e) Perwakilan klinisi
f) Personil lain yang dinilai perlu (misal dari komponen K3, PPI, administrasi
keuangan kepegawaian, farmasi, logistik dll sesuai IKP yang terjadi)
Dalam hal insiden sentinel maka tim investigator harus terdiri dari:
1. Expert insiden dan analis expert external (misal yang tidak berlatar belakang
medis)
2. Senior management expert (misal direktur medis)
3. Senior clinical expert (misal konsultan senior)
4. Orang yang mengetahui unit kerja/bagian terkait dengan baik namun tidak
terlibat langsung dalam insiden tersebut
Tim ini dibentuk oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien yang akan
bertanggung jawab kepada Direktur RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kab.Tebo. Tim
diberi tenggang waktu kerja sesuai grading untuk memberikan laporan kepada ketua
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
a) Observasi
Observasi langsung kepada praktek di lapangan dan tempat kejadian
b) Telaah Dokumentasi
Meliputi penelusuran kepada rekam medik pasien dan seluruh
pedoman/panduan/SPO terkait dengan insiden untuk korelasi keduanya
c) Wawancara
Dilakukan dalam sesi tertutup kepada setiap personil terkait secara terpisah
termasuk kepada pihak yang dirugikan/pasien dalam insiden tersebut.
Tujuan pengumpulan informasi pada tahap ini:
1. Mengamankan informasi untuk memastikan dapat digunakan selama
investigasi dan jika kasus disidangkan ke pengadilan
2. Identifikasi kebijakan dan prosedur yang relevan
3. Menggambarkan insiden secara akurat
4. Mengorganisasi informasi
5. Memberikan petunjuk kepada tim investigasi
c) Tubular Timeline: seperti timeline tapi lebih detail terutama dalam hal
good practice & CMP (care management problem), berguna untuk
kejadian yang berlangsung lama
d) Time-Person Grid: untuk mengetahui pergerakan dan keberadaan
seseorang sebelum, selama, dan sesudah kejadian. Berguna pada
kejadian yang melibatkan banyak orang namun dalam periode waktu
pendek.
Contoh Tubular timeline:
6. Analisa Informasi
1) Teknik 5 Why (atau teknik why – why)
Bertanya secara berlapis dengan tujuan menemukan akar penyebab
masalah, dengan mengidentifikasi gejala, penyebab langsung, faktor
kontributor, dan akhirnya akar masalah. Dengan tehnik ini, investigator
tidak boleh berhenti bertanya walaupun sudah menemukan penyebab
langsung sebelum menemukan akar penyebab masalah.
Con
2) Analisis perubahan
Digunakan bila dicurigai adanya perubahan praktek daripada prosedur
yang seharusnya.
Contoh: Kasus salah area operasi
3) Analisis Barrier
Contoh dari kasus di atas:
4) Analisis Fish Bone
8 Desain dan
implementasikan perubahan
sementara (Design and
implement interim changes)
9 Identifikasi sistem mana Tetapkan akar masalah
yangterlibat(akar Flow chart, cause effect diag, FMEA, tree
penyebab)(Identify which analysis (analisis pohon), fish bone
systems are involved (the root diagram.
causes))
14 Evaluasi tindakan
perbaikan yang diajukan
(Evaluate Proposes
Improvement Actions)
21 Komunikasikan hasilnya
(Communicate the results)
Contoh: Aktifitas berenang: Memakai pelampung (alat) jauh lebih efektif dalam
mencegah insiden tenggelam dibandingkan berenang dengan prosedur yang
benar (kebijakan/prosedur).
Laporan RCA berisi rincian seluruh kegiatan pelaksanaan RCA mulai dari awal
sampai rekomendasi yang diberikan. Laporan ini kemudian disampaikan kepada
pemimpin organisasi untuk disetujui. Proses persetujuan ini sangat penting. Karena
tanpa persetujuan, rekomendasi tak dapat dieksekusi dan dilaksanakan.
LAMPIRAN:
Deskripsi Faktor yang Rekomendasi Rencana Tindak Waktu
kejadian berkontribusi/akar Lanjut selesai
masalah
UNIT KERJA:
1. Laporan kejadian
JUDUL LAPORAN…………………………
NOMOR KEJADIAN:
SISTEMATIKA
A. PENDAHULUAN
B. RINGKASAN KEJADIAN
C. METODA
D. GRADING KEJADIAN
E. KRONOLOGI
F. PEMBAHASAN
G. FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI
H. AKAR MASALAH
I. REKOMENDASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT
J. PEMBELAJARAN YANG DAPAT DIPETIK
K. DAFTAR PUSTAKA
L. LAMPIRAN
2. Bentuk laporan
I. PENDAHULUAN
I.1. Laporan ini merupakan laporan investigasi kejadian (no: ……..)
yang terjadi pada tanggal …………… di ……………….
Dengan kategori …………
II. RINGKASAN KEJADIAN
III. METODA
Metoda RCA digunakan dalam menganalisis kejadian, meliputi:
…………….
Dokumen yang dianalisis meliputi………………
Karyawan yang diwawancara meliputi……………….
Pasien/keluarga pasien yang diwawancara meliputi………………….
Dst
IV. GRADING KEJADIAN
V. KRONOLOGI KEJADIAN
VI. PEMBAHASAN
VII. FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI VIII.
AKAR MASALAH
IX. RKOMENDASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT
X. PEMBELAJARAN YANG DAPAT DIPETIK
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Guide for RCA, team patien safety centre quensland health, 2009
Richard. 2009. Root Cause Analysis in Health Care: tools and techniques. JCI