Anda di halaman 1dari 5

METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN MASYARAKAT

1. Jelaskan apa yang dimaksud penenelitian dengan metodologi cara


ilmiah dan mengapa diperlukan penelitian?
Jawab :
Penelitian dengan metode cara ilmiah adalah suatu cabang ilmu pengetahuan
yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan
penelitian sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-
gejala secara ilmiah.
Metode ilmiah merupakan hasil sintesis dari proses berfikir ilmiah berangkat
dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahan
masalahnya melalui kajian data empiris dalam suatu langkah-langkah kegiatan
ilmiah atau penelitian.
Lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa metodologi penelitian adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat
secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk
mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga
dapat dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran sesuatu pengetahuan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perlunya penelitian dikarenakan untuk
memecahakan suatu masalah, membuktikan dan mencari ilmu tentang jalan
yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Selain itu, Penelitian juga dapat diartikan sebagai
usaha/kegiatan yang mempersyaratkan keseksamaan atau kecermatan dalam
memahami kenyataan sejauh mungkin sebagaimana sasaran itu adanya. Jadi,
metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai
pemahaman. Jalan tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab ilmiah
dan data yang dicari untuk membangun/ memperoleh pemahaman harus
melalui syarat ketelitian, artinya harus dipercaya kebenarannya.

1
2. Jelaskan bahwa penelitian yang dilakukan merupakan suatu masalah
yang perlu diteliti?
Jawab :
Penelitian yang akan dilakukan merupakan suatu masalah yang akan diteliti
karena, berdasarkan pengertian penelitian itu sendiri dimana penelitian adalah
merupakan hasil sintesis dari proses berfikir ilmiah berangkat dari suatu
permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahan masalahnya melalui
kajian data empiris dalam suatu langkah-langkah kegiatan ilmiah atau
penelitian. Proses tersebut dilakukan secara sistematis dan terkontrol melalui
tahapan -tahapan berikut :
 Menemukan masalah penelitian yang mendorong untuk dicari pemecahan
atau solusinya. Ide masalah dapat ditemukan dari fakta-fakta di lapangan
yang tidak sesuai dengan teori atau terdapat kesenjangan antara teori
dengan kenyataan di lapangan.
 Menyusun kerangka permasalahan dalam bentuk rumusan masalah yang
jelas batasannya. Masalah yang telah ditemukan dan didukung dengan
fakta atau data terkait. Selain dengan melakukan observasi dapat juga
dilakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan data atau fakta yang
sesuai dengan masalahnya.
 Menyusun pemecahan masalah dalam bentuk dugaan sementara yang
disebut hipotesis. Hipotesis digunakan untuk mengutarakan jawaban
sementara terhadap masalah yang akan diteliti yang sifatnya masih
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya melalui uji statistik.
 Melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan. Hasilnya ada
dua kemungkinan yaitu hipotesis diterima atau ditolak.
 Merumuskan pemecahan masalah berdasarkan hasil uji hipotesis.

3. Penelitian deduktif dan Induktif?


Jawab :
Pendekatan deduktif adalah pendekatan secara teoritik untuk mendapatkan
konfirmasi berdasarkan hipotesis dan observasi yang telah dilakukan
sebelumnya. Suatu hipotesis lahir dari sebuah teori, lalu hipotesis ini diuji
dengan dengan melakukan beberapa observasi. Hasil dari observasi ini akan

2
dapat memberikan konfirmasi tentang sebuah teori yang semula dipakai untuk
menghasilkan hipotesis. Langkah penelitian seperti ini biasa juga disebut
pendekatan ‘dari atas ke bawah’. Pendekatan deduktif sebagai contoh bermulai
dari teorihipotesisobservasikonfirmasi
Pendekatan induktif adalah pendekatan yang dilakukan untuk membangun
sebuah teori berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Suatu observasi
yang dilakukan berkali-kali akan membentuk sebuah pola tertentu. Dari pola
tersebut akan lahir hipotesis sementara atau hipotesis tentatif. Hipotesis yang
terbentuk berasal dari pola pengamatan yang dilakukan. Setelah dilakukan
berulang-ulang, barulah diperoleh sebuah teori. Langkah penelitian seperti ini
disebut sebagai pendekatan ’dari bawah ke atas’. Sebagai contoh bermula dari
observasiPolahipotesis sementarateori
Mengapa cara penelitian ini banyak digunakan, hal ini karena penelitian dengan
metode ilmiah merupakan gabungan dari pendekatan deduktif dan pendekatan
induktif. Penentuan hipotesis merupakan proses deduktif, mengumpulkan data
adalah proses induktif sedangkan menentukan data yang diambil dan diteliti
merupakan proses deduktif.

4. Mengapa harus ada maksud dan tujuan penelitian? jelaskan dan


berikan contoh yang relavan dengan bidang dan tofik yang akan anda
teliti?
Jawab :
Tujuan penelitian kesehatan merupakan acuan dalam melaksanakan penelitian
kesehatan. Hal ini berkaitan dengan jenis penelitian yang akan dilakukan serta
batasan dalam penelitian kesehatan.
Kita tahu bahwa kalau penelitian tidak ada tujuan, ibarat jalan tapi tidak tahu
harus kemana. Tujuan penelitian tergantung pada permasalahan apa yang akan
diteliti, hasil dari penelitian maka itu lah tujuannya. Tentunya tujuan rancangan
penelitian itu harus memiliki tujuan yang jelas dan target yang hendak dicapai
harus berjalan dengan baik agar tujuan dari penelitian bisa berjalan dengan
baik pula.

3
Sebagai contoh : saya ingin meneliti tentang Rekam Medik di rumah sakit.
Tujuan penelitiannya bisa dibagi menjadi dua. Yaitu tujuan kusus dan tujuan
umum.
Tujuan penelitian di bidang rekam medis yang bisa saya dapatkan antara lain :
a. Menemukan atau membuktikan fakta lama ataupun baru di bidang rekam
medis dan informasi kesehatan
b. Menganalisis atau melakukan uji hubungan atau interaksi antara fakta-
fakta yang ditemukan di bidangrekam medis dan informasi kesehatan
c. Menjelaskan fakta-fakta yang ditemukan dibandingkan dengan teori dan
hasil penelitian sebelumnya yang sejenis di bidangrekam medis dan
informasi kesehatan
d. Mengembangkan alat, teori atau konsep dan memberikan pemecahan
masalahatau alternatif solusi terkait dengan kebijakan dibidangrekam
medis dan informasi kesehatan serta peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dari mulai pasien masuk hingga pulang termasuk proses
pembiayaan/ klaim BPJS.
Berdasarkan batasan penelitian kesehatan maka secara umum ruang
lingkup penelitian kesehatan meliputi preventif dan promotif serta kuratif
dan rehabilitatif. Langkah preventif dan promotif di bidang rekam medis
misalnya dengan melakukan langkah pencegahan dan sosialisasi tentang
potensi fraud dalam penggunaan kartu identitas berobat, kartu asuransi
dan lain-lain kepada masyarakat ataupun petugas bagian pendaftaran.
Sedangkan pada kuratif dan rehabilitatif, misalnya penelitian dalam bentuk
menganalisis perancangan desain formulir dokumen rekam medis yang
diperlukan di bagian rawat jalan, rawat inap ataupun di unit lainnya
disesuaikan dengan kebutuhan dan kekhususannya sehingga penggunaan
formulir benar-benar efisien dan efektif. Mengidentifikasi dan menganalisis
kelengkapan dokumen rekam medis pada kasus/penyakit tertentu baik
dengan menggunakan metode Huffman maupun metode Hatta. Upaya
evaluasi melalui penelitian di bidang rekam medis diharapkan dapat
menjaga dan meningkatkan mutu layanan kesehatan secara keseluruhan.
Dengan mengevaluasi dokumen rekam medis sebagai tupoksi seorang
praktisi rekam medis sekaligus dapat mengevaluasi kinerja tenaga

4
kesehatan lainnya seperti dokter, perawat, tenaga kefarmasian, atau
tenaga analis laboratorium, karena merekalah yang mengisi dokumen
rekam medis sebagai bukti dalam pelayanannya.

5. Rancangan penelitian terbagi menjadi dua yaitu?


Jawab :
Rancangan penelitian terbagi ke dalam dua kelompok yaitu kuantitatif dan
kualitatif. Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada hasil berupa angka
dengan analisis menggunakan uji statistik. Sementara penelitian kualitatif
merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
tidak diperoleh dengan prosedur statistik dan dapat menjawab/menggali
tentang alasan atau pertanyaan mengapa.
Rancangan penelitian berisi susunan data penelitian yang dihasilkan dan
dikumpulkan melalui instrument pengumpulan data, observasi maupun data
dokumentasi.
Data penelitian tersebut dihasilkan dari rumusan masalah yang sedang diteliti,
lalu dikumpulkan dan dikaji. Setelah itu jika rancangan penelitian sudah sesuai
dan dapat dipertanggungjawabkan, maka rancangan penelitian tersebut dibuat
menjadi karya ilmiah dan dipublikasikan atau disebarluaskan agar bermanfaat
dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai