Anda di halaman 1dari 5

PROMOSI DAN PERILAKU KESEHATAN

Makalah

DI SUSUN OLEH :
Ns. Edy Syahputra, S.Kep

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
2019
HASIL-HASIL WAWANCARA

A. Riwayat Pasien Sakit


 Pasien sakit sejak tahun 2010 dan saat itu pasien baru berumur 16 tahun
 Saat itu pasien masih duduk di bangku kelas I SMA Negeri I Aceh Timur
 Masa kecil, masa remaja (masuk umur 16 tahun) pasien tidak mengalami tanda-
tanda gangguan jiwa.

B. Masalah Pasien
 Pada masa darurat militer pasien pernah dipukul oleh TNI, pasien merasa takut
yang luar biasa (saat ini pasien trauma dengan baju hijau) sehingga makan
bubur kacang hijaupun pasien tidak mau.
 Pasien sangat depresi/tertekan, karena mendengar dari orang-orang/
masyarakat bahwa ayah kandungnya bersuku Jawa, sedangkan pada masa itu
(konflik di Aceh) orang-orang yang bersuku Jawa (etnis Jawa) semua dibunuh
oleh tentara GAM (Gerakan Aceh Merdeka) sehingga pasien sungguh-sungguh
depresi.

C. Pengobatan Yang Sudah Pernah Dilakukan Keluarga Terhadap Pasien


a. Pada tahun 2010 piha keluarga membawa pasien untuk berobat ke rumah sakit
jiwa Banda Aceh. Pasien sempat sembuh total selama kurang lebih satu tahun,
dan saat itu pasien kembali ke bangku sekolah.
b. Tahun 2012 pasien kembali kambuh, dan dirantai
c. Pada tahun 2012, pihak keluarga kembali membawa pasien ke Rumah Sakit
Jiwa Banda Aceh kurang lebih 6 bulan. Sepuluh hari di Rumah Sakit Jiwa Banda
Aceh, pasien membaik, dan pasien tidak mau lagi mengkonsumsi obat-obatan.
Namun setelahnya pasien kembali kambuh lebih parah lagi, sehingga pihak
keluarga mengambil kesimpulan untuk memasung pasien.

D. BAB & BAK Pasien


a. BAB : Pasien BAB di tempat dimana dia dipasung, lalu ibu
kandung pasien yang membuangnya
b. BAK : Pasien BAK di tempatnya di pasung
E. Tempat Tidur / Istirahat Pasien
 Pasien tidur/istirahat di atas 4 keping papan, dengan berlantaikan tanah
 Luas tempat tidur pasien lebih kurang berukuran 3 x 4 cm
 Kondisi dalam kamar pasung, memiliki lampu penerangan seadanya

G. Kondisi Umum
1. Tempat Tinggal
a. Gubuk/tempat tinggal keluarga pasien beratapkan daun rumbia, terletak dari
pasar Idi Cut yang berjarak 1 Km dari jalan raya Banda
Aceh Medan
b. Ukuran gubuk/tempat tinggal seluas 6 x 4 m2 dengan dinding dari papan-
papan bekas
c. Gubuk/tempat tinggal keluarga pasien dibangun di atas tanah milik orang
lain
d. Kamar tidur keluarga menyatur dengan tempat pemasungan pasien
Sofyan
e. Ruang dapur seadanya, memasak menggunakan kayu bakar
f. Tempat BAB dan BAK keluarga tidak ada, keluarga jika hendak BAB dan
BAK ke hutan-hutan kecil atau pinggir-pinggir rawa-rawa.

ROSMIAH
Nama Dukun :
 Informasi dari dukun
Rosmiah diguna-guna oleh pacarnya yang kecewa dan ilmu magis yang dikirimkan
sangat kuat, sehingga pada suatu malam habis saya dan batin dia, saya didatangi
oleh orang halus itu jangan coba-coba kamu obatin dia. Nanti kamu tau resikonya,
terakhir dukun tersebut nyerah tidak sanggup mengobati Rosmiah. Pernah suatu
hari saya sedang jampi-jampi Rosmiah, tiba-tiba Rosmiah melemparkan botol aqua
600 cc ke muka saya dan dia meludahi saya. Dia mengatakan pergi-pergi kamu
jangan coba datang lagi kemari, terakhir saya berpikir saya tidak cukup ilmu untuk
mengobati dia, pertamanya saya tertarik mengobati Rosmiah karena sudah banyak
kali dukun yang mengobatinya kenapa tidak sembuh.
 Informasi dari Kakak Ipar Rosmiah
Rosmiah sering duduk/menunduk dan biasanya tidak nyambung dan saya tidak
pernah memaharinya kemudian ketika saya berbicara dia tidak membantah dan
dia didengar.
Dia sangat malas apapun tidak mau dilakukan, dikerjakan dan sering ada yang
bisik-bisik suruh jalan-jalan. Pada waktu malam dia selalu bilang : Miah lapar kak”.
Dia sangat betah lama-lama di rumah saya.
Dia sering curhat sama kak ipar karena merasa lebih bebas dan dia tidak merasa
tertekan, dan sekali-kali dia masak bersama untuk menyiapkan makan siang.
Kakak sangat sayang karena dia sangat nurut dengan saya dan tidak pernah
memperlihatkan perilaku –perilaku seperti ngamuk dan memukul
NURAINI (DIRANTAI)

Keterangan dari ibu Nunik (warung makan tempat dia bekerja di saat pulang berobat
di rumah sakit jiwa)
Ibu Nunik mengatakan bahwa dia bekerja selama 4 bulan pada saat itu kegiatan
dia di warung makan sebagai clining services setiap pagi, siang dan malam dia
membersihkan lantai meja dan rak tempat menaruh makanan, sekali-kali dia
disuruh membantu bibik upik memasak di dapur.
Selama 4 bulan dia tidak pernah terlihat perilaku seperti halnya orang gangguan
jiwa seperti ngomong sendiri, berbicara tidak dapat dimengerti, emosi, tetapi dalam
3 bulan ia bekerja ada kelihatan sekali-kali dia masuk ke kamar keluar kamar tidur
yang tempat tidurnya bibik upik yang berlokasi di belakang dapur warung tersebut.
Pada bulan ke 4 dia meminta istirahat untuk tidak bekerja lagi di warung oleh ibu
Nunik merasa keberatan karena dia orannya penurut dan rajin, pakaiannya pun
sopan dan rapi, tetapi oleh dia langsung saja untuk tidak bekerja lagi, lantas ibu
Nunik heran dan karena gajinya kurang atau dia ada masalah sama anaknya atau
bibik upik.
Gaji yang diberikan oleh ibu Nunik menurutnya (ibu Nunik) sudah sesuai karena
dimana-mana clining service di warung nasi biasa ± Rp. 700.000,- Jadi saya pikir
bukan persoalan gaji dan saya menanyakan ke bibik upik apa ada masalah dengan
dapur dengan dia baik-baik saja tidak ada sesuatu hal apapun.

Anda mungkin juga menyukai