Anda di halaman 1dari 6

Darah ABO & Rhesus Darah (Sistem

Penggolongan Darah)
JUNI HARTONO SENIN, 16 NOVEMBER
2015 JANTUNG
Darah manusia dapat dikelompokkan
(digolongkan) berdasarkan atas ada tidaknya
antigen yang terdapat pada permukaan luar
membran sel darah merah (eritrosit). Antigen
yang dimaksud
dinamakan aglutinogen. Antigen sel darah
merah merupakan suatu bagian berupa
glikoprotein atau glikolipid yang bersifat genetis.
Antigen yang telah dikenali pada sel darah
merah yaitu antigen A dan antigen B.
Di dalam plasma darah terdapat antibodi
yang disebut aglutinin. Aglutinin merupakan
antibodi yang bereaksi dengan antigen dan
terdapat pada permukaan sel darah merah.
Sesuai jenis
aglutinogen, ada dua jenis aglutinin yaitu
aglutinin (anti-A) dan aglutinin (anti-B). Jika
kedua aglutinin ini bereaksi dengan antigen, sel
darah merah akan menggumpal satu sama lain
atau mengalami lisis. Proses yang demikian
dinamakan aglutinasi (penggumpalan darah).
Ahli ilmu tentang kekebalan tubuh
(imunologi) berkebangsaan Austria, Karl
Landsteiner (1868-1943), mengelompokkan
golongan darah manusia menjadi golongan
darah A, B, AB dan O atau 0
(nol). Penggolongan darah semacam ini
dinamakan sistem ABO atau AB0, Selain
sistem ini, darah dapat juga digolongkan dalam
sistem Rhesus (Rh).

a) Penggolongan Darah Sistem ABO


Sel darah merah ada yang memiliki antigen
A, antigen B, dan antigen A,B. Tetapi ada juga
sel darah merah yang tidak memiliki antigen A
maupun B. Sel darah ini hanya memiliki
aglutinin pada plasma darahnya saja.
Seseorang akan memiliki golongan darah A,
bila sel darah merahnya memiliki antigen A dan
plasma darahnya memiliki aglutinin (anti-B).
Seseorang akan bergolongan darah B, bila sel
darah merahnya memiliki antigen Ba)
Penggolongan Darah Sistem ABO Sel darah
merah ada yang memiliki antigen A, antigen B,
dan antigen A,B. Tetapi ada juga sel darah
merah yang tidak memiliki antigen A maupun B.
Sel darah ini hanya memiliki aglutinin pada
plasma darahnya saja.
Seseorang akan memiliki golongan darah A,
bila sel darah merahnya memiliki antigen A dan
plasma darahnya memiliki aglutinin (anti-B).
Seseorang akan bergolongan darah B, bila sel
darah merahnya memiliki antigen B dan plasma
darahnya memiliki aglutinin (anti-A). Kemudian,
orang akan bergolongan darah AB, jika sel
darah merahnya memiliki antigen A dan B,
tetapi dalam plasma
darahnya tidak memiliki aglutinin dan .
Sementara, orang akan bergolongan darah O
atau 0, bila sel darah merahnya tidak memiliki
antigen A dan B, hanya dalam plasma
darahnya memiliki aglutinin dan aglutinin .
Supaya kita lebih paham, coba kalian
perhatikan tabel berikut:

Apabila sel darah merah seseorang


mengandung aglutinogen A dan serum
darahnya membuat aglutinin , maka orang
tersebut mempunyai golongan darah A.
Sebaliknya, apabila sel darah merah seseorang
mengan dung aglutinogen B dan serum
darahnya membuat aglutinin , maka orang
tersebut dikategorikan golongan darah B.
Kemudian, apabila sel darah merah seseorang
mengandung aglutinogen A dan B, sementara
serum darah tidak dapat membuat aglutinin
maupun , maka orang tersebut mempunyai
golongan darah AB. Sebaliknya, bila sel darah
merah seseorang tidak mengandung
aglutinogen A dan B, sementara serum
darahnya dapat membuat aglutinin dan , maka
orang tersebut mempunyai golongan darah O
atau 0.

b) Golongan Darah Sistem Rhesus (Rh)


Selain sistem ABO, dalam penentuan
golongan darah manusia dapat pula
menggunakan sistem Rhesus (Rh). Reshus
atau Rh merupakan antigen lain yang terdapat
pada sel darah merah. Istilah Rh berasal dari
“rhesus”, karena antigen ini pertama kali
ditemukan tahun 1940 oleh Landsteiner dan =
A.S. Wenner di dalam darah kera Mocacus
rhesus. Sel darah yang memiliki antigen Rh
disebut Rh+
(Rhesus positif ), sedangkan yang tidak
memiliki antigen Rh disebut Rh- (Rhesus
negatif ).
Apabila orang yang memiliki darah Rh negatif
ditransfusi dengan darah Rh positif (Rh+),
orang bergolongan darah Rh negatif (Rh-)
tersebut dengan segera akan membentuk
antibodi anti-Rh, sehingga terjadi aglutinasi
darah.
Masalah akan timbul jika seorang ibu
berdarah Rh negatif mengandung bayi dengan
darah Rh positif. Meskipun sistem peredaran
darah ibu dan anak terpisah, namun acapkali
ada sedikit sel-sel darah yang masuk pada
sistem peredaran darah ibu melalui plasenta.
Kejadian ini biasanya terjadi pada saat terakhir
kehamilan.
Untuk merespons sel darah yang asing
tersebut, darah ibu akan membentuk antibodi.
Antibodi tersebut masuk ke dalam sistem
peredaran darah bayi melalui plasenta. Darah
bayi merupakan protein asing (antigen) bagi
antibodi, sehingga antibodi akan bereaksi
terhadap darah bayi, akibatnya terjadi
aglutinasi. Adanya aglutinasi dalam sel darah
akan menyebabkan anemia, dan nama
penyakit tersebut dinamakan eritroblastosis
foetalis. Apabila penyakit ini tidak bisa
ditangani, bayi bisa mengalami kematian.
Tabel Golongan Darah Rhesus dengan
Antigen/Aglutinogen dan Aglutinin/Antibodi

http://www.biomagz.com/2015/11/darah-abo-
rhesus-darah-sistem.html

Anda mungkin juga menyukai