Anda di halaman 1dari 7

PERTANYAAN UJIAN

dr. Erik D. Saiman, Sp.OG

Veby B.M.Marewa
1415112
1. Definisi
Perdarahan pasca-salin (PPS) secara umum didefmisikan sebagai kehilangan
darah dari saluran genitalia >500 ml setelah melahirkan pervaginam atau
>1000mlsetelah melahirkan secara seksio sesarea.
2. Klasifikasi
 Berdasarkan waktu perdarahan
HPP primer : perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pasca salin
HPP sekunder : perdarahan yang terjadi diluar periode 24 jam tersebut
 Berdasarkan banyaknya perdarahan
Mayor : Perdarahan >1000 (berat : 1000-2000, sangat berat : >2000ml)
Minor : Perdarahan 500-1000 mL
3. Penyebabnya : 4T
a. Tonus : atonia uteri
b. Trauma : laserasi jalan lahir, Ruptur Uteri
c. Tissue : Rest plasenta, retensio plasenta
d. Trombin : ITP
4. Diagnosis
a. Atonia Uteri
 Gejala perdarahan pervaginam yang deras berasal dari OUI
 Konsistensi Rahim lunak
 Kontraksi buruk
 Terdapat tanda-tanda syok hipovolemi
 Faktor predisposisi :
o Akibat anestesi
o Distensi uterus yang berlebihan
o Partus lama
o Partus presipitatus
o Korioamnionitis
o Multiparitas
o R. atonia uteri sebelumnya
o Mioma uteri
b. Trauma
Terdapat laserasi pada perineum, vagina, atau porsio
 Perdarahan pervaginam yang berasal dari luka robekan
 Darah warna merah segar,
 Kontraksi uterus baik
 Tanda syok
c. Ruptur Uteri
 PErdarahan pervaginam yang berat dari OUI
 Kontraksi Rahim buruk
 Tanda akut abdomen (nyeri perut bagian bawah)
 Tanda-tanda syok
 Eksplorasi : robekan pada uterus
d. Inversio Uteri
 Perdarahan pervaginam
 Tidak teraba fundus atau malah teraba seperti lekukan pada daerah fundus
 Dapat teraba massa pada vagina bila sudah sampai vagina
 Dapat tampak massa merah diluar vulva bila inversion uteri yang prolapse
e. Retensio plasenta
 Plasenta belum lahir ½ jam setelah bayi lahir, tinggi fundus uteri biasanya masih sepusat
 F.Predisposisi : plasenta previa, kuret berulang, riwayat SC, multiparitas
 Jenis-jenis :
Akreta : menembus desidua basalis
Inkreta: menembus myometrium
Prekreta : menembus perimetrium
f. Sisa plasenta
 Plasenta lahir tidak lengkap, perdarahan dapat banya atau sedikit, kontraksi uterus baik,
teraba sisa plasenta.
 Jika pada masa nifas : febris, tanda syok, Fundus tinggi (subinvolusi), uterus lembek,
nyeri perut bagian bawah jika ada infeksi dan teraba sisa plasenta dalam rongga Rahim
g. Thrombin
 Perdarahan dari tempat luka
 Kontraksi Rahim baik
 Tidak ditemukan perlukaan jalan lahir, maupun sisa plasenta
 Gangguan faktor pembekuan darah

5. Tatalaksana
H Ask for help: minta pertolongan atau lakukan rujukan ke bidan dan PKM
A Asses dan Resusitasi
- ABCD
- Nilai jumlah darah yang keluar, seakurat mungkin
- Nilai tingkat kesadaran dan TTV
- Hb, BT-CT, elektrolit, golongan darah,crossmatch
- Infus cairan kristaloid dan koloid
- RIMOT : Resusitasi, Infus 2 jalur, ABC, TTV, berikan oksigen, Team
Approach
E Establish Etiology, ketersediaan darah
- Nilai kontraksi uterus, cairan bebas di abdomen, cek kelengkapan
plasenta
- Saat SC : ligase arteri hipogastrica, dan embolisasi arteri uterina
M Massage the Uterus
- Massage uterus
- Kompresi bimanual interna :
Dalam : kepalan tangan menekan fornix anterior sehingga terdorong ke
atas
Luar : menekan pada fundus

O Oxytocin infusion/prostaglandin-IV/per rectal/IM/intramyometrial


- Lini I : oksitosin IV 20 unit dalam 1 L cairan IV 60 tetes/menit IV 20 unit
dalam 1 L cairan IV 40 tts/menit, (max : 3 L cairan IV yang berisi oksitosin
100 IU; tidak boleh secara bolus)
- Lini II: Ergometrin IM/IV 0,2 mg ulangi 0,25 mg setelah 15 menit max
1 mg
- Lini III : Misoprostol per rektal 800-1000mikrogram, 600mikrogram 3
tablet per ectal
- Perdarahan : transfuse FFP  1 liter setiap 6 unit darah. Pertahankan
trombosit diatas 50.000
S Shift to theater
Perdarahan massif  evakuasi ke ruang operasi
Kompresi bimanual selama ibu dibawah ke ruang operasi
Bila ada sisa jaringan  kuretase
T Tamponade ballon/uterine packing (konservatif,non-perdarahan)
Menggunakan bakri SOS aaloon dan tampon balon kondom kateter. Dimasukkan
300-500 cc cairan NS untuk mencapai tekanan yang adekuat.
A Apply Compression Suture (Operative)
Menggunakan benang kromik catgut np.II lakukkan B-lynch suture pada uterus
S Systemic Pelvic Devascularization
Ligase a. uterine dan a.hipogastrica
I Intervensi radiologi,
Uterine artery embolization (pembedahan konservatif)
S Subtotal/total abdominal hysterectomy
Khusus :
- Atonia : pemberian oksitosin, ergometrin misoprostol, tampon balon, jahitan B-lynch
- Laserasi jalan lahir : hecting
- Ruptur uteri : stabilisasi keadaan umum dan lakukan laparotomy rencana
histeroktomi
- Inversion uteri : reposisi manual. Jika plasenta belum lepas, sebaiknya tidak dilepas
terlebih dahulu sebelum uterus diroposis karena akan menyebabkan perdarahan banya
- Retensio plasenta : dilakukan pelepasan plasenta secra manual. Jika akreta 
histeretomi
- Sisa plasenta : kuretase dengan pemberian uterotonika dan transfuse darah bila perlu
- Gangguan koagulasi. Rawat bersama IPD, koresi faktor pembekuan dengan FFP,
kriopresiptat, trombosit, dan PRC, control DIC dengan heparin.
6. Faktor Predisposisi
1. Pre-Eklampsia merupakan hipertensi dalam kehamilan yang timbul setelah usia kehamilan 20
minggu yang disertai dengan
 Proteinuria > 300mg/24 jam
Creatinine ratio > 0,30
Dipstick 1+ persistent
 Trombositopenia (<100.000/mL)
 Renal insufficiency : kreatinin >1,1mg/dL atau 2x lipat baseline
 Liver involvement : level serum transaminase 2x normal
 Cerebral symptoms  nyeri kepala, pandangan kabur, convulsion (eklampsia)
 Pulmonary symptom
2. Klasifikasi yang terbaru, Williams Ed 25
 Pre-eklamsia non severe : TD <160/110, tidak disertai dengan gejala organ target
 Pre-eklampsia severe : TD >160/110, disertai dengan gejala-gejala organ taget
3. Faktor Risiko
 Primigravida : pertama kali terpajan vili korealis
 Hiperplasentosis pada kembar, mola, bayi besar, DM : terpajan vili korealis berlebih,
 Dasar penyakit ginjal atau kardiovaskuler
 RPK
 Usia yang ekstrim
4. Pencegahan
Pencegahan Primer

Pencegahan Sekunder

 Istirahat min. 4 jam/hari


 Restriksi Garam: 20 – 50 mmol/hari)
 Aspirin dosis rendah

 Sumplementasi Kalsium

 Suplementasi antioksidan
VitaminC dan E
5. Penatalaksanaan ? Sesuai protap
6. D

Anda mungkin juga menyukai