PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BANGSA”
Dosen Pembimbing:
Ir. H. Sofyan Zainal, M.Si
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
i
KEPERAWATAN REG A
2019
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang
kasih kepada seluruh pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu,
Kelompok I
1
BAB I
PENDAHULUAN
semakin jelas terlihat. Hal ini menjadi salah satu penyebab menurunnya karakter
anak-anak bangsa. Hal ini terjadi karena enerasi muda tidak mampu
mengendalikan diri dan menyaring budaya masuk yang sesuai dengan budaya
kita. Sehingga para pelajar dan anak bangsa mengikuti budaya barat dengan
alasan trend, padahal budaya barat bertentangan dengan budaya kita. Melemahnya
sikap keluarga dan lingkungan sekitar serta sekolah yang tidak mencerminkan
rasa nasionalisme, sehingga anak muda meniru sikap tersebut. Anak muda
merupakan anak yang masih meniru hal-hal yang baru terhadap lingkungan
sekitarnya.
karena nasionalisme sangat penting. Jika generasi muda bangsa sudah tidak cinta
lagi dengan negaranya sendiri apa jadinya negara kita mendatang. Generasi muda
harus bangga dengan negara kelahirannya. Cara yang dapat dilakukan generasi
aktif dalam berorganisasi, memperingati hari besar nasional, serta melalui lagu-
lagu nasional.
2
Selain kesadaran dari diri sendiri rasa nasionalisme juga bisa dibentuk
harus didapatkan anak sejak kecil. Karena itu pendidikan karakter dapat
formal. Dalam hal ini pendidikan formal yang dimaksud adalah sekolah. Sekolah
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penulisan
1
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
i
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nasionalisme
yang berdiri sendiri dan masing-masing anggota persekutuan hidup merasa satu
pengertian politik adalah masyarakat dalam suatu daerah yang sama, dan mereka
tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan
diantaranya :
1. Hans Kohn
2. Nazaruddin Sjamsuddin
______________
1
Badri Yatim Bung Karno,Islam dan Nasionalisme, (Jakarta: Logos Wacana
Ilmu,1999), hlm. 58
2
Hans Kohn, Nasionalisme, Arti dan Sejarahnya, (Jakarta: Pembangunan, 1984),
hlm. 11.
1
3. Mahatma Gandhi
“Buat saya, maka cinta saya pada tanah air itu, masuklah dalam cinta
nasionalisme adalah suatu paham kesadaran untuk hidup bersama sebagai suatu
dalam menghadapi masa lalu dan masa kini serta kesamaan pandangan, harapan
dan tujuan dalam merumuskan cita-cita masa depan bangsa. Untuk mewujudkan
ekonomi, dan yang paling pokok adalah make up psikologis sebagai bangsa
3
Nazaruddin Syamsudin, Bung Karno Kenyataan Politik dan Kenyataan Praktek,
(Jakarta: Rajawali, 1988), hlm. 37.
4
Iman Toto K Raharjo dan Suko Sudarso, Bung Karno, Islam, Pancasila dan
NKRI,(Jakarta: KNRI, 2006), hlm. 7.
5
Sartono Kartodirjo, Multidimensi Pembangunan Bangsa Etos Nasionalisme dan
Negara Kesatuan, (Yogyakarta: Kanisisus, 1999), hlm. 60.
6
Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994), hlm.
7.
2
9
semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan hidup
kesadaran mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri atas
banyak suku, etnik, dan agama. Kedua, kesadaran bersama bangsa Indonesia
dinyatakan “atas nama bangsa Indonesia”, sedang dalam Pembukaan UUD 1945
secara tegas dikatakan, “segala bentuk penjajahan dan penindasan di dunia harus
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
______________
7
Redaksi Great publisher, buku pintar politik: sejarah, pemerintahan, dan
ketatanegaraan, (Yogyakarta: Galang Perss, 2009), hlm.64.
1
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi
Kewarganegaraan, dan mata pelajaran lain, yang istilah-istilah itu menjadi pokok
akademik.
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan
bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur,
berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Interaksi
bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan
manusia hidup dalam ligkungan sosial dan budaya tertentu, maka pengembangan
______________
8
Kementerian PNBPPPK, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,
(Jakarta: Pusat Kurikulum, 2010), hlm. 2.
2
11
karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial yang
dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari
depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan karakter yang telah dimiliki
masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan
karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan karakter
mendatang. Dalam proses pendidikan karakter bangsa, secara aktif peserta didik
______________
9
Ibid..., hlm. 4.
1
Jadi dapat disimpulkan bahwa, pendidikan karakter bangsa merupakan
pendidikan.
Bambang Yodhoyono bahwa ada lima isu penting dalam dunia pendidikan. Salah
serta semangat bagi generasi muda yang akan menentukan masa depan bangsa
Indonesia di masa yang akan datang. Selain itu, sejumlah besar generasi muda
______________
10
Yani Emirta, Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Pada Generasi Muda Bangsa dan
Peran Pemerintah Dalam Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Generasi Muda Bangsa melalui
Pendidikan Pembangunan Karakter, (Jurnal: Academia.edu, 2016).
2
13
kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan NKRI yang kuat dan kokoh serta
serta karakter bangsa bagi pelajar dan mahasiswa di perlukan suatu sarana yang
berupa materi yang menarik dan relevan dengan semangat kemudahan pelajar dan
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Yuhan Yang
Maha Esa, berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
(continuous) dimulai dari pendidikan usia dini agar terinternalisasi dengan baik
1
kembali kelompok mata pelajaran kepribadian agar menjadi sumber progresif,
dengan member dan memperkuat value of character & value of orientation for the
dari sekadar good menjadi great yang dibutuhkan bagi kesuksesan membangun
peradaban bangsa di masa depan. Great character, great personality, and great
achievement for the future dapat dijabarkan secara konkrit. Sejatinya kepribadian
dan citra diri bangsa menjadi kekuatan etos, semangat etik dan moral yang
2
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas
2
17
DAFTAR PUSTAKA
Iman Toto K Raharjo dan Suko Sudarso, Bung Karno, Islam, Pancasila
dan NKRI, Jakarta: KNRI, 2006.
Yani Emirta, Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Pada Generasi Muda Bangsa dan
Peran Pemerintah Dalam Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Generasi
Muda Bangsa melalui Pendidikan Pembangunan Karakter, (Jurnal:
Academia.edu, 2016).