Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“NASIONALISME DAN PENDIDIKAN KARAKTER

BANGSA”

Dosen Pembimbing:
Ir. H. Sofyan Zainal, M.Si

Disusun Oleh :

1. Putri Aisyah Isnaini I1031191036


2. Mifta Systivani I1031191041

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

FAKULTAS KEDOKTERAN

i
KEPERAWATAN REG A

2019

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Maslah................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
....................................................................3
2.1
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 5
3.1 Makna Demokrasi ............................................................................... 5
3.1 Bentuk Demokrasi .............................................................................. 8
3.2 Keunggulan Demokrasi ...................................................................... 11
3.3 Nilai-nilai Demokrasi ......................................................................... 11
3.4 Demikrasi Indonesia dan Pelaksanaannya .......................................... 16
3.5 Pendidikan Demokrasi ........................................................................ 26
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 28
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 28
3.2 Saran .................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 30

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“NASIONALISME DAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA’’.

Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang

telah memberikan kepada penulis berupa motivasi, baik materi maupun

moril. Oleh karena itu, penulis bermaksud mengucapkan banyak terima

kasih kepada seluruh pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu,

semua yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai


kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua

Semarang, 20 Maret 2015

Kelompok I

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memudarnya rasa nasionalisme pada generasi muda akhir-akhir ini

semakin jelas terlihat. Hal ini menjadi salah satu penyebab menurunnya karakter

anak-anak bangsa. Hal ini terjadi karena enerasi muda tidak mampu

mengendalikan diri dan menyaring budaya masuk yang sesuai dengan budaya

kita. Sehingga para pelajar dan anak bangsa mengikuti budaya barat dengan

alasan trend, padahal budaya barat bertentangan dengan budaya kita. Melemahnya

nasionalisme dikalangan anak muda disebabkan beberapa faktor, salah satunya

sikap keluarga dan lingkungan sekitar serta sekolah yang tidak mencerminkan

rasa nasionalisme, sehingga anak muda meniru sikap tersebut. Anak muda

merupakan anak yang masih meniru hal-hal yang baru terhadap lingkungan

sekitarnya.

Penanaman nasionalisme sejak dini melalui pendidikan karakter dapat

mengembalikan kecintaan pada generasi muda terhadap tanah airnya. Rasa

nasionalisme sangat penting diterapkan pada anak-anak Indonesia sejak dini

karena nasionalisme sangat penting. Jika generasi muda bangsa sudah tidak cinta

lagi dengan negaranya sendiri apa jadinya negara kita mendatang. Generasi muda

harus bangga dengan negara kelahirannya. Cara yang dapat dilakukan generasi

muda sangatlah simpel, misalnya: melaksanakan upacara bendera, berlatih untuk

aktif dalam berorganisasi, memperingati hari besar nasional, serta melalui lagu-

lagu nasional.

2
Selain kesadaran dari diri sendiri rasa nasionalisme juga bisa dibentuk

melalui pendidikan karakter. Pendidikan Karakter merupakan pendidikan yang

harus didapatkan anak sejak kecil. Karena itu pendidikan karakter dapat

digunakan untuk membentuk perbuatan ataupun tingkah laku seorang anak.

Upaya untuk membentuk karakter bangsa dapat dilakukan melalui pendidikan

formal. Dalam hal ini pendidikan formal yang dimaksud adalah sekolah. Sekolah

dapat mengaplikasikan pendidikan karakter untuk membentuk karakter-karakter

siswa sehingga akan terwujud suatu karakter bangsa yang baik.

A. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian nasionalisme?

2. Apa pengertian pendidikan karakter bangsa?

3. Bagaimana menumbuhkan jiwa nasionalisme terhadap generasi muda

melalui pendidikan karakter bangsa?

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian nasionalisme.

2. Untuk mengetahui pengertian pendidikan karakter bangsa.

3. Untuk mengetahui bagaimana menumbuhkan jiwa nasionalisme terhadap

generasi muda melalui pendidikan karakter bangsa?

1
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

i
7

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nasionalisme

Asal kata Nasionalisme adalah nation yang berarti bangsa. Dalam,

pengertian antropologis dan sosiologis, Bangsa adalah suatu persekutuan hidup

yang berdiri sendiri dan masing-masing anggota persekutuan hidup merasa satu

kesatuan ras, bahasa, agama, sejarah dan adat-istiadat. Sedangkan dalam

pengertian politik adalah masyarakat dalam suatu daerah yang sama, dan mereka

tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan

kedalam.1 Sedangkan mengenai nasionalisme sendiri banyak rumusan,

diantaranya :

1. Hans Kohn

“Nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa

kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan”.2

2. Nazaruddin Sjamsuddin

“Nasionalisme adalah suatu konsep yang berpendapat bahwa kesetiaan

individu diserahkan sepenuhnya kepada Negara”.3

______________
1
Badri Yatim Bung Karno,Islam dan Nasionalisme, (Jakarta: Logos Wacana
Ilmu,1999), hlm. 58
2
Hans Kohn, Nasionalisme, Arti dan Sejarahnya, (Jakarta: Pembangunan, 1984),
hlm. 11.

1
3. Mahatma Gandhi

“Buat saya, maka cinta saya pada tanah air itu, masuklah dalam cinta

pada segala manusia”.4 Sementara menurut Sartono Kartodirjo, bahwa

nasionalisme memuat tentang kesatuan/unity, kebebasan/ liberty, kesamaan/

equality, demokrasi, kepribadian nasional serta prestasi kolektif.5 Jadi

nasionalisme adalah suatu paham kesadaran untuk hidup bersama sebagai suatu

bangsa karena adanya kebersamaan kepentingan, rasa senasib sepenanggungan

dalam menghadapi masa lalu dan masa kini serta kesamaan pandangan, harapan

dan tujuan dalam merumuskan cita-cita masa depan bangsa. Untuk mewujudkan

kesadaran tersebut dibutuhkan semangat patriot dan perikemanusiaan yang tinggi,

serta demokratisasi dan kebebasan berfikir sehingga akan mampu

menumbuhkan semangat persatuan dalam masyarakat pluralis.

Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang sejak awal anti

kolonialisme dan anti imperialisme karena kolonialisme dan imperialisme inilah

yang menghilangkan harga diri manusia (the human dignity).6 Pembentukan

Indonesia sebagai Nation selain faktor kesamaan geografis, bahasa, kohesifitas

ekonomi, dan yang paling pokok adalah make up psikologis sebagai bangsa

3
Nazaruddin Syamsudin, Bung Karno Kenyataan Politik dan Kenyataan Praktek,
(Jakarta: Rajawali, 1988), hlm. 37.
4
Iman Toto K Raharjo dan Suko Sudarso, Bung Karno, Islam, Pancasila dan
NKRI,(Jakarta: KNRI, 2006), hlm. 7.
5
Sartono Kartodirjo, Multidimensi Pembangunan Bangsa Etos Nasionalisme dan
Negara Kesatuan, (Yogyakarta: Kanisisus, 1999), hlm. 60.
6
Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994), hlm.
7.

2
9

terjajah. Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah melahirkan

semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan hidup

menjadi bangsa merdeka. Semangat tersebut oleh para pejuang kemerdekaan

dihidupi tidak hanya dalam batas waktu tertentu, tetapi terus-menerus.

Substansi Nasionalisme Indonesia mempunyai dua unsur: Pertama,

kesadaran mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri atas

banyak suku, etnik, dan agama. Kedua, kesadaran bersama bangsa Indonesia

dalam menghapuskan segala bentuk penjajahan dan penindasan dari bumi

Indonesia.7 Dalam pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dengan jelas

dinyatakan “atas nama bangsa Indonesia”, sedang dalam Pembukaan UUD 1945

secara tegas dikatakan, “segala bentuk penjajahan dan penindasan di dunia harus

dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

B. Pengertian Pendidikan Karakter Bangsa

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan

pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya

pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

______________
7
Redaksi Great publisher, buku pintar politik: sejarah, pemerintahan, dan
ketatanegaraan, (Yogyakarta: Galang Perss, 2009), hlm.64.

1
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab”. Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan

mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap

satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi

dasar dalam pengembangan pendidikan karakter bangsa.8

Untuk mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan karakter

bangsa perlu dikemukakan pengertian istilah karakter bangsa, dan pendidikan.

Pengertian yang dikemukakan di sini dikemukakan secara teknis dan digunakan

dalam mengembangkan pedoman ini. Guru-guru Antropologi, Pendidikan

Kewarganegaraan, dan mata pelajaran lain, yang istilah-istilah itu menjadi pokok

bahasan dalam mata pelajaran terkait, tetap memiliki kebebasan sepenuhnya

membahas dan berargumentasi mengenai istilah-istilah tersebut secara

akademik.

Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang

terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan

digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan

bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur,

berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Interaksi

seseorang dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter

bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan

melalui pengembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena

manusia hidup dalam ligkungan sosial dan budaya tertentu, maka pengembangan
______________
8
Kementerian PNBPPPK, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,
(Jakarta: Pusat Kurikulum, 2010), hlm. 2.

2
11

karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial yang

berangkutan. Artinya, pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan

dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari

lingkungan sosial, masyarakat, dan bangsa. Jadi pendidikan karakter bangsa

haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain, mendidik karakter

bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peserta didik

melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.

Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam

mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha

masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi

keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa

depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan karakter yang telah dimiliki

masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan

karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan karakter

bangsa untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa

mendatang. Dalam proses pendidikan karakter bangsa, secara aktif peserta didik

mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan penghayatan

nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat,

mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta

mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.9

______________
9
Ibid..., hlm. 4.

1
Jadi dapat disimpulkan bahwa, pendidikan karakter bangsa merupakan

upaya untuk mencetak bangsa yang bermartabat dan bermoral melalui

pendidikan.

C. Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme terhadap Generasi Muda Melalui


Pendidikan Karakter Bangsa

Seperti yang pernah dikemukakan oleh Presiden RI Dr. H. Susilo

Bambang Yodhoyono bahwa ada lima isu penting dalam dunia pendidikan. Salah

satunya isu mengenai hubungan pendidikan dengan pembentukan watak atau

dikenal dengan pembangunan karakter (character building). Presiden menyatakan

bahwa kemajuan pendidikan tidak boleh melupakan pembangunan karakter. Oleh

karena itu, Presiden melalui Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas)

meluncurkan Program Pendidikan Karakter.10

Penanaman jiwa nasionalisme perlu dilakukan di sekolah, hal ini

dikarenakan bahwa sekolah merupakan tempat pendidikan dan pembentukan jiwa

serta semangat bagi generasi muda yang akan menentukan masa depan bangsa

Indonesia di masa yang akan datang. Selain itu, sejumlah besar generasi muda

penerus bangsa Indonesia masih berstatus sebagai pelajar di sekolah sehingga

apabila sekolah mampu memberikan pendidikan nasionalisme penguatan karakter

bangsa Indonesia maka akan selamatlah di masa yang akan datang.

Penanaman jiwa nasionalisme serta penguatan karakter bangsa bagi

seluruh pelajar dan mahasiswa di Indonesia akan memperkokoh persatuan dan

______________
10
Yani Emirta, Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Pada Generasi Muda Bangsa dan
Peran Pemerintah Dalam Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Generasi Muda Bangsa melalui
Pendidikan Pembangunan Karakter, (Jurnal: Academia.edu, 2016).

2
13

kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan NKRI yang kuat dan kokoh serta

berkepribadian. Dalam rangka membentuk dan menumbuhkan rasa nasionalisme

serta karakter bangsa bagi pelajar dan mahasiswa di perlukan suatu sarana yang

dapat melengkapi penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sajian informasi

berupa materi yang menarik dan relevan dengan semangat kemudahan pelajar dan

mahasiswa, perlu dikembangkan dengan tepat.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3

menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Yuhan Yang

Maha Esa, berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab. 11

Tujuan tersebut merupakan rumusan mengenai kualitas manusia

Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Rumusan

tujuan pendidikan nasional inilah yang menjadi landasan pengembangan karakter

bangsa. Dimana, pendidikan karakter bersifat terus menerus dan berkelanjutan

(continuous) dimulai dari pendidikan usia dini agar terinternalisasi dengan baik

dalam diri anak didik.

Program konkret Kemendiknas dalam membangun karakter bangsa yakni

dengan menggalakkan program dan kegiatan pendidikan karakter pada seluruh

satuan dan kewarganegaraan, baik kurikuler maupun ekstra, merevitalisasi


______________
11
Kementerian PNBPPPK, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa...,
hlm. 2.

1
kembali kelompok mata pelajaran kepribadian agar menjadi sumber progresif,

dengan member dan memperkuat value of character & value of orientation for the

future, mengembangkan program pendidikan karakter dan anekaragam pelatihan

yang tepat dan efektif.

Landasan dasar pendidikan karakter adalah nasionalisme dengan

memberikan orientasi nilai (value of orientation) bagi kemajuan peradaban bangsa

dan Negara kedepan dengan mengintegrasikan semangat nasionalisme dengan

kebutuhan kemajuan bangsa di masa depan.

Sehingga dengan pendidikan karakter inilah terciptanya satu perubahan

dari sekadar good menjadi great yang dibutuhkan bagi kesuksesan membangun

peradaban bangsa di masa depan. Great character, great personality, and great

achievement for the future dapat dijabarkan secara konkrit. Sejatinya kepribadian

dan citra diri bangsa menjadi kekuatan etos, semangat etik dan moral yang

diharapkan bagi kemajuan bangsa ini di masa depan.

2
15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan yang telah

penulis jabarkan sebelumnya adalaha sebagai berikut:

1. Nasionalisme adalah suatu paham kesadaran untuk hidup bersama

sebagai suatu bangsa karena adanya kebersamaan kepentingan, rasa

senasib sepenanggungan dalam menghadapi masa lalu dan masa kini

serta kesamaan pandangan, harapan dan tujuan dalam merumuskan cita-

cita masa depan bangsa. Untuk mewujudkan kesadaran tersebut

dibutuhkan semangat patriot dan perikemanusiaan yang tinggi, serta

demokratisasi dan kebebasan berfikir sehingga akan mampu

menumbuhkan semangat persatuan dalam masyarakat pluralis.

2. Pendidikan karakter bangsa merupakan upaya untuk mencetak bangsa

yang bermartabat dan bermoral melalui pendidikan.

3. Penanaman jiwa nasionalisme serta penguatan karakter bangsa bagi

seluruh pelajar dan mahasiswa di Indonesia akan memperkokoh

persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan NKRI yang

kuat dan kokoh serta berkepribadian. Dalam rangka membentuk dan

menumbuhkan rasa nasionalisme serta karakter bangsa bagi pelajar dan

mahasiswa di perlukan suatu sarana yang dapat melengkapi

penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

1
B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas

perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

2
17

DAFTAR PUSTAKA

Badri Yatim Bung Karno,Islam dan Nasionalisme, Jakarta: Logos Wacana


Ilmu,1999.

Hans Kohn, Nasionalisme, Arti dan Sejarahnya, Jakarta: Pembangunan,


1984.

Iman Toto K Raharjo dan Suko Sudarso, Bung Karno, Islam, Pancasila
dan NKRI, Jakarta: KNRI, 2006.

Kementerian PNBPPPK, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter


Bangsa, Jakarta: Pusat Kurikulum, 2010.

Nazaruddin Syamsudin, Bung Karno Kenyataan Politik dan Kenyataan


Praktek, Jakarta: Rajawali, 1988.

Redaksi Great publisher, buku pintar politik: sejarah, pemerintahan, dan


ketatanegaraan, Yogyakarta: Galang Perss, 2009.

Sartono Kartodirjo, Multidimensi Pembangunan Bangsa Etos Nasionalisme dan


Negara Kesatuan, Yogyakarta: Kanisisus, 1999.

Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994.

Yani Emirta, Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Pada Generasi Muda Bangsa dan
Peran Pemerintah Dalam Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Generasi
Muda Bangsa melalui Pendidikan Pembangunan Karakter, (Jurnal:
Academia.edu, 2016).

Anda mungkin juga menyukai