SKRIPSI
Oleh
Adhi Brahmantya Herdhani
135214067
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FINAL PROJECT
By
Adhi Brahmantya Herdhani
135214067
2017
i
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PERNYATAAN
PLAGIAT KEASLIAN
MERUPAKAN TUGAS
TINDAKAN AKHIR
TIDAK TERPUJI
iv
PERNYATAAN
PLAGIAT PERSETUJUAN
MERUPAKAN PUBLIKASI
TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Wind energy is one of promising renewable energy. The facts show that the
application of this energy as an alternative electric power in the world still not
maximized. As one of the potential countries to utilize this energy, Indonesia have
an opportunity to implement the installation of wind turbine system in the future.
Some of installation that already done in Indonesia on 2013 only reached 1.6 MW
capacity followed by other installation projects. However with the geographical
situation that Indonesia has, not every place in Indonesia has the same potential of
wind speed.
Research on magnetic addition carry out to see its effect in optimizing the
efficiency of the wind turbine with several variations of the wind. The blade made
by using a PVC pipe material with angle of 73.35°. The experiment using
neodymium magnet disks on the shaft of wind turbine and square neodymium
magnet as stator magnet to give repulsive force following the rotation of the wind
turbine. With wind speed variations of 5 m/s, 6 m/s, and 7 m/s set from the blower,
each of the wind turbine A (without magnet) and wind turbine B (with magnet) data
going to compared.
The results showed that the addition of magnetic disk helps optimize the Cp of
wind turbine at wind speed 5 m/s and 6 m/s. On wind speed 5 m/s, Cp from the
wind turbine with magnetic disk has a difference of 0.83% better than the
conventional wind turbine at 3.5 tsr. However at wind speed 6 m/s result of
observation showed significant difference, where with magnetic disk and without
magnetic disk are able to produce maximum Cp 13,18% and 9,43%. But magnet
that used on experiment is not capable to optimize Cp of wind turbine at wind
speed of 7 m/s.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat karunia dan kebaikan
yang dilimpahkanNya kepada penulis, sehingga penulis senantiasa diberi
pengharapan dalam menyelesaikan penyusunan naskah karya ilmiah ini di
Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh
untuk memperoleh gelar S-1 di Universitas Sanata Dharma. Adapun
penyusunannya mengikuti pedoman akademik yang telah dipersiapkan sebelumnya
oleh Fakultas Sains dan Teknologi.
Berkat bimbingan, support dan nasihat dari berbagai pihak, akhirnya karya
ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik sebagaimana mestinya. Dengan segenap
kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar – besarnya
kepada :
1. Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ir. Rines, M.T. sebagai Dosen Pembimbing skripsi penulis, yang senantiasa
memberikan masukan, membimbing, dan saran selama penelitian.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Heru Gendroyono dan Kuswardhani Ariyati selaku orang tua kandung tercinta
yang terus mendukung dan membiayai anggaran selama kuliah hingga
pembuatan skripsi.
8. Keluarga Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma baik dosen dan kariawan,
dan teman – teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis
berterimakasih atas segala bantuan dan motifasinya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah yang dibuat ini
belumlah sempurna. Oleh karena itu saran dan kritikan sangat diharapkan penulis
kepada pembaca demi perbaikan karya ini dan sumbangan pengetahuan
kedepannya.
Penulis
Adhi Brahmantya H
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik kapasitas kincir angin yang terpasang di seluruh dunia .......... 2
hingga tahun 2015 menurut world wind energy association dalam
MW
Gambar 2.1 Potensi angin di Indonesia ................................................................. 7
Gambar 2.2 Contoh kincir angin poros horizontal (kincir propeler) ..................... 9
Gambar 2.3 Kincir vertikal tipe Darrieus ............................................................. 10
Gambar 2.4 Kincir vertikal tipe Savonius ............................................................ 10
Gambar 2.5 Hubungan antara koefisien daya (𝑪𝒑) dengan tip speed ratio ......... 14
(tsr) dari berbagai jenis kincir angin
Gambar 2.6 Magnet neodymium bentuk kubus ................................................... 15
Gambar 2.7 Desain permanent magnet motor Robert Tracy ............................... 18
Gambar 2.8 Piringan magnetik dan alternator [Ranalkar et all., 2013] ............... 19
Gambar 2.9 Susunan turbin angin uji [Ranalkar et all., 2013] ............................. 20
Gambar 3.1 Diagram alur penelitian .................................................................... 22
Gambar 3.2 Konstruksi kincir angin .................................................................... 23
Gambar 3.3 Desain sudu kincir ............................................................................ 24
Gambar 3.4 Naf kincir .......................................................................................... 24
Gambar 3.5 Poros kincir ...................................................................................... 25
Gambar 3.6 Piringan magnetik ............................................................................ 26
Gambar 3.7 Blower .............................................................................................. 27
Gambar 3.8 Tachometer ....................................................................................... 27
Gambar 3.9 Neraca pegas .................................................................................... 28
Gambar 3.10 Penempatan anemometer ................................................................ 28
Gambar 3.11 Alat pengereman ............................................................................ 29
Gambar 3.12 Setting eksperimen ......................................................................... 30
Gambar 3.13 Skema set up piringan magnet ....................................................... 30
Gambar 3.14 Ilustrasi gaya dorong picu dari magnet stator ................................ 31
Gambar 3.15 Resultan gaya dorong pada piringan .............................................. 32
Gambar 4.1 Grafik hubungan koefisien daya, 𝑪𝒑, dan tsr untuk variasi ............. 47
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Energi merupakan salah satu kebutuhan yang teramat penting di dunia. Salah
satu bentuk energi yang tingkat konsumsinya tinggi adalah listrik. Kenyataannya
jumlah penduduk suatu negara yang meningkat dari hari ke hari berbanding lurus
menunjukkan bahwa Total Primary Energy Supply (TPES) dunia diperkirakan akan
mencapai 17010 Mtoe di tahun 2030 [International Energy Agency, 2008]. Jelas
bahwa segala aspek dalam kehidupan manusia bertumpu kepada pasokan energi
energi dunia. Sumber energi ini berasal dari sumber daya fosil di alam yang
jumlahnya terbatas dan terancam akan habis di masa mendatang. Pengolahan energi
daya berbasis bahan bakar fosil terbukti menghasilkan polusi berupa gas-gas
maupun partikel-partikel yang menyebabkan global warming. Bila hal ini terus
mendatang.
Energi terbarukan merupakan solusi pemecahan masalah energi dunia dan efek
buruk dari sumber energi konvensional pada lingkungan. Salah satu energi
terbarukan yang ramah lingkungan adalah energi angin. Hingga saat ini, energi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dunia. Menurut data dari World Wind Energy Association (WWEA), sampai pada
bertambah 63,690 MW terhitung sejak 2015 lalu. Total kapasitas energi angin yang
November 2016]
Gambar 1.1 Grafik kapasitas kincir angin yang terpasang di seluruh dunia hingga
tahun 2015 menurut world wind energy association dalam MW
(sumber : http://www.wwindea.org/the-world-sets-new-wind-installations-record-
637-gw-new-capacity-in-2015/)
17,2% lebih tinggi dibanding tahun 2014 (16,4%). Jelas bahwa energi angin
Indonesia sendiri penginstalan energi angin masih rendah, sekitar 1.6 MW yang
sudah terinstal, diikuti dengan beberapa proyek yang baru selesai 735 kW di Nusa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak daerah di Indonesia yang memiliki
Salah satu tipe kincir bersumbu horizontal modern yang telah dikenal luas yaitu
kincir propeller. Kincir ini sendiri dirancang untuk menghasilkan performa yang
baik dan efisiensi yang tinggi dibanding tipe kincir bersumbu vertikal. Pada
dihasilkan oleh angin. Tentu kenyataannya angin memiliki kecepatan yang tidak
konstan sehingga energi listrik yang dihasilkan kincir terus berubah-ubah. Hal ini
guna mendapatkan daya output yang maksimal dan efisiensi yang lebik baik. Untuk
itu, penulis merancang sebuah turbin angin propeler yang diberi magnet pada rotor
kincir dengan harapan rpm kincir lebih besar dan membuat efisiensi kincir lebih
tidak akan habis seperti bahan bakar fosil. Hingga saat ini di Indonesia
energi angin yang cocok dan efisien. Alat ini nantinya akan mengubah
energi angin menjadi energi listrik dan dapat diaplikasikan sebagai suatu
lebih besar dibanding kincir konvensional. Dalam hal ini kincir diberikan
1. Model kincir angin yang dibuat adalah kincir angin tipe propeler dengan
Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Variasi yang digunakan adalah kecepatan angin yang diatur dari blower
5. Diameter kincir yang dibuat tidak melebihi daerah tangkapan angin dari
7. Magnet stator yang digunakan untuk memicu gaya tolakan berupa magnet
selama perkuliahan.
massal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DASAR TEORI
Energi angin merupakan sumber energi terbarukan yang berarti tidak dapat
habis seperti bahan bakar fosil. Energi angin yang tersedia di atmosfer dalam
jumlah yang besar dan berlimpah. Energi ini banyak digunakan untuk menghasilkan
listrik karena angin memiliki energi kinetik yang dapat diubah menjadi energi listrik
dan merupakan salah satu sektor energi terbarukan paling maju dengan potensi di
tahun-tahun mendatang.
Kecepatan angin dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu topografi, letak geografis, dan
faktor penghambat. Berdasarkan letak tempat atau topografinya, jika angin berada
pada topografi berupa gunung, angin akan cenderung naik. Sebaliknya, angin akan
cenderung lurus jika topografinya berupa daratan. Selain itu jika dikaitkan dengan
letak geografisnya, setiap tempat dipenjuru dunia memiliki potensi kecepatan angin
yang berbeda-beda (Gambar 2.1). Dalam hal ini tentunya daerah tropis, sub tropis,
merupakan contoh faktor penghambat laju angin. Ketika terdapat pepohonan atau
turbulensi.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai potensi angin yang
pengamatan pada 166 titik di seluruh provinsi, terdapat 35 titik yang berpotensi.
Hingga saat ini, sudah terinstal sekitar 1,6 MW yang sudah bisa dipakai diikuti
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
world-sets-new-wind-installations-record-637-gw-new-capacity-in-2015/, diakses
Kincir angin merupakan sebuah alat atau mesin yang digerkan oleh tenaga
porosnya, kincir angin dikelompokan menjadi kincir angin poros horizontal dan
kincir angin poros vertikal. Pada penelitian ini yang akan dikembangkan adalah
Kincir angin sumbu horizontal merupakan kincir angin yang memiliki poros
utama sejajar dengan tanah dan arah poros utama sesuai dengan arah datangnya
angin. Kincir ini terdiri dari sebuah menara dan sebuah kincir yang dipasang
1. Dasar menara yang tinggi membuat akses ke angin yang lebih kuat di
arah angin) antara dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfir
bumi.
Salah satu kendala penggunaan kincir angin adalah kecepatan angin dan
arah angin yang berubah-ubah sepanjang waktu. Oleh karena itu, kincir angin yang
baik adalah kincir yang dapat menerima angin dari segala arah selain itu juga
mampu bekerja pada angin dalam kecepatan yang rendah salah satunya Turbin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Angin Sumbu Vertikal (TASV). Turbin ini memiliki efisiensi yang lebih kecil
dibandingkan dengan turbin angin sumbu horizontal. Ada berbagai type TASV
yang sering digunakan diantaranya adalah tipe Savonius, dan tipe Darrieus seperti
11
lebih mudah.
yang tinggi sembari mengurangi drag pada tekanan yang rendah dan
tinggi.
4. Kincir angin bersumbu vertikal tidak harus diubah posisinya jika arah
angin berubah.
Selain itu, kekurangan kincir angin sumbu vertikal adalah sebagai berikut :
1. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda akibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1 (1)
𝐸𝑘 = 𝑚. 𝑣 2
2
(m/s).
2. Daya Angin
Daya angin adalah daya yang tersedia oleh angin dimana daya ini
1 (2)
𝑃𝑖𝑛 = 𝜌. 𝐴. 𝑣 3
2
dengan Pin adalah daya yang tersedia pada angin (watt), A adalah luas
3. Torsi
𝑇 = 𝐹. ℓ (3)
13
4. Daya Kincir
Daya kincir adalah daya yang dihasilkan oleh kicir sebagai akibat
berputar adalah :
dengan 𝑃𝑜𝑢𝑡 adalah daya yang dihasilkan kincir (watt), T adalah torsi
5. Koefisien Daya
kincir angin dengan daya yang tersedia oleh angin sehingga bisa
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝐶𝑝 = (5)
𝑃𝑖𝑛
dengan 𝐶𝑝 adalah koefisien daya, 𝑃𝑜𝑢𝑡 adalah daya yang dihasilkan oleh
kincir angin (watt), 𝑃𝑖𝑛 adalah daya yang tersedia oleh angin (watt).
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
𝜔𝑅
𝑡𝑠𝑟 = (6)
𝑣
dengan tsr adalah tip speed ratio, n adalah kecepatan putar poros kincir
Menurut ilmuwan asal Jerman, Albert Betz, efisiensi atau koefisien daya maksimal
dengan Betz limit yang grafiknya dapat dilihat pada Gambar 2.5
Cp
Savonius
American
Multi blade
Gambar 2.5 Hubungan antara koefisien daya (𝐶𝑝 ) dengan tip speed ratio (tsr) dari
berbagai jenis kincir angin
2.3. Magnet
yaitu magnet permanen dan magnet belitan/lilitan yang terdiri dari suatu kumparan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
maupun suatu motor untuk mengkonversi energi kinetik dari gerakan yang
dihasilkan magnet tersebut, dalam hal ini magnet yang digunakan berupa magnet
lilitan.
Ada beberapa macam magnet permanent yang telah dijual secara komersial
dipasaran, salah satunya yaitu magnet neodymium seperti pada Gambar 2.6.
Magnet ini terbuat dari Neodymium (Nd), besi (Fe), dan Boron (B). Magnet
neodymium memiliki induksi magnet yang besar sekitar 1,3 tesla. Adapun yang
tersedia di pasaran dalam bentuk kubus, cincin, dan trapesium dalam berbagai
16
maksimumnya yang berkaitan erat dengan flux magnetiknya per satuan volume.
magnet yang dijual dan dapat dijumpai diantaranya N35, N38, N40, N42, N45,
diantaranya :
1. Remanence (𝐵𝑟 )
2. Coercivity (𝐻𝑐𝑖 )
Dalam hal ini, magnet neodymium mempunyai karakteristik seperti pada tabel 2.2
Magnet neodymium tidak rentan terhadap korosi karena telah dilapisi nikel
dan tembaga dalam proses produksi beberapa perusahaan, bahkan dalam hal ini ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang menambahkan pelapis polimer maupun pelapis logam lain. Tidak hanya itu,
Magnet neodymium berukuran kecil bahkan mampu membuat luka pada tubuh,
antara lain untuk mainan, pengunci pintu, loudspeaker, dsb. Dalam ranah yang lebih
servo, motor sinkron, driver motor kendaraan mobil listrik hybrid, dsb. Tidak hanya
itu, dalam dunia medis khususnya radiologi, MRI (Magnetic Resonance Imaging)
18
Selain dikembangkan sebagai rotor dan stator pada motor listrik dan
contoh paten yang pernah dibuat yaitu Robert Tracy Magnet Motor (U.S patent
Magnet ketika didekatkan dengan kutub yang berbeda akan menghasilkan gaya
pola sekring dari aki yang disusun melingkar agar dengan crankshaft sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
meningkatkan akselerasi poros turbin angin. Dalam kajian teori yang digunakan
[Ranalkar et all., 2013] telah disebutkan bahwa “terdapat gaya tolak (dorong) dari
magnet dengan permukaan (kutub) yang sama. Gaya dorong ini dihasilkan dari
energi ikatan (atom) mereka. Banyak energi magnet dari sini yang bisa
menghasilkan energi kinetik untuk menambah akselerasi pada rotor turbin angin”.
Dalam hal ini, ranalkar S dan kawan-kawan membuktikan dengan desain turbin
angin mereka (Gambar 2.8 dan 2.9) bahwa energi kinetik merupakan penjumlahan
Piringan
berbahan
polypropylene
Magnet
neodymium
alternator
20
Dengan konsep bahwa turbin angin menghasilkan energi listrik dari konversi energi
kinetik hasil perputaran poros, diyakini bahwa energi dari gaya tolak/dorong
BAB III
METODE PENELITIAN
Langkah kerja dalam penelitian ini meliputi perancangan kincir hingga analisis
Mulai
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Kincir A : Kincir B :
Pin, Pout, Tsr, Cp Pin, Pout, Tsr, Cp
Data pengamatan
sesuai dan valid?
tidak
ya
Selesai
23
Model kincir angin dibuat menggunakan pipa PVC berdiameter 8 inchi dengan
Sudu pada suatu kincir angin berfungsi untuk menangkap angin yang
datang. Material yang digunakan pipa PVC berdiameter 8 inchi dengan ketebalan 5
mm. Sudu yang digunakan sebanyak 3 buah (1 pasang) dan kemiringan sudut sudu
24
Naf berfungsi sebagai dudukan sudu. Elemen ini dibuat dari piringan triplek
yang dibor dengan ukuran baut untuk mengencangkan sudu dan berdiameter 15 cm
3.2.3. Shaft/poros
Poros pada suatu kincir angin berfungsi untuk menopang naf kincir yang
telah dipasang agar dapat berputar. Poros yang digunakan seperti pada Gambar 3.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
untuk magnet yang akan diletakan pada poros kincir. Untuk menginvestigasi
sehingga wadah yang dibuat berbentuk lingkaran [Kasim et all., 2015]. Piringan ini
sendiri terbuat dari kayu sengon yang dipotong berbentuk lingkaran berdiameter 20
cm yang kemudian ditanam magnet pada sekelilingnya dan dikeraskan dengan resin
N35 dengan jarak sudut antar magnet 30° dari titik center piringan (12 buah magnet
kayu sengon agar piringan tidak berat dengan desain seperti pada Lampiran B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
diantaranya :
3.2.5. Blower
secara konstan dengan kecepatan tertentu. Blower tersebut digerakan oleh motor
3.2.6. Takometer
putaran poros kincir angin sebagai data yang dibutuhkan. Jenis takometer yang
27
pengimbang torsi kincir angin saat kincir berputar. Neraca pegas akan dihubungkan
3.2.8. Anemometer
tangkapan kincir. Dalam hal ini anemometer diletakan didepan kincir menghadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
torsi 20 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dan kecepatan putar poros kincir secara bersama-sama. Kincir akan dipasang seperti
pada Gambar 3.12 Kincir yang telah terpasang pada poros dan rangka akan
ditempatkan dengan jarak 2,5 m dari blower penguji dengan kecepatan angin 5, 6,
dan 7 m/s. Dalam pengujian ini, tiap variasi kecepatan angin akan diuji pada kincir
30
Magnet dalam pengujian ini ditempatkan ditengah poros kincir dengan posisi
Magnet
stator
10cm
1 cm
31
Piringan magnet berisi magnet dengan pola utara (semua magnet pada sisi kutub
utara menghadap keluar) dengan sisi/kutub utara magnet stator ( magnet N35
posisi ketinggian 10 cm dari pusat center piringan magnet dan berjarak 1 cm dari
piringan magnet. Adapun penempatan jarak magnet stator disetting sesuai dengan
kalkulasi untuk mendapatkan range gaya dorong terbaik terhadap piringan magnet
(Lampiran C).
Dengan konsep bahwa gaya dorong magnet juga merupakan energi kinetik,
maka magnet stator ditempatkan pada posisi tersebut untuk menjadi pemicu gaya
dorong/tolak pada piringan magnetik dengan kutub yang sama seperti pada Gambar
Gaya dorong pada set up penelitian akan searah dengan arah perputaran
kincir yang didesain agar mampu meningkatkan rpm yang dihasilkan kincir.
Sedangkan magnet statornya sendiri dipilih dengan ukuran yang lebih besar dari
magnet pada piringan agar mampu memberi gaya dorong/tolak yang lebih besar.
32
Kincir nantinya akan diuji dengan pembebanan gaya pengimbang pada kopling
1. Setelah diketahui kecepatan angin (V) dan luasan kincir (A), maka akan
3. Daya putaran poros kincir (n) dan torsi (T) dapat digunakan untuk mencari
dengan tsr maupun grafik hubungan rpm dengan beban. Sedangkan efisiensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
menggunakan variasi kecepatan angin 5 m/s, 6 m/s, dan 7 m/s yang diatur dari
blower penghasil angin. Dalam hal ini kecepatan blower diatur dengan mengubah
frekuensi listrik dari inverter agar mendapatkan kecepatan angin yang diinginkan
kemudian data kincir A (tanpa magnet) dan kincir B (dengan magnet) akan
masing-masing kincir A dan kincir B seperti pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
36
masing-masing kincir A dan kincir B seperti pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4.
37
38
masing-masing kincir A dan kincir B seperti pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6
39
40
Dalam penelitian yang dilakukan, data yang diperoleh akan diolah untuk
mengetahui besarnya daya angin (𝑃𝑖𝑛 ), daya kincir (𝑃𝑜𝑢𝑡 ), tip speed ratio (tsr), dan
Besarnya daya angin, 𝑃𝑖𝑛 , yang diterima kincir dihitung dengan Pers. (2)
1
𝑃𝑖𝑛 = 𝜌. 𝐴. 𝑣 3
2
1
= × 1,18 × 1,038 × 53
2
= 153,2 watt
dengan densitas udara (𝜌) 1,18 kg/m3 , luas permukaan kincir yang didesain (𝐴)
Daya kincir, 𝑃𝑜𝑢𝑡 , dapat dicari dengan Pers. (4) dengan terlebih dahulu mencari
𝑇 = 𝐹. ℓ
= 0,6 × 0,2
= 0,12 N. m
maka didapat nilai 𝑃𝑜𝑢𝑡
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑇(2. 𝜋. 𝑛/60)
= 0,12(2. 𝜋. 433/60)
= 5,44 watt
Sehingga didapatkan daya yang dihasilkan oleh kincir adalah 5,44 watt.
Besarnya nilai tsr kincir dapat dicari dengan Pers. (6) seperti contoh
perhitungan berikut :
𝜔𝑅
𝑡𝑠𝑟 =
𝑣
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
45,34 × 0,575
=
5
= 4,14
Sehingga didapatkan nilai tsr kincirnya 4,14
Koefisien daya, Cp, dapat dihitung dengan Pers. (5) seperti contoh perhitungan
berikut :
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝐶𝑝 = 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛
5,44
=
153,2
= 3,55 %
dengan demikian, karakteristik masing-masing kincir dapat diketahui dan dapat
dibandingkan.
Dari pengolahan data pengamatan kincir angin yang dilakukan pada masing-
masing variasi kecepatan angin untuk kincir A dan kincir B, diperoleh hasil
42
43
44
45
46
kincir yang diberi tambahan magnet pada rotornya. Indikasi yang baik akan tampak
dari perbedaan torsi yang dihasilkan [Kasim et all., 2015]. Dalam hal ini kincir A
47
(tanpa magnet) dan kincir B (dengan magnet). Perbandingan nilai yang tampak
pada grafik cenderung tidak terlalu signifikan. Hal ini terlihat dari hasil persamaan
Jika diambil sample pada nilai tsr yang sama (3,5), didapati bahwa koefisien
pada variasi ini memiliki efisiensi lebih baik dibanding kincir tanpa magnet, namun
10
Cp = -2,9869tsr2 + 14,24tsr - 8,0348
9
8
Koefisien daya, Cp (%)
7
6
5 Cp = -2,2897tsr2 + 8,3945tsr + 2,8984
4
3
2
1
0
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5
Tip speed ratio
tanpa magnet dengan magnet Poly. (tanpa magnet) Poly. (dengan magnet)
Gambar 4.1 Grafik hubungan koefisien daya, 𝐶𝑝 , dan tsr untuk variasi kecepatan
angin 5 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Pengamatan juga menunjukkan hasil yang berbeda pada rpm kincir. Gambar
4.2 menunjukkan hubungan rpm dan torsi kedua kincir. Dalam hal ini, kincir
dengan magnet mampu menghasilkan pengawalan dengan rpm yang lebih baik
dibanding kincir tanpa magnet. Namun kincir tanpa magnet mampu menghasilkan
rpm yang cenderung sedikit lebih baik dibanding kincir dengan magnet setelah
torsinya diatas 0,25 N.m. Hal ini terlihat dari kecenderungan linear kincir dengan
magnet yang ditunjukan pada grafik dimana linearitas fungsinya tampak cenderung
lebih menurun dibanding kincir tanpa magnet setelah melewati nilai torsi 0,20 N.m
400
300
250
100
50
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4
Torsi (N.m)
Gambar 4.2 Grafik hubungan rpm dan torsi untuk variasi kecepatan angin 5 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 4.3 menunjukkan hubungan koefisien daya, Cp, dan tip speed ratio
kincir setelah pengolahan data. Dapat dilihat bahwa pengujian pada variasi ini
dilakukan sampling pada nilai tsr yang sama (3,5), didapati bahwa koefisien daya,
pembebanan 2,8 N.m pada data pengamatan tetap menunjukkan karakteristik kincir
Hal yang serupa juga tampak pada data rpm dan torsi untuk variasi
kecepatan angin 6 m/s. Gambar 4.4 menunjukkan hubungan antara rpm dan torsi
Kincir dengan magnet mampu menghasilkan awalan rpm dengan lebih baik dan
mampu menaham torsi lebih baik dibanding kincir tanpa magnet, dimana kincir
dengan magnet menghasilkan awalan rpm 454,52 sedangkan kincir tanpa magnet
50
16
12
10
4
Cp = -3,5422tsr2 + 19,089tsr - 16,242
2
0
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0
Tip speed ratio
tanpa magnet dengan magnet Poly. (tanpa magnet) Poly. (dengan magnet)
Gambar 4.3 Grafik hubungan koefisien daya, 𝐶𝑝 , dan tsr untuk variasi kecepatan
angin 6 m/s
500
Kecepatan putar poros kincir, n (rpm)
450
400 rpm = -282,44torsi + 454,52
350
300
250
200
150 rpm = -389,02torsi + 442,15
100
50
0
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70
Torsi (N.m)
Gambar 4.4 Grafik hubungan rpm dan torsi untuk variasi kecepatan angin 6 m/s
mengoptimalkan efisiensi kincir pada kecepatan angin 6 m/s, dimana gaya dorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2013].
Gambar 4.5 menunjukkan grafik hubungan koefisien daya, Cp, dan tip speed
jelas bahwa pada variasi kecepatan angin 7 m/s, gaya tolak magnet tidak mampu
40
Cp = -5,169tsr2 + 37,694tsr - 32,301
35
Koefisien daya, Cp (%)
30
25
20
10
0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0
Tip speed ratio
tanpa magnet dengan magnet Poly. (tanpa magnet) Poly. (dengan magnet)
Gambar 4.5 Grafik hubungan koefisien daya, 𝐶𝑝 , dan tsr untuk variasi kecepatan
angin 7 m/s
Sampling koefisien daya menunjukkan untuk nilai tsr 6,0 masing-masing kincir A
52
Penambahan magnet pada variasi ini tidak menambahkan efisiensi pada kincir,
namun sebaliknya.
Perbandingan pada hubungan rpm dan torsi kedua kincir menunjukkan hasil
yang menyerupai. Gambar 4.6 menunjukkan hubungan rpm dan torsi kedua kincir
yang cenderung hampir sama yang terlihat dari linearitas grafiknya. Namun kincir
tanpa magnet tetap menunjukkan penurunan yang lebih landai dibanding kincir
800
kecepatan putar poros kincir, n (rpm)
400
300
200
100
0
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80
torsi (n.m)
Gambar 4.6 Grafik hubungan rpm dan torsi untuk variasi kecepatan angin 7 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
karakteristik dan efisiensi kincir dari pipa PVC yang dibuat, dapat diambil beberapa
1. Telah berhasil dibuat kincir dengan tambahan magnet yang memiliki efisiensi
lebih baik dibanding kincir konvensional pada variasi kecepatan angin 5 m/s
dan 6 m/s, namun tidak pada variasi kecepatan angin 7 m/s. Hasil juga
kincir konvensional 328,82 rpm. Pada variasi kecepatan angin 6 m/s, kincir
442,15 rpm untuk kincir tanpa magnet. Namun pada variasi kecepatan angin 7
konvensional pada variasi kecepatan 5 m/s dan 6 m/s, sedangkan pada variasi
kecepatan angin 7 m/s tidak. Koefisien daya kincir, Cp, pada variasi kecepatan
angin 5 m/s dan 6 m/s menunjukkan hasil yang cenderung lebih baik namun
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
konvensional pada nilai tsr 3,5. Namun pada nilai tsr 2,8 kincir tanpa magnet
Cp maksimal 8,89 % untuk nilai tsr yang sama. Pada variasi kecepatan angin 6
tsr yang sama (6,0), kincir dengan piringan magnet hanya mampu
Cp 7,78 %.
5.2. Saran
propeler ini, terdapat kelebihan dan kekurangan yang dapat disampaikan untuk
penelitian lebih lanjut. Untuk dapat melihat pengaruh penambahan magnet pada
menggunakan batasan masalah untuk jarak magnet, posisi magnet, jumlah magnet,
55
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, D.C. (2001). Fisika Jilid 2. Edisi kelima. (Terjemahan: Dra Yuhilza
Hanum, M.Eng., Ir. Irwan Arifin, M.Eng; Editor: Hilarius Wibi Hardani,
https://energypedia.info/wiki/Wind_Energy_Country_Analyses_Indonesia,
http://www.wwindea.org/the-world-sets-new-wind-installations-record-637-gw-
Jain, P. (2011). Wind Power Basics. United States of America. McGraw Hill.
Kasim, N.I., Musa, M.A., Ngah, H., Razali, A.R., Ishak, M. (2015): Effect of
7752.
Oktober.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
McGraw Hill.
Pamungkas, W.C. (2013). Unjuk Kerja Kincir Angin Tipe Propeler Tiga Sudu Dari
Sitorus, J.A. (2015). Unjuk Kerja Kincir Angin Poros Horizontal Bersudu Tiga
LAMPIRAN
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
59
60
Lampiran C.2. Gaya Tolak Magnet Neodymium Kubus Berdimensi 50 mm × 40 mm × 15 mm pada Jarak 1 cm