Anda di halaman 1dari 7

NAMA : SEPTHEA DWI PRATIWI

NIM : 12030118420048
KELAS : MAKSI UNDIP REGULER PAGI 40
TUGAS : KEJAHATAN EKONOMI DAN TEKONOLOGI

KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN


(FINANCIAL STATEMENT FRAUD)

1. PENGERTIAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL


STATEMENT FRAUD)
Kecurangan laporan keuangan adalah sebuah kesalahan penyajian yang disengaja
atas kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan melalui salah saji yang disengaja atau
penghilangan jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk menipu
pengguna laporan keuangan. Sebagaimana dinyatakan dalam International Standard on
Auditing (ISA) 240, Tanggung jawab auditor yang berkaitan dengan penipuan dalam
Audit laporan keuangan adalah “salah saji dalam laporan keuangan dapat timbul dari
kesalahan atau penipuan”.
Penipuan laporan keuangan biasanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan
yaitu kepentingan pribadi dan golongan. Penipuan laporan keuangan biasanya terkait
dengan melebih-lebihkan asset, pendapatan dan laba serta meminimalkan kewajiban dna
beban. Namun dapat juga dilakukan sebaliknya. Laporan keuangan merupakan tanggung
jawab manajemen operasi. Dengan demikian penipuan laporan keuangan biasanya
dilakukan oleh seseorang dalam peran manajerial yang tidak hanya memiliku
kemampuan untuk mengubah laporan keuangan, tetapi juga memiliki insentif untuk
melakukannya.

2. KERUGIAN AKIBAT KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN


Penipuan laporan keuangan sering memiliki efek yang menghancurkan pada
reputasi organisasi dan posisi keuangan, serta pada orang-orang yang terlibat. Perusahaan
yang melakukan tindakan ini dapat merusak kepercayaan investor terhadap kemampuan
perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan. Harga saham dipasaran pun akan
menurun dan berakibat terhadap kontinuitas perusahaan atau organisasi. Selain itu
banyak pekerjaan yang hilang karena perusahaan melakukan restrukturisasi untuk
mengembalikan profitabilitas. Tindakan kecurangan terhadap laporan keuangan ini akan
berdampak terhadap karyawan. Salah satunya menyebabkan hilangnya pekerjaan, dana
pensiun dan tabungan yang di investasikan dalam bentuk saham.

3. ALASAN DILAKUKANNYA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN


Penipuan laporan keuangan biasanya dilakukan oleh perusahaan agar perusahaan
terlihat baik di mata stakeholder nya. Penipuan laporan keuangan terjadi dengan berbagai
metode, seperti penilaian dan memanipulasi waktu pencatatan transaksi. Jenis penipuan
yang ini sering dianggap sebagai kesalahan dalam penilaian dan estimasi. Beberapa
alasan mengapa orang melakukan kecurangan laporan keuangan diantaranya adalah :
 Untuk peningkatan pembayaran deviden/ distribusi
 Untuk menutupi keterbatasan menghasilkan kas
 Untuk memenuhi tujuan dan sasaran perusahaan
 Untuk meningkatkan harga pembelian pada perusahaan akuisisi
 Untuk menghindari persepsi pasar negative
 Untuk mendapatkan tambahan pembiayaan
 Untuk menunjukkan kepatuhan melalui perjanjian pembiayaan
 Untuk peningkatan investasii dengan penjualan saham yang bertambah
Terkadang alasan dilakukan penipuan dalam laporan keuangan tidak hanya
dikarenakan kepentingan atau mengambil keuntungan pribadi, terkadang juga
diakibatkan adanya tekanan dari perusahaan atau manajemen dan karena ada
kesempatan untuk melakukan kecurangan / penipuan. Tekanan yang dimaksudkan
diantaranya adalah sebagai berikut :
 Menurunnya pendapatan atau pangsa pasar secara mendadak yang dialami oleh
perusahaan atau industri
 Tekanan anggaran yang tidak realistis, terutama untuk hasil jangka pendek.
 Tekanan keuangan yang dihasilkan dari rencana bonus yang bergantung pada
kinerja jangka pendek.
Tekanan ataupun kesempatan terjadinya kecurangan atau penipuan laporan
keuangan ini dikarenakan kurangnya pengawasan atau ppengendalian internal
didalam perusahaan yang dapat menyebabkan timbulnya peluang terjadinya
kecurangan laporan keuangan tersebut. peluang tersebut diantaranya sebagai berikut :
 Tidak adanya dewan direksi atau komite audit
 Pengawasan yang tidak benar atau sikap lalai lainnya yang dilakukan oleh dewan
direksi atau audit komite
 Lemahnya pengendalian internal perusahaan, termasuk staf audit internal yang
tidak efektif dan kurangnya audit eksternal.
 Transaksi yang tidak biasa atau kompleksp dan kurangnya pemahaman tentang
transaksi sehingga dapat mencegah timbulnya kecurangan laporan keuangan
 Estimasi keuangan yang membutuhkan penilaian subjektif yang signifikan oleh
manajemen

4. TREN DALAM KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN


ACFE tahun 2016 Report to Nations on Occupational Fraud and Abuse,
menyatakan bahwa kecurangan laporan keuangan terdiri kurang dari 10 persen dari
penipuan yang dilaporkan dalam penelitian, dengan kerugian rata-rata $ 975.000. Namun,
penting diketahui bahwa kerugian akibat dari kecurangan laporan keuangan sering
mengukur kapitalisasi pasar yang hilang atau kehilangan nilai pemegang saham daripada
kerugian langsung dari aset keuangan. Hilangnya nilai / kepercayaan dari pemegang
saham yang dihasilkan dari penipuan laporan keuangan dapat mengakibatkan
kehancuran perusahaan. Ini juga dapat memiliki dampak yang luar biasa pada pemegang
saham organisasi.

5. SKEMA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN


Penipuan didalam laporan keuangan :
a. Asset atau pendapatan yang dibesar-besarkan
b. Menurunnya kewajiban dan pengeluaran
Asset atau pendapatan yang terlalu tinggi mencerminkan bahwa perusahaan secara
keuangan lebih kuat, dengan cara memasukkan aset fiktif atau pendapatan palsu. Namun
dalam beberapa kasus kecurangan laporan keuangan mengambil bentuk :
a. Aset dan pendapatan tidak terlalu besar
b. Kewajiban dan biaya tidak terlalu besar

Ada 5 klasifikasi skema laporan keuangan :


A. Pendapatan fiktif
Pendapatan fiktif atau palsu merupakan tindakan pencatatan penjualan atau jasa yang
tidak terjadi. Penjualan fiktif sering kali menggunakan pelanggan paslu, atau
terkadang juga menggunakan pelanggan yang sah. Misalnya faktur fiktif untuk
barang yang tidak dikirim kepada pelanggan yang sah, kemudian pada akhir periode
penjualan akan dibatalkan yang akan membantu menyembunyikan penipuan.
B. Perbedaan waktu
Pencatatan pendapatan atau pengeluaran dalam periode yang tidak tepat. Ini
dilakukan untuk menggeser pendapatan atau pengeluaran antara periode satu dengan
periode berikutnya.
 Pendapatan diakui sebelum transaksi selesai
Secara umum, pendapatan harus diakui dalam catatan akuntansi ketika
penjualan selesai, yaitu ketika barang diteruskan dari penjual ke pembeli.
Berdasarkan IFRS pendapatan umumnya diakui atau dicatata ketika itu
pendapatan tersebut diperoleh. Menurut akuntansi akrual pendapatan tidak
boleh diakui untuk pekerjaan yang harus dilakukan dalam periode akuntansi
berikutnya, meskipun pekerjaan tersebut saat ini sedang dalam kontra. Artinya
pendapatan harus diakui pada periode dimana pekerjaan dilakukan.
 Penjualan dengan ketentuan
Penjualan dengan ketentuan adalah perjualan yang memiliki persyaratan yang
belum selesai dan memiliki hak dan risiko kepemilikan yang belum
diserahkan kepada pembeli.
 Kontrak jangka panjang
 Berbagai kiriman
 Channel Stuffing
 Mencatat biaya dalam periode yang salah
C. Penilaian asset yang tidak tepat
Salah satu cara melakukan penipuan laporan keuangan adalah dengan
memanipulasi penilaian asset perusahaan. Penilaian asset tidak tepat biasanya
mengambil bentuk salah satu dari klasifikasi ini :
 Inventarisasi penilaian
 Piutang usaha
 Kombinasi bisnis
 Aktiva tetap

D. Kewajiban dan pengeluaran tersembunyi


Memahami kewajiban dan ppengeluaran adalah salah satu cara memanipulasi
laporan keuangan, yang membuat perusahaan tampak lebih menguntungkan dari pada
yang sebenarnya. Ada tiga metode umum untuk menyembunyikan kewajiban dan
pengeluaran :
Pengabaian kewajiban atau biaya
Biaya kapitalisasi yang tidak tepat
Kegagalan pengungkapan biaya garansi dan kewajiban pengembalian produk
E. Pengungkapan yang tidak benar
Catatan laporan keuangan harus mengungkapkan semua informasi penting secara
tepat serta memuat analisis manajemen. Selain itu informasi yang diungkapkan tidak
boleh menyesatkan. Pengungkapan yang tidak tepat yang mengakibatkan kecurangan
laporan keuangan biasanya melibatkan hal-hal berikut :
o Pengabaian kewajiban
o Peristiwa selanjutnya
o Manjemen fraud
o Transaksi pihak terkait
o Perubahan akuntansi
o Opsi saham Backdating
6. RED FLAGS KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN SECARA UMUM
 Komunikasi tidak efektif
 Arus kas negatif yang berulang kali terjadi dari arus kas operasi
 Pertumbuhan yang cepat atau profitabilitas yang tidak biasa
 Transaksi pihak terkait tidak dalam kegiatan bisnis biasa
 Dominasi manajemen
 Pembatasan formal atau informal pada auditor

7. ANALISIS DETEKSI SKEMA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN


1. Analisis vertical
Yaitu teknik untuk menganalisis hubungan antara item pada laporan laba rugi, neraca
atau laporan arus kas dengan mengekspresikan komponen sebagai persentase dari
nilai dasar yang ditentukan.
2. Analisis horizontal
Yaitu teknik untuk menganalisis perubahan persentase dalam item baris laporan
keuangan individu dari satu period eke periode berikutnya.
3. Analisis rasio, yang terdiri dari:
- Current Ratio, yaitu menilai asset lancer terhadap kewajiban lancer
- Quick Ratio, yaitu perbandingan asset yang paling lancer dengan kewajiban
lancer
- Account receivable turnover, yaitu perputaran penjualan terhadap piutang
perusahaan
- Collection ratio, yaitu rasio terhadap penagihan piutang tak tertagih
- inventory turnover, yaitu mengukur julah persediaan yang terjual selama periode
- Average number of days is in stock, yaitu nilai rata-rata persediaan harian dalam
stock
- Debt to equity ratio, yaitu membagi total kewajiban dengan total ekuitas
- Profit margin, yaitu mengungkapkan keuntungan yang diperoleh
- Asset turnover, yaitu menentukan efisiensi dalam menggunakan asset selama
periode pelaporan
8. PIHAK-PIHAK DALAM PENCEGAHAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
 Manajemen dan direksi
 Auditor internal
 Auditor eksternal

Anda mungkin juga menyukai