Anda di halaman 1dari 4

kolelitiasis

Pengertian
 Batu saluran empedu : adanya batu yang terdapat pada sal. empedu (Duktus
Koledocus ).
 Batu Empedu(Cholelitiasis) : adanya batu yang terdapat pada kandung empedu.
 Radang empedu (Kolesistitis) : adanya radang pada kandung empedu.
 Radang saluran empedu (Kolangitis) : adanya radang pada saluran empedu.

Etiologi
Batu di dalam kandung empedu. Sebagian besar batu tersusun dari pigmen-pigmen
empedu dan kolesterol, selain itu juga tersusun oleh bilirubin, kalsium dan protein.

Patifisiologi dan komplikasi


Penyebab secara jelas belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang berperan, yaitu :
a. Saturasi kandung empedu yang meningkat karena kolesterol
b. Kehilangan bilirubin yang berlebihan
c. Penurunan laju pengosongan kandung empedu
d. Perubahan konsentrasi dan statis kandung empedu
Batu empedu bisa saja menetap pada kandung empedu tetapi ada juga yang bergerak di
sepanjang cabang saluran empedu. Pada saat bermigrasi inilah batu bisa menyumbat
kandung empedu dibagian lehernya, ductud cystic ataupun saluran empedunya sehingga
terjadi obstruksi. Cairan mepedu yang seharusnya dialirkan ke duodenum menjadi
tertahan menyebabkan kongesti vaskuler sebagai akibat dari aliran balik tertahan. Edema
dan kongesti terjadi selama proses inflamasi berlangsung. Cairan empedu yang tidak
dialirkan mengakibatkan stasis dan bila ada batu akan mengiritasi menyebabkan
terjadinya cholelithiasis.
Jenis-jenis batu empedu yang diketahui adalah dalam bentuk kolesterol, bilirubin, garam
empedu, kalsium dan beberapa protein. Batu diklasifikasikan secara umum menjadi batu
kolesterol dan batu pigmen. Batu kolesterol disebabkan oleh metabolisme yang tidak
seimbang antara kolesterol dan garam empedu. Sedangkan batu pigmen disebabkan oleh
tidak seimbangnya metabolisme bilirubin. Batu pigmen berwarna coklat dan hitam,
tersusun oleh calsium bilirubinate.

Batu pigmen terdiri dari garam kalsium dan salah satu dari keempat anion ini : bilirubinat,
karbonat, fosfat dan asam lemakPigmen (bilirubin) pada kondisi normal akan terkonjugasi dalam
empedu. Bilirubin terkonjugasi karna adanya enzim glokuronil tranferase bila bilirubin tak
terkonjugasi diakibatkan karena kurang atau tidak adanya enzim glokuronil tranferase tersebut
yang akan mengakibatkan presipitasi/pengendapan dari bilirubin tersebut. Ini disebabkan karena
bilirubin tak terkonjugasi tidak larut dalam air tapi larut dalam lemak.sehingga lama kelamaan
terjadi pengendapan bilirubin tak terkonjugasi yang bisa menyebabkan batu empedu tapi ini
jarang terjadi.

Pigmen (bilirubin) tak terkonjugasi dalam empedu



Akibat berkurang atau tidak adanya enzim glokuronil tranferase↓Presipitasi /
pengendapan

Berbentuk batu empedu

Batu tersebut tidak dapat dilarutkan dan harus dikeluarkan dengan jalan operasi

M. mkep:NyeriResiko infeksi

Manifestasi klinik
Tingkat nyeri dan gejala yang timbul pada cholelithiasis bergantung pada :
a. Apakah batu menetap atau bergerak
b. Ukuran dan lokasi batu
c. Tingkat penyumbatan
d. Ada atau tidaknya proses inflamasi
Secara umum nyeri pada cholelithiasis bersifat menetap, lokasi pada area mid-epigastric,
pada nyeri yang hebat bisa menjalar sampai ke bahu kanan dan punggung. Nyeri ini
disebabkan olen adanya batu yang menyumbat atau bermigrasi pada cystic duct, sehingga
menyebabkan spasme.
Gejala klinis lain yang muncul adalah :
• Tachycardi
• Pucat
• Diaphoresis
• Kelelahan
• Anoreksia
• Mual, muntah
• Dyspepsia, kembung
• Blumberg’s Sign
• Demam
• Jaundice, urin pekat, steatorhea

Pemeriksaan Laboratorium
• Alkaline phosphatase meningkat
• Laktat Dehydrogenase meningkat
• Aspartat aminotransferase meningkat
• Bilirubin direct, indirect meningkat
• Kadar urobilinogen pada feses tidak ada atau berkurang
• Kadar amylase pada urin dan serum meningkat

Pemeriksaan Radiologi
• Foto Rontgent abdomen
• Cholecystogram
• Cholecystography
• USG abdomen
Perjalanan Batu

Batu empedu asimtomatik dapat ditemukan secara kebetulan pada pembentukan foto
polos abdomen dengan maksud lain. Batu baru akan memberikan keluhan bila bermigrasi
ke leher kandung empedu (duktus sistikus) atau ke duktus koledokus. Migrasi keduktus
sistikus akan menyebabkan obstruksi yang dapat menimbulkan iritasi zat kimia dan
infeksi. Tergantung beratnya efek yang timbul, akan memberikan gambaran klinis
kolesistitis akut atau kronik.

Batu yang bermigrasi ke duktus koledokus dapat lewat ke doudenum atau tetap tinggal
diduktus yang dapat menimbulkan ikterus obstruktif.

Gejala Klinis

Penderita batu saluran empedu sering mempunyai gejala-gejala kronis dan akut.

GEJALA AKUT GEJALA KRONIS


TANDA : TANDA:
1. Epigastrium kanan terasa nyeri dan 1. Biasanya tak tampak gambaran pada
spasme abdomen
2. Usaha inspirasi dalam waktu diraba
pada kwadran kanan atas 2. Kadang terdapat nyeri di kwadran
3. Kandung empedu membesar dan kanan atas
nyeri
4. Ikterus ringan

GEJALA: GEJALA:
1. Rasa nyeri (kolik empedu) yang 1. Rasa nyeri (kolik empedu), Tempat :
abdomen bagian atas (mid
Menetap epigastrium), Sifat : terpusat di
epigastrium menyebar ke arah skapula
1. Mual dan muntah kanan
2. Febris (38,5°°C) 2. Nausea dan muntah
3. Intoleransi dengan makanan berlemak
4. Flatulensi
5. Eruktasi (bersendawa)
Klasifikasi
Menurut gambaran makroskopis dan komposisi kimianya, batu empedu di golongkankan
atas 3 (tiga) golongan :
1. Batu kolesterol
Berbentuk oval, multifokal atau mulberry dan mengandung lebih dari 70%
kolesterol.
2. Batu kalsium bilirubinan (pigmen coklat)
Berwarna coklat atau coklat tua, lunak, mudah dihancurkan dan mengandung
kalsium-bilirubinat sebagai komponen utama.
3. Batu pigmen hitam.
Berwarna hitam atau hitam kecoklatan, tidak berbentuk, seperti bubuk dan kaya
akan sisa zat hitam yang tak terekstraksi.

Anda mungkin juga menyukai