Pemanfaatan Energi
Proses/reaksi kimia antara bahan bakar dengan Oksigen (O2) dari udara.
Hasil pembakaran
Utama : Karbondioksida (CO2), uap air (H2O) dan disertai energi panas
Lainnya : Karbonmonoksida (CO), abu (ash), NOx, atau SO2
bergantung pada jenis bahan bakar
C + O2 CO2 + panas
dari bahan bakar dari udara
• )
Komposisi
CO O2
CO2
B C D E
A
III. PROFIL PEMBAKARAN PADA FIRED HEATER
N2
Uap Air Uap Air
Gambar-3
CO2 N2 CO2 N2<O2
Rasio
Rasio optimum
ideal
Udara Udara lebih
Uap Air
Uap Air CO2
Bahanbakar
CO2 O2 tak terbakar CO
Panas hilang N2 N2
bersama udara Panas hilang
berlebih bersama bahan
B bakar tak terbakar
E
Perpindahan panas Perpindahan panas
Bahan tidak merata Bahan
bakar berkurang
bakar
Contoh :
1. actual air 130 %, Stochiometri 100 % , Excess air 30 %
2. 1 m3 BBG perlu 10 m3 udara (stochiometri), aktual air 12 m3 ,
excess air = 100% x (12/10 ) – 100 % = 20 %
HEATING VALUE (PANAS PEMBAKARAN)
• Jika bahan bakar dibakar maka akan menghasilkan energi panas
yang besarnya tergantung terutama pada kandungan C, H, O, N, S
dan moister (H2O)
• Panas pembakaran diukur dengan menggunakan bom calori (di
laboratorium)
• Panas pembakaran yang diukur dengan bom calori disebut Gross
Heating Value (GHV) atau High Heating Value (HHV)
• Satuan energi panas pembakaran digunakan kJoule, kCal atau BTU
(british thermal unit).
• Panas pembakaran GHV, sebagian digunakan untuk menguapkan air
yang berasal dari reaksi pembakaran dan air yang terkandung dalam
bahan bakar.
LHV dan Transaksi Energi
• Panas pembakaran dikurangi dengan panas yang
digunakan untuk menguapkan air tersebut dinamai Net
Heating Value(NHV) atau Low Heating Value (LHV)
• Net Heating Value (NHV) = GHV – panas latent air pada
temperatur 25 deg C.
• Di masyarakat terjadi transaksi ( jual dan beli energi) dan
dalam traksaksi tersebut digunakan berbagai satuan.
• Transaksi gas digunakan satuan BTU, MBTU dan MMBTU
(GHV)
• Transaksi LPG digunakan satuan kg
• Transaksi BBM digunakan liter atau kLiter
• Transaksi batubara digunakan berat dan GHV(kCal/kg)
• Transaksi energi listrik digunakan kWh(3600 kJ )
EFISIENSI PEMBAKARAN
• Gas bumi adalah bahan bakar fosil berupa gas, berasal dari
sumur gas (non ass. gas) dan sumur minyak ( ass. Gas)
• Gas bumi yang berasal dari sumur minyak atau sumur gas
sebelum dikirim ke konsumen dibersihkan dahulu dari
berbagai impurity (H2O, CO2, SO2 dan fraksi berat)
• Gasa bumi merupakan campuran dari berbagai molekul dan
komposisinya tergantung kepada masing-masing sumur,
tetapi komponen mayoritas adalah methan
H C H H C C H H C C C H
H H H H H H
H C C C C H H H
H C H
H H H H
H
SPESIFIKASI GAS BUMI
• GH V
Menjumlahkan heating value masing-masing komponen, contoh :
Methane 80 % Vol GHV = 0,8 x 1.007,42 = 805,94 BTU/scf
Ethane 5 % Vol Ghv = 0,05 x 1.775.51 = 88,78 BTU/scf
Propane 3 % Vol GHV = 0,03 x 2.550,65 = 76,52 BTU/scf
Butane(n) 2 % Vol GHV = 0,02 x 3.384.12 = 66,08 BTU/scf
Carbon Dioksida. 5 %
Nitrogen 2 %
CDU – Crude Distilling Unit HVU - High Vacuum Unit NHT – Naptha Hydro Treating
HCU – Hydrocracking unit FCU - Plat Forming Unit H2P – Hydrogen Plant
BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
Minyak Bakar(FO)
•Specific gravity max 0,99
•Viscosity redwood 100 oF min 400 max 1250
•Pour point max 80 oF
•Sulphur content max 3,5 % Wt
•Water content max 0,75 % Wt
•Sediment max 0,15 % Wt
Heating Value
Ultimate Analysis
• Kandungan C, H, O, N, S ( % W ) (adb)
• Ash analysis ( kandungan logam )
• Ash fusion temperatur
• Hard grove index (HGI )
Size distribution (tergantung perjanjian )
Panas Pembakaran batubara
3. Sub Bituminous - Sub Bituminous A - Lembab GHV 6000 - 7000 kCal/kg adb
- Sub Bituminous B - Lembab GHV 5300 - 6000 kCal/kg adb
- Sub Bituminous C - lembab GHV 4600 - 5300 kCal/kg adb
4. Lignite - Lignite (Brown coal) - Basah GHV < 4600 kCal/kg adb
- Peat
BEBERAPA KONDISI YANG PENTING
Free moister
Residual moister
Free Moisture (Air Dry Loss)
GIVEN WANTED
As-Determined As-Received Dry Dry Ash-Free
(adb) (ar) (db) (dafb)
As-Determined - 100 - Mar 100 100
(adb) 100 - Mad 100-Mad 100-Mad-Aad
As-Received 100-Mad - 100 100
(ar) 100-Mar 100 - Mar 100-Mar-Aar
Dry 100-Mad 100-Mar - 100
(db) 100 100 100 - Ad
Dry As-Free 100-Mad-Aad 100-Mar-Aar 100-Ad -
(dafb) 100 100 100
KOKAS atau COKE
Energi kimia diubah menjadi energi panas pada pembakran fuel didalam silider
Emergi panas diubah menjadi energi mekanik di shaft genset
Energi mekanik memutar generator dan dikonversi menjadi listrik
various
load
23 kV, 3 ph.
generator 23/500 kV 500/150 kV 150/20 kV 20 kV/380 V
Simbol simbol kelistrikan
• Tegangan (Volt) disingkat V, ada beda tegangan antar
fasa dan beda tegangan antara fasa dan netral
• Unbalance V, bila tegangan antar fasa tidak sama
• Arus listrik (A) masing-masing fasa dan netral
• Unbalance A jika arus masing masing fasa tidak sama
• VA perkalian antara tegangan dan arus untuk satu fasa
untuk 3 fasa 1, 732 x VA dalam praktek dgunakan 1000
VA atau kVA
• kWatt atau kW = kVA x power faktor (Cos Q )
• THD V (total harmonic distortion V ) perbahan bentuk
gelombang listrik kerena pengarung gelombang kejut.
Contoh Sistem Distribusi di Industri
Mutu Daya Listrik
Pengaruh luar
• Tegangan
• Stabilitas suplai
• Harmonisa
Pengaruh dari internal
• Stabilitas suplai
• Unbalance
• Voltage drop
• Power faktor
• Harmoinisa tegangan dan arus
Konversi Satuan Energi
• Perubahan penggunaan satuan energi disebut konversi satuan.