SKP 1 1. Ada regulasi yang mengatur √ pelaksanaan identifikasi pasien. (R) II MENINGKATKAN KOMUNIKASI YG EFEKTIF SKP 2 2. Ada regulasi tentang komunikasi efektif √ antar profesional pemberi asuhan. (lihat juga TKRS 3.2). (R) SKP 2.1 3. Rumah sakit menetapkan besaran nilai √ kritis hasil pemeriksaan diagnostik dan hasil diagnostik kritis. (lihat juga AP 5.3.2). (R) III MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT-OBAT YANG HARUS DIWASPADAI (HIGH ALERT MEDICATIONS) SKP 3 4. Ada regulasi tentang penyediaan, √ penyimpanan, penataan, penyiapan, dan penggunaan obat yang perlu diwaspadai. (R SKP 3.1 5. Rumah sakit menetapkan regulasi √ untuk melaksanakan proses mencegah kekurang hati-hatian dalam mengelola elektrolit konsentrat. (R IV MEMASTIKAN LOKASI PEMBEDAHAN YANG BENAR, PROSEDUR YANG BENAR, PEMBEDAHAN PADA PASIEN YANG BENAR SKP 4 6. Ada regulasi untuk melaksanakan √ penandaan lokasi operasi atau tindakan invasif (site marking). (R) SKP 4.1 7. Ada regulasi untuk prosedur bedah √ aman dengan menggunakan “surgical check list ” (Surgical Safety Checklist dari WHO Patient Safety 2009). (R) V MENGURANGI RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN SKP 5 8. Ada regulasi tentang pedoman √ kebersihan tangan (hand hygiene) yang mengacu pada standar WHO terkini. (lihat juga PPI 9. EP 2, EP 6). (R) VI MENGURANGI RISIKO CEDERA PASIEN AKIBAT TERJATUH SKP 6 9. Ada regulasi yang mengatur tentang √ mencegah pasien cedera karena jatuh. (lihat juga AP 1.2.1 EP 2). (R)