Anda di halaman 1dari 7

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dispepsia merupakan gangguan yang kompleks, mengacu pada

kumpulan gejala seperti sensasi nyeri atau tak nyaman di perut bagian atas,

terbakar, mual, muntah, rasa penuh, dan kembung. Berbagai mekanisme yang

mungkin mendasari meliputi gangguan motilitas usus, hipersensitivitas,

infeksi, ataupun faktor psikososial (Djojoningrat, 2014).

Di negara-negara barat, populasi orang dewasa yang dipengaruhi

oleh dispepsia sekitar 14-38%, dengan 13-18% diantaranya memiliki resolusi

spontan dalam satu tahun serta prevalensi yang stabil dari waktu ke waktu.

Sebanyak 25% dari populasi Amerika Serikat dipengaruhi dispepsia setiap

tahunya, dan hanya sekitar 5% dari semua penderita mendatangi dokter

pelayanan primer (WHO, 2017). Penelitian terhadap dispepsia fungsional di

beberapa negara di Asia juga menunjukkan prevalensi yang cukup tinggi,

yaitu di Cina sebanyak 69% dari 782 pasien dispepsia, di Hongkong 43% dari

1.353 pasien, di Korea 70% dari 476 pasien, dan Malaysia 62% dari 210

pasien (Muya et al., 2018).

Dispepsia berada pada urutan ke-10 dengan proporsi sebanyak

1,5% dalam katagori 10 jenis penyakit terbesar untuk pasien rawat jalan di

semua rumah sakit di Indonesia. Dari 50 daftar penyakit, dispepsia berada

pada urutan ke-15 katagori pasien rawat inap terbanyak di Indonesia pada

tahun 2004 dengan proporsi 1,3% serta menempati posisi ke-35 dari 50 daftar

penyakit yang mengakibatkan kematian dengan PMR 0,6% (Kemenkes RI,


2

2016).

Prevalansi dispepsia di provinsi jambi khususnya yang terjadi di

Kabupaten Muaro Bungo Provinsi Jambi juga sangat mengkhwatirkan.

Berdasarkan data yang di dapat dari Rumah Sakit Umum Derah H. Hanafie

(RSUD) yang berlokasi di Kabupaten Muaro Bungo bahwa jumlah pasien

dispepsia semakin meningkat pada tiga tahun terakhir. Rumah Sakit Umum

Derah H. Hanafie (RSUD) berlokasi di Kabupaten Muaro Bungo dan

merupakan rumah sakit rujukan dengan kualifikasi kelas B di Provinsi Jambi.

Adapun hasil kaji yang ditemukan mengenai jumlah pasien dispepsia di

Rumah Sakit Umum Derah H. Hanafie (RSUD) disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1.1
Jumlah Pasien Dispepsia Di Instalasi Rawat Inap RSUD H.Hanafie
Muaro Bungo
Pasien Keluar Pasien Keluar
Total
Hidup Meninggal Dunia
No. Tahun Jumlah
TotalPersentas Total Persentase Pasien
e
1. 2016 437 98,86 5 1,14 442
2. 2017 675 99,42 4 0,58 679
3. 2018 353 100 0 0 353
Sumber : Rekam Medik RSUD H.Hanafie Muaro Bungo, 2019

Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Daerah H. Hanafie

mengenai pasien dispepsia yang mendapatkan penanganan di instalasi rawat

inap RSUD H. Hanafie Muara Bungo ternyata terjadi peningkatan pasien

pada tahun 2016-2017 sebesar 237 pasien. Sedangkan pada tahun 2017-2018

terjadi penurunan sebesar 326 pasien. Pada tahun 2016 pasien penderita

dispepsia yang keluar meninggal dunia sebesar 1,14% dan di tahun 2017

sebesar 0,58%. Berdasarkan fenomena diatas dapat kita lihat bahwa penderita

dispepsia yang tida ditangani dengan tepat dapat membahayakan nyawa.


3

Dispepsia merupakan istilah yang digunakan dalam suatu sindrom

atau kumpulan gejala atau keluhan yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak

nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa penuh,

sendawa, regurgitas, dan rasa panas yang menjalar di dada (Sudoyo, 2014).

Keluhan ini tidak selalu ada pada setiap penderita. Setiap penderita

keluhannya dapat berganti atau bervariasi, baik dari segi jenis keluhan

maupun kualitas keluhan. Jadi dispepsia bukanlah suatu penyakit, melainkan

merupakan kumpulan gejala ataupun keluhan yang harus dicari penyebabnya

(Sofro dan Anurogo, 2013).

Keluhan dispepsia dapat disebabkan karena berbagai penyakit, salah

satunya penyakit pada saluran cerna yaitu gastritis (Sudoyo, 2009). Gejala

awal pada gastritis yang memicu sindrom dispepsia berkaitan dengan

ketidakteraturan pada pola makan dan jeda antara jadwal makan yang lama.

Ketidakteraturan pola makan sangat dipengaruhi oleh aktivitas dan kegiatan

yang padat, keinginan untuk mempunyai bentuk tubuh ideal, dan

melemahnya pengawasan dalam mengatur pola makan (Dwigint, 2015).

Dispepsia merupakan kelainan yang tidak mengancam jiwa, namun

gejala yang sering timbul seperti nyeri perut dan gangguan pencernaan

membutuhkan kunjungan medis berulang, yang akan meningkatkan biaya

kesehatan dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Dispepsia yang tidak

ditangani secara dini akan memicu komplikasi yang tidak ringan, salah

satunya adalah luka di dinding lambung yang dalam atau melebar tergantung

berapa lama lambung terpapar oleh asam lambung. Bila kedaan dispepsia ini

terus terjadi luka akan semakin dalam dan dapat menimbulkan komplikasi
4

pendarahan saluran cerna yang ditandai dengan terjadinya muntah darah,

dimana merupaan pertanda yang timbul belakangan (Babaeian et al, 2015).

Dispepsia dapat diawali dengan kebiasaan yang tidak baik yaitu pola

makan yang tidak teratur dan tidak sarapan pagi. Kebiasaan mengkonsumsi

makanan dan minuman, seperti makan pedas, asam, minum kopi, dan

minuman berkarbonasi juga dapat meningkatkan resiko munculnya gejala

dispepsia. Berdasarkan penelitian tentang gejala gastrointestinal, jeda antara

jadwal makan yang lama dan ketidakteraturan makan berkaitan dengan gejala

dispepsia (Reshetnikov 2017).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sorongan (2013) frekuensi

makan yang tidak teratur, jumlah makan yang tidak sesuai, dan jeda makan

yang terlalu lama dapat mencetuskan sindrom dispepsia. Jika proses ini

terlalu lama, maka produksi asam lambung akan berlebihan sehingga dapat

mengiritasi mukosa lambung dan menimbulkan keluhan berupa mual.

Penelitian juga dilakukan oleh Nugroho (2018) menunjukkan bahwa

sebagian besar pasien sindrom dispepsia memiliki pola makan yang teratur,

yaitu 9 orang responden (17,3%), sedangkan pola makan yang tidak teratur

yaitu 43 orang responden (82%). Pasien sindrom dispepsia memiliki jenis

makan dan minuman kelompok iritatif, yaitu 40 orang responden (76,9%),

sedangkan jenis makan dan minuman iritatif kelompok tidak iritatif, yaitu 12

orang responden (23,1%).

Berdasarkan survey awal dengan menggunakan teknik wawancara

yang dilakukan di RSUD H. Hanafie Muara Bungo pada bulan Februari

Tahun 2019 didapatkan dari hasil wawancara 7 dari 10 pasien dispepsia


5

mengatakan memiliki jadwal makan yang kurang teratur, seperti makan

kurang dari tiga kali sehari, dan telat makan. Menurut 6 pasien mengatakan

setelah makan makanan pedas, asam dan sayur yang mengandung gas seperti

kol. Mereka mengalami rasa sakit perut, mual dan bersendawa dalam satu

bulan terakhir.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

mengetahui “Gambaran Konsumsi Makanan Pada Pasien Dispepsia di RSUD

H. Hanafie Muara Bungo Tahun 2019”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana gambaran konsumsi makanan pada pasien

Dispepsia di RSUD H. Hanafie Muara Bungo Tahun 2019?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran konsumsi makanan pada pasien

Dispepsia di RSUD H. Hanafie Muara Bungo Tahun 2019.

1.3.2 Tujuan khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui gambaran karakteristik penderita Dispepsia

di RSUD H. Hanafie Muara Bungo Tahun 2019

1.3.2.2 Untuk mengetahui gambaran jadwal makan pada pasien

dispepsia di Instalasi Rawat Inap RSUD H.Hanafie Muara

Bungo tahun 2019


6

1.3.2.3 Untuk mengetahui gambaran jumlah makan pada pasien

dispepsia di Instalasi Rawat Inap RSUD H.Hanafie Muara

Bungo tahun 2019

1.3.2.4 Untuk mengetahui gambaran jenis makanan pada pasien

dispepsia di Instalasi Rawat Inap RSUD H.Hanafie Muara

Bungo tahun 2019

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi RSUD Muaro Bungo

Sebagai bahan informasi dan masukan untuk Instalasi rawat Inap RSUD

H.Hanafie Muara Bungo agar melakukan edukasi mengenai pola makan

dan konsumsi makan yang tepat pada pasien dispepsia.

1.4.2 Bagi Ilmu Keperawatan

Memberikan kontribusi dalam penerapan ilmu dan kualitas keperawatan

yang profesional khususnya bagi mahasiswa STIKES Harapan Ibu

Jambi dalam menerapkan proses keperawatan pada pasien dispepsia.

1.4.3 Bagi Penel;iti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan data dasar dalam melakukan penelitian-

penelitian lebih lanjut dengan desain dan variabel penelitian yang

berbeda.

1.5 RuangLingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode

penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran konsumsi

makanan pada pasien dispepsia di RSUD H. Hanafie Muara Bungo Tahun

2019. Penelitian ini akan dilakukan di RSUD H. Hanafie Muara Bungo Tahun
7

2019 pada bulan Agustus Tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah

semua pasien dispepsia yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah H.

Hanafie Muaro Bungo pada tahun 2018 diketahui jumlah pasien dispepsia

rawat inap sebanyak 353 pasien. Pengambilan sample dengan cara total

sampling yang berjumlah 76 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan

lembar kuesioner dan hasil penelitian ini dianalisis secara univariat.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Lembar Observasi
    Lembar Observasi
    Dokumen1 halaman
    Lembar Observasi
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Lembar Observasi
    Lembar Observasi
    Dokumen1 halaman
    Lembar Observasi
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen10 halaman
    Bab 3
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen11 halaman
    Bab 1
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • JURNAL
    JURNAL
    Dokumen6 halaman
    JURNAL
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen36 halaman
    Bab 2
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen44 halaman
    Proposal
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • LP Chosy
    LP Chosy
    Dokumen29 halaman
    LP Chosy
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Skripsi FIX2
    Skripsi FIX2
    Dokumen35 halaman
    Skripsi FIX2
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Persetujuan Seminar
    Persetujuan Seminar
    Dokumen1 halaman
    Persetujuan Seminar
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Revisi
    Revisi
    Dokumen41 halaman
    Revisi
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • JURNAL
    JURNAL
    Dokumen6 halaman
    JURNAL
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Dokumen34 halaman
    PROPOSAL
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • LEMBAR CHECK LIST Nurvia
    LEMBAR CHECK LIST Nurvia
    Dokumen2 halaman
    LEMBAR CHECK LIST Nurvia
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Penelitian
    Kuesioner Penelitian
    Dokumen2 halaman
    Kuesioner Penelitian
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Dokumen34 halaman
    PROPOSAL
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Persetujuan Seminar
    Persetujuan Seminar
    Dokumen1 halaman
    Persetujuan Seminar
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Skripsi FIX2
    Skripsi FIX2
    Dokumen35 halaman
    Skripsi FIX2
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • LP Chosy
    LP Chosy
    Dokumen29 halaman
    LP Chosy
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Mtbs Chosy
    Mtbs Chosy
    Dokumen7 halaman
    Mtbs Chosy
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen36 halaman
    Bab 2
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 New
    BAB 3 New
    Dokumen10 halaman
    BAB 3 New
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Penelitian
    Kuesioner Penelitian
    Dokumen6 halaman
    Kuesioner Penelitian
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Cover 2
    Cover 2
    Dokumen1 halaman
    Cover 2
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Newwww
    BAB 2 Newwww
    Dokumen25 halaman
    BAB 2 Newwww
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen36 halaman
    Bab 2
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 New
    BAB 3 New
    Dokumen10 halaman
    BAB 3 New
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 New
    BAB 3 New
    Dokumen10 halaman
    BAB 3 New
    umi sarah
    Belum ada peringkat