Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN DEPRESI DAN KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR

PADA LANSIA DI PUSKESMAS SIMPANG IV SIPIN


KOTA JAMBI TAHUN 2020

Chossy Lesmana1, Maimaznah 2, Zafrullah Zein 3


Program studi ilmu keperawatan, Baiturrahim Jambi, Indonesia.
Email : chossylesmana@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang : Lansia banyak menghadapi berbagai masalah, seiring dengan


bertambahnya usia, maka akan terjadi penurunan fungsi tubuh pada lansia, baik fisik,
fisiologis maupun psikologis. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada salah satunya
kurangnya kualitas tidur. Faktor yang mempengaruhi kualitas tidur lansia, salah satunya
yaitu depresi dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
depresi dan kecemasan dengan kualitas tidur pada lansia di Puskesmas Simpang IV
Sipin Kota Jambi.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi dengan desain cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang yang berkunjung ke
puskesmas dengan menggunakan purposive sampling yang berjumlah 40 orang. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan metode dianalisis secara univariat dan
bivariat.
Kesimpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa depresi dan kecemasan
berhubunggan dengan kualitas tidur lansia. Diharapkan pihak puskemas tidak hanya
memperhatikan kesehatan fisik lansia saja, tetapi juga memperhatikan masalah
emosional yang dialami lansia dengan cara mengoptimalisasikan program posyandu dan
diadakannya kegiatan untuk para lansia seperti jogging, senam lansia, pengajian dan
kegiatan-kegiatan lainnya.

Kata Kunci : Depresi, Kecemasan, Kualitas Tidur Lansia

Abstract

Background : Elderly faces many problems, along with increasing age, there will be a
decline in bodily functions in the elderly, both physical, physiological and psychological.
Health problems that often occur in one of them lack of quality sleep. Factors that affect
the quality of sleep in the elderly, one of which is depression and anxiety. This study aims
to determine the relationship of depression and anxiety with sleep quality in the elderly at
Simpang IV Sipin Health Center in Jambi City.
Method : This research is a quantitative correlation study with cross sectional design.
The population in this study were all elderly people who visited the puskesmas using
purposive sampling, amounting to 40 people. The data collection method uses a
questionnaire and the method is analyzed univariately and bivariately.
Result : The results of the analysis found 29 (52.7%) children had poor snack behavior at
SDN 148 / IV Jambi City in 2019
Conclution : The results of this study indicate that depression and anxiety are related to
sleep quality in the elderly. It is expected that the puskesmas will not only pay attention to
the physical health of the elderly, but also pay attention to the emotional problems
experienced by the elderly by optimizing the posyandu program and holding activities for
the elderly such as jogging, gymnastics, elderly and other activities..

Keywords : Depression, Anxiety, Sleep Quality of the Elderly

PENDAHULUAN diperkirakan populasi lansia meningkat 3 kali


Data lansia menurut World Health lipat dari tahun ini. Pada tahun 2000 jumlah
Organization (WHO), di kawasan Asia lansia sekitar 5.300.000 (7,4%) dari total
Tenggara populasi lansia sebesar 8% atau populasi, sedangkan pada tahun 2010
sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 jumlah lansia 24.000.000 (9,77%) dari total

Jurnal Riset Informasi Kesehatan Baiturrahim Jambi 2020 1


populasi, dan tahun 2020 diperkirakan Selain depresi, penyebab gangguan
jumlah Lansia mencapai 28.800.000 tidur lainnya yaitu kecemasan. Kecemasan
(11,34%) dari total populasi (WHO, 2016). (ansietas/anxiety) adalah gangguan alam
Data sensus penduduk tahun 2010, perasaan (affective) yang ditandai dengan
didapatkan proporsi lansia di Indonesia perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang
sebesar 7,59%. Artinya, terdapat 18,04 juta mendalam dan berkelanjutan, tidak
jiwa lansia di Indonesia. Jumlah lansia mengalami gangguan dalam menilai realitas
perempuan adalah 9,75 juta, lebih banyak (Reality Testing Ability/RTA, masih baik),
daripada lansia laki-laki yaitu 8,29 juta. kepribadian masih tetap utuh (tidak
Berdasar jenis tempat tinggal, lansia di mangalami keretakan kepribadian/splitting
pedesaan (10,36 juta), lebih banyak of personality), perilaku dapat terganggu
daripada di perkotaan (7,69 juta). Berdasar tetapi masih dalam batas-batas normal
umur, sebagian besar lansia di Indonesia (Hawari, 2013). Ansietas adalah
merupakan lansia yang berumur antara 60– kekhawatiran yang tidak jelas dan
69 tahun dengan jumlah 10,75 juta jiwa menyebar, yang berkaitan dengan perasaan
(Depkes RI, 2018). tidak pasti dan tidak berdaya dengan
Berdasarkan data dari Kemenkes RI keadaan emosi yang tidak memiliki objek
(2017) provinsi Jambi menempati urutan ke (Stuart, 2013).
19 dari 32 Provinsi di Indonesia yang Tujuan penelitian ini untuk
memiliki persentase terbesar yaitu berjumlah mengetahui “Hubungan depresi dan
7,03% namun terjadi penurunan pada tahun kecemasan dengan kualitas tidur pada
2018 menjadi 6,93%, dengan tiga provinsi lansia di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota
dengan persentase lansia terbesar adalah Jambi Tahun 2020”.
DI Yogyakarta (13,81%), Jawa Tengah
(12,59) dan Jawa Timur (12,25%). METODE PENELITIAN
Lansia banyak menghadapi berbagai Penelitian ini merupakan penelitian
masalah kesehatan yang perlu penanganan kuantitatif desain cross sectional yaitu
segera dan terintegrasi. Seiring dengan penelitian yang bertujuan untuk
bertambahnya usia, maka akan terjadi menghubungankan depresi dan kecemasan
penurunan fungsi tubuh pada lansia, baik dengan kualitas tidur pada lansia di
fisik, fisiologis maupun psikologis. Masalah Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi
kesehatan jiwa yang sering terjadi pada Tahun 2020.
lansia adalah kecemasan, depresi, Penelitian ini telah dilakukan pada
gangguan tidur, paranoid dan demensia, jika bulan November Tahun 2019 s/d Februari
lansia mengalami masalah tersebut, maka Tahun 2020 di Kota Jambi. Populasi dalam
kondisi itu dapat mengganggu kegiatan penelitian ini adalah seluruh lansia yang
sehari-hari lansia (Maryam dkk, 2012). berkunjung ke puskesmas dengan
Salah satu masalah kesehatan menggunakan purposive sampling yang
tersebut yaitu gangguan tidur. Gangguan berjumlah 40 orang. Metode pengumpulan
tidur menurut Aspiani (2014) adalah data menggunakan kuesioner dan metode
kesulitan untuk memulai tidur atau kesulitan dianalisis secara univariat dan bivariat
memulai tidur, atau gangguan tidur yang dengan menggunakan uji korelasi berupa uji
membuat penderita merasa belum cukup rank spearman test
tidur atau saat terbangun. Masalah tidur
yang sering dialami oleh orang lanjut usia HASIL
adalah sering terjaga pada malam hari, Penelitian ini telah dilakukan di
seringkali terbangun pada dini hari, sulit Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi
untuk tertidur, dan rasa lelah yang amat dan hasil yang didapatkan bahwa depresi
sangat pada siang hari (Davison dkk, 2009). dan kecemasan berhubunggan dengan
Salah satu penyebab terjadinya kualitas tidur lansia. Berdasarkan nilai
gangguan tidur pada lansia yaitu depresi. koefisien korelasi antara depresi dan
Depresi merupakan salah satu gangguan kecemasan dengan kualitas tidur pada
mood yang ditandai oleh hilangnya lansia di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota
perasaan kendali dan pengalaman subjektif Jambi dapat dilihat pada Tabel 1.
adanya penderitaan berat (Kaplan &
Sadock, 2010).

Jurnal Riset Informasi Kesehatan Baiturrahim Jambi 2020 2


Tabel 1.
Koefisien Korelasi antara Depresi dan Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada
Lansia di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi
No Variabel Koefisien Signifikan
1 Koefisien korelasi depresi dengan 0,561 P- value = 0,000
kualitas tidur lansia
2 Koefisien korelasi kecemasan dengan 0,563 P- value = 0,000
kualitas tidur lansia
usia lanjut menderita gangguan tidur.
Hasil analisis data memperlihatkan Sering kali lansia yang mengalami masalah
bahwa nilai koefisien korelasi antara psikologis atau depresi seperti masalah
depresi terhadap kualitas tidur lansia pensiun, gangguan fisik, kematian orang
adalah 0,561 (sangat kuat) dengan p-value yang dicintai, dan kehilangan keamanan,
= 0,000. Hal tersebut berarti bahwa terdapat ekonomi mengakibatkan lansia sering
hubungan yang bermakna antara depresi mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur
dengan kualitas tidur pada lansia di tersebut apabila tidak diobati secara umum
Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi. akan menyebabkan gangguan tidur malam
Begitu juga dengan nilai koefisien korelasi salah satunya yaitu gangguan tidur yang
antara kecemasan terhadap kualitas tidur banyak dialami oleh lansia (Iskandar,
adalah 0,563 (sangat kuat) dengan 2012).
p-value = 0,000. Faktor depresi memegang peranan
penting dalam pemenuhan istirahat dan
PEMBAHASAN tidur pada lansia, secara fisiologis lansia
Hubungan Depresi dan Kecemasan yang mengalami depresi akan merangsang
dengan Kualitas Tidur pada Lansia di sistem sensorik spesifik sampai bagian
Puskesmas Simpang IV Sipin Kota tingkat otak tengah pada area formatio
Jambi Tahun 2020 retrikularis, keadaan ini sebaliknya akan
Berdasarkan hasil penelitian merangsang korteks serebri dan sistem
diketahui bahwa terdapat hubungan yang saraf perifer, selanjutnya sinyal timbal balik
bermakna antara depresi dengan kualitas positif feed back sinyal dari kedua area
tidur pada lansia di Puskesmas Simpang IV akan kembali ke sistem aktivitas retricular
Sipin Kota Jambi dan terdapat hubungan agar sistem ini tetap aktif dengan kata lain
yang bermakna antara kecemasan dengan lansia akan mengalami keadaan siaga atau
kualitas tidur pada lansia di Puskesmas tidak bisa tidur (Ganong, 2010).
Simpang IV Sipin Kota Jambi. Berdasarkan penelitian yang
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sohat (2017) didapatkan
dilakukan oleh Wahyuningrum, (2015) hasil bahwa kurang dari setengah lansia
tentang “Hubungan Tingkat Depresi dengan mengalami cemas ringan, lebih dari
Gangguan Tidur pada Lansia di UPT Panti setengah lansia mengalami gangguan tidur
Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto” dan terdapat hubungan antara tingkat
didapatkan hasil ada hubungan tingkat kecemasan dengan gangguan tidur di
depresi dengan gangguan tidur pada BPLU “Senja Cerah” Manado dengan nilai
Lansia di Panti Werdha Mojopahit p-value = 0,003. Penelitian lain juga
Mojokerto dengan nilai p-value = 0,001. dilakukan oleh Sincihu (2018) didapatkan
Penelitian juga dilakukan oleh Sutrianto hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa
(2016) tentang “Hubungan Tingkat Depresi 48% subjek tanpa kegelisahan dapat terjadi
dengan Kualitas Tidur Lanjut Usia di Upt gangguan gangguan tidur dan adanya
Panti Sosial Tresna Werdha Mulia Dharma kecemasan (derajat ringan, sedang dan
Kubu Raya” didapatkan hasil bahwa berat) pada Lansia dapat menyebabkan
terdapat hubungan yang signifikan gangguan tidur pada 83,3-100%
antara tingkat depresi dengan kualitas tidur responden. Uji analisis Rank Spearman
lanjut usia di UPTP Panti Sosial Tresna Test menunjukkan terdapat hubungan yang
Wherdha Mulia Dharma Kubu Raya dengan sangat kuat antara kecemasan dengan
nilai p-value = 0,000. kejadian gangguan tidur pada lansia (Sig
Menurut Kapplan dan Saddock 0,000; koefisien korelasi 0,535).
(2010) pravelensi gangguan tidur setiap Menurut Hawari (2013), gangguan
tahun meningkat hal ini sesuai dengan kecemasan merupakan kondisi yang paling
peningkatan usia dan berbagai penyebab umum pada lansia. Pada lansia
lainnya. Kurang lebih 40- 50% dari populasi menghadapi pikiran kematian dengan rasa

Jurnal Riset Informasi Kesehatan Baiturrahim Jambi 2020 3


putus asa dan kecemasan menjadi memperhatikan kesehatan fisik lansia saja,
masalah psikologis yang penting pada tetapi juga memperhatikan masalah
lansia, khususnya lansia yang mengalami emosional yang dialami lansia dengan cara
penyakit kronis. Perilaku cemas pada lansia mengoptimalisasikan program posyandu
dapat disebabkan oleh penyakit medis dan diadakannya kegiatan untuk para
fisiologi yang sulit diatasi, kehilangan lansia seperti jogging, senam lansia,
pasangan hidup, pekerjaan, keluarga, pengajian dan kegiatan-kegiatan lainnya.
dukungan sosial, respons yang berlebihan
terhadap kejadian hidup, pemikiran akan DAFTAR PUSTAKA
datangnya kematian.
Pasien usia lanjut lebih cenderung 1. Arfian. (2013). Keperawatan Lanjut
menderita gangguan tidur yang ditandai Usia. Yogyakarta: PT. Graha Ilmu
dengan kesulitan mempertahankan tidur 2. Arikunto, S. (2014). Prosedur
daripada kesulitan memulai tidur. Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Gangguan tidur pada lansia terjadi selain 3. Asmadi. (2008), Konsep Dasar
karena faktor usia, juga disebabkan diet Keperawatan, Jakarta : EGC
yang buruk, masalah psikologis, masalah 4. Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar
medis seperti nyeri, sehingga Asuhan Keperawatan Gerontik.
menyebabkan lansia sulit tertidur (Vaughn, Jakarta: Trans Info Media
2012). Menurut Rafknowledge (2011), 5. Aziz, H. (2008). Pengantar Konsep
faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:
tidur pada lansia antara lain proses Salemba Medika
penuaan, gangguan psikologis, gangguan 6. Azizah. (2011). Keperawatan Lanjut
medis umum, gaya hidup, faktor lingkungan Usia, Yogyakarta : Graha Ilmu.
fisik, dan faktor lingkungan sosial. 7. Bustan. (2015). Pengendalian
Gangguan tidur dapat disebabkan Penyakit Tidak Menular. Jakarta :
oleh masalah emosional dan gangguan Rineka Cipta.
kesehatan mental, diantaranya kecemasan. 8. Dariah. (2015). Hubungan Kecemasan
Ini sering terjadi karena adanya masalah Dengan Kualitas Tidur Lansia Di
yang belum terselesaikan ataupun kuatir Posbindu Anyelir Kecamatan Cisarua
akan hari esok (University of Maryland Kabupaten Bandung Barat. Jurnal
medical center, 2013). Beberapa faktor Kesehatan. Vol.3, No.2
resiko terjadinya gangguan tidur adalah 9. Darmojo. (2009). Buku Ajar Geriatri.
faktor psikologik (memendam kemarahan, Jakarta: Balai Penerbit FK UI
cemas, ataupun depresi), kebiasaan 10. Davison, dkk. (2009). Psikologi
(penggunaan kafein, alkohol yang Abnormal. Jakarta: PT. Rajagrafindo
berlebihan, tidur yang berlebihan, merokok Persada.
sebelum tidur), usia di atas 50 tahun 11. Depkes RI. (2010). Pedoman
(Turana, 2007). Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia
Kesimpulan peneliti terhadap hasil bagi Petugas Kesehatan. Jakarta:
penelitian ini adalah lansia mengalami Depkes.
depresi dan kecemasan disebabkan oleh 12. Depkes, RI. (2018). Hasil Riset
berbagai macam kondisi internal seperti Kesehatan Dasar 2018.
penyakit fisik, penurunan kognitif, efek http://www.depkes.go.id/resources/do
samping pengobatan dan lainnya serta wnload/general/Hasil%20Riskesdas
kondisi eksternal seperti gaya hidup, %202018.pdf, diperoleh pada 11
pengaruh lingkungan dan lainnya. Agustus 2019)
Pengaruh dari adanya kondisi tersebut 13. Dinkes Kota Jambi. (2019). Jumlah
selanjutnya mengakibatkan depresi dan Lansia di Kota Jambi. Jambi
cemas, dimana salah satu konsekuensi 14. Direja. (2011). Asuhan Keperawatan
lanjut dari depresi dan kecemasan ini Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
adalah terjadinya gangguan tidur seperti 15. Efendi. (2009). Keperawatan
salah satunya mempengaruhi kualitas tidur. Kesehatan Komunitas Teori Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
KESIMPULAN 16. Ganong, F. (2010). Fisiologi
Hasil penelitian ini menunjukkan Kedokteran, Ed, Revisi 20.
bahwa depresi dan kecemasan Jakarta:EGC ;
berhubunggan dengan kualitas tidur lansia. 17. Hawari. (2013). Manajemen Stress
Diharapkan pihak puskemas tidak hanya Cemas Dan Depresi. Jakarta: FK UI

Jurnal Riset Informasi Kesehatan Baiturrahim Jambi 2020 4


18. Hirshkowitz, et al. (2015). National 38. Setiawati. (2017). Hubungan Tingkat
sleep foundation’s sleep time duration Depresi Dengan Kualitas Tidur Pada
recommendations: Methodology and Lansia Di Balai Pelayanan Sosial
results summary. Sleep Health, Tresna Werdha Unit Budi Luhur
1(1):40–43 Kasongan Bantul Yogyakarta. Jurnal
19. Iskandar, J. (2012). Abnormal Jiwa. Kesehatan. Vol.3, No.1
Yogyakarta: ANDI 39. Shahar. (2014). Buku Ajar
20. Kaplan & Saddock (2010). Sinopsis Keperawatan Gerontik. Yogyakarta:
Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Nuha Medika.
Psikiatri Klinis. Jilid Satu. Jakarta : 40. Sincihu. (2018). Hubungan
Bina Rupa Aksara Kecemasan dengan Derajat Insomnia
21. Kemenkes RI. (2017). Analisis Lansia pada Lansia. Jurnal Kesehatan. Vol.3,
di Indonesia. Jakarta: Kementrian No.2
Kesehatan RI 41. Soejono & Soekanto (2014). Buku Ajar
22. Lubis. (2016). Depresi Tinjauan Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Jilid III.
Psikologis. Jakarta : Kencana Jakarta: Interna Publishing
23. Maramis. (2009). Catatan Ilmu 42. Sohat. (2017). Hubungan Tingkat
Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Surabaya: Kecemasan Dengan Insomnia Pada
Airlangga Lansia Di Balai Penyantunan Lanjut
24. Maslim & Rusdi, (2013). Diagnosis Usia Senja Cerah Paniki Kecamatan
Gangguan Jiwa. Jakarta : PT. Nur Mapanget Manado. Jurnal Kesehatan.
Jaya Vol.8, No.2
25. Ma’rifatul (2011). Keperawatan Lanjut 43. Stuart, G.W. (2013) Buku Saku
Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta.
26. Maryam. (2013). Geriatrik (Ilmu EGC
Kesehatan Usia lanjut) edisi 3. Jakarta: 44. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
PT. Balai Penerbit FKUI. Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
27. Maryam, dkk. (2012). Mengenal Usia Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Alfabeta.
Salemba Medika 45. Sunaryo. (2016). Asuhan
28. McKhann, Guy & Marilyn. (2010). Keperawatan Gerontik. Yogyakarta:
Keep Your Brain Young. Yogyakarta : ANDI
Media Pressindo 46. Suparyanto. (2009). Kuesioner
29. Milkhatun. (2017). Hubungan antara Gangguan Tidur Skala KSPBJ. Jakarta
Depresi dengan Insomnia pada Lansia : Kelompok Studi Psikiatri Biologi
di UPTD Panti Sosial Tresna Werdha 47. Sutrianto. (2016). Hubungan Tingkat
Nirwana Puri Samarinda. Jurnal Depresi dengan Kualitas Tidur Lanjut
Kesehatan. Vol.8, No.2 Usia di UPT Panti Sosial Tresna
30. Muhith & Siyoto. (2016). Pendidikan Werdha Mulia Dharma Kubu Raya.
Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Jurnal Kesehatan. Vol.2, No.1
ANDI 48. Turana. (2007). Gangguan Tidur Pada
31. Munir. (2015). Neurologi Dasar. Lansia. Jakarta :FKUI
Jakarta : Sagung Seto 49. University of Maryland Medical Center.
32. Notoatmodjo. (2012). Metode (2013). Anxiety Disorders
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka http://umm.edu/health/medical/reports/
Cipta articles/anxiety-disorders diakses 3
33. Nugroho, W. (2012). Keperawatan Januari 2020
Gerontik dan Geriatrik. Jakarta : ECG. 50. Vaughn, W. (2012). Sleep in the
34. Nursalam. (2018). Metodologi Elderly: Burden, Diagnosis, and
Penelitian Ilmu Keperawatan: Treatment.
Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art
Salemba Medika. icles/PMC427621/ Diakses 15 Januari
35. Potter, &  Perry. (2010). Fundamental 2020
Keperawatan (ed.7vol.2). Jakarta: 51. Wahyuningrum. (2015). Hubungan
Salemba Medika. Tingkat Depresi dengan Gangguan
36. Prayitno. (2009).Dasar Teori dan Tidur (Insominia) pada Lansia di UPT
Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo Panti Werdha “Mojopahit” Kabupaten
37. Rafknowledge. (2011). Insomnia dan Mojokerto. Jurnal Kesehatan. Vol.4,
Gangguan Tidur. Jakarta : EGC No.1

Jurnal Riset Informasi Kesehatan Baiturrahim Jambi 2020 5


52. Witriya. (2016). Hubungan Tingkat
Kecemasan Dengan Pola Tidur Lansia
Di Kelurahan Tlogomas Kota Malang.
Jurnal Kesehatan. Vol.2, No.1
53. World Health Organization (WHO).
(2009). Depresion in late life: Review
and commentary. Focus, 7(1),. 118-
136
54. World Health Organization (WHO).
(2016). Angka Lanjut Usia. Amerika.
Dalam http//angkalanjutusiaWHO.html

Jurnal Riset Informasi Kesehatan Baiturrahim Jambi 2020 6

Anda mungkin juga menyukai

  • Lembar Observasi
    Lembar Observasi
    Dokumen1 halaman
    Lembar Observasi
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • JURNAL
    JURNAL
    Dokumen6 halaman
    JURNAL
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Lembar Observasi
    Lembar Observasi
    Dokumen1 halaman
    Lembar Observasi
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen10 halaman
    Bab 3
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen36 halaman
    Bab 2
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Lansia Gangguan Tidur
    Lansia Gangguan Tidur
    Dokumen11 halaman
    Lansia Gangguan Tidur
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Persetujuan Seminar
    Persetujuan Seminar
    Dokumen1 halaman
    Persetujuan Seminar
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Dokumen34 halaman
    PROPOSAL
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Dokumen34 halaman
    PROPOSAL
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Penelitian
    Kuesioner Penelitian
    Dokumen2 halaman
    Kuesioner Penelitian
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU
    HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU
    Dokumen44 halaman
    HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Skripsi FIX2
    Skripsi FIX2
    Dokumen35 halaman
    Skripsi FIX2
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Revisi
    Revisi
    Dokumen41 halaman
    Revisi
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Persetujuan Seminar
    Persetujuan Seminar
    Dokumen1 halaman
    Persetujuan Seminar
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • LEMBAR CHECK LIST Nurvia
    LEMBAR CHECK LIST Nurvia
    Dokumen2 halaman
    LEMBAR CHECK LIST Nurvia
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen36 halaman
    Bab 2
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Mtbs Chosy
    Mtbs Chosy
    Dokumen7 halaman
    Mtbs Chosy
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • METODE PENELITIAN
    METODE PENELITIAN
    Dokumen10 halaman
    METODE PENELITIAN
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Skripsi FIX2
    Skripsi FIX2
    Dokumen35 halaman
    Skripsi FIX2
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • LP Chosy
    LP Chosy
    Dokumen29 halaman
    LP Chosy
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Newwww
    BAB 2 Newwww
    Dokumen25 halaman
    BAB 2 Newwww
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • METODE PENELITIAN
    METODE PENELITIAN
    Dokumen10 halaman
    METODE PENELITIAN
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen36 halaman
    Bab 2
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • KUESIONER PENELITIAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
    KUESIONER PENELITIAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
    Dokumen6 halaman
    KUESIONER PENELITIAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • LP Chosy
    LP Chosy
    Dokumen29 halaman
    LP Chosy
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • Cover 2
    Cover 2
    Dokumen1 halaman
    Cover 2
    umi sarah
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 New
    BAB 3 New
    Dokumen10 halaman
    BAB 3 New
    umi sarah
    Belum ada peringkat