1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
1
Mahasiswa mampu menerapkan hakekat kewirausahaan.
b. Tujuan Khusus
BAB II PEMBAHASAN
Kata hakikat (Haqiqat) merupakan kata benda yang berasal dari bahasa Arab
yaitu dari kata “Al-Haqq”, dalam bahasa indonesia menjadi kata pokok yaitu kata “hak“
yang berarti milik (ke¬punyaan), kebenaran, atau yang benar-¬benar ada, sedangkan
secara etimologi Hakikat berarti inti sesuatu, puncak atau sumber dari segala sesuatu.
Dapat disimpulkan bahwa Hakikat adalah kalimat atau ungkapan yang digunakan
untuk menunjukkan mak¬na yang yang sebenar¬nya atau makna yang paling dasar dari
2
sesuatu seperti benda, kondisi atau pemikiran, Akan tetapi ada beberapa yang menjadi
ung¬kapan yang sudah sering digunakan dalam kondisi tertentu, sehingga menjadi
semacam konvensi, hakikat seperti disebut sebagai haki¬kat secara adat kebiasaan.
Definisi Hakikat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Hakikat memiliki dua definisi, yaitu :
1. Definisi berarti : intisari atau dasar. Contoh : dia yg menanamkan “hakikat” ajaran
Islam di hatiku;
2. Definisi berarti : kenyataan yg sebenarnya (sesungguhnya): Contoh : pada
“hakikat”nya mereka orang baik-baik; syariat palu-memalu, pd -- nya adalah balas-
membalas, pb kebaikan harus dibalas dng kebaikan
Pada dasarnya hakikat kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan ciri-ciri yang
melekat pada seseorangyang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan
inovatif kedalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya dengan
tangguh. Jadi inti kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Dalam konteks manajemen wirausah adalah seseorang yangmemiliki
kemampuan dalam menggunakan sumberdaya (money, materials, man, teknologi
/machine , untuk menghasilkan suatu bisnis baru, produk baru, proses produksi ataupun
pengembangan organisasi usaha. Sekaligus mempunyai kombinasi elemen-elemen
(unsur-unsur) internal yang mencakup kombinasi visi, motivasi,komunikasi, optimisme,
dorongan semangat dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha. Menurut Edi
Swasono (1978) berkenaan dengan aspek bisnis, wirausaha adalah pengusaha tetapi
tidak semua pengusaha adalah wirausaha.
Seperti yang kita tahu bersama bahwa keberhasilan usaha adalah hasil pencapaian
maksimal dari kegiatan usaha dimana keberhasilan secara nyata dari para wirausaha
adalah materi yang semakin meningkat. Dewasa ini banyak orang yang mendirikan
3
usaha baru baik itu usaha besar ataupun kecil. Dalam menjalankan kegiatan usahanya
tersebut, ada orang yang mampu bertahan bertahun-tahun tetapi ada orang yang hanya
bertahan dalam sesaat saja. Penyebab utama yang menjadikan seseorang mampu
bertahan dalam menjalankan usahanya itu bukanlah karena modal uang yang besar,
tetapi tergantung pada orang yang membuat usaha itu terjadi, artinya bahwa wirausaha
itu sadar dan tahu usaha apa yang sedang dikelolanya, sehingga dia tahu apa yang
seharusnya dilakukan terhadap usahanya itu.
Keberhasilan suatu usaha tidak mungkin diraih begitu saja, tetapi keberhasilan usaha
dapat dilihat dari diri wirausahawanya itu sendiri, karena keberhasilan disebabkan oleh
wirausahawan memiliki otak yangcerdas, kreatif memiliki rasa ingin tahu, mengikuti
perkembangan teknologi dan dapat menerapkannya secara produktif atau secara tepat.
Keberhasilan Usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai
tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan
dari seseorang melakukan bisnis (Noor, 2007).
Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan
meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan
dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha
dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada
pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang
ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah
cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan
salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada lagi
ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya (Kasmir,
2006).
Menurut Hutagalung (2008), sukses tidak terjadi secara kebetulan, secara instan dan
tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari proses sistematis,
perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan uang, harta, jabatan,
keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi dari kesemuanya.
Menjadi wirausahawan jelas beresiko tinggi tetapi hal itu seimbang dengan apa yang
akan diperoleh dari hasil berwirausaha yang mungkin jika berhasil dan sukses akan
memperoleh pendapatan dan penghasilan yang sangat menggiurkan. Keberhasilan
menjadi wirausaha berkaitan erat dengan kecerdasan dan kecakapan emosi seseorang,
oleh karena itu, untuk menjadi seorang wirausaha sukses diperlukan kecerdasan
intrapersonal (kecakapan pribadi) dan kecerdasan interpersonal (kecakapan sosial).
4
Sebagai contoh adalah Bill Gates dengan penemuannya berupa software. Dengan
kecerdasan intrapersonalnya ia belum tentu dapat memulai usahanya tanpa
kemampuannya untuk menganalisa kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar.
Kerja keras dan ketekunan. Memiliki sikap serius, kerja keras dan tekun
merupakan poin penting yang mendukung keberhasilan kewirausahaan, baik untuk
usaha kecil maupun usaha besar. Keseriusan akan membawa pada kerja keras, karena
setiap orang pasti menginginkan hasil yang maksimal berupa keberhasilan. Selain kerja
keras juga kerja cerdas, “work hard and work smart” maksudnya semua yang
dikerjakan harus terstruktur dengan tujuan yang jelas pula agar kemudian seluruh kerja
bisa dievaluasi.
Sikap all out. Memiliki sikap mental yang “habis-habisan” artinya berusaha
semaksimal mungkin, dan tidak cepat menyerah pada keadaan, terutama pada tahun-
tahun awal usaha tersebut didirikan.
Inovatif dan kreatif. Sikap kritis atas lingkungan sekitar akan menciptakan ide-ide
baru sehingga akan terbentuk sikap inovatif dan kreatif. Sehingga dengan kreativitasnya
seorang wirausaha dapat mengembangkan usahanya.
5
Berikut faktor keberhasilan wirausaha :
1. Faktor peluang
2. Faktor manusia (SDM)
3. Faktor keuangan
4. Faktor organisasi
5. Faktor perencanaan
6. Faktor pengelolaan usaha
7. Faktor pemasaran dan penjualan
8. Faktor administrasi
9. Faktor peraturan pemerintah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
10. Catatan bisnis
a. Percaya diri
Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini, merupakan sikap dan keyakinan untuk
memulai, melakuka, dan menyelesaikan tugasnatau pekerjaan yang dihadapi.
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakina akan
kemampuanya untuk mencapai keberhasilan
Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya
untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap lingkungan/ situasi yang dihadapinya. Orang yang tinggi percaya dirinya
adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya. Karakteristik
kematangan seseorang adalah ia tergantung pada orang lain, memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi, obyekti, dan kritis, emosionalnya stabil, tidak
gampang tersinggung, dan naik pitam.
Kepercayaan diri juga di tentukan oleh kemandirian dan kemapuan diri sendiri.
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi relatif lebih mampu
menghadapi dan menyelesaikan masalah sendiri tanpa menunggu orang lain.
Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh sebab
itu, wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri. Sikap
minder, rendah diri sangat menghambat kemajuan untuk dapat membentuk jiwa
wirausaha, diantara nya percaya diri dan karakter percaya diri dapat bentuk
organisasi.
6
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kiat, energik dan inisiatif.
Dengan adanya motivasi dalam usaha, seorang wirausaha akan mampu bekerja
keras, energik, tanpa malu dilihat teman, asal yang dikerjakan merupakan
pekerjaan yang halal.
Ciri-ciri wirausaha adalah berorientasi kedepan dalam mengambil suatu tindakan
sebab untuk meningkatkan bisnis yang dimilik agar nantinya ada ketindak
berlanjutan dan perkembangan usaha yang dibangun. Dalam berorientasi kedepan
maka seseoramg haruslah didukung beberapa sifat anatar lain:
Berfikir, teliti, inovatif, dan kreatif
Berani mengambil resiko, dan percaya akan kemapuan diri sendiri.
Memiliki kepribadian yang tekun dan ulet
Bentuk dari berorientasi pada tugas dan hasil adalah memenuhi kebutuhan akan
prestasi, atau tujuan adalah laba sehngga haruss tekun, tabah, memiliki tekad,
serta berinisiatif.
c. Pengambilan resiko
Kemampuan mengambil resiko, suka kepada tantangan.
d. Kepemimpinan
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain menanggapi
saran dan kritik.
7
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
a. Kewirausahan pada hakekatnya adalah sifat, cirri dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif
b. Tujuan dari Kewirausahaan yakni: meningkatkan jumlah para wirausaha yang
berkualitas, mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, membudayakan semangat sikap,
perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang
mampu, handal, dan unggul, menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi
kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
c. Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali namun secara umum ruang lingkup
kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis
d. Kewirausahaan memiliki manfaat sosial dan manfaat individual sehinggan kegiatan
kewirausahaan dapat membantu perekonomian menjadi lebih baik
e. Kewirausahaan memiliki objek studi yang pada intinya adalah nilai-nilai dan
kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku di dunia nyata
f. Keuntungan menjadi wirausaha adalah: terbuka peluang untuk mendemonstrasikan
kemampuan serta potensi seseorang secara penuh, mencapai tujuan yang dikehendaki
sendiri, mendapatkan manfaat dan keuntungan secara maksimal, kesempatan untuk
menjadi bos,membantu masyarakat dengan usaha-usaha yang konkrit. Sedangkan
kelemahannya antara lain: memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul
berbagai resik, bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang, kualitas kehidupannya
masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat, tanggung jawabnya
8
sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat walaupun dia kurang menguasai
permasalahan yang dihadapinya
g. Keberhasilan kewirausahaan terdiri dari kerja keras, kerja sama dengan orang lain,
penampilan yang baik, yakin, keyakinan, pandai membuat keputusan, mau menambah
pengetahuan, pandai berkomunikasi. Sedangkan kegagalan kewirausahaan kurangnya
dana untuk modal, kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis, tidak adanya
perencanaan yang tepat dan matang, tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang
sedang digeluti.
3.2. Saran
Alhamdulilah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT makalah ini dapat
terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami sampaikan dan tulisan dalam
makalah ini , jika ada kekurangan maka kami selaku penulis memohon maaf yang
sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan saran-saran yang
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
9
Cantikef.blogspot.com/2016/12/keberhasilan-usaha.html
Coretan-berkelas.blogspot.com/2014/02/faktor-keberhasilan-wirausaha.html
10