Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. DEFINISI KEPEWATAN KOMUNITAS


1. Komunitas
a. Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai suatu kelompok sosial
yang di tentutkan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada
rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.
b. Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai sekumpulan orang yang
saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya.
c. Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas (community) adalah
sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang
merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai
yang telah melembaga.

2. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan
kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spritual secara komprehensif,
ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus
hidup manusia (Harnilawati, 2013)

3. Keperawatan Komunitas
a. Harnilawati (2013) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas mencakup perawatan
kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas,
membantu masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan
yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain (WHO,1947).
b. Kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat yag ditujukan pada
pengembangan serta peningkatan kemampuan kesehatan, baik diri sendiri sebagai perorangan
maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau masyarakat (Ruth B.
Freeman,1981)
c. Praktik Keperawatan komunitas (communiy health nursing practice) merupakan sintesi teori
keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan
kesehatan populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan
kelompok yag mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan komunitas (Stanhope dan Lancaster,
2010).
d. Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi kesehatan dan
melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan ilmu keperawatan, ilmu
sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan pencegahan
penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane, 2011).

B. TUJUAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut :
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care ) terhadap individu, keluarga, dan keluarga
dan kelompok dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health general community ) dengan
mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi
keluarga, individu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
mempunyai kemampuan untuk :
a. Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan maslah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi

2. Fungsi Keperawatan Komunitas


1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan masyarakat
dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
2) Agar masyarakt mendapatkan pelayan yang optimal sesuai dengan kebutuhannnya di bidang
kesehatan.
3) Memeberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah, komunikasi yang
efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukan pendapat berkaitan dengan permasalahan atau
kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya
dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak,2006).

C. PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS


Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu :
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi
komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak,
2009).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan
kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007)
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan lingkunganya
termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan
(Riyadi, 2007).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu
sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau
kapasitas komunitas (Mubarak, 2009).
5. Otonomi Klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa
alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2009).
D. SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau
perawatan, sasaran ini terdiri dari:
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi,
social dan spritual.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan
terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam
lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan
keperawatan, diantaranya adalah:

1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus, jantung koroner,
cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita.

E. FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS


Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan terhadap
pengaruh lingkunngan (bio-psiko-sosial-cultural-spritual) terhadap kesehatan komunitas dan
memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan pencegahan. Falsafah
yang melandasi komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigma keperawatan secara umum
yaitu manusia atau kemanusia merupakan titik sentral setiap upaya pembangunan kesehatan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai dan bertolak dari pandangan ini disusun falsafah atau paradigma
keperawatan komunitas yang terdiri dari 4 komponen dasar,
Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sbg berikut :
1. Manusia.
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi atau batas
geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama serta
adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
2. Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien /
komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
mengatasi stressor.
3. Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis,
psikologis, social, cultural dan spiritual.
4. Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer,
sekunder dan tersier.
(Efendi Ferry dan Makhfudli, 2009).
F. TINGKAT PENCEGAHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup kesehatan komunitas
yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga tingkat yaitu (Mubarak, 2009) :
1. Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian penyakit sebelum terjadi karena
itu pencegahan primer mencakup peningkatan derajat kesehatan secara umum dan perlindungan
spesifik. Promosi kesehatan secara umum mencakup pendidikan kesehatan baik pada individu
maupun kelompok. Pencegahan primer juga mencakup tindakan spesifik yang melindungi
individu melawan agen-agen spesifik misalnya tindakan perlindungan yang paling umum yaitu
memberikan imunisasi pada bayi, anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
2. Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih awal dengan mengobati
secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi faktor resiko dikalifikasikansebagai
pencegahan sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
secara berkala melalui posyandu dan puskesmas.
3. Pencegahan tertier
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang dengan stadium dini dan
rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar dapat secara optimal berfungsi sesuai
dengan kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan fisik pada penderita patah tulang.

G. STRATEGI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS


Dalam Efendi Ferry dan Makhfudli (2009) dijelaskan strategi intervensi keperawatan
komunitas antara lain :
1. Proses kelompok (group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu, media masa, Televisi,
penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan
masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling
sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan
penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat individual
tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah
melakukan pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proses kelompok.

2. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)


Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana
perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain
dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran
dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan
kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu
”meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan;
baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial.

3. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika tidak
ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu,
kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas
melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan
lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson & McFarlane, 2011. Community As Partner: Theory And Practice In Nursing. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins
Efendi,Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka


As Salam

Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba


Medika : Jakarta.

Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas
1. Jakarta : CV. Sagung Seto

Riyadi. 2007. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika


Stanhope dan Lancaster, 2010) community & public health nursing (six ed. St. Louis, Missouri: Mosby
Sumijatun, dkk. 2006. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai