Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA BOGOR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIPAKU
Jalan Raya Cipaku no. 1, Bogor Telepon (0251) 8348076

Kerangka Acuan Program Pemberdayaan Masyarakat

A. Pendahuluan

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajad kesehatan masyarakat


karenayang berpengaruh terhadap kualitas sumberdaya manusia. Program kesehatan
masyarakat lebihmengutamakan upaya – upaya preventif dan promotif yang proaktif, tanpa
mengabaikan upaya kuratifdan rehabilitatif yang sering disebut dengan paradigma sehat.
Pemberdayaan masyarakat merupakansalah satu strategi untuk mempercepat tercapainya
program pembangunan kesehatan. Modelpemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
meliputi kemampuan mengidentifikasi danmemecahkan masalah kesehatan.

Faktor-faktor internal dan eksternal komunitas pada level anggotamasyarakat, institusi


masyarakat, kepemimpinan masyarakat, dan akses informasi kesehatan memilikiperan
penting dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Pemberdayaan masyarakat
adalah sebagai subjek sekaligus objek dari sistem kesehatan. dalam dimensi kesehatan,
pemberdayaan merupakan proses yang dilakukan oleh masyarakat (dengan atau tampa
campurtangan pihak luar) untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya
yang secaralangsung maupun tidak langsung berpengaruh dalam kesehatan masyarakat.

Kesehatan adalah sumberdaya kehidupan bukan hanya obyeek untuk hidup. Kesehatan
adalah suatu konsep yang positif yang tidak dapat dilepaskan dari sosial dan kekuatan
personal,sehingga promosi kesehatan tidak hanya bertanggungjawab pada sektor kesehatan
saja, melainkanjuga gaya hidup untuk lebih sehat.

Tujuan akhir dari pemberdayaan masyarakat adalah memandirikan masyarakat dalam


meningkatkan kemampuan personal, dan atau aksi dan norma sosial, dan atau kebijakan
publik dan pelaksanaan organisasi dalam kerangka pemberdayaan di bidang kesehatan.
KegiatanPemberdayaan Masyarakat dapat melalui survey PHBS, Evaluasi Pelaksanaan Desa
Siaga .Sebagai kegiatan yang bersifat komprehensif, tentunya harus diikuti dengan kualitas
rekam jejak kegiatan atau sistem informasi yang dapat diandalkan.

Kegiatan tersebut juga harus mempunyaiindikator – indikator yang berkualitas sebagai


referensi dalam meningkatkan upaya pemberdayaanmasyarakat. Indikator keberhasilan
ditentukan dengan upaya kompehensif terhadap pelaksanaankegiatan di masyarakat yang
aplikabel dan terukur, yang disusun berdasarkan data – datapelaksanaan kegiatan dan sudah
barang tentu merupakan modal untuk penilaian kinerja di bidang
tersebut.

Untuk menilai kualitas kinerja diperlukan upaya analisis hasil kegiatan berdasarkan capaian –
capaian kinerja yang selama ini telah dilakukan, yang diaplikasikan dalam dokumen capaian
kinerjaberupa laporan rutin.

B. Latar belakang

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat adalah melalukan Survey Perilaku Hidup Bersih


danSehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga. PHBS rumah tangga merupakan upaya
untukmemberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau, dan mampu mempraktekkan
PHBS untukmemelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resikonya terjadi
penyakit dan melindungidiri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan masyarakat. PHBS rumahtangga merupakan salah satu indikator dalam pencapaian
Millenium Development Goals (MDGs)melalui pencegahan peningkatan angka kesakitan dan
kematian penyakit infeksi dan non infeksi padaanggota keluarga. Pada tahun 2013 prosentase
rumah tangga sehat pratama sebesar 4%. Rumahtangga sehat sebesar madya 32%, rumah
tangga sehat utama sebesar 55%, rumah tangga paripurna
sebesar 9%. Berdasarkan Renstra Kemenkes 2010 – 2014 bahwa target rumah tangga
yangberPHBS sebesar 70%. Sedangkan berdasarkan capaian diatas baru mencapai 64%.

Upaya pemberdayaan bersumberdaya masyarakat (UKBM) dapat melalui Pos


PelayananTerpadu (Posyandu). Posyandu merupakan jenis upaya pemberdayaan masyarakat
yang dikoordinasioleh kader kesehatan. Oleh karena itu peran kader kesehatan sangat
dibutuhkan dalammemberdayakan masyarakat. Strata posyandu pratama sebesar 20%, madya
sebesar 35%, purnamasebesar 35%, dan mandiri sebesar 10%.
Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga merupakan . Pengembangan Desa Siaga merupakanbagian
dari pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan untuk Kabupaten dan
Kota. Tercapainya Indonesia Sehat dan target-target indikator dalam Millenium Development
Goals(MDGs) sebagian besar ditentukan oleh tercapainya indikator-indikator dalam SPM
pada tingkat desadan kelurahan. Pelaksanaan dan pengembangan Desa Siaga merupakan
tanggung jawab pimpinan dan perangkat pemerintahan Desa dan pemerintahan Kelurahan
melalui Forum Kesehatan Desa(FKD). Oleh karena itu diperlukan pembinaan sampai dengan
evaluasi dalam hal pengembanganDesa Siaga secara berkelanjutan. Strata Desa Siaga
Pratama sebesar 35%, Desa Siaga Madyasebesar 38%, Desa Siaga Purnama sebesar 16%, dan
Desa Siaga Mandiri sebesar 11%.Berdasarkan SPM bidang kesehatan bahwa capaian strata
desa siaga aktif sebesar 80%. Sedangkancapain target desa siaga mandiri baru mencapai 27%.

C. Tujuan umum dan tujuan khusus

Tujuan Umum

Terlaksananya program pemberdayaan masyarakat di tingkat Puskesmas dengan menerapkan


alur kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku pada sumber anggaran

Tujuan Khusus :

a. Terlaksananya kegiatan survey PHBS


b. Terlaksananya pembinaan Kelurahan dan RW Siaga)
c. Terbentuknya Kelurahan Siaga
d. Tercapainya masyarakat yang mandiri dalam memelihara kesehatan.

E. Kegiatan pokok

1. Survey PHBS
2. Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga
3. Penyuluhan dan Pemicuan STBM
4. Penyuluhan PHBS
5. Penyuluhan PTM
6. Penyuluhan Gizi
7. Kelas Ibu Hamil

G. Sasaran
Indikator
No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu
Hasil

1 Sosialisasi Ibu hamil saat Bumil Tujuan


Kelas Ibu melahirkan tercapai
Hamil sehat

2 Penyuluhan Masyarakat masyarakat November Tujuan


dan tidak BABS, yang masih tercapai
2016
pemicuan mempunyai BABS
STBM Stop
kesadaran
BABS
untuk
membangun
jamban sehat

3 Penyuluhan Masyarakat Toma, toga, November Tujuan


PHBS menerapkan kader, tercapai
2016
indicator di masyarakat
masing masing dan linsek
rumahnya

4 Penyuluhan Masyarakat Bumil dan November Tujuan


Gizi, memahami Gizi balita gizi tercapai
2016
pemberian seimbang Buruk
PMT

5 Penambahan Memberikan Masyarakat Januari Tujuan


jumlah Pos kesadaran Usia lima 2017 tercapai
Bindu PTM, kepada belas tahun
Penambahan Masyarakat keatas
jumlah KLUB tenatang
Prolanis mnejaga pola
hidup sehat
dan Pola
makan yang
tepat

I. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Evaluasi pelaksanaan program akan dilakukansebagai berikut :

1. Evaluasi terhadap ketepatan pelaksanaan waktu kegiatan

a. Waktu : Desember 2016

b. Pelaksana : Penanggung jawab Upaya Promoso Kesehatan

c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut, rekomendasi, hasilolah dan
analisis data, laporan evaluasi (laporan hasil kegiatan) ditujukan kepadaKepala Dinas
Kesehatan. (format laporan terlampir)

2. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan :

a. Waktu :

1) Setiap akhir pelaksanaan kegiatan

2) Tribulan ke-empat

b. Pelaksana

Penanggung jawab program

c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut, rekomendasi, hasilolah dan
analisis data, laporan evaluasi (laporan hasil kegiatan) ditujukan kepada Kepala Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai