Anda di halaman 1dari 5

Dari satu cakaram ke atas atau ke bawah.

Pada level histologis, bagian posterior dari longitudinal


ligament, seperti pada bagian anteriornya, terbuat dari bundel fiber kolagen, sedikit fiber elastik,
dan fibroblast sejenis
Ligamenta flava
ligamentum flavum menggabungkan 2 lamina yang bersambungan. Dia masuk ke batas
proximal dari distal lamina dan pada batas pinggir kaudal, dan setengah kaudal dari permukaan
dalam dari lamina proksimal. Sambungan tipe ini merubah bagian dalam dari dinding posterior
dari spinal canal menjadi permukaan halus yang sama. Pada bagian tengah dari posterior,
ligament dari kedua sisi bergabung dan menyatu dengan interspinous ligament. Pada bagian
lateral di kedua sisi, ligamentum flavum memanjang secara ventral ke dalam kapsul dari sendi
posterior, membentuk didnidng posterior dari foramen intervertebral. Kemudian ia kembali ke
belakang, meninggalkan foramen dan menyatu dengan kapsul dari sendi posterior (99).
Bagian permukaan dorsal dari ligament dipisahkan dari lapisan otot oleh jaringan lemak tipis.
Beberpa penelitiaan (46, 92,142) telah mengukur dimensi dari ligament flava, tetapi
menghasilkan data yang sangat beragam. Ini disebabkan oleh fakta dimana ligament ditentukan
berdasarkan beberapa factor seperti umur subjek, keberadaan perubahan degenerative, dan besar
orisinil dari spinal kanal. Ligamentum flavum diperkirakan berukuran panjang 1.5-2 dan lebar 1-
2.5 cm. Ketebalan sekitar 2-6 mm; dimana ia mencapau nilai tertinggi di L4-L5 dan terendah di
L5-S1. Ketebalan dari ligament bertambah saat pemanjangan dari batang tubuh dan berkurang
saat fleksi. Tajima and Kawano (116) menemukan, di level L4-L5,Terdapat nilai extreme dari
3.3 mm saat flexion dan 4.3-5.9 mm saat ekstensi.

Gambaran mikroskopis
Bagian superficial dari ligamentum flavum terdiri dari jaringan ikat fibrosa dan sedikit elastic
fiber. Sisanya terdiri dari elastic fiber yang banyak dan besar yang memberikan warna kuning
pada ligament, dan budel tipis dari fiber kolagen (95, 111, 136) (Figs. 2.32 and 2.33). ketebalan
fiber elastis sebesar 1.1-6.5 11 diorientasikan parallel terhadap sumbu longitudinal dari ligament.
Sel selnya, yang berjumlah sedikit, memiliki gambaran seperti fibroblast dan menunjukann
sedikit sitoplasma (Fig. 2.34).
Di bagian proksimal dari penempelan terhadap tulang, jaringan ligament menunjukan gambaran
fibrokartilaginous; sel seperti chondroblast, dan lebih sedikit dan tipis fiber elastic dibandingkan
dengan bagian tengah dari ligament (Fig. 2.35).
Pada usia tua (95), sel sel berkurang jumlahnya dan menunjukkan organel cytoplasmic yang
menua. Di beberapa area fiber elastic menjadi lebih sedikit dan berkurang jumlahnya, dimana
komponen kolagen menjadi lebih banyak (Fig. 2.36).
Sel seperti Chondroblast beberapa kali dapat terligat. Zona fibrocartilaginous dekat dengan
penempelan tilang menjadi bertambah tebal sedikit. Perubahan ini menurunan elastisitas dari
ligament, yang menyebabkan masuknya ke dalam kanal spinalis dari ekstensi dair batang tubuh
(95).

Ligamen Supraspinous dan Interspinous


Ligamen supraspinous adalah pita fibrosa tebal, yang biasanya mencapai prosesus spinosus dari
L4 atau lebih jarang dari L3 atau L5. Pada bagian distal akhir, ia bersambung dengan tendineous
rafe dari oto longissimus dorsi. Ligamen ini terdiri dari 3 late. Bagian strata superfisial, memiliki
berbagai ketebalan, terbuat oleh 3 atau 4 bundel fibrosa yang menempel ke prosesus spinousus.
Bagian tengah, biasanya tipis, menggabungkan 2 atau 3 prosesus spinosus. Bagian dalam, yang
paling tebal, menggabungkan ujung dari 2 spinousu prosesus yang bersambungan, yang
diperkuat oleh tendon dari otot mutltifidus

Pada 2 dekade pertama kehidupan, ligament ini secara keseluruhan terdiri dari jaringan mirip
tendon. Bersamaan dengan waktu, bagian tengah dan dalam mengalami fibrokartilaginous
metaplasia, hingga menjadi fibrokartilago secara keseluruhan pada decade ke 4 kehidupan (105).

Kemudian menunjukan area kaslsifikasi dan osifikasi dengan variasi ukuran, terutama pada
bagian ujung dan pinggi dari bagian prosesus spinosus. Elastik fiber berjumlah sedikit dan tipis
seperti di tendon. Ligament interspinous terbentuk dari bundel fibrosa yang berjalan kearah
posterokranial (47,105). Dia terdiri dari 3 bagian. Bagian ventral, terdiri dari 2 bagian, kiri dan
kanan, merepresentasikan ekspansi dari ligament flava. Bagian tengah, yang mana merupakan
bagian terbesar dari ligament, masuk secara caudal, pada bagian setengah ventral dari batas
proksimal dari caudal prosesus spinosus dan secara cranial, pada bagian setengah dorsal dari
batas dorsal dari cranial prosesus spinosus. Bundel dari bagian dorsal masuk ke dalam setengah
dorsal dari batas proksimanl dari caudal prosesus spinosus dan berjalan secara posterocranial,
bersamaan dengan bundel dari ligament suprasinous. Bagian tengah terdapat celah median
biasanya terisi oleh lemak ( 47). Celah semakin melebar di ligament interspinous 2 terakhir,
dengan bertambahnya usia, bisa menjadi sebuah ruangan dengan lebar beberapa millimeter. Di
bagian tengah, ruangan lebar dapat terlihar, yang biasanya diintrepetasi sebagai sobekan lama
dari ligament, walaupun lebih mirip seperti ruangna yang menjadi lebar akibar perubahan
degenerative dari jaringan ikat fibrosa. Ligament interspinous terbentuk dari bundel fiber
kolagen. Di bagian ventral terdapat cukup banyak elastic fiber. Dan di bagian lainnya, elastic
fiber berjumlah sedikit dan tipis

Ligaments Meningovertebral

Ligament ini, pertama kali dideskripsikan oleh Trolard (126) dan Hofmann (51), adalah pita
fibrosa yang menggabungkan kantung dural ke bagian dinding dari kanalis vertebra. Ligament
meningovertebral, umumnya terdapat di bagian servikal dan lumbosakral, termasuk anterior,
lateral, dan posterior ligament. Di bagian tulang belakang lumbosacral, hanya teradapat di bagian
anterior dan lateral dari ligamen. Di bagian tulang belakang lumbar, anterior ligament, seperti
yang terlihat pada potongan melintang, terdiri dari septa fibrosa yang terletak di bagian tengah
atau lapang paramedian, satu atau dua, berasal dari durameter ke bagian posterior dari
longitudinal ligame, pada level kedua cakaram dan badan dari tulang belakang (101). Dimensi
tranversenya adalah 1-1,5mm, sementara dimensi sagitallnya adalah 3-6 mm (107). Ketika
dilihat dalam potongan sagitall dari tulang belakang, mereka muncul sebagai 1 atau 2 membran
yang tidak bersambung, bundel fibrosa yang mana sebagian menuju ke arah kauda dan sebagian
lainnya menuju ke arah cranial. Lateral Ligamen dipresentasikann sebagai 1 atau 2 lamina
fibrosa yang tidak bersambung, lebih tipis dibandingkan dengan bagian anteriornya, dan
kemudian bergabung dengan bagian aspek lateral dari durameter ke periosteum dari pedikel dan
kapsul fibrosa dari sendi posterior (107). Di sacral kanal, ligament ligament ini menjadi lebih
banyak dan tebal, dan membentuk membrane fenerstrasi bergabung dengan aspek anterior dan
posterolateral dari conus dural ke periosteum dari sakrum ( Trolard;s sacroduralligament). Fungis
dari menigoertebral ligament adalah untuk menempelkan kantung dural ke bagian dinding dari
canal vertebral untuk melimitasi pergerakan dari kantung tersebut.
Perkembangan terpenting di sakrum berhubungan dengan kemungkinan pergerakan yang lebih
besar di ujung terminal, bagian tipis dari kantung thecal bisa memiliki spinal kanal.

Ligamen Illiolumbar

Ligamen Illiolumbar terdiri dari dua pita yang berbeda, satu di anterior dan satu di posterior. Pita
anterior memiliki arah melintang dan masuk ke batas pinggir anterior dari iliac crest. Pita
posterior berjalan posterolaterally masuk ke dalam batas pinggir posterior dari iliac crest. Pada
beberapa subjek juga terdapat pita yang lebih tipis berasal dari ujung processus tranversus L4.
Ligamen Illiolumbar tidak ada saat lahir. Ia muncul antara decade kedua dan keempat kehidupan
sebagai hasil metaplasia dari otot kuadratus lumborum (74). Perkembangan dari ligament ini
berhubungan dengan posisi ereksi dari manusia dan memiliki peran penting dalam menjaga
keseimbangan dari pertemuan lumbosakral.

Ligamen Lumbosacral

Ligamen ini berasal dari prosesus transversus dan sering, atau hanya, berasal dari badan tulang
vertebra L5 dan masuk secara distal di permukaan anterior dari sakrum. Dia membentuk, dengan
Tulang vertebra L5 dan sacral ala, sebuah canal osteofibrosa, yang mana syaraf spinal L5
melewatinya sebelum bergabung dengan pleksus lumbosakral

Ligamen Corporotransverse

Ligamen ini masuk, pada satu sisi, ke dasar dari tranversus prosesus, dan pada sisi lainnya ke
badan dari tulang vertebra yang sama dan cakram dibawahnya. Ligament ini juga membagi
keluarnya dari foramen intervertebral menjadi 2 bagian. Syaraf radicular meninggalkan
neuroforamen dibawah ligament corporotransverse, sementara ramus abu-abu komunikans
masuk ke dalam foramen diatas ligament (124). Ligament ini ditemukan secara konsisten di L5-
S1, sering pada L4-L5 dan jarang pada level diatasnya.

Ligament suspensory dari syaraf spinal


Ligament ini adalah pita tipis fibrosa, yang menggabungkan syaraf spinalis ke badan tulang
vertebra diatasnya. Jumlah dari ligament ini berkisar antara 1 hingga 3 pada setiap syaraf spinalis
walalupun mereka tidak ditemukan pada semua level lumbar (124).

Vertebral kanal
Vertebral canal terbentuk dari hasil kumpulan vertebral foramen dan struktur bukan tulang,
seperti cakram intervertebral dan ligamentum flava. Pada kondisi normal, bentuk dari spinal
kanal berulang mengikuti vertebral foramen atau menunjukan penyempitan di level intervertebra
ketika cakram intervetebra dan/ atau ligamentum flavum menonjol ke kanal. Tiga bagian dapat
diidentifikasi di spinal kanal: pedikular, subpedikular dan intervertebral (93). Di Porsi pedikular,
bagian kanal secara keseluruhan dibatasi oleh struktur tulang, bagian depan oleh badan tulang
belakang, bagian samping oleh pedicke, bagian belakang oleh prosesus articular superior atau
partes interartikulares, laminae dan dasar dari spinous prosesus. Di bagian subpediculiar, badan
dari vertebra dipisahkan dari arkus posterior oleh intervertebral, diameter saggitalnya mencapai
ketinggialn terdekat dengan bagian inferior dari vertebral end-plate. Bagian dinding posterior
dari kanal dibentuk oleh prosesus artikularis, lamina dan dasar dari prosesus spinalis, semua
dilapisi oleh ligament flava. Di bagian intervertebral, di bagian dinding postero lateral dari kanal
dibentuk oleh prosesus artikularis. Bagian belakang, tergantung pada level yang diperiksa, kanal
spinalis dibatasi oleh laminae atau prosesus spinousu yang dilapisi oleh ligament flava atau
hanya oleh sebelumnya. Ketka melihat pada potongan melintang, kanal spinalis bisa dibagi
menjadi 3 bagian, bagian sentral, atau sentral spinal kanal, bagian lateral, atau lateral spinal
canal, dan bagian posterior. Hal sebelumnya berhubunan dengan bagian yang ditutupi oleh
kantung thecal, yang kedua diisi oleh akar dari syaraf spinal di bagian extra thecal dan yang
ketiga kepada resesus posterior dari foramen
Bagian yang disebut lateral spinal kanal bervariasi

Anda mungkin juga menyukai