Anda di halaman 1dari 5

Universitas Jenderal Achmad Yani Tugas Besar

Jurusan Teknik Sipil 2016 Perancangan Bangunan Air

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kebutuhan utama akan air baik dalam segi pertanian maupun untuk air bersih
merupakan masalah utama dalam lingkungan masyarakat saat ini. Tetapi dengan
cuaca serta iklim yang berubah-ubah seiring dengan pemanasan global
menyebabkan ketersediaan air menjadi hal yang sangat diutamakan, sehingga
dibutuhkan beberapa bangunan hidrolik air baik berupa bendungan, waduk, serta
bangunan-bangunan pelengkap bendung.
Irigasi adalah penambahan kekurangan kadar air tanah secara buatan dengan
cara menyalurkan air yang perlu untuk pertumbuhan tanaman ke tanah yang diolah
dan mendistribusikannya secara sistematis. Sebaliknya pemberian air yang berlebih
pada tanah yang diolah itu akan merusakkan tanaman. Jika terjadi curah hujan yang
lama yang disebabkan oleh curah hujan yang deras, maka tanah yang diolah itu akan
tergenang dan dibanjiri air, yang kadang-kadang mengakibatkan kerusakan yang
banyak.
Daerah-daerah yang rendah yang kurang baik drainasenya, selalu akan
tergenang air. Pada daerah-daerah demikian, pelapukan dan dekomposisi tanah
tidak berkembang, sehingga daerah itu tidak akan menjadi lingkungan yang baik
untuk pertumbuhan padi. Jadi di daerah-daerah demikian, kelebihan air itu harus di
drainase secara buatan dan pengeringan harus dilaksanakan secepat-cepatnya.
Di daerah-daerah dengan distribusi curah hujan yang tidak merata, meskipun
curah hujannya itu banyak dengan kondisi meteorologi yang cocok untuk
pertumbuhan tanaman, diperlukan juga irigasi buatan, mengingat kadar air tanah
tidak dapat dipertahankan dalam interval kadar air efektif oleh curah hujan saja.
Pemberian air yang cukup adalah faktor utama yang sangat dibutuhkan oleh
pertumbuhan tanaman. Setiap tanaman mencoba mengabsorbsi kadar air
secukupnya dari tanah untuk pertumbuhan. Jadi yang terpenting untuk tanaman itu
ialah bahwa kebutuhan air dalam tanah mencukupi.

Kelompok 5-B, Unjani 2016 I-1|Page


Universitas Jenderal Achmad Yani Tugas Besar

Jurusan Teknik Sipil 2016 Perancangan Bangunan Air

Bendung merupakan salah satu alternatif dalam mensuplai kebutuhan air dari
suatu sungai. Dengan kondisi perusahaan, ataupun sektor pertanian yang
membutuhkan debit air lebih banyak menyebabkan harus dibuat suatu bendung
sehingga didaptkan debit air yang diinginkan. Tetapi seiring dengan pertumbuhan
penduduk dan perubahan iklim yang kadang tidak diprediksi dari awal
menyebabkan dibutuhkan lagi tambahan debit air yang digunakan untuk
memproduksi air baku.
Bendung adalah suatu bangunan yang dibuat dari pasangan batu kali,
bronjong atau beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu saja
bangunan ini dapat digunakan pula untuk kepentingan lain selain irigasi, seperti
untuk keperluan air minum, pembangkit listrik atau untuk pengendalian banjir.
Menurut macamnya bendung dibagi dua, yaitu bendung tetap dan bendung
sementara, bendung tetap adalah bangunan yang sebagian besar konstruksi terdiri
dari pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air sungai
sedangkan bendung tidak tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk
menaikkan muka air di sungai, sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air
dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier.
Bangunan Utama adalah bangunan air (hydraulic structure) yang terdiri dari
bagian-bagian: bendung (weir structure), bangunan pengelak (diversion structure),
bangunan pengambilan (intake structure), bangunan pembilas (flushing structure)
dan bangunan kantong lumpur (sediment trap structure).

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari tugas perancangan bangunan air ini adalah supaya mahasiswa
mampu menggabungkan ilmu-ilmu yang sudah didaptkan pada saat pembelajaran
tentang mata kuliah keairan menjadi sebuah produk rancangan yang lengkap dan
juga sebagaimana mestinya menurut sifat-sifat dan peraturan yang ada. Dengan
berlandasakan pada fungsi utama di adakan perancangan bangunan utama/bendung
ini yaitu untuk meninggikan elevasi muka air dari sungai yang dibendung sehingga
air bisa disadap dan dialirkan ke saluran lewat bangunan pengambilan (intake
structure).

Kelompok 5-B, Unjani 2016 I-2|Page


Universitas Jenderal Achmad Yani Tugas Besar

Jurusan Teknik Sipil 2016 Perancangan Bangunan Air

Tujuannya dari perancangan bendung ini adalah untuk menjaga debit air
sehingga ketika curah hujan meningkat (banjir) air dapat dikontrol sebelum meluap
ke pemukiman sekita sungai. Selain itu bendung ini juga dapat mengukur debit
sungai, memperlambat aliran sungai sehingga menjadikan sungai lebih mudah
dilalui, untuk mengairi irigasi sawah-sawah penduduk sekitar lokasi bendung
sebagai upaya dalam peningkatan perekonomian masyarakat sekitar, dan juga
sebagai pembilas pada berbagai keadaan debit sungai. Namun secara khususnya
adalah sebagai berikut:
a Mengalirkan debit air rencana ke daerah sekitarnya
b Menjamin kecukupan penyediaan air untuk irigasi
c Konservasi air perbaikan lingkungan hidup
d Pencegahan banjir.
e Penulisan laporan perancangan bangunan air adalah sebagai bahan ajar bagi
mahasiswa/i untuk memiliki kompetensi dalam bidang keairan.
f Memberikan gambaran secara detail urutan tahap-tahap dalam rencana
pelaksanaan pembangunan bendung.
g Memberikan manfaat bagi kalangan akademik untuk menambah wawasan
dan pengetahuan dalam bidang keairan.

1.3 LOKASI PROYEK


Lokasi perencanaan bangunan utama/bendung yang di maksud berada di
Sungai Cibatarua dengan peta kontur skala 1 : 1000, tepatnya di Desa Grimukti,
Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

1.4 PEMILIHAN LOKASI BENDUNG


Lokasi bendung harus dipilih pada tempat yang optimum dan memungkinkan
untuk di bangun sebuah bendung dengan memperhatikan :
 Memperhatikan syarat-syarat topografi daerah yang akan dialiri, topografi
lokasi bendung, keadaan hidrolis sungai, tanah pondasi.
 Seluruh daerah yang direncanakan dapat dialiri secara gravitasi.
 Tinggi bendung dari dasar sungai tidak lebih dari 7 (tujuh) meter.

Kelompok 5-B, Unjani 2016 I-3|Page


Universitas Jenderal Achmad Yani Tugas Besar

Jurusan Teknik Sipil 2016 Perancangan Bangunan Air

 Saluran induk tidak melewati trase yang sulit.


 Bagian sungai yang lurus dengan bentang terpendek (jarak antara tebing kiri-
tebing kanan).
 Terdapat alur yang stabil di dekat lokasi bangunan pengambilan (intake
structure). Sehingga dapat menjamin kelancaran masuknya air.
 Air sungai yang akan disadap mencukupi meskipun pada saat musim kemarau.
 Sedikit sedimen yang masuk pada saat penyadapan.
 Dampak pembangunan bendung adalah kecil baik ke arah hulu dan hilir.
 Tidak menimbulkan genangan yang luas diudik bendung, serta tanggul banjir
dapat sependek mungkin.
 Stabilitas bendung bisa tercapai seiring dengan biaya yang ekonomis.
 Mudah dalam saat pelaksanaan Operasi dan pemeliharaan.

1.5 DAERAH TANGKAPAN SUNGAI


Daerah tangkapan sungai didapatkan dengan pengukuran daerah berdasarkan
batas-batas punggung gunung yang bisa terlihat dan ditentukan melalui peta situasi
lokasi sungai. Penentuan luas daerah tangkapan sungai ini dibutuhkan untuk
mendapatkan debit rencana yang akan melewati bendung tersebut, sehingga
menjadi sesuatu yang sangat penting karena merupakan dasar perhitungan dalam
perancangan sebuah bendung. Metode dalam penentuan luas daerah tangkapan
sungai ini bisa dengan menggunakan manual dan digital. Maksud dari
menggunakan cara manual adalah dengan menarik garis pada punggung gunung
dibidang peta yang telah di cetak dikertas, sedangkan digital dengan menggunakan
software (GIS, AutoCAD) yang dapat memudahkan dalam penentuan luas daerah
tangkapan ini, Sehingga dalam perancangan bendung ini digunakan cara digital
karena lebih akurat dan memudahkan perencana.
Pada sungai bercabang lokasi bendung harus dipilih sebelah hulu atau hilir
cabang anak sungai. Pemilihan sebelah hilir akan mendapatkan daerah tangkapan
air yang lebih besar, dan tentunya akan mendapatkan debit andalan lebih besar,
yang muaranya akan mendapatkan potensi irigasi lebih besar. Namun pada saat
banjir elevasi deksert harus tinggi untuk menampung banjir 100 tahunan ditambah

Kelompok 5-B, Unjani 2016 I-4|Page


Universitas Jenderal Achmad Yani Tugas Besar

Jurusan Teknik Sipil 2016 Perancangan Bangunan Air

tinggi jagaan (free board) atau menampung debit 1000 tahunan tanpa tinggi jagaan.
Lokasi di hulu anak cabang sungai akan mendapatkan debit andalan dan debit banjir
relatip kecil, namun harus membuat bangunan silang sungai untuk membawa air di
hilirnya.

Kelompok 5-B, Unjani 2016 I-5|Page

Anda mungkin juga menyukai