TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
2001).
Gagal nafas adalah suatu kondisi dimana system respirasi gagal untuk
gagal nafas yaitu pasien terlihat seperti tidur dalam, fatigue (kelelahan),
atau PaCO2 terlalu tinggi. Indikasi gagal nafas adalah PaO2 < 60 mmHg atau
PaCO2 > 45 mmHg atau keduanya. Yang lain mengatakan bahwa gaga nafas
6
7
terjadi ketika PaO2 < 50-60 mmHg dan atau PaCO2 > 49 – 50 mmHg pada
PaO2 yang lebih rendah dari nilai normal (Nicolaos dkk, 2004.
1. Anatomi
rongga hidung, pharynx, larynx, trakhea, dan bagian paru-paru yang berfungsi
laryngeal)
(bronchi).
9
3) Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-
trachea yang dilapisi oleh jenis sel yang sama. Cabang utama bronchus
kanan dan kiri tidak simetris. Bronchus kanan lebih pendek, lebih besar
paten yang mudah masuk kedalam cabang bronchus kanan. Kalau udara
salah jalan, makap tidak dapat masuk kedalam paru-paru akan kolaps
kantung udara kecil atau alveoli yang bersal dari dinding mereka.Duktus
pembuluh limfe memasuuki tiap paru pada bagian hilus dan membentuk
akar paru.Paru kanan lebih daripada kiri,paru kanan dibagi menjadi tiga
lobus dan paru kiri dibagi menjadi dua lobus. Lobus-lobus tersebut
inferior, 2 buah segmen pada lobus medialis, 5 buah pada lobus superior
kiri. Paru kiri mempunyai 5 buah segmen pada lobus inferior dan 5 buah
oleh selaput tipis yang bernama selaput pleura. Pleura dibagi menjadi
dua :1.) pleura visceral (selaput dada pembungkus) yaitu selaput paru
melapisi rongga dada sebelah luar. Antara kedua pleura ini terdapat
kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk
paru dan dinding sewaktu ada gerakan bernafas. Tekanan dalam rongga
atau kolaps.
2. Fisiologi
eksternal, oksigen di pungut melalui hidung dan mulut, pada waktu bernafas
oksigen masuk melalui trachea dan pipa bronchial ke alveoli, dan erat
darah menembus dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa
ke jantung. Dari sini dipompa didalam arteri kesemua bagian tubuh. Darah
meninggalkan paru pada tekanan oksigen mmHg dan pada tingkatan Hb 95%
menembus membrane kapiler dan kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui
pipa bronchial dan trachea di lepaskan keluar melalui hidung dan mulut.
eksterna:
13
bergerak sangat lambat. Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk
dalam komposisi udara dalam alveoli, yang disebabkan pernafasan eksterna dan
Oksigen : 20%
Karbondioksida : 0-0,4%
14
Nitrogen :79%
Oksigen :16%
Karbondioksida :4-0,4%
Udara yang dihembuskan jenuh dengan uap air dan mempunyai suhunyang
sama dengan badan (20 persen panas badan hilang untuk pemanasan uadra yang
dikeluarkan ).
Besarnya daya muat udara dalam paru 4500 ml- 5000 ml (4,5 – 5
liter).Udara diproses dalam paru (inspirasi dan ekspirasi) hanya 10% kurang lebih
500 ml disebut juga udar a pasang surut (tidal air) yaitu yang dihirup dan yang
dihembuskan pada pernafasn biasa. Pada seorang laki- laki normal (4-5 liter) dan
pada seorang perempuan (3-4 liter). Kapasitas (h) berkurang pada penyakit
d. Pengendalian pernafasan
15
yaitu kimiawi dan pengendalian saraf. Adanya faktor tertentu, merangsang pusat
kontraksi ritmik pada otot diafragma dan interkostalis yang kecepatannya kira-
asam ini merangsang pusat pernafasan untuk mengirim keluar impuls saarf
3) Kecepatan pernafasan
inspirasi dan kemudian istirahat, pada bayi ada kalanya terbalik, inspirasi-
dada dari atas sampai bawah, yaitu vertical.Kenaikan igaiga dan sternum,
kedua sisi dari belakang ke depan. Paru yang bersifat elastis mengembang
untuk mengisi ruang yang membesar itu dan udara ditarik masuk kedalam
saluran udara, otot interkostalis eksterna diberi peran sebagai otot tambahan
Pada ekspirasi, udara dipaksa oleh pengendoran otot dan karena paru
kempes kembali, disebakan sifat elastis paru itu gerakan ini adalah proses
pasif. Ketika pernafasan sangat kuat, gerakan dada bertambah, otot leher
17
dan bahu membantu menarik iga-iga dan sternum ke atas. Otot sebelah
mengakibatkan kerusakan pada otak yang tidak dapat perbaiki dan biasanya
pikirannya, ia menderita anoxia serebralis. Hal ini terjadi pada orang yang
bekerja dalam ruangan sempit tertutup seperti dalam ruang kapal, oksigen
yang ada mereka habiskan dan kalau mereka tidak diberi oksigen untuk
Bila oksigen didalam darah tidak mencukupi maka warna merahnya hilang
dan berubah menjadi kebiru- biruan, bibir telingga, lengan dan kaki pasien
18
menjadi kebiru- biruan dan keadaan itu disebut sianosis (Evelyn C.Pearce,
2002)
C. Patofisiologi
Sel tipe I (menyusun 90% epitel alveolar) merupakan jenis sel yang
surfaktan, transpor ion, dan proliferasi dan diferensiasi menjadi sel tipe I
dengan shunting yang dapat dilihat dari hipoksia arterial dan gradien A-a
lungs) dan hiperinflasi alveoli yang tersisa, serta gangguan pada proses
19
stadium lanjut.
D. Etiologi
pernafasan menjalar melalui saraf yang membentang dari batang otak terus ke
saraf spinal ke reseptor pada otot-otot pernafasan. Penyakit pada saraf seperti
ekspansi paru. Kondisi ini biasanya diakibatkan penyakti paru yang mendasari,
penyakit pleura atau trauma dan cedera dan dapat menyebabkan gagal nafas.
20
4. Trauma
perdarahan dari hidung dan mulut dapat mnegarah pada obstruksi jalan nafas
atas dan depresi pernapasan. Hemothoraks, pnemothoraks dan fraktur tulang iga
dapat terjadi dan mungkin meyebabkan gagal nafas. Flail chest dapat terjadi dan
lambung yang bersifat asam. Asma bronkial, atelektasis, embolisme paru dan
edema paru adalah beberapa kondisi lain yang menyababkan gagal nafas.
E. Manifestasi Klinis
injuri paru, dan ada tidaknya disfungi organ lain selain paru. Gejala yang
predisposisi. Batasan waktu ARDS ini adalah satu minggu dari munculnya
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan laboratorium
2) Volume tidal
3) Ventilasi semenit
8) PaCO2, mmHg.
pada PaO2, PaCO2, dan pH dari pasien normal; atau PaO2 kurang dari
kanan, disritmia.
karena hiperventilasi
G. Penatalaksanaan Medis
H. Terapi Oksigen
Oksigen adalah obat dengan sifat terapeutik yang penting dan secara
paru-paru tampak toleran dengan oksigen 100% selama 24-72 jam tanpa
I. Ventilasi Mekanik
hipoksemia berat.
pernapasan.
24
L. Terapi Farmakologi
Selan endotrakheal di sediakan tidak hanya sebagai jalan napas, tetapi juga
N. Pencegahan Infeksi
O. Perhatian penting terhadap sekresi pada saluran pernapasan bagian atas dan
P. Dukungan nutrisi
kritis. Nutrisi parenteral total atau pemberian makanan melalui selang dapat