Anda di halaman 1dari 3

Diabetes Melitus

1. Gejala klinis dan laboratorium


a. Gelaja klinis:
Keluhan klasik DM: poliuria (tubuh memproduksi air seni
berlebihan 2,5-3 L/hari pada orang dewasa), polidipsia (rasa haus
yang tidak berkesudahan), polifagia (tingginya rasa lapar) dan
penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan
disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita.
b. Laboratorium :
Nama pemeriksaan Nilai
6,5
HbA1c (%)

GDP 126 mg/dl


Glukosa Plasma 2 jam setelah TTGO 200 mg/dl

2. Jenis diet
Jenis diet Energi (kklal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat(g)
I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
III 1500 51,5 36,5 235
IV 1700 55,5 36,5 275
V 1900 60 48 299
VI 2100 62 53 319
VII 2300 73 59 369
VIII 2500 80 62 396

3. Tujuan diet
a. Mempertahankan kadar glukosa darah agar mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin (endogenus dan
eksogenus) dengan obat penurun glukosa Oral dan aktifitas fisik
b. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal
c. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan
normal
d. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan
insulin seperti : hipglikemia, kompilkasi jangka pendek, dan jangka lama serta
masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani
e. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal
4. Syarat diet
 jumlah kalori yang dibutuhkan penyandang DM, antara lain
dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang
besarnya 25-30 kal/kgBB ideal. Jumlah kebutuhan tersebut
ditambah atau dikurangi bergantung pada beberapa faktor
yaitu: jenis kelamin, umur, aktivitas, berat badan, dan lain-lain.
— Kebutuhan kalori basal perhariuntukperempuan sebesar
25 kal/kgBB sedangkan untuk pria sebesar 30 kal/kgBB.
— Kebutuhan kalori basal perhari untukperempuan sebesar
25 kal/kgBB sedangkan untuk pria sebesar 30 kal/kgBB
— Penambahan 10-30% tergantung dari beratnya stress
metabolik (sepsis, operasi, trauma).
— Penyandang DM yang gemuk, kebutuhan kalori dikurangi
sekitar 20- 30% tergantung kepada tingkat kegemukan.
— Penyandang DM kurus, kebutuhan kalori ditambah sekitar
20-30% sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan
BB.
— Pasien usia diatas 40 tahun, kebutuhan kalori dikurangi
5% untuk setiap dekade antara 40 dan 59 tahun.
— Pasien usia diantara 60 dan 69 tahun,dikurangi 10%.
— Pasien usia diatas usia 70 tahun, dikurangi 20%.
 Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan
energi. Terutama karbohidrat yang berserat tinggi.
 Pembatasan karbohidrat total<130 g/hari tidak dianjurkan
 Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% total asupan energi.
 Pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti
glukosa, asal tidak melebihi batas aman konsumsi harian
(Accepted Daily Intake/ADI).
 Asupan lemak dianjurkan sekitar 20- 25% kebutuhan kalori,
dan tidak diperkenankan melebihi 30% total asupan energi.
 Komposisi yang dianjurkan:
4
— lemak jenuh < 7 % kebutuhan kalori.
— lemak tidak jenuh ganda < 10 %.
— selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal.
 Konsumsi kolesterol dianjurkan < 200 mg/hari.
 Kebutuhan protein sebesar 10 – 20% total asupan energi.
 Pada pasien dengan nefropati diabetik perlu penurunan
asupan protein menjadi 0,8 g/kg BB perhari atau 10% dari
kebutuhan energi, dengan 65% diantaranya bernilai biologik
tinggi. Kecuali pada penderita DM yang sudah menjalani
hemodialisis asupan protein menjadi 1-1,2 g/kg BB perhari.
 Anjuran asupan natrium untuk penyandang DM sama dengan
orang sehat yaitu <2300 mg perhari
 Penyandang DM yang juga menderita hipertensi perlu
dilakukan pengurangan natrium secara individual
 Anjuran konsumsi serat adalah 20-35 gram/hari yang berasal
dari berbagai sumber bahan makanan
 Pemanis alternatif aman digunakan sepanjang tidak melebihi
batas aman (Accepted Daily Intake/ADI).
 Pemanis berkalori perlu diperhitungkan kandungan kalorinya
sebagai bagian dari kebutuhan kalori, seperti glukosa alkohol
dan fruktosa.
 Fruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang DM
karena dapat meningkatkan kadar LDL, namun tidak ada
alasan menghindari makanan seperti buah dan sayuran yang
mengandung fruktosa alami.
5. Pembagian waktu makan
Pagi (20 %)
Siang (30 %)
Sore (25 %)
Makanan ringan 2-3 porsi (10 – 15 %)
6. Frekuensi makan
3 kali sehari dan selingan 2 kali
7. Edukasi
a. Materi tentang perjalanan penyakit DM
b. Materi tentang Makna dan perlunya pengendalian dan
pemantauan DM secara berkelanjutan
c. Materi tentang Penyulit DM dan risikonya
d. Mengenal gejala dan penanganan awal hipoglikemia
e. Penatalaksanaan DM selama menderita penyakit lain.
f. Materi tentang makanan yang dianjurkan dan yang tidak
dianjurkan
g. Interaksi antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan obat
antihiperglikemia oral atau insulin serta obat-obatan lain.
8. Makanan yang dianjurkan
a. Sumber karbohidrat kompleks: nasi merah, roti gandum, mi, kentang singkong ,
ubi
9. Makanan yang dibatasi
10. Makanan yang tidak dianjurkan
11. Contoh menu dari setiap pembagian diet jika ada

Anda mungkin juga menyukai