Anda di halaman 1dari 43

UTILITAS

“AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BESERTA PERPIPAANNYA”

OLEH :

NAMA : AMRUN AHMAD

BERTOLDUS M. ARA BOLI

DESQIRARA S. FANGGI

DANIEL ABRAHAM LASFETO

DEDY R. LEO LODO

YOSUA Y. KAAT

EDWARD E. OTHMAN

WILLIAM A. WAANG

ESMERALDO MASCERENNAS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

TEKNIK ARSITEKTUR

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atasrahmat
dan berkat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Dalam makalah ini kami membahasmateri mengenai “AIR BERSIH DAN AIR KOTOR
BESERTA PERPIPAANNYA”.
Makalah ini pun tidak luput dari kekurangan. Maka kami sangat mengharapkan
kritikan dan saran dari para pembaca agar tugas kami ini dapat menjadi lebih baik lagi,
dan dapat memberi wawasan luas bagi kami dalam materi ini.
Singkatnya mohon maaf apabila ada kesalahan yang kurang berkenan.
Selamat membaca, semoga bermanfaat.

KUPANG, SEPTEMBER 2018

TIM PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................

A. LATAR BELAKANG..............................................................................................

B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................

C. TUJUAN PENULISAN...........................................................................................

D. MANFAAT PENULISAN........................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................................................

A. JARINGAN PEMIPAAN (PLUMBING DAN SANITASI)...............................................


B. HAL UMUM SISTEM INSTALASI PLUMBING............................................................
C. LINGKUP PEKERJAAN................................................................................................
D. PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH..................................................................
E. PEKERJAAN INSTALASI SANITASI DAN LAIN-LAIN................................................
F. PEKERJAAN PENGUJIAN INSTALASI.......................................................................
G. SISTEM SAMBUNGAN LANGSUNG..........................................................................
H. SISTEM TANGKI TEKAN.............................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................................

A. STUDI KASUS AIR BERSIH DAN PERPIPAAN DI RUMAH TINGGAL


SEDERHANA..................................................................................................................
B. STUDI KASUS AIR KOTOR DAN PERPIPAAN DI RUMAH TINGGAL
SEDERHANA................................................................................................................

BAB V PENUTUP......................................................................................................................

A. KESIMPULAN......................................................................................................

B. SARAN.................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bangunan gedung pada umumnya merupakan bangunan yang dipergunakan oleh
manusia untuk melakukan kegiatannya ,agar supaya bangunan gedung yang di dibangun
dapat dipakai, dihuni, dan dinikmati oleh pengguna, perlu dilengkapi dengan prasarana
lain yang disebut sarana bangunan atau utilitas bangunan.
Utilitas Bangunan merupakan kelengkapan dari suatu bangunan gedung, agar bangunan
gedung tersebut dapat berfungsi secara optimal. Disamping itu penghuninya akan merasa
nyaman, aman, dan sehat. Ruang lingkup dari Utilitas Bangunan diantaranya adalah
:Sistem plumbing air minum dan Sistem plumbing air kotor
Salah satu bagian dari utilitas bangunan adalah Plumbing. Termasuk dalam ruang
lingkup plumbing diantaranya adalah :sistem penyediaan air minum, sistem pembuangan
air kotor, dan sistem pembuangan air hujan didalam bangunan gedung.
Plumbling dapat didefirlisikan sebagai berikut Sistem Plumbing suatu bangunan
gedung adalah ‘’ pemipaan sistem penyediaan air minum, pemipaan sistem pembuangan
air kotor, dan pemipaan sistem pembuangan air hujan’’.Karena plumbing, merupakan
bagian dari utilitas bangunan, maka tujuan penempatan Plumbing dalam suatu bangunan
gedung juga, agar penghuni bangunan gedung tersebut merasa aman, nyaman, dan
sehat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sistem perpipaan air bersih dan air kotor dirumah tinggal sederhana?
2. Bagaimana penerapan air bersih dan air kotor di rumah tinggal sederhana?
3. Bagaimana perawatan utilitas di rumah tinggal sederhana?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Agar dapat mengetahui dan menambah wawasan mengenai air bersih dan air
kotor di rumah tinggal sederhana.
2. Agar dapat mengetahui dan memahami penerapan air bersih dan kotor di rumah
tinggal sederhana.
3. Agar dapat mengetahui bagaimana cara merawat plumbing air bersih dan air
kotor.

D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dengan meninjau lokasi ini, kita dapat mempelajari serta menganalisa
distribusi penggunaan air pada lokasi yakni Hotel Sasando.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Jaringan Pemipaan (Plumbing dan Sanitasi)


Bangunan gedung pada umumnya merupakan bangunan yang dipergunakan oleh
manusia untuk melakukan kegiatannya ,agar supaya bangunan gedung yang di
dibangun dapat dipakai, dihuni, dan dinikmati oleh pengguna, perlu dilengkapi dengan
prasarana lain yang disebut prasarana bangunan atau utilitas bangunan.
Utilitas Bangunan merupakan kelengkapan dari suatu bangunan gedung, agar
bangunan gedung tersebut dapat berfungsi secara optimal. Disamping itu penghuninya
akan merasa nyaman, arnan, dan sehat.

- Ruang lingkup dari Utilitas Bangunan diantaranya adalah :


Sistem plumbingair minum
Sistem plumbing air kotor
Sistem plumbing air hujan
Sistem pembuangan sampah
Sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran
Sistem instalasi listrik
Sistem pengkondisian udara
Sistem transportasi vertikal
Sistem telekomunikasi
Sistem penangkal petir

Salah satu bagian dari utilitas bangunan adalah Plumbing. Termasuk dalam ruang
lingkup plumbing diantaranya adalah :sistem penyediaan air minum, sistem
pembuangan air kotor, dan sistem pembuangan air hujan didalam bangunan gedung.

Plambling dapat didefinisikan sebagai berikut Sistem Plumbing suatu bangunan


gedung adalah ‘’ pemipaan sistem penyediaan air minum, pemipaan sistem
pembuangan air kotor, dan pemipaan sistem pembuangan air hujan’’.
Karena plumbing, merupakan bagian dari utilitas bangunan, maka tujuan penempatan
Plumbing dalam suatu bangunan gedung juga, agar penghuni bangunan gedung
tersebut merasa aman, nyaman, dan sehat.
Perancangan utilitas tersebut terdiri dari :

A. PERANCANGAN SISTEM PLAMBING


Sistem peralatan plambing adalah suatu system penyedian atau pengeluaran air
ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau pencemaran terhadap
daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan penghuninya dalam
masalah air.
1. Jenis Peralatan Plambing
Peralatan plambing meliputi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam suatu
kompleks perkotaan, perumahan, dan bangunan
Perlatan tersebut terdiri dari
a. Peralatan untuk penyedian air bersih
b. Peralatan untuk penyedian air panas
c. Peralatan untuk pembuangan air kotor
d. Peralatan lainnya yang ada hubungannya terhadap perencanaan pemipaan.

2. Syarat-Sayarat dan mutu bahan bangunan


Dalam perencanaan pelaksanaan plambing harus diperhatikan syarat-syarat dari
bahan plambing yaitu:
a. Tidak menimbulkan bahaya kesehatan
b. Tidak menimbulkan gannguan suara
c. Tidak menimbulkan radiasi
d. Tidak merusak perlengkapan bangunan
e. Instalasi harus kuat dan bersih
Kemudian mutu bahannya harus memenuhi syarat sebagai berikut
a. Daya tahan harus lama minimal 30 tahun
b. Permukaan harus halus dan tahan air
c. Tidakk ada bagian-bagian yan tersembunyi/menyimpan kotoran pada bahan-
bahan yang dimaksud
d. Bebas dari kerusakan baik mekanis maupun yang lain
e. Mudah memeliharanya
f. Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku
Dalam perencanaan plambing, perlu diperhatikan bahan atau alat plambing. Pipa PVC
dan pipa tembaga (untuk air panasa). Ukuran yang sering digunakan mulai dari
diameter ½” sampai dengan 2” sampai dengan 6” untuk bangunan tinggi.
Alat-alat plambing yang merupakan permulaan dari system pembuangan dari instalasi
dapat berupa : Kran, kloset, wastafel (lavatory), urinoir, bidet, bath tub, shower.
3. Air
Air menurut kebutuhannya dapat dibagi menjadi: air bersih (dingin atau Panas), air
kotor (air sisa, air limbah, air hujan dan air limbah khusus).
Syarat-syarat fisik air minum:
a. Jernih, bersih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa
b. Mempunyai suhu kira-kira 10-20 derajat Celsius
c. Memenuhi syarat kesehatan

Kebutuhan air dalam bangunan artinya air yang dipergunakan baik oleh
penghuninya ataupun oleh keperluan-keperluan lain yang ada kaitannya dengan
fasilitas bangunan.
Kebutuhan air didasarkan sebagai berikut:
a. Kebutuhan untuk minum, memasak/dimasak. Untuk keperluan mandi, buang air
kecil dan air besar. Untuk mencuci, cuci pakaian, cuci badan, tangan, cuci perlatan dan
untuk proses seperti industri
b. Kebutuhan yang sifatnya sirkulasi: air panas, water cooling/AC, kolam renang, air
mancur taman
c. Kebutuhan yang sifatnya tetap: air untuk hidran dan air untuk sprinkler

Kebutuhan air terhadap bangunan tergantung fungsi kegunaan bangunan dan


jumlah penghuninya. Besar kebutuhan air khususnya untuk kebutuhan manusia
dihitung rata-rata perorang per hari tergantung dari jenis bangunan yang digunakan
untuk kegiatan manusia tersebut.

Tabel Kebutuhan air menurut tipe bangunan


TIPE BANGUNAN LITER/HARI
Sekolahan 57
Sekolahan+Kafetaria 95
Apartemen 133
Kantor 57-125
Taman Umum 19
Taman dan shower 38
Kolam renang 38
Apartemen mewah 570/unit
Rumah susun 152/unit
Hotel 380/kamar
Pabrik 95
Rumah sakit umum 570/unit
Rumah perawat 285/unit
Restoran 95
Dapur hotel 38
Motel 190/tmpt tidur
Drive in Pertokoan 19/mobil
Servis station 38
Airprt 11-19/penumpang
Gereja 19-26/tmpt duduk
Rumah tinggal 150-285

4. System pemipaan plambing


Sistem pemipaan menurut cara pengaliran airnya, adalah cara untuk mengalirkan
air dan ketempat yang diperlukan. Ada dua cara pengaturan air yaitu system horizontal
dan system Vertikal.

4.1. Sistem Horizontal


adalah suatu system pemipaan yang banyak digunakan untuk mengalirka
kebutuhan air pada suatu kompleks perumahan atau rumah-rumah tinggal yang tidak
bertingkat
Ada dua cara yang dipakai untuk system pemipaan horizontal yaitu sebagai berikut:
a. Pemipaan yang menuju ke satu titik akhir
Keuntungan pemipaan ini adalah pemakaian bahan yang lebih efesien, dan
kerugiannnya adalah daya pancar pada titik kran air tidak sama, semakin jauh semakin
kecil daya pancarnya.
b. Pemipaan yang melingkar/membentuk ring
Pemipaan ini menuntut penggunaan bahan pipa yang banyak, padahal kekuatan
daya pancar air kesemua titik-titik akan menghasilkan air yang sama
4.2. Sestim Vertikal
Sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan system vertical banyak digunakan
pada bangunan-bangunan bertingkat tinngi. Cara pendistribusiannya adalah dengan
menampung lebih dulu pada tangki air (ground reservoir) yang terbuat dari beton
dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan air pada bangunan tersebut. Kemudian air
dialirkan dengan menggunakan pompa untuk langsung ke titik-titik kran yang
diperlukan. Sistem ini lebih menguntungkan pada penggunaan pipa, tetapi sering
mengalami kesulitan kalau sumber tenaga untuk pompa mengalami pemadaman.
Cara lain dengan menggunakan pompa untuk diteruskan pada tangki di atas
bangunan. Kemudian dari tangki dialirkan ke tempat-tempat yang memerlukan, dengan
menggunakan system gravitasi/diturunkan secara lansung.

5. Air Panas
Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan digunakan untuk
kebutuhan-kebutuhan tertentu. Sistem air panas ini dapat dipasang pada bangunan
perumahan, perkantoran, restoran, hotel, apartemen, penginapan, rumah sakit dan
bangunan umum. Pada daerah yang beriklim sejuk atau dingin air panas dibutuhkan,
oleh Karena itu sistem plambing air panas ini menggunakan pipa besi tuang atau
tembaga yang dibalut dengan benang-benang asbes sebagai isolator supaya
panasnya tidak terbuang.
Alat pemanas yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
a. Pemanas air dengan gas, air mengalir sesaat, dan melewati pipa-pipa yang
dipanaskan.
b. Pemanas air listrik
c. Pemas air energy surya dimana tabung penyimpan dipasang diatas atap bangunan
untuk mendapatkan panas matahari.

6. Penyimpanan Air Bersih


Air bersih dapat disimpan dalam ground reservoir dan tangki air. Tangki air adalah
tangki kedua dari tempat penampungan air yang diletakkan di atas bangunan, yang
terbuat dari fibre glass atau plat-plat baja terdiri dari komponen plat yang disusun.
7. Air Buangan/Air Kotor
Air buangan atau air kotor adalah air bekas pakai yang dibuang. Air kotor dapat dibagi
menjadi beberapa bagian sesuai dengan hasil penggunaannya.
a. Air buangan bekas mencuci, mandi dan lain-lainnya.
b. Air Limbah yaitu air untuk memebersihkan limbah/kotoran
c. Air hujan yaitu air yang jatuh ke atas permukaan tanah atau bangunan.
d. Air limbah khusus yaitu air bekas cucian dari kotoran-kotoran dan alat-alat tertentu
seperti air bekas dari rumah sakit laboratorium, restoran dan pabrik.

Pipa-pipa yang digunakan yaitu ukuran besar mulai dari diameter 3”, sampai
dengan 6” dengan kemiringan tertentu untuk memudahkan pengaliran.
7.1. Sistem Pembuangan Air Kotor/Air Bekas
Air kotor adalah air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan untuk untuk
kebutuhan minum, masak, mandi, dan energi.Air dapat dikatakan kotor jika mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :

1. Secara fisik: berbau, warnanya keruh, berasa jika diminum.


2. Secara kimia: memiliki kadar pH tinggi, memiliki kandungan mineral yang
tinggi/miskin kandungan mineral.
3. Secara mikrobiologi: terkontaminasi bakteri pantogen.

1. Air Limbah

Limbah domestic rumah tangga terbagi menjadi 2 yaitu limbah non kakus atau grey
water, dan limbah kakus atau black water. Kedua limbah ini memiliki penanganan yang
berbeda. Karena jenis zat perusak di dalamnya. Pada limbah non kakus seperti grey
water, adalah limbah yang berasal dari hasil memasak dan mencuci. Limbah ini
mengandung sampah, minyak dan pasir. Pada pengelolaan limbah domestik ini dapat
memakai Sistem Pengolahan Air Limbah atau SPAL. Sedangkan limbah kakus adalah
limbah yang berasal dari kotoran manusia

Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik buangan cukup diperlukan septic
tank dengan volume 1 – 1,5 m3 dengan dibuat perembesan.

a. Pengolahan Limbah Grey Water

SPAL adalah salah satu solusi pengolahan limbah grey water. SPAL adalah salah
satu system pengolahan air limbah yang murah, sederhana dan ramah lingkungan.
Pada SPAL dibutuhkan dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Pada
bak pengumpul, di beri ruang dengan sekat sebuah kassa. Sekat kassa ini bertugas
menyaring dan mengendapkan minyak, sampah dan pasir.

Pada tangki resapan, dipasang batu koral dan arang, untuk menyering air, sehingga air
yang keluar menjadi lebih bersih. cara kerja dari SPAL adalah, air limbah akan masuk
di dalam bak penampungan. Pada bak penampungan, minyak, pasir, maupun sampah
akan terendap di dalam saringan kassa, sedangkan airnya akan jatuh ke dalam tangki
resapan. Di dalam tangki resapan, air akan keluar dengan terlebih dahulu tersaring
oleh arang dank oral, sehingga air yang keluar menjadi lebih bersih.
b. Pengolahan Limbah Black Water

Sedangkan pada limbah domestic rumah tangga black water atau yang berasal dari
kotoran manusia, memerlukan sebuah septi tank. Limbah dari grey water tidak dapat
disatukan dengan limbah dari black water. Karena sabun pada grey water dapat
menyebabkan bakteri pengurai pada septi tank akan mati. Septi tank yang baik adalah
septi tank yang mampu memberikan tempat bagi bakteri untuk tumbuh dan
berkembang biak.

2. Air hujan
Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air tersebut dialirkan
kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal atau komplek
perummahan disalurkan melalui talang-talang vertical dengan deameter 3” (minimal)
yang diteruskan ke saluran-saluran horizontal dengan kemiringan 0,5-1% dengan jarak
terpendek menuju ke saluran terbuka lingkungan.
Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui atap yang
menampung air hujan tersebut dalam luasann m2.
Sebagai standar ukuran pipa peambuangan dibuat table sebagai berikut:

Diameter (inci) Luasan Atap (m2) Volume (liter/menit)


3 (7,62 cm) s.d.-180 255

4(10,16 cm) 385 547

5(12,70 cm) 698 990

6(15,24 cm) 1135 1610

8 2445 3470

3 (7,62 cm) s.d.-180 255


Tipe pipa PVC untuk mengalirkan air kotor beberapa diantaranya;

 PVC tipe D dengan diameter 4. Tipe pipa PVC yang bisa dipakai untuk pipa
pembuangan air kotor adalah pipa bertipe D dengan diameter 4. Biasanya, pipe
bertipe ini bisa digunakan untuk pipa air kotor yang berasal dari kamar mandi, air
hujan, dan cucian piring maupun pakaian. Meskipun sabun cuci piring bisa
menghilangkan noda, namun tidak bisa melarutkan sampah makanan. Sehingga
ukuran pipa harus dapat membawa sampah makanan tanpa mengalami masalah
tersumbat. Umumnya, peletakkan pipa bertipe ini pun diletakkan di bagian pinggir
kanan ataupun kiri bangunan rumah, sehingga tidak akan mengganggu
pemandangan.
 PVC tipe D diameter 3. Untuk air pembuangan yang berasal dari air hujan, biasanya
tipe pipa PVC yang digunakan masih tetap bertipe D. Akan tetapi, untuk
diameternya hanya berdiameter 3. Ini karena mengingat air hujan tidak sering turun,
dan tidak digunakan sesering air pembuangan di dalam rumah.
 PVC tipe D dengan kombinasi diameter 4 dan 3. Sedangkan, untuk saluran
pembuangan dari sisa kotoran, diameter yang digunakan merupakan kombinasi dari
pipa berdiamater 4 dan 3 namun tipenya masih yang bertipe D dengan pemasangan
berbentuk horizontal dan langsung dialirkan ke septic tank. Akan tetapi, bila rumah
ataupun gedung memiliki tingkatan, maka diameter yang dipakai hanya 3 saja
dengan pemasangannya membentuk vertikal.
 PVC tipe D diameter 2. Selain itu, tipe pipa PVC yang dipakai untuk pembuangan
wastafel ialah bertipe D dengan diameter 2. Lantaran, air yang mengucur di wastafel
tidaklah sebanyak yang ada di closet.

standarkemiringan saluran pipaairkotor, terbagi menjadi 3 yaitu:

1. Pipa air kotor, air kotor yang dimaksud untuk air bekas cucian, dapur dan air kamar
mandi. Minimal ukuran diameter pipa adalah 3’in dengan derajat kemiringan adalah
minimal 1% hingga 2% yang dihitung dari panjang saluran pipa yang terpasang
datar (horizontal). Misalkan panjang pipa datar yang terpasang adalah 10 meter,
maka 10 m x 1% = 0,1 meter atau jika dalam hitungan centimeter adalah 10 cm.
Jika derajat kemiringan 2% maka tinggal dikalikan dengan panjang saluran pipanya.
2. Pipaair kotoranmanusia atau sering kita sebut diposal/tinja. Untuk pipa saluran
diposal pipa yang diijinkan minimal 4’in dengan sudut kemiringan saluran pipanya
minimal 2% sampai dengan maksimal 3%, jika kurang dari 2% maka kotoran padat
(tinja) akan lambat untuk turun/mengalir bersama dengan air siramannya alias tinja
menjadi terhambat untuk mengalir sedangkan jika melebihi dari 3% maka air
siraman akan mengalir terlebih dahulu dan kotoran padat tinja akan tertinggal
didalam saluran pipa. Kemiringan saluran pipa jika panjang saluran pipa yang
terpasang adalah 8 meter maka dikalikan dengan standar kemiringan yang diijinkan,
misalkan 2,5% x 8 meter = kemiringan diujung sisi buang saluran datar adalah 0,2
m atau 20 cm.
3. Pipaair hujan memiliki standar derajat kemiringan saluran pipa datar adalah minimal
0,5% sampai dengan 1% dan pipa yang diijinkan minimal dengan diameter 2’in
sampai dengan 3’in.

Untuk mencari/menghitung jumlah dan besar pipa tegak untuk air hujan dapat dicari
dengan cara sebagai berikut.

Kebutuhan Peralatan Plambing

1. Suatu bangunan kantor yang disewakan terdiri dari bangunan berlantai 15 dengan
luas 1.400 m2/lantai, dan dihuni oleh karyawan yang diasumsikan 6-8 m2/orang.
Kebutuhan kloset, wastafel dan urinal pada bangunan tersebut, sesuai dengan table
1.3 no. 6. Jumlah karyawan perlantai = 1.400 m2 : (6 -8) m2/orang = 200 orang, yang
terdiri dari karyawan pria = 110 orang dan karyawan wanita = 90 orang.

Sesuai dengan table tersebut kebutuhan:


Kloset karyawan pria untuk 110 orang = 5 buah
Kloset karyawan wanita untuk 90 orang = 5 buah
Wastafel karyawan pria untuk 110 orang = 5 buah
Wastafel karyawan wanita untuk 90 orang = 4 buah
Urenal karyawan pria = kloset = 5 buah

Jumlah kloset, wastafel, dan urenal tersebut merupakan kebutuhan peralatan plambing
untuk setiap lantai.

B. Hal Umum Sistem Instalasi Plumbing


1. Sistem Air Bersih
Sumber Air bersih diambil dari sumber air tanah berupa sumur dalam (deep well). Air
dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki
pengendap lumpur/pasir yang terbawa dari sumur. Air dari roof tank di alirkan ke
seluruh instalasi bangunan dengan cara grafitasi.

2. Sistem Air Kotor dan Air Bekas


Untuk limbah air kotor yang berasal dari toilet dan bangunan-bangunan penunjang
masuk langsung ke septic tank yang dibuat berdekatan dengan bangunan tersebut,
dan masuk ke dalam tangki resapan serta over flow diarahkan ke saluran terdekat.

3. Spesifikasi Teknis dan Produk


a. SUMUR BOR, sebagai sumber air yang akan digunakan dibuat dengan total
kedalaman pemboran min 30 meter atau ada penambahan kedalaman dengan
menyesuaikan dengan kondisi permukaan air. Konstruksi sumur menggunakan pipa
PVC AW wavin. Seluruh pelaksanaan teknis pembuatan sumur dalam ini harus
sepenuhnya mengikuti rekomendasi dan petunjuk teknis dari instansi terkait yaitu
Dinas Pertambangan Setempat dan Direktorat Geologi Tata Lingkungan, termasuk
aturan peletakan screen, ukuran konstruksi sumur yang diijinkan, dan penentuan
kapasitas pompa. Untuk menentukan lokasi titik sumur kontraktor harus melakukan
test geolistrik.

b. Pipa-pipa yang digunakan untuk instalasi plumbing ini adalah sebagai berikut :

 Instalasi Air bersih untuk keperluan Domestic water (MCK) menggunakan pipa
Galvanis GIP kelas Medium, sesuai dengan standar SNI/SII (Medium A).

gambar pipa galvnis

 Instalasi Air Bersih untukProduksi Air Minum Dalam Kemasan menggunakan Pipa
PVC RUCHIKA AW Class.
Gambar pipa pvc

 Instalasi Air Kotor menggunakan Pipa PVC AW Class dengan kualitas yang baik,
rekomendasi material pipa PVC yang boleh digunakan adalah : RUCHIKA, atau
WAVIN.

c. Fitting-fitting yang digunakan untuk pemipaan harus sesuai dengan standar pipa
yang digunakan.
d. Sambungan pipa air bersih dari bahan GIP, menggunakan system screw/ulir, dan
setiap sambungan ulir harus diberi lem epoxi kecuali pada penyambungan ke
peralatan plumbing seperti kran/valve menggunakan seal tape.
e. Sambungan pipa PVC menggunakan lem PVC dengan kualitas yang baik atau
sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat pipa PVC.
f. Kontraktor harus sudah memperhitungkan adanya gantungan atau support pipa
yang akan dipasang dengan memperhitungkan support harus kuat dan kaku. Jarak
support/gantungan pipa yang akan dipasang adalah setian 1,5 meter.
g. Untuk pipa-pipa yang ditanam dalam tanah dan harus melintas jalan, ditanam
dalam tanah dengan kedalaman yang cukup (diatas 1 meter) dan harus dilindungi
dengan pipa keras dengan diameter yang lebih besar.
h. Galian pipa dalam tanah, harus terlebih dahulu diisi pasir yang dipadatkan lalu
pipa digelar dan kemudian diurug kembali dengan pasir yang dipadatkan, sebelum
diurug dengan tanah asal.
i. Pompa-pompa yang digunakan harus dari merk yang dapat
dipertanggungjawabkan kualitasnya, termasuk juga after sales service dan
ketersediaan suku cadangnya. Pompa-pompa yang dapat direkomendasikan untuk
digunakan adalah merk EBARA, GRUNDFOS, TORISHIMA, CAPRARI, atau setara.
j. Motor listrik yang digunakan sebagai penggerak pompa harus di kopel langsung
oleh pabrik/distributor pemegang merk, dan motor listrik yang digunakan sesuai
dengan rekomendasi pabrik pembuat pompa tersebut.
k. Sebelum serah terima dilakukan test komisioning. Seluruh alat harus dicek fungsi
dan kapasitasnya, terutama untuk pompa-pompa harus dicek besarnya arus listrik
dan temperature kerja motor panas tidaknya.

Pekerjaan meliputi pengadaan, pemasangan, penyetelan dan pengujian dari


semua peralatan/material seperti yang disebutkan dalam spesifikasi ini, maupun
pengadaan dan pemasangan dan peralatan/material yang kebetulan tidak tersebutkan,
akan tetapi secara. umum dianggap perlu agar dapat diperoleh sistim instalasi air
bersih dan instalasi air kotor yang baik, dimana setelah diuji, dicoba. dan disetel
dengan teliti siap untuk dipergunakan.
Macam-macam ukuran PIPA PVC dan kegunaannya.
Di Indonesia standard ukuran yang dipakai untuk system perairan rumah tangga
atau lainnya adalah standart JIS (Japanese Industrial Standard), sedangkan untuk
PDAM biasanya memakai standard Nasional SNI.
Berikut ini adalah macam-macam ukuran pipa PVC dengan standard JIS (satuan
inch) yang dimulai dari AW 1/2″ sampai AW 10″ (atau lebih), D 1 1/4″ sampai D 10″
(atau lebih) dan C 5/8″ sampai C 5″

AW D1 C
1/2″ 1/4″ 5/8″
AW D1 C
3/4″ 1/2″ 1/2″
AW D C
1″ 2″ 3/4″
AW D2 C
1 1/4″ 1/2″ 1″
AW D C1
1 1/2″ 3″ 1/4″
AW D C1
2″ 4″ 1/2″
AW D C
2 1/2″ 5″ 2″
AW D C2
3″ 6″ 1/2″
AW D C
4″ 8″ 3″
AW D C
5″ 10″ 4″
AW C
6″ 5″
AW
8″
AW
10″
AW = paling tebal, biasanya dipakai untuk perairan yang memiliki tekanan (seperti
pakai pompa)
D = tidak terlalu tebal, bisa untuk tekanan yang tidak terlalu besar atau bisa dipakai
untuk buangan.
C = paling tipis, biasanya untuk buangan air, tidak bisa untuk tekanan
Berikut ini maksud dari angka dibelakang kode AW/D/C
Kegunaan pada umumnya tiap ukuran
C 5/8
untuk pelindung kabel listrik
AW 1/2, 3/4
biasa dipakai untuk supply air di rumah tangga. Untuk ukuran yang lebih besar
biasanya dipakai kalau memang membutuhkan debit air yang lebih besar.
D 2 1/2, 3, 4
biasa dipakai untuk air buangan di rumah tangga. Bisa saja pakai C tapi lebih baik
gunakan type D kalau pipanya tidak ditanam di tembok, takutnya kalau ada apa-apa
misalnya wc buntu dan perlu disedot, bisa pecah kalau tidak kuat.
C 3, 4
biasa untuk pembuangan air yang memiliki tekanan rendah

Macam-macam sambungan pipa pvc dan fungsinya

Banyaknya macam macam sambungan pada pipa terkadang ada yang kita
tidak tahu, karena dalam pemasangan instalasi air tidak selalu lurus pasti akan terjadi
sambungan, belokan, dan lain sebagainya. di bawah ini adalah macam macam
sambungan pipa pvc yang sering di gunakan :
1. SOCK PVC

sock pvc sering kita gunakan untuk menyambung batang pipa yang kurang
atau potongan
2. ELBOW PVC 90

elbow 90 derajat adalah sebuah sambungan pipa pvc yang di gunakan untuk
membelokan pipa ke kanan atau ke kiri maupun ke atas dan kebawah dengan busur
90 derajat.
3. ELBOW 45 PVC

elbow 45 derajat ini berfungsi sama seperti elbow 90 yang berbeda tekukan
dari elbow ini adalah 45 derajat.
4. WATER MUR PVC

water mur pvc ini biasa digunakan untuk sambungan pada dekat pompa atau
filter air, fungsinya seperti sock tetapi dapat dibuka dratnya bertujuan untuk perawatan
atau terjadi mampet atau ngempos.
5. SOCK DRAT LUAR (SDL) PVC

sock drat luar biasa digunakan untuk penyambukan pada drat dalam dan pada
batang pipa, karena memili drat di luar maka di sebut dengan sock drat luar,
6. SOCK DRAT DALAM (SDD) PVC

sock drat dalam biasa di gunakan untuk penyambungan pada pipa pvc dan
pada keran air, karena keran air memiliki drat di luar.
7. T PVC

sambungan T ini biasa digunakan untuk pencabangan jalur yang tadinya 1


sumber jalur menjadi 2 sumber jalur, karna bentuknya seperti huruf T maka
sambungan ini disebut dengan T
8. REDUSER PVC

sambungan ini disebut dengan reduser, karna fungsinya adalah


menyambungkan kedua pipa yang ukuranya berbeda, contoh : bila pipa 1inc akan
disambung dengan pipa3/4 inc maka di butuhkan reduser.

9. P-TRAP PVC

sambungan ini di sebut dengan p-trap karna fungsinya adalah untuk


penyambungan pipa dari posisi atas ke samping , dan di bawahnya ada tutup yang
dapat di buka (diputar) bertujuan agar mudah untuk perawatan jika terjadi kemampetan
pada pembuangan.

Jenis Keran Air dan Kegunaannya


Setiap rumah pasti memiliki keran air. Sebab, hanya dengan fitur inilah air yang
masuk ke dalam rumah dapat dikontrol dengan mudah. Namun sayangnya, meski
sudah umum digunakan, banyak orang yang belum tahu tentang jenis-jenis keran.
Padahal, saat ini jenis keran sudah semakin beragam dan bervariasi. Jenis keran
tertentu bahkan bisa dipakai untuk memudahkan kita dalam mengambil atau
memanfaatkan air.

Melanjutkan artikel sebelumya, berikut ini beberapa jenis keran beserta fungsinya,
yang umum dijumpai dipasaran atau kita temukan di tempat-tempat umum.

Keran angsa
© Disediakan oleh PT Media Bintang Indonesia

Keran angsa adalah keran berleher panjang melengkung. Keran ini biasanya
digunakan untuk wastafel, sink, dan kadang di kamar mandi. Bentuk leher keran
memberi ruang ekstra untuk bak sehingga aktivitas mencuci dapat dilakukan
dengan mudah, dan barang yang ingin dicuci dapat diletakkan lebih leluasa.

Keran taman

© Disediakan oleh PT Media Bintang Indonesia

Sesuai namanya, keran taman umumnya dipasang di luar rumah—bisa di tembok


atau di tanah dengan topangan pipa. Keran taman cocok disambung dengan
selang untuk menyiram tanaman karena tekanan airnya lebih kencang dan tidak
beraturan dibanding keran di dalam rumah. Tak hanya besi, keran taman juga ada
yang berbahan PVC.

Keran minum

© Disediakan oleh PT Media Bintang Indonesia


Keran minum sering ditemui di luar rumah atau di dalam fasilitas umum. Lain halnya
dengan jenis keran lain, keran minum berukuran kecil, tidak berleher, dan saluran
airnya menghadap ke atas untuk memudahkan orang yang ingin langsung minum
dari pancurannya. Menyalakannya cukup dengan ditekan, tapi tekanan airnya
tidak sekuat jenis keran lain.

C. Lingkup Pekerjaan
Pedoman dasar teknis yang dipakai pada prinsipnya adalah PEDOMAN PLUMBING
INDONESIA 1979.

 Pemasangan pipa untuk system sanitary/toilet lengkap dengan sambungan--


sambungan untuk Kran air dan bak cuci di dapur.
 Pemasangan pipa PVC untuk instalasi pipa vent yang dihubungkan derigan pipa
tegak air kotor maupun pipa tegak air bekas, serta pemasangan vent out pada
puncak pipa. vent tegak.

1. Bahan/Material
o Semua bahan/material yang digunakan/dIpasang harus dari jenis material
berkualitas. baik, dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan bekas pakai/
rusak/afkir), sesuai dengan mutu dan standar yang berlaku (SII) atau
standar internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN atau yang setaraf.
o Pemborong bertanggung jawab penuh atas mutu dan kualitas material
yang akan dipakai, setelah mendapat persetujuan pengawas/Direksi.
o Sebelum dilakukan pemasangan-pemasangan, pemborong harus
menyerahkan contoh-contoh (sample) dari bahan/material yang akan
dipasang kepada pengawas/Direksi

D. Pekerjaan Penyediaan Air Bersih


1. Bahan

 Bahan/material pipa untuk distribusi air bersih adalah GIP pipe, Pipa dan fitting
yang digunakan harus mengikutl standar SII dan harus disertai sertifikat hasil
pengujian.
 Katup-katup (valve) untuk ukuran lebih kecjl atau sama dengan 50 mm dibuat
danri bahan kuningan dengan system penyambungan menggunakan ulir /screwed,
sedangkan yang lebih besar dari 50 mm dibuat dari bahan GIP, dengan system
sambungan ulir.
 Penggantung pipa. (hanger) dan penjepit pipa (klem) harus dari bahan metal yang
digalvanis.

2. Pemasangan

 Untuk sambungan yang menggunakan ulir harus memiliki spesifikasi panjang ulir.
 Sebelum dilakukan penyambungan, baglan yang berulir harus dibersihkan terlebih
dahulu dari kotoran-kotoran yang melekat.
 Setiap pemasangan katup yang menggunakan ulir harus digunakan sepasang
water moer (union coupling) untuk mempermudah pekerjaan pemeliharaan.
 Semua ujung yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan
dop/plug atau blank flanged.
 Pipa-pipa harus diberi penyangga, pipa-pipa tegak yang menempel sepanjang
kolom atau dinding dan pada setiap percabangan atau belokan harus diberi
pengikat (klem).
 Penyangga pipa harus dipasang pada lokasi-lokasi yang ditentukan.
 Apabila lokasi penggantung pipa berhimpitan dengan katup, maka penyangga
tersebut harus digeser dari posisi tersebut dengan catatan pipa tidak akan
melengkung apabila katup tersebut dilepas.
 Pipa-pipa induk dan distribusi harus ditest dengan tekanan hidrostatik sebesar 8
kg/cm2 dan dalam waktu minimum 8 jam, tekanan tersebut tidak turun/nalk serta
tidak terjadi kebocoran.
 Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera diperbaiki. Biaya pengetesan,
alat-alat yang diperlukan dan biaya perbaikannaya ditanggung oleh pemborong.
 Pipa-pipa yang ada di atas langit-langit, sepanjang kolom, dinding dan pada
tempat-tempat yang terlihat harus dicat dengan wama sebagal berikut:

- Pipa air bersih dengan warna biru


- Pipa instalasi fire hydrant dengan warna merah
- Pipa air bekas dan air kotor dengan warna abuabu
- Pipa air hujan dengan warna putih

 Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam pipa dibuang dulu, kemudian
sistim pemipaan diisi dengan larutan yang mengandung 50 mg/I Chloor dan
didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam sistim dibilas dengan air bersih sampai
kadar sisa Chloor 2 mg/l.

3. Tanki Air Atas (Roof Tank)


Tanki air atas dibuat dan bahan Fiber Glass Reinforced Plastic (FRP), dipasang 1
buah dengan kapasitas 5000 It. Type tanki yang digunakan adalah vertical type,
dilengkapi dengan lubang inlet, outlet, drain, manhole dan ventilasi. Tanki
ditempatkan pada dudukan yang kuat, konstruksi beton besi WF

E. Pekerjaan Instalasi Sanitasi dan Lain-lain


1. Bahan

 Jenis bahan yang dipakai untuk menyalurkan air bekas dan air limbah manusia
dalam bangunan memakai bahan PVC.
 Pipa air buangan, air kotor menggunakan PVC klas AW untuk yang tertanam
dalam tanah.
 Penyambungan pipa PVC dilakukan dengan solvent cement yang berkualitas baik.
Sebelum melakukan penyambungan pipa, bagian yang akan disambung harus
dibersihkan terlebih dahulu, bebas dari kotoran, air dan lain-lain. Solvent cement
harus merata pada bagian permukaan yang akan disambung.

2. Pemasangan

 Sambungan-sambungan antara pipa PVC, diberi solvent cement darl kualitas balk
yang disetujui oleh pengawas/Direksi.
 Pada pipa vent, semua ujung pipa atau fitting yang terakhir tidak dilanjutkan lagi
harus ditutup dengan dop atau plug dari bahan material yang sama.
 Pipa PVC untuk saluran air kotor dan limbah manusia yang tertanam harus diberi
pondasi bantalan beton I pc + 3 ps + 5 krI pada setiap Jarak 3 m, pondasi ini juga
dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan dan belokan.
 Pipa tegak (riser) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian pertemuan
antara pipa tegak dan datar di lantai dasar.
 Pipa-pipa sebelum disambungkan ke fixture harus ditest dahulu terhadap
kebocoran-kebocoran.
 Instalasi yang hasil testnya tidak balk, segera diperbaiki. Biaya pengetesan,
alat-alat yang diperlukan dan blaya perbalkan ditanggung pemborong.
 Penanaman pada tembok harus ditutup oleh pekeriaan finishing
 Plpa-pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada hawa busuk keluar,
dan tidak ada rongga-rongga udara, letaknya harus lurus. Untuk pipa air kotor
mendatar yang berukuran lebih besar dari 80 mm harus dibuat kemiringan minimal
I % (satu persen), dan pipa yang berukuran lebih kecil atau sama dengan 80 mm
harus dibuat kemiringan minimal 2 % (dua persen). Pipa limbah manusia harus
dipasang dengan kemiringan minimal 2 % (dua persen)
 Pada Ujung buntu dilengkapi dengan lubang pembersih (clean out) dengan ukuran
diameter 50 mm atau 80 mm,
 Ujung-ujung pipa dan lubang-lubang harus didop/plug selama pemasangan, untuk
mencegah kotoran masuk ke pipa.

F. Pekerjaan Pengujian Instalasi


1. Instalasi Air Bersih

 Pipa instalasi plumbing siap terpasang seluruhnya.


 Siapkan alat penekanan tekanan, pompa system mekanik atau pompa motor dan
alat ukur tekanan (pressure gauge).
 Hubungkan pipa outlet dari instalasi pompa penekan ke pipa input instalasi
bangunan. Pengetesan dilaksanakan dengan cara bagian demi bagian dari
panjang pipa maksimal 50 meter atau atas petunjuk Pengawas/Direksi.
 Setelah selesai hubungan antara pipa instalasi bangunan dan alat pompa
penekan, kran yang berhubungan ke instalasi diseluruh posisi ditutup dengan plug
sesual dimensi kran.
 Pipa instalasi stap ditest, pompa penekan dijalankan sampai pressure gauge
menunjukkan tekanan 8 kg/cm2 atau atas petunjuk pengawas/ Direksi.
 Tekanan 8 kg/cm2 ini harus tetap berlangsung selama 8 jam terus menerus (atau
atas petunjuk pengawas/Direksi) tidak ada penurunan, kecuali akibat perubahan
cuaca.
 Untuk pemeriksaan tekanan bias dibuat daftar, dalam daftar ini tercantum tekanan
per-jam maupun keadaan cuaca pada saat uji tekan dilakukan.
 Sesuai penguiian, sebelum pipa instalasi air bersih siap dipakai, maka pipa diisi
larutan yang mengandung 50 mg Chloor/lIter, dan didiamkan selarna 24 jam.
Setelah itu pipa instalasi dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa. chloor 2
mg/I

2. Instalasi Pipa Air Kotor, Pipa Limbah Manusia.

 Pipa instalasi seluruhnya siap terpasang.


 Test dilakukan dengan cara mengisi sistim, pipa, dengan air dan salah satu
ujungnya. Pada bagian ujung-ujung lainnya ditutup dan air harus mencapal elevasi
yang paling atas. Demikian seterusnya baglan demi baglan sampai meliputi
seluruh sistem.
 Air di dalam pipa yang dimaksud ditahan sampai 8 jam. Penurunan permukaan air
maximal yang diperbolehkan adalah 10 cm.
 Setelah pengujian selesai system pipa harus dibersihkan dari segala kotoran yang
mungkin ada.

G.Sistem sambungan langsung


Sistem sambungan langsung adalah sistem dimana, pipa distribusi kebangunan
langsung dengan, pipa cabang dari sistem penyediaan air minum secara kolektif
(dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM). Karena terbatasnya tekanan air di pipa
distribusi PDAM, maka sistem ini hanya bisa untuk bangunan kecil atau bangunan
rumah sampai dengan 2 (dua) lantai. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada
sistem, ini adalah, air yang berasal dan pipa cabang sistem penyediaan air minum
secara kolektif (dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM).
Gambar Sistem sambungan langsung.
H.Sistem tangki tekan
Biasanya sistem ini digunakan bila air yang akan masuk kedalam bangunan,
pengalirannya menggunakan pompa.
Prinsip kerja sistem ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Air dari sumur atau yang
telah ditampuag dalam tangki bawah dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki)
tertutup, sehingga air yang ada didalam tangki tertutup tersebut dalam keadaan
terkompresi. Air dan tangki tertutup tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi
bangunan. Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan,
yang menutup/membuka saklar motor listlik penggerak pompa. Pompa berhenti
bekeria kalau tekanan dalam tangki telah mencapai suatu batas maksimum yang
ditetapkan, dan bekerja kembali setelah tekanan dalam tangki mencapai suatu batas
minimum yang ditetapkan. Daerah fluktuasi tekanan biasanya ditetapkan antard 1,00
kg/cm2 sampai 1,50 kg/cm2 Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem
ini adalah, air yang berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM
atau dari sumur atau dan PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah).

I.Sistem tangki atap


Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai hal tidak dapat diterapkan,
maka dapat diterapkan sistem tangki atap dipompakan ke tangki atas. Tangki atas
dapat berupa tangki yang di simpan di atas atap atau dibangunan yang tertinggi, dan
bias juga berupa menara air. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem
ini adalah air yang berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDANI atau
dari sumur atau dari PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah). Agar
supaya system penyediaan air minum di dalam bangunan gedung (plumbing air
minum) dapat berfungsi secara optimal, maka perlu memenuhi beberapa persyaratan
diantaranya adalah :
Syarat kualiitas
Syarat kuantitas
Syarat tekanan
1. Syarat kualitas
Air minum yang masuk kedalam bangunan atau masuk kedalam sistem plumbing
air minum, harus memenuhi syarat kualitan air minum, yaitu syarat fisik, Syarat
kirmiawi, dan syarat baktereiologi, yang sesuai dengan peraturan pemerintah, dalam
hal ini Departemen Kesehatan.

2. Syarat kuantitas
Air minum yang masuk kedalam bangunan atau masuk kedalam sistem plumbing
air minum:, harus memenuhi syarat kuantitas air minum, yaitu kapasitas air minum
harus mencukupi berbagai kebutuhan air minum bangunan gedung tersebut.
Untuk menghitung besarnya kebutuhan air minum dalam bangunan gedung
didasarkan pada pendekatan sebagai berikut :
Jumlah penghuni gedung, baik yang permanen maupun yang tidak permanen.
Unit beban alat plumbing .
Luas iantai bangunan .

3. Syarat tekanan
Tekanan air yang berada pada sistem, plumbing (pada pipa) tekanannya harus
sesuai dengan kctentuan yang berlaku, diantaranya yaitu : antara 2,5 kg/cm2 atau 25
kolom air (mka) sampai 3,5 kg/cm2 atau 35 meter kolom air (mka) untuk perumahan
dan hotel 4,0 kg/cm2 atau 40 meter kolom air (mka) sampai 5,0 kg/cm2 atau 50
meter kolom air (mka) untuk perkantoran. Tekanan tersebut tergantung dari peraturan
setempat.
Untuk bangunan yang berlantai banyak, misalnya 64 tingkat maka tekanan air
dilantai bawah (untuk sistem pengaliran air dengan menggunakan tangki atap) akan
sangat besar yaitu sebasar 64 X 3,50 m = 224 meter kolom air (mka). Oleh karena itu,
agar air tidak, melampoi batas yang ditentukan, maka bangunan tersebut harus dibagi
dimana setiap zona tekanan airnya tidak melarnpoi tekanan yang yang telah
ditentukan.
Komponen-komponen atau bagian-bagian yang penting didalam sistem
penyediaan air minum suatu bangunan diantaranya adalah :
1) Sumber air
2) Pompa air
3) Pipa air dan perlengkapannya (assesories)
4) Tangki air
5) Peralatan plumbing air bersih

1). Sumber air


Sumber air untuk sistem penyedian air minum suatu bangunan gedung ada 2 (dua)
macam yaitu : Secara individu dan Secara kolektif

 Secara individu, adalah sistem penyediaan air rninum yang Sumber airnya
diambil secara perorangan atau rumah tangga / bangunan.
 Secara kolektif, adalah sistem penyediaan air minum yang Sumber airnya
diambil bersama – sama atau kolektif yang diselenggarakan oleh suatu badan
perusahaan, pada umumnya badan atau perusahaan yang menyelenggarakan
adalah perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sistem yang digunakan untuk
mendistribusikan menggunakan sarana pemipaan. Oleh karena itu sistem ini
juga disebut penyediaan air minum sistem perpipaan.
Sistem penyediaan air minum dengan sumber air secara individu dapat dijelaskan
sebagai berikut : "air dari sumber air yang, ada didalam tanah melalui sumur diangkat
kepermuk'aan tanah dengan menggunakan timba. Lalu air tersebut digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari. Ada juga air dari sumber air yang ada didalam tanah melalui
sumur di pompa langsung ke alat-alat plumbing atau di pompa ke menara air, lalu air
dan menara air dialirkan secara gravitasi ke alat-alat plumbing. Ada juga yang
menggunakan sumber air dari mata air atau dari air permukaan (sungai atau kolam).

Sistem penyediaan air minum dengan sumber air secara kolektif dapat dijelaskan
sebagai, berikut : "air dari number air (air tanah tertekan, mata air, atau air
perrrnukaan) di alirkan melalui saluran transmisi (saluran pembawa) air baku, baik
secara gravitasi maupun secara pemompaan ke bangunan atau unit peneolahan air
minum (water treatment plan) untuk diolah agar supaya air dari sumber air yang
belum memenuhi syarat kualitas air kualitas air minum menjadi memenuhi syarat
kualitas air minum. Air minum dari unit pengolaan air minum (water treatment plan)
dialirkan melalui pipa. transmisi (pipa pembawa) air minum secara gravitasi atau
pemompaan ke reservoir. Air minum clan reservoir didistribusikan ke konsumen atau
pemakai melalui pipa atau jaringan pipa distribusi (pipa atau jaringan pipa. pembagi)
secara gravitasi atau secara pemompaan atau gabungan pemompaan dan gravitasi.
Tekanan air pada pipa distribusi, maksimal 40 meter kolom air (mka) dan pada ujung
pipa distribusii minimal 10 meter kolom air (mka).

Dari pipa distribusi air dialirkan ke bangunan gedung, bisa, secara langsung
keperalatan plumbing, bisa juga secara tidak langsung (menggunakan menara air).

Air dari sistem penyediaan air minum kota (PDAM) pada umumnya kualitasnya
sudah memenuhi persyaratan kualitas air minum, kalau air dari sumber air individu,
ada yang sudah memenuhi syarat kualitas air minum ada juga yang belum
memenuhi. Kalau belum memenuhi syarat kualitas air minum, maka air tersebut
harus diolah terlebili dahulu agar memenuhi persyaratan air minum, sebelum masuk
ke dalarn sistem, plumbing bangunan gedung.

2). Pompa air


Pompa air adalah suatu alat untuk menaikan air dari level yang rendah ke level
vang, lebih tiriggi. Dillhat dart jenisnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu pompa
hisap dan pompa hisap-tekan. Pompa hisap hanya menaikan air dari level di bawah
pompa kelevel sama dengan level pompa. Pompa hisap-tekan menaikan air dari level
dibawah pompa ke level diatas pompa.
Pompa centrifugal akan efektif digunakan untuk menaikan air dari kedalaman lebih
kecil atau sama dengan 7.00 meter (jarak dari pompa centrifugal dengan permukaan
air yang akan di pompa < 7.00 meter). Untuk menaikan air, bila kedalaman muka air
lebih besar dari 7.00 meter dari permukaan tanah, sebaiknya digunakan pompa jet
(jet pump), atau pompa rendam (submersible pump).
Agar pompa bisa berfungsi secara optimal (terutama pada pompa centrifugal),
maka udara tidak, boleh masuk kedalam pipa hisap.

Peralatan (assesories) yang harus ada sekitar pompa adalah


Foot valve
Pipa hisap dan peralatannya
Pompa itu sendiri
Fleksible joint
Sambungan peredam getaran
Pipa tekan
Katup (valve)
Katup searah (swing valve)
Saringan (sirainer)
Kadang,-kadang manometer
Penghitungan kebutuhan air dan Kapasitas alat

Sasaran Utama penafsiran kebutuhan ini adalah untuk mendapatkan:

1. Pemakaian air atau kebutuhan sehari (Qd - m 3 / hari).


2. Pemakaian air rata-rata per jam (Qh - m 3 / jam).
3. Pemakaian air pada jam puncak (Qh-max - m3/ jam).
4. Pemakaian air pada menit puncak (Qm-max - m 3/ jam).

Tiga rumus yang menunjukkan hubungan antara keempat variabel tersebut,


a. Qh= Qd / T
T = jangka waktu pemakaian sehari (jam).
b. Qh-max = c1 x Qh
c1= konstanta antara 1,5 - 2,0: tergantung lokasi dan sifat pengunaan gedung
(misal untuk apartemen mewah=2,0; rumah susun=1.5).
c. Qm-max = c2x (Qh /60).
c2 = konstanta antara 3,0 - 4,0.

Contoh perhitungan kebutuhan air minum untuk rumah tinggal:


Sebuah Gedung apartemen mewah, berisi 50 keluarga. Untuk 30 keluarga
disediakan satu kamar tidur dan 20 keluarga dengan dua kamar tidur (tiap kamar
tidur berisikan 2 orang)
• Jumlah penghuni : (30 x 2) + (20 x 4) = 140 keluarga
• pemakaian air untuk apartemen mewah adalah 250 l/org per hari dengan lama
waktu pemakaian T = 10 jam/hari.
• Qd = 250 x 140 = 35.000 l/hari = 35 m3/hari
• Qh = Qd/T = 35 / 10 = 3,5 m3/jam
• Pemakaian air pada jam puncak dengan konstanta c1 = 2,0
• Qh-max = c1 x Qh = 2 x 3,5 = 7,0 m3/jam
• Pemakaian air pada menit puncak dengan konstenta c2 = 4,0
• Qm-max = c2 x (Qh / 60) = 4 x (3,5 / 60) = 0,23 m3/menit

a) Menentukan banyaknya kebutuhan air minum untuk rumah tinggal sederhana dengan
jumlah penghuni sebanyak 5 jiwa.
Asumsikan kebutuhan air sebesar 100 1/jiwa/hari.
Kebutuhan air sebesar : 5 jiwa X 1001/jiwa/hari = 500 1/hari

b) Menentukan banyaknya kebutuhan air minum untuk rumah tinggal mewah dengan
jumlah penghuni sebanyak 8 jiwa.
Asumsikan kebutuhan air sebesar 250 1/jiwa/hari.
kebutuhan air sebesar : 8 jiwa X 250 1/jiwa/hari = 2.000 1/hari.

 Contoh perhitungan kebutuhan kapasitas pompa air:


Setelah mendapatkan nilai volume pemakaian dalam sehari, tinggal dicari spesifikasi
kapasitas pompa air dalam mendistribusikan air. Spesifikasi kapasitas pompa
mendistribusikan air per menit, dapat anda temukan pada kardus kemasan atau
lembar manual pemakaian pompa. Biasanya, nilai kapasitas itu berada pada kisaran
35 liter per menit dengan pemakaian daya listrik sebesar 350 VA per jam atau 350 x
0,8 = 280 Watt per jam (0,8 = nilai faktor daya).

Jadi, untuk menghasilkan 233 liter air per hari, pompa membutuhkan waktu selama :
233 / 35 = 6,6 menit.

Daya listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pompa selama 6,6 menit adalah :
280 x (6,6 / 60) = 280 x 0,11 = 30,8 Watt atau 30,8 / 1000 = 0,0308 kwh

Sehingga, daya listrik yang dibutuhkan pompa untuk mengakomodasi pemakaian volume
air sebanyak 233 liter per hari adalah 0,0308 kwh.

Kalau perhitungan tersebut diimplementasikan untuk pemakaian dalam sebulan, maka


menjadi :
0,0308 x 30 = 0,924 kwh.

Untuk pemakaian selama sebulan dalam satu rumah dengan penghuni sebanyak 4 orang,
akan menjadi :
0,924 x 4 = 3,696 kwh.

 Perhitungan berdasarkan pemakaian Air per Bulan :

Seandainya anda mengetahui total volume pemakaian air dalam sebulan dan hendak
mengetahui berapa pemakaian daya pompa air dari total volume air tersebut, dapat
diperhitungkan dengan mudah. Misalnya, pemakaian air dalam 1 bulan sebanyak 27 m³
atau 27 x 1.000 = 27.000 liter. Dengan spesifikasi kapasitas pompa air sebagaimana telah
dicontohkan di atas, maka perhitungannya menjadi :
27.000 / 35 = 771 menit atau 771 / 60 = 12,85 atau 12 jam 51 menit.

Jumlah pemakaian pompa air selama 12 jam 51 menit, dibutuhkan daya sebesar :
280 x (771 / 60) = 280 x 12,85 = 3.598 Watt atau 3.598 / 1000 = 3,598 kwh
Perhitungan Pemakaian Air Bersih

Proses ini dengan mengambil data yang mana jumlah pemakai sebanyak 5040 orang
pada gedung kantor 28 lantai sebesar 100 liter/hari/orang, maka akan di dapat dengan
persamaan ini :
Q = (5040) x (100) = 504000 liter = 504 m³/hari
Keterangan :
n : 5040 orang (jumlah penghuni)
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari
100: lihat tabel 2.6 (pemakaian air rata-rataper hari)
Jadi, dapat diketahui bahwa pemakaian air bersih per hari pada gedung ini adalah
504m³/hari.
Dan diperkirakan perlu tambahan sampai 20% untuk mengatasi kebocoran, pancuran air,
tambahan air untuk air panas yang menggunakan solahart atau mesin pendingin (chiller)
gedungini, penyiraman taman, dsb, sehingga pemakaian air rata-rata sehari dapat
diketahui dengan persamaan:

Qd = (1,20) x (504) = 604,8 m³/hari


Keterangan :
Qd : debit air bersih rata-rata per hari
1,20 : (100 % + 20%)
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari

Jadi, dapat ketahui bahwa pemakaian air bersih yang sudah ditambahkan 20%
pemakaian air rata-rata sehari adalah 604,8 m³/hari.

Pemakaian air bersih pada gedung ini selama 8 jam, dapat diketahui dengan persamaan,
maka :
Qh = (604,8) / 8 = 75,6 m³/jam
Keterangan :
Qh : pemakaian air bersih per jam
Qd : 604,8 m³/hari
t : waktu pemakaian rata-rata per hari

Jadi, dapat diketahui jumlah pemakaian air bersih selama 8 jam kerja adalah 75,6 m³/jam.
dan menetapkan c1 = 2 dengan menggunakan persamaan Qh – max, dan c2 = 3 dapat
diketahui
dengan persamaan Qm–max, maka :

Qh – max = (2) x (75,6) = 151,2 m³/jam


Qm–max= (3) x (75.6)/60 = 3,78 m³/menit

Hasil perhitungan pemakaian air bersih pada gedung

Keterangan :
Q : Pemakaian air bersih rata-rata per hari
Qd : Debit air bersih rata-rata per hari
Qh : Pemakaian air bersih per jam
Qh max : Pemakaian air bersih pada jam puncak
Qm max : Pemakaian air bersih pada menit puncak

Perhitungan Jenis dan Jumlah Alat Plambing

Berdasarkan unit beban alat plambing, gedung ini yang mempunyai 28 l antai, alat
plambing untuk penyediaan air bersih pada setiap lantainya terdiri atas 1 janitor (bak cuci
pel), 1 pantry(bak cuci piring), 6 bak cuci tangan bersama (tempat wudhu), 5 bak cuci
tangan kecil, 1 pancuran mandi, 1 pancuran air kolam, dan 3 pancuran tanaman

Dengan dilihat pada gambar kurva diatas, diperoleh pemakaian air secara serentak pada
28 lantai ini kira-kira sebesar 100 liter/menit. Karena alat plambing pada setiap lantai
sama, maka jumlah unit beban alat plambing seluruh gedung dapat diketahui dengan
persamaan adalah :
QS = 28 x 364 = 10192
Keterangan :
QS : hasil dari jumlah unit beban alat plambing seluruh gedung
n : 28 lantai
h : 364 jumlah perhitungan unit beban alat plambing
Dan dari kurva tersebut pada kurva, maka diperoleh perkiraan pemakaian air serentak
sebesar 680 liter/menit. Ini adalah pemakaian air puncak untuk gedung secara
keseluruhan.

Analisa Perhitungan Perencanaan PipaAir Bersih Mengetahui Dimensi Pipa Air Bersihdari
Ground Water Tank ke Roof Tank

Penentuan ini diperlukan untuk menentukan ukuran pipa yang digunakan pada gedung
ini, dan untuk mengetahui dimensi pipa air bersih dengan menentukan debit pengaliran.
Berikut adalah perhitungan penentuan dimensi pipa air bersih dari ground water tank
menuju ke roof tank.

Dimana data yang di dapatkan:


- Kecepatan rata-rata aliran air (v) asumsi adalah 2 m/detik
- Volume roof tank (Vrt) = 60 m³
- Waktu pemompaan = 30 menit = 1800 detik
- Volume ground water tank (Vgwt) = 900 m³

Perhitungan ini yaitu untuk mengetahui debit pengaliran yang di rencanakan dari ground
water tank dan roof tank dengan menggunakan persamaan, sebagai berikut :

Q = 60m3 / 1800 detik = 0,3333 m3/detik = 33,33 liter/detik


Dan untuk menentukan dimensi pipa air bersih dari ground water tank ke roof tank,
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
D = (4 x 0,333 m3/detik) / 𝜋𝜋. 2 m/detik = 0.0848 m = 8,48 cm = 84,8 mmDiameter yang
tersedia di pasaran adalah 100 mm, maka dimensi pipa air bersih dari ground water tank
ke roof water tank adalah 84,8 mm atau 4 inch
BAB III

PEMBAHASAN

A. STUDI KASUS AIR BERSIH DAN PERPIPAAN DI RUMAH TINGGAL SEDERHANA.


Sumber air bersih berasal dari mobil tengki
Siklus perputaran air bersih di RUMAH TINGGAL SEDERHANA.yaitu dari sumbernya air
mobil tengki, lalu disalurkan ke tempat penampungan air yang pertama (ground reservoir),
selanjutnya disalurkan ke lagi untuk ke tempat penampungan air yang kedua yaitu
reservoir atasmenggunakan dinamo, selanjutnya baru di edarkan ke seluruh tempat yang
dibutuhkan seperti dapur, kamar mandi, dan wastafel dengan menggunakan system down
feed.
Penggunaan reservoir atas untuk menanggulangi jika terjadi pemadaman listrik sehingga
dynamo atau pompa air tidak bisa digunakan untuk menyalurkan air ke tempat dan ruang
yang membutuhkan.

B. STUDI KASUS AIR KOTOR DAN PERPIPAAN DI RUMAH TINGGAL SEDERHANA.


Sistem perpipaan air kotor yaitu dari kamar-kamar mandi, dapur, masuk ke pipa paling
besar dan lalu langsung turun secara gravitasi menuju tempat penampungan air kotor
yang berada di belakang rumah tinggal sederhana.
Air kotor (grey water) dari dapur,kamar mandi dan air hujan disalurkan ke sumur
resapan,dan air kotor( black water) dari WC di salurkan ke septic tank.
C. STUDI KASUSPERHITUNGAN PEMAKAIAN AIR BERSIH.

data yang mana jumlah pemakai sebanyak 5 orang dalam rumah, sebesar 10
liter/hari/orang, maka akan di dapat dengan persamaan ini :
Q = (5) x (10) = 50 liter = 0,05m³/hari
Keterangan :
n : 5orang (jumlah penghuni)
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari
Jadi, dapat diketahui bahwa pemakaian air bersih per hari pada gedung ini adalah
0.05m³/hari.
Dan diperkirakan perlu tambahan sampai 10% untuk mengatasi kebocoran, tambahan air
untuk air panas yang menggunakan solahart i, penyiraman taman, dsb, sehingga
pemakaian air rata-rata sehari dapat diketahui dengan persamaan:
Qd = (1,20) x Q
Qd = (1,20) x (0,05) =0.06 m³/hari
Keterangan :
Qd : debit air bersih rata-rata per hari
1,20 : (100 % + 20%)
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari
Jadi, dapat ketahui bahwa pemakaian air bersih yang sudah ditambahkan 20%
pemakaian air rata-rata sehari adalah 0,06 m³/hari.

Pemakaian air bersih pada gedung ini selama 14 jam, dapat diketahui dengan
persamaan, maka :
Qh = Qd / t
Qh = (0,06) / 14 = 0,84 m³/jam
Keterangan :
Qh : pemakaian air bersih per jam
Qd : 0,48 m³/hari
t : waktu pemakaian rata-rata per hari
Jadi, dapat diketahui jumlah pemakaian air bersih selama 14 jam kerja adalah 0,84
m³/jam.
dan menetapkan c1 = 1,5 dengan menggunakan persamaan Qh – max, dan c2 = 3
dapat diketahui
dengan persamaan Qm–max, maka :

Qh – max = (1,5) x (0,84) = 1,26 m³/jam


Qm–max= (3) x (0,84)/60 = 0,042 m³/menit
Hasil perhitungan pemakaian air bersih pada gedung

Q = 0,05 m³/hari
Qd = 0,06 m³/hari
Qh =0,84 m³/jam
Qh max =1,26 m³/jam
Qm max =0,042 m³/menit

Keterangan :
Q : Pemakaian air bersih rata-rata per hari
Qd : Debit air bersih rata-rata per hari
Qh : Pemakaian air bersih per jam
Qh max : Pemakaian air bersih pada jam puncak
Qm max : Pemakaian air bersih pada menit puncak
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil observasi yang dilakukan,maka kami dapat menyimpulkan bahwa rumah
tinggal sederhana.menggunakan :

1. Instalasi Air Dingin dengan menggunakan system distribusi air yaitu down
feed distribution.
2. Jenis dan Ukuran pipa yang digunakan bervariasi berdasarkan fungsinya
masing-masing

B. SARAN

Dalam sebuah perancangan bangunan, Sistem Utilitas harus diperhatikan dan


dirawat secara maksimal karena Sistem Utilitas digunakan untuk menunjang
tercapainya unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi,
dan mobilitas dalam bangunan.
DAFTAR PUSTAKA

http://rzal37.blogspot.co.id/2012/07/utilitas-bangunan_13.html

sumber gambar dari dokumen pribadi kelompok

Anda mungkin juga menyukai