Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan lembaga

penyelenggara jaminan sosial sehingga dengan adanya jaminan sosial, risiko

keuangan yang dihadapi seseorang,baik itu karena memasuki usia produktif,

mengalami sakit, mengalami kecelakaan, dan bahkan kematian, akan diambil alih

oleh lembaga yang menyelenggarakan jaminan sosial.(1)

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan

dapat memberikan pelayanan yang efektif, efisien, dan dituntut untuk memberikan

informasi kesehatan yang tepat dalam pelayanan kesehatan dan menghasilkan data

yang akurat. Di dalam penyelenggaraan pelayanan publik, masih banyak dijumpai

kekurangan, sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat . Jika

kondisi seperti ini tidak direspon, maka akan menimbulkan citra yang kurang baik

terhadap rumah sakit sendiri .Mengingat jenis pelayanan yang sangat beragam,

maka dalam memenuhi pelayanan diperlukan pedoman yang digunakan sebagai

acuan bagi instansi di lingkungan instansi kesehatan.Pelayanan kesehatan adalah

hak asasi manusia yang harus diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta. Untuk

mencapai kualitas yang diharapkan oleh masyarakat perlu adanya kerjasama dan

usaha yang berkesinambungan.(1)

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang

dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial di Indonesia menurut

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 berisi tentang Sistem Jaminan Sosial

1
2

Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba dan UndangUndang Nomor 24

Tahun 2011 berisi tentang BPJS dibagi 2, BPJS Kesehatan dan BPJS

Ketenagakerjaan, BPJS bertanggungjawab langsung kepada Presiden, BPJS

berwenang menagih iuran, menempatkan dana, melakukan pengawasan dan

pemeriksaan atas kepatuhan Peserta dan pemberi kerja.(2)

Kepuasan pelanggan adalah indikator utama dari standar suatu fasilitas

kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan.kepuasan pelanggan

yang rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan yang akan

mempengaruhi provitabilitas fasilitas kesehatan tersebut, sedangkan sikap

karyawan terhadap pelanggan juga akan berdampak terhadap kepuasan pelanggan

dimana kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula

tuntutannya akan mutu pelayanan yang diberikan.(2)

Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam

menyediakan pelayanan yang lebih baik, efisien dan lebih efektif. Tingkat

kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor penting yang

mengembangkan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap

keluhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan

dampak pelayanan terhadap pasien.(2)

Penelitian Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar

masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah

sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H

ayat (1) “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,

dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
3

pelayanan kesehatan” dan Pasal 34 ayat (3) “Negara bertanggung jawab atas

penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang

layak”.(3)

Pelayanan kesehatan adalah segala upaya yang diselenggarakan secara

sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.(3)

Masalah yang sering dihadapi secara umum oleh rumah sakit adalah rumah

sakit belum mampu memberikan sesuatu hal yang benar-benar diharapkan

pengguna jasa.Faktor utama tersebut karena pelayanan yang diberikan berkualitas

rendah sehingga belum dapat menghasilkan pelayanan yang diharapkan

pasien.Rumah sakit merupakan organisasi yang menjual jasa, maka pelayanan

yang berkualitas merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi. Bila pasien tidak

menemukan kepuasan dari kualitas pelayanan yang diberikan maka pasien

cenderung mengambil keputusan tidak melakukan kunjungan ulang pada rumah

sakit tersebut.(3)

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui “tingkat kepuasan pasien terhadap

pelayanan BPJS di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Provinsi Aceh tahun

2015”.
4

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1 .Tujuan umum

Mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan BPJS di

Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Provinsi Aceh Tahun 2015.

1.3.2.Tujuan khusus

Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan

dirumah sakit ibu dan anak.

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1 bagi peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang BPJS dan

pelayanan di rumah sakit.

1.4.1 bagi petugas kesehatan

Dapat memberikan informasi bagaimana meningkatkan mutu

pelayanan yang baik bagi pasien.

1.4.3 Bagi masyarakat

Untuk memberi informasi kepeda masyarakat bagaimana

pelayanan BPJS di rumah sakit.

1.4.4 bagi pendidikan

Untuk menambah freferensi bacaan serta meningkatkan

pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa, pembaca pada

umumnya, dan bagi peneliti selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pelayanan BPJS

a. Jenis Pelayanan

Ada dua jenis pelayanan yang diperoleh peserta BPJS, yaitu berupa

pelayanan kesehatan atau medis serta akomodasi dan ambulan ( non medis).

Ambulan diberikan pada pasien rujukan dari fasilitas kesehatan dengan kondisi

tertentu yang ditetapkan BPJS.

Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional mencakup pelayanan promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis

pakai sesuai dengan kebutuhan medis. Pelayanan promotif dan preventif meliputi:

1) Penyuluhan kesehatan perorangan meliputi faktor resiko penyakit dan

perilaku hidup bersih dan sehat.

2) Imunisasi dasar meliputi BCG, DPT, Hepatitis B, Polio dan campak.

3) Keluarga Berencana meliputi kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi.

4) Skrining kesehatan diberikan secara selektif yang ditujukan untuk

mendeteksi resiko penyakit dan mencegah dampak lanjut dari penyakit

tertentu.

b. Posedur pelayanan

Peserta yang memerlukan pelayanan pertama-tama harus memperoleh

pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama, Bila peserta

memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjut, maka harus dilakukan melalui

5
6

rujukan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama, kecuali dalam keadaan gawat

darurat.

c. Pelayanan kesehatan yang dijamin meliputi:

1) Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan

non speasialistik mencakup :

a) Administrasi pelayanan

b) Pelayanan promotif dan preventif

c) Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis

d) Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non

operatif

e) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

f) Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis

g) Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat

pratama dan

h) Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi.

2) Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan

kesehatan mencakup:

a) Rawat jalan yang meliputi:

(1) Administrasi pelayanan

(2) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh

dokter spesialis dan subspesialis

(3) Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis

(4) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai


7

(5) Pelayanan alat kesehatan implant

(6) Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi

medis

(7) Rehabilitasi medis

(8) Pelayanan darah

(9) Pelayanan kedokteran forensik 17

(10) Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan.

d. Pelayanan yang tidak di jamin :

1) Tidak sesuai prosedur.

2) Pelayanan diluar fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan

BPJS.

3) Pelayanan bertujuan kosmetik.

4) General Chek up dan pengobatan alternatif.

5) Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, pengobatan impotensi.

6) Pelayanan kesehatan pada saat bencana.


7)
Penyakit yang timbul akibat kesengajaan untuk menyiksa diri

sendiri atau bunuh diri atau narkoba. (4)

2.2 Pelayanan Rawat Jalan

Rawat jalan merupakan salah satu unit kerja di rumah sakit yang melayani

pasien yang berobat jalan dan termasuk seluruh prosedur diagnostik dan

terapeutik.Tujuan dari pelayanan rawat jalan diantaranya adalah untuk

memberikan konsultasi kepada pasien yang memerlukan pendapat dari seorang

dokter disertai dengan tindakan pengobatan ataupun tidak dan untuk menyediakan
8

tindak lanjut bagi pasien rawat inap yang sudah diijinkan pulang tetapi masih

harus tetap kontrol kondisi kesehatannya.

Tenaga pelayanan di unit rawat jalan merupakan tenaga yang langsung

berhubungan dengan pasien rawat jalan, yang terdiri dari :

1. Tenaga administrasi (non medis) yang memberikan pelayanan penerimaan

pendaftaran dan pembayaran.

2. Tenaga keperawatan (paramedis) yang merupakan mitra dokter dalam

memberikan pelayanan pemeriksaan pengobatan.

3. Tenaga dokter (medis) sesuai dengan spesialisasinya pada masing-masing

poliklinik yang ada.

Pelayanan rawat jalan kini merupakan salah satu pelayanan yang menjadi

perhatian utama rumah sakit seluruh dunia.Jumlah pasien rawat jalan jauh lebih

besar dari pasien rawat inap sehingga pasien rawat jalan sebenarnya adalah

sumber pangsa pasar yang besar yang belum dioptimalkan. Penghasilan unit rawat

jalan diprediksikan akan mengimbangi pemasukan dari pasien rawat inap di masa

mendatang sehingga kenyataan ini merupakan faktor kunci didalam peningkatan

finansial rumah sakit yang berguna untuk kelangsungan operasional jangka

panjang rumah sakit. Oleh karena itu hampir seluruh rumah sakit di negara maju

kini meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan rawat jalan.

Salah satu cara utama mendeferensiasikan pelayanan jasa kesehatan

termasuk pelayanan rawat jalan adalah memberikan jasa pelayanan kesehatan

yang berkualitas, lebih tinggi dari pesaing secara konsisten. Kuncinya adalah

memenuhi atau melebihi harapan pasien tentang mutu pelayanan yang


9

diterimanya. Setelah menerima jasa pelayanan kesehatan pasien akan

membandingkan jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan. Jika jasa yang

dirasakan tidak sesuai dengan jasa yang diharapkan, maka pasien tidak puas dan

akhirnya tidak akan loyal kepada rumah sakit. Namun jika jasa yang dirasakan

memenuhi atau bahkan melebihi harapan pasien maka pasien akan puas dan tetap

bersedia menjalin hubungan jangka panjang dengan rumah sakit serta menjadi

pasien yang loyal kepada rumah sakit.

Secara tidak langsung pasien yang mempunyai persepsi tentang mutu

pelayanan yang buruk akan menceritakan pengalamannya kepada delapan sampai

sepuluh orang bahkan satu dari lima pasien yang tidak puas akan menceritakan

masalahnya kepada dua puluh temannya.(5)

2.3 Pelayanan Tenaga Medis

Tenaga medis merupakan unsur yang memberikan pengaruh paling besar

dalam menentukan kualitas dari pelayanan yang diberikan kepada pasien di

Rumah Sakit. Fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan medik kepada

pasien dengan mutu sebaik-baiknya , menggunakan tata cara dan teknik

berdasarkan ilmu kedokteran dan etik yang berlaku serta dapat

dipertanggungjawabkan kepada pasien dari rumah sakit.

Donabedian (1980), mengatakan bahwa perilaku dokter dalam aspek

manajemen, manajemen lingkungan sosial, manajemen psikologi dan manajemen

terpadu, manajemen kontinuitas dan koordinasi kesehatan dan penyakit harus

mencakup beberapa hal, yaitu :


10

a. Ketepatan diagnosis

b. Ketepatan dan kecukupan terapi

c. Catatan dan dokumen pasien yang lengkap

d. Koordinasi perawatan secara kontinuitas bagi semua anggota keluarga.(6)

Meskipun BPJS kesehatan memberlakukan system rujukan

berjalan , namun untuk kondisi kegawadaruratan medis, peserta bias

langsung mengakses fasilitas kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut

(FKRTL) tanpa surat rujukan. Pelayanan gawat darurat sendiri

merupakan pelayanan kesehatan ynang harus diberikan secepatnya untuk

mencegah kematian, keparahan, dan atau kecacatan, sesuai dengan

kemampuan fasilitas kesehatan.

Dalam keadaan darurat, pada prinsipnya peserta BPJS kesehatan

memang dapat dilayani di fasilitas kesehatan yang bekerja sama maupun

yang tidak bekerjasama dengan BPJS kesehatan, tanpa diperlukan surat

rujukan. Pelayanan kegawadaruratan difasilitas kesehatan tingkat

pertama juga dapat diberikan pada fasilitas kesehatan bukan tempat

peserta terdaftar.(7)

2.4 Pelayanan Kesehatan

2.4.1 Defenisi Pelayanan Kesehatan

Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian alat yang

bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba), yang terjadi akibat interaksi

antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh
11

perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan

persoalan konsumen.

Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah penggunaan fasilitas

pelayanan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap,

kunjungan rumah oleh petugas kesehatan ataupun bentuk kegiatan lain

dari pemanfaatan pelayanan tersebut yang didasarkan pada ketersediaan

dan kesinambungan pelayanan, penerimaan masyarakat dan kewajaran,

mudah dicapai oleh masyarakat, terjangkau serta bermutu.(8)

2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan

Menurut WHO (1984) dalam Juanita (1998) menyebutkan bahwa

faktor perilaku yang mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan

adalah(9) :

: a. Pemikiran dan perasaan

b. Orang penting sebagai referensi

c. Sumber-sumber daya

d. Kebudayaan

2.4.3 Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

Suatu pelayanan kesehatan harus memiliki berbagai persyaratan

pokok, yaitu persyaratan pokok yang memberi pengaruh kepada

masyarakat dalam menentukan pilihannya terhadap penggunaan jasa

pelayanan kesehatan, dalam hal ini puskesmas, yakni

: a. Ketersediaan dan kesinambungan pelayanan

b. Kewajaran dan penerimaan masyarakat


12

c. Mudah dicapai oleh masyarakat

d. Terjangkau

e. Mutu

2.2 Kerangka Teori

Berdasarkan teori-teori yang telah dibahas sebelumnya, maka kerangka

teoritis dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Pelayanan bpjs
2. Pelayanan rawat
jalan
Tingkat kepuasan
3. Pelayanan
BPJS
tenaga
paramedis

Gambar 2.1 kerangka teori


13

2.3 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan kerangka hubungan antara variable

independen dengan ddependen yang ingin diamati atau diukkur melalui penelitian

yang akan dilakukan .berdasarkan hasil penelusuran tinjauan kepustakaan serta

tujuan penelitian maka dapat ditemukan beberapa hal yang berhubungan dengan

Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan BPJS.

Variable Independen Variable Dependen

Pelayanan BPJS Di RS Tingkat kepuasan


Ibu dan Anak pasien

Gambar 2.2 kerangka konsep

Hipotesis

1. Terdapat hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan BPJS di

RS Ibu dan Anak.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan metode

cross sectional.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan januari sampai april 2016 di

poliklinikimunisasi rs ibu dan anak.

3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien bpjs yang kunjungan

rawat jalan di poliklinik imunisasi rs ibu dan anak.

3.3.2 Sampel Penelitian

sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien bpjs yang kunjungan rawat jalan

di poliklinik imunisasi RS Ibu dan aAnak, yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi.(7)

3.3.3 Kriteria Penelitian

3.3.3.1 Kriteria Inklusi

1. orang tua atau wali pasien BPJS yang bersedia menjadi responden

2. dapat membaca dan menulis

14
15

3.3.3.2 Kriteria Eksklusi

1. orang tua atau wali pasien BPJS yang tidak bersedia menjadi responden

3.3.4 Besaran Sampel

Besaran sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus slovin, sebagai

berikut:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑 2 )

Keterangan:

n = besaran sampel

N = besaran populasi

d = presentase ketidak telitian 10% (0,1)

406
𝑛=
1 + 406(0,12 )

406
𝑛=
5,06

𝑛 = 80,23

Jadi sampel yang diambil sebanyak 80 responden Di Rs Ibu Dan Anak

Banda Aceh

3.3.5 Cara Pengambilan Sampel

Cara pengambilan sampel menggunakan probality sampling, dengan teknik

accidental sampling.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Independen

Variable independen (bebas) dalam penelitian ini adalah pelayanan BPJS.


16

3.4.2 Variabel Dependen

Variable dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan pasien.

3.5 Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran Variabel

Tabel 3.1 definisi operasional

Definisi Skala
Variabel Alat ukur Cara ukur Hasil ukur
operasional ukur
Independen Pelayanan kuesioner menyebarkan ya Ordinal
(pelayanan yang kuesioner tidak
bpjs) diberikan oleh
jaminan
kesehatan
Dependen Harapan Kuesioner menyebarkan ya Ordinal
(tingkat pasien pada kuesioner tidak
kepuasan pelayanan
pasien) tersebut

3.6 Metode Penelitian

3.6.1 Jenis dan Sumber Penelitian

Jenis data peenelitian ini adalah data primer yang di peroleh melalui

kuesioner.Data primer yang dikumpulkan adalah semua data yang termasuk

variable independen, variable dependen.

3.6.1 Instrumen Penelitian

Pengumkuran data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang

digunakan terdiri dari 2 bagian:

1) Bagian A merupakan lembaran kuesioner yang berisi tentang data

responden yang meliputi: umur, jaminan kesehatan.

2) Kuesioner berisi tentang kepuasan pasien tentang BPJS.


17

3.7 Pengolahan Data

Setelah dilakukan pengumpulan data, maka data tersebut akan diolah

dengan langka-langkah sebagai berikut(10):

1) Pemeriksa Data (editing)

Hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden harus dilakukan

penyuntingan (editing) terlebih dahulu .secara umum editing dahulu.

Secara umum editring adalah merupakan kegiatan untuk mpengecekan

dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut.

2) Pemberian kode (koding)

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan

peng”kodean” atau coding, mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan.

3) Pemindahan data (transferring)

Yaitu data yang talah diberikan kemudian disusun secara berurutan

mulai dari responden pertama hingga responden terakhir untuk

kemudian dimasukkan kadalam tabel sesuai dengan variable yang

diteliti yang kemudian dihitung frekuensinya.

4) Penyusunan data (tabulating)

Yaitu data yang telah dimasukkan kedalam table dilakukan kedalam

tabel dilakukan kallkulasi dengan menghitung jumlah nilai total pada

setiap kolomnya.
18

3.8 Analisa Data

Setelah data diolah selanjutnya data yang ada dianalisa dengan manual

dengan tahapan data univariat.

Salah satu analisa pada penelitian inin adalah analisa univariat.Analisa ini

digunakan untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari variable

yang diteliti.
19

DAFTAR PUSTAKA

1. Ulinuha Elsa Fuzna. 2014. Kepuasan Pasien BPJS (Badan


Penyelenggaraan Jaminan Social) Terhadap Pelayanan Di Unit Rawat
Jalan (URJ) Rumah Sakit Permata Medika Semarang Tahun 2015.
Semarang.

2. Priyoherianto, Andri, Dkk. 2015. Hubungan Antara Tingkat Kepuasan


Pasien BPJS Terhadap Sistem Distribusi Obat UUD (Unit Dose
Dispensing) Diruang Tulip Rawat Inap Kelas 1 RSUD Sidoarjo Bulan
Juni Tahun 2015. Bandung.

3. Firdaus Firwan Fidela. 2015. Evaluasi Kualitas Pelayanan Terhadap


Kepuasan Pasien Rawat Jalan Peserta BPJS Di RSUD Panembahan
Senopati Bantul. Yogyakarta.

4. Lesmana Dede.2014. Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Pasien


Miskin Pengguna BPJS Di RSUD Muara Teweh Tahun 2014.
Banjarmasin.

5. W Asmita Putri. 2008. Analisis Pengaruh Persepsi Pasien Tentang Mutu


Pelayanan Dokter Terhadap Loyalitas Pasien Di Poliklinik Umum
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang
Tahun 2008.semarang.

6. Anjaryani diah wike. 2009. Kepuasan pasien rawat inap terhadap


pelayanan perawat di RSUD tugurejo semarang.

7. BPJS kesehatan. Buku panduan layanan bagi peserta BPJS kesehatan


Tahun 2015.

http://www.bpjs-kesehatan .go.id

8. Ratminto Dan Winarsih.(2005).Manajemen Pelayanan.Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

9. Wibowo Suryo. 2015. Tingkat Kepuasan Pasien Di Puskesmas


Halmaheradan Puskesmas Rowosari Semarang Di Era JKN. Semarang

10. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta:


PT Reneka Cipta.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP
PELAYANAN BPJS DI RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK TAHUN 2015

Oleh:

NURUL HAKIKI
NIM:13171006

PROPOSAL SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian


guna memperoleh gelar Sarjana pada jurusan Kedokteran Umum

FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM UNIVERSITAS


ABULYATAMA ACEH
LAMPOH KEUDE
TAHUN 2015
PERSETUJUAN PEMBIMBING

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP


PELAYANAN BPJS DI RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK TAHUN 2015

Oleh:

NURUL HAKIKI
NIM:13171006

Proposal penelitian ini telah diperiksa,disetujui dan siap untuk


dipertahankandihadapantimpenguji Proposal Penelitian
Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh
Lampoh keude, 9 Januari 2016

Menyetujui,
Pembimbing

(dr. Feriyani, Sp.M )

Anda mungkin juga menyukai