Anda di halaman 1dari 2

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN KERACUNAN MAKANAN

A. Pengkajian
1. Pengkajian A B C D E
a. Airway :
Edema bronkus.
b. Breathing :
Sesak napas (RR meningkat), pernapasan cepat (takipnea), memakai
otot bantu pernapasan.
c. Circulation :
Mual, muntah, takikardi, dehidrasi, sianosis, demam.
d. Disability :
Penurunan status neurologis ( respos kesadaran/ GCS, Respon pupil
negatif), nyeri kepala.
e. Exposure :
Keadaan fisik lemah, pruritus, gangguan pengelihatan, turgor kulit
menurun.

2. Body System (B1 – B6)


a. B1 (breathing) / pernapasan :
Sesak napas (RR meningkat), pernapasan cepat (takipnea),
memakai otot bantu pernapasan.
b. B2 (blood) / sirkulasi :
Mual, muntah, takikardi, dehidrasi, hipotensi dan perdarahan
saluran pencernaan, sianosis, berkeringat banyak.
c. B3 (brain) / kesadaran :
Pusing, nyeri kepala, penurunan kesadaran, koma sampai
kematian.
d. B4 (bladder) / perkemihan :
Inkontinensia urine, nyeri saat berkemih.
e. B5 (bowel) / pencernaan :
Diare, inkontinensia feses.
f. B6 (bone) / tulang, otot, integument :
Kejang otot-otot dan kram perut.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penyumbatan jalan napas
akibat edema bronkus ditandai dengan pasien sesak, frekuensi pernapasan
meningkat, tampak penggunaan otot bantu nafas,
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan aktif
ditandai dengan muntah, diare, turgor kulit menurun, mukosa bibir kering,
hipotensi, takikardia.
3. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi saluran cerna akibat racun dan
peningkatan produksi asam laktat ditandai dengan nyeri kepala, nyeri
perut, skala sedang sampai berat (4-8), wajah pasien meringis, nadi pasien
meningkat.
4. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi akibat racun ditandai
dengan badan pasien panas, suhu tubuh > 37o C, mukosa bibir kering.

C. Intervensi
Terlampir.

D. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai
tujuan yang spesifik (Iyer et al., 1996).

E. Evaluasi
1. Pola napas kembali efektif.
2. Pemenuhan cairan pasien adekuat.
3. Nyeri akut teratasi.
4. Suhu tubuh pasien turun sampai pada batas normal.

Anda mungkin juga menyukai