Anda di halaman 1dari 1

NAMA : NANDA ALWARDAH.

NIM : 4173351014

PRODI : PENDIDIKAN IPA

MATKUL : ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA

Sudah sejak lama para astronom menemukan bahwa bintang-bintang di langit ternyata
bisa mati. Bintang yang merupakan objek angkasa yang bisa memancarkan cahayanya sendiri,
ternyata bisa berhenti memancarkan cahaya.Disebut bahwa bintang lama-kelamaan akan
melewati masa redup lalu akan hilang cahayanya. Hal ini pun terjadi tiap hari. Matahari yang
juga merupakan bintang yang paking dekat dengan bumi juga akan mengalami kematian.

Matahari yang kira-kira umurnya 4,5 milyar tahun memiliki umur yang hanya sepertiga
dari umur alam semesta ini. Jadi, matahari masih dalam posisi akan lebih terang lagi.Para
ilmuwan justru berpendapat bahwa umat manusia tak akan menyaksikan kejadian ketika
matahari mati, pasalnya ketika matahari akan makin panas, karbon dioksida di Bumi akan lenyap
dan kehidupan di Bumi akan musnah.

Ilmuwan berpendapat bahwa dalam 2,5 hingga 3 milyar tahun mendatang, temperatur
matahari akan naik hingga semua air yang ada di Bumi mencapai titik didih. Dalam 4 hingga 5
milyar tahun, Bumi akan lebih buruk dari Venus, di mana tak ada air dan seluruh permukaannya
meleleh.Nantinya, matahari masih akan berevolusi menjadi bintang merah raksasa yang
jangankan Bumi, galaksi Bima Sakti pun tak akan bertahan. Akhirnya, ketika semua bahan
bakarnya habis dan terlontar ke antariksa, inti matahari akan mengendap ke tahap akhir
evolusinya menjadi bintang kerdil putih. Dan di tahap ini, energi tak lagi dihasilkan meski
sejumlah besar panas masih tersimpan.

Dari sini, matahari akan mendingin dalam periode waktu yang lambat. Butuh entah
berapa milyar tahun lagi untuk matahari benar-benar mati, dalam artian turunnya temperatur dari
ratusan ribu derajat Celcius hingga mendingin dan mati layaknya bintang yang kerap diintip dan
dilaporkan NASA.

Anda mungkin juga menyukai