Anda di halaman 1dari 2

1.

Golongan senyawa alkaloid

Sebanyak 1 gram serbuk simplisia dibasakan dengan 10 ml amonia 10% lalu digerus

menggunakan mortir, ditambahkan 5 ml kloroform lalu digerus kuat. Lapisan kloroform

dipipet dan dimasukkan kedalam tabung reaksi. Ditambahkan HCl 2N (1:10 v/v)

kedalam tabung reaksi lalu dikocok kuat hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan asam

akan berada pada bagian atas kemudian dipipet dan dibagi menjadi 3 bagian sebagai

berikut:

a. Filtrat pertama diberi pereaksi mayer. Terjadi kekeruhan atau endapan putih yang

menunjukkan adanya alkaloid.

b. Filtrat kedua diberi pereaksi dragendorff. Terbentuknya endapan kuning

menunjukkan adanya alkaloid

c. Filtrat ketiga digunakan sebagai blanko

2. Golongan senyawa flavonoid

Sebanyak 1 gram simplisia ditambahkan 50 ml air panas kemudian didihkan selama

lima menit dan disaring. Filtrat yang dihasilkan ditambahkan serbuk Mg dan 5 ml HCl

2N kemudian ditambahkan amilalkohol lalu dikocok kuat dan dibiarkan hingga

memisah. Warna kuning merah dalam fase amil alkohol menunjukkan adanya

flavonoid.

3. Golongan senyawa polifenol

Sebanyak 50 mg simplisia dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian dididihkan

dalam 50 ml air selama 15 menit. Campuran didinginkan lalu disaring. Filtrat

ditambahkan pereaksi FeCl3 1%. Terbentuknya warna biru hitam menunjukkan adanya

senyawa polifenol.

4. Golongan senyawa tanin


Sebanyak 50 mg simplisia dimasukkan kedalam tabung reaksi dan dididihkan

kedalam 50 ml air selama 15 menit. Campuran didinginkan lalu disaring. Filtrat

ditambahkan 1% larutan gelatin. Terbentuknya endapan putih menunjukkan adanya

tanin.

5. Golongan senyawa monoterpen dan seskuiterpen

Sebanyak 1 gram simplisia digerus dengan 5 ml eter kemudian dipipet dan disaring.

Filtrat dimasukkan kedalam cawan penguap lalu dibiarkan hingga seluruh pelarutnya

menguap hingga kering. Ditambahkan larutan vanilin 10% dalam H2SO4 pekat

kemudian diteteskan melalui pinggir cawan. Terbentuknya warna-warna menunjukkan

adanya monoterpen dan seskuiterpen.

6. Golongan senyawa steroid dan triterpen

Sebanyak 1 gram simplisia digerus dengan 5 ml eter kemudian dipipet dan disaring.

Filtrat dimasukkan kedalam cawan penguap lalu dibiarkan hingga seluruh pelarutnya

menguap hingga kering. Diteteskan 2-3 tetes perekasi lieberman-buchardat.

Terbentuknya warna ungu menunjukkan adanya golongan triterpen sedangkan warna

hijau menunjukkan adanya golongan steroid.

7. Golongan senyawa kuinon

Sebanyak 50 mg simplisia dimasukkan kedalam tabung reaksi dan dididihkan dalam

50 ml air selama 15 menit. Campuran kemudian didinginkan dan disaring. Filtrat

ditambahkan larutan KOH 5% dan terbentuknya warna kuning hingga merah

menunjukkan adanya golongan kuinon.

8. Golongan senyawa saponin

Sebanyak 50 mg serbuk simplisia dalam tabung reaksi dididihkan dalam 50 ml air selama 15
menit. Campuran kemudian didinginkan dan disaring. Sebanyak 10 ml filtrat dikocok vertikal
dalam tabung reaksi selama 10 detik. Terbentuknya busa yang persisten dengan adanya
penambahan HCl atau didiamkan selama 10 menit menunjukkan adanya golongan saponin

Anda mungkin juga menyukai