Anda di halaman 1dari 3

2.

5 Pilihan Pubilk
Pilihan publik adalah pengambilan keputusan secara bersama-sama atau
kolektif yang dilihat dari perspektif ekonomi untuk menjelaskan fenomena social-
politik. Unsur penting dalam teori pilihan public yang harus di perhatikan yaitu
supply-demand (pertukaran) dan aspek kelembagaan. Teori pilihan public membantu
pemerintah dalam memberikan penjelasan mengenai bagaimana pemerintah
mengambil keputusan sehingga dapat membantu mempelajari perilaku anggota partai
politik sebagai petunjuk untuk mengambil keputusan public dalam penentu pemilihan
kebijakan public yang paling efektif. Pembuatan keputusan public berdasarkan analisa
kegiatan masyarakat di pasar. Asumsi dasar dari pengambilan keputusan public
bahwa dalam pasar swasta, orang digerakkan oleh kepentingan pribadi. Meskipun
banyak orang mendasarkan sejumlah tindakan mereka karena kepedulian mereka
terhadap orang lain, motif dominan dalam tindakan orang di pasar, baik mereka
merupakan pengusaha, pekerja, maupun konsumen, adalah suatu kepedulian terhadap
diri mereka sendiri. James Buchanan adalah salah satu ahli ekonomi yang
mengembangkan teori pilihan public. Menurut James Buchanan, teori pilihan public
adalah sebuah perspektif untuk bidang social-politik yang muncul dari pengembangan
dan penerapan perangkat dan metode ilmu ekonomi. James Buchanan membagi teori
pilihan public menjadi dua yakni :
1. Pendekatan Catalaxy
yaitu ekonomi sebagai ilmu pertukaran. Para pelaku politik menawarkan
berbagai kebijakan public kepada masyarakat (supply). Pembeli kebijakan
public ini adalah masyarakat pemilih yang akan memilih kebijakan yang
benar-benar dapat mewakili kebutuhan mereka

2. Home Economicus ( Konsep manusia ekonomi)


Konsep ini mengemukakan bahwa manusia cenderung memaksimalkan
manfaat utilitas dirinya karena dihadapkan dengan kelangkaan sumber daya.
Maksimalisasi utilitas berlaku terhadap pilihan individu. Dalam pasar politik,
politisi sebagai pelaku memaksimalkan utilitas agar dipilih kembali melalui
kebijakan dan program yang dilaksanakan bagi wilayah pemilihnya. Politisi
sebagai pelaku memaksimalkan kepuasan pribadi yang memotivasi oleh
banyak factor seperti gaji, reputasi public, kekuasaan dan ruang untuk
mengontrol birokrasi. Sementara para pemilih akan mengontrol suara untuk
mendapaatkan kebijakan yang diinginkan.

2.6 Kegagalan pemerintah

Adanya kegagalan pasar merupakan salah satu sebab mengapa pemerintah


harus turun tangan dalam perekonomian agar kesejahteraan masyarakat dapat
tercapai secara optimal. Walaupun demikian, tidak selamanya campur tangan
pemerintah mennyebaban peningkatan kesejahteraan masyarakat, bahkan secara
sistematis senantiasa terjadi kegagalan pemerintah (government failures). Ini
disebabkan karena pemerintah melakukan fungsi alokasi tidak dengan cara yang
efisien. Ketidak efisienan pemerintah ini disebabkan oleh 4 hal, diantaranya:
informasi yang terbatas, pengawasan yang terbatas atau reaksi pihak swasta,
pengawasan yang terbatas atas perilaku birokrat, hambatan dalam proses politik.

1. Informasi yang terabatas.


Banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat dilihat dampaknya karena
sangat rumit dan sulit untuk diperhitungkan sebelumnya. Misalnya,
kebijakan pemerintah untunk menghapus subsidi pupuk petani ataupun
penghapusan subsidi BBM hai ini sangat sulit untuk diperhitugkan secara
akurat dampaknya bagi seluruh masyarakat.

2. Pengawasan yang terbatas atas reaksi swasta.


Suatu kebijakan pemerintah akan menimbulakan rekasi pihak swasta dan
sering sekali pemerintah tidak dapat menghambat reaksi tersebut. Misalnya
saja, apabila pemerintah menurunkan subsidi BBM khususnya untuk bensin.
Ini akan mennyebabkan pemilik mobil yang menggunakan bahan bakar
bensin beralih kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar sehingga
permintaan akan solar meningkat dan harga naik. Dalam hal ini, karena
kepentingan untuk memiliki mobil sepenuhnya berada pada
swasta/masyarakat maka pemerintah tidak dapat melarang seseorang untuk
menjual mobil yang menggunakan bensin ke mobil yang menggunakan solar.
3. Pengawasan yang terbatas atas perilaku birokrat.
Pemerintah tidak dapat megawasi secara ketat perilaku para birokrat,
sedangkan pelaksanaan kebijakan pemerintah umumnya didelegasikan pada
berbagai tingkat birokrat yang mempunyai persepsi dan kepentingan yang
berbeda-beda, sehingga kebijakan pemerintah mungkin menimbulkan hasil
yang berbeda dengan apa yang diinginkan, dengan kata lain kebijakan yang
decanangkan pemerintah terkadang tidak dapat efektif untuk di terapkan
didaerah tertentu karena kebijakannya yang bersifat universal/umum,
sehingga pemerintah daerah harus menggunakan kebijakan baru. Misalnya,
kebijakan deregulasi pemerintah yang bermaksud untuk mengurangi
perizinan, pada pelaksanaan didaerah kadang berbeda dengan apa yang
digriskan oleh pemerintah pusat.

4. Hambatan dalam proses politik.


Dalam suatu Negara demokrasi terdapat pemisahan wewenang antara
kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislative. Sering terjadi kebijakan yang
akan dilaksanakan oleh eksektif terhambat oleh proses pengambilan
keputusan karena harus di setujui terlebih dahulu oleh pihak legisletif.

https://www.academia.edu/11818659/Teori_Pilihan_Publik_Dalam_Kebijakan_
Publik?auto=download

https://www.academia.edu/35228084/MAKALAH_KEGAGALAN_PASAR_PENYE
BABNYA_DAN_SOLUSINYA

Anda mungkin juga menyukai