Anda di halaman 1dari 3

125

10.6. PEMBAHASAN
Percobaan yang dilakukan adalah pengujian shear bond strength yang
bertujuan untuk mengetahui besarnya sheqar bond strength semen dan pengaruh
penambahan additive terhadap shear bond strength semen. Shear bond strength
adalah kekuatan semen menahan beban dan tekanan yang berasal dari berat casing
ataupun menahan beban dan tekanan dari arah vertikal.
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah hydraulic press yang
dilengkapi dengan mold silinder, batang pendorong dan hold silinder. Sedangkan
sampel yang digunakan adalah sampel dari cetakan core silinder. Percobaan ini
dimulai dengan membersihkan permukaan sampel dan permukaan mold dari tetesan
air dan pasir atau gerusan butiran semen agar tidak menempel pada bearing block
meisn penguji, kemudian meletakan penyangga yang di dudukan pada bearing
block hydraulic bagian bawah dimana posisi sampel harus berdiri vertikal. Lalu
mendudukan batang pendorong pada permukaan sampel semen dan menurunkan
posisi bearing block hydraulic bagian atas dengan memutar tangki pengontrol spiral
dan memperkirakan laju pembebanan sampai maksimum. Jangan melakukan
pengaturan pada control testing motor selama pembebanan sampai terjadi
pergeseran sampel semen dari casing sampel. Besarnya pembebanan maksimum
yang diperoleh sebesar 28,4 psi dengan harga k sebesar 1, maka diperoleh shear
bond strength sebesar 154,637 psi.
Additive yang digunakan pada percobaan kali ini adalah bentonite,
barite dan PAC-L. Barite digunakan untuk menambahkan shear bond strength
karena barite berfungsi untuk menaikan densitas sehingga makin kompak dan shear
bond strentgh naik. Bentonite dan PAC-L dapat mengurangi shear bond strength
karena mempunyai sifat untuk mengikat air sehingga semen mengembang dapat
membuat densitas turun yang menyebabkan mengurangnya shear bond strength.
Pada grafik bentonite vs shear bond strentgh pada plug B, C dan D
mengalami penurunan hal ini menunjukan bentonite dapat mengurangi shear bond
strength karena memiliki sifat untuk mengikat air. Pada grafik barite vs shear bond
strength pada plug E dan G mengalami kenaikan karena barite dapat menaikan
densitas sehingga shear bond strength naik. Pada grafik PAC-L vs shear bond
126

strength pada plug H, I dan J mengalami penurunan karena PAC-L dapat mengikat
air sehingga shear bond strength turun.
Aplikasi lapangan dari pengujian shear bond strength adalah dapat
mengetahui besarnya strength dari suspensi semen sebagai kemampuan untuk dapat
menahan beban dan tekanan yang berasal dari berat casing yang ditimbulkan
ataupun beban dan tekanan dalam arah vertikal. Perbandingan strength SBS : CS
adalah 1 : 10.
127

10.7. KESIMPULAN
1. Dari percobaan didapat hasil sebagai berikut:
a. Tekanan maksimum = 28,41 psi
b. Konstanta =1
c. Compressive strength = 4154,637 psi
2. Barite digunakan untuk menambahkan shear bond strength karena barite
berfungsi untuk menaikan densitas sehingga makin kompak dan shear
bond strentgh naik.
3. Bentonite dan PAC-L dapat mengurangi shear bond strength karena
mempunyai sifat untuk mengikat air sehingga semen mengembang dapat
membuat densitas turun yang menyebabkan mengurangnya shear bond
strength.
4. Aplikasi lapangan dari pengujian shear bond strength adalah dapat
mengetahui besarnya strength dari suspensi semen sebagai kemampuan
untuk dapat menahan beban dan tekanan yang berasal dari berat casing
yang ditimbulkan ataupun beban dan tekanan dalam arah vertikal.

Anda mungkin juga menyukai