Nama asli Yongki adalah Kwok Joen Sian. Saat kecil ia dipanggil Ayin. Nama
Yongki disematkan karena saat keluar rumah ia seringkali memakai gelang
emas milik sang kakak yang ada tulisan Yongki. Dan dari sanalah temannya
memanggil Yongki. Dengan tujuan agar memiliki pembeda dengan Yongki
lainnya, ia menambahkan Komaladi sebagai pelengkap.
yongki komaladi
Perjuangan Karir
Selepas ibunya meninggal, Yongki memiliki orang tua angkat. Orang tua
angkatnya memiliki butik eksklusif di kawasan bilangan Duta Merlin, Jakarta.
Butik tersebut menjual barang-barang bermerek internasional dari Italia juga
Prancis.
Tahun tersebut merupakan awal mula masuknya produk fashion impor di
Jakarta. Banyak pejabat, artis, dan tokoh terkenal yang belanja ke butik milik
orang tua angkatnya. Iapun ditawari untuk menjadi penjaga butik. Tahun 1977
menjadi momentum pertama kali ia bekerja. Di butik. Ia dituntut untuk dapat
menghadapi para pembeli dari kalangan atas. Dan dari sanalah nasib
mempertemukan Yongki dengan dunia model.
Sepuluh tahun sudah Yongki menjalani dunia modelling. Iapun mulai berpikir
bahwa dunia model tak bisa digeluti untuk jangka panjang. Kala itu Yongki
sudah masuk umur 30an. Demi untuk mengantisipasi kalau nanti sudah tak
laku lagi, Yongkipun banting setir. Karena hubungan yang baik dan
pengalaman yang relevan, Yongki bekerja di pusat perbelanjaan Ramayana
dan Borobudur. Yongki mundur perlahan-lahan dari dunia model. Sesambil
tetap menjalani fashion show, Ia menjalani hari sebagai Chief Merchandiser
yang fungsinya mengatur pengembalian produk-produk busana.
Seperti saat lingkungan calon pembeli alias para masyarakat mengenal dunia
yang simple maka design sepatu bisa dibuat simple. Sebaliknya saat
masyarakat gemar dengan warna warna berani dengan konsep tabrak warna
maka pengusaha sepatu harus bisa menghadirkan sepatu yang berwarna
warna berani, seperti jingga, fuchsia, ungu, biru dan grey.
Kini selain sepatu, entah sepatu anak-anak yang dibeli label Yongkids dan
untuk kalangan dewasa, Yongki Komaladi juga menghadirkan produk tas. Ada
banyak pilihan dan model yang bisa dijadikan koleksi. Dan seperti apa yang
diungkapkannya, seorang yang terjun di bisnis sepatu harus selalu mengikuti
perkembangan jaman untuk tau apa yang diminati para konsumen.
Kesimpulan:walaupun usaha kita di cemooh orang jaganlah kita merasa minder dan walaupun kita
tidak mempunyai background di bidang usaha tersebut kita tetap bisa mempelajari hal tersebut
dengan bermodal kegigihan