Anda di halaman 1dari 14

PENGGUNAAN DANA DESA

UNTUK PENURUNAN
STUNTING
DASAR HUKUM PENGATURAN DESA DAN DANA DESA
Penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan
masyarakat desa dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

UU 6/2014
Tentang Desa

PP 47/2015 tentang
PP 8/2016 tentang
Perubahan atas PP 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
Perubahan Kedua atas PP 60/2014 tentang Dana Desa yang
6/2014
bersumber dari APBN
tentang Desa

PERMENDAGRI: PMK Nomor 257/PMK.07/2015


1. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa tentang Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan Dana
2. Permendagri No. 112/2014 tentang Pemilihan Kepala Desa Perimbangan terhadap Daerah Yang Tidak Memenuhi Alokasi Dana Desa
3. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (ADD)
4. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa

PERMENDES: PMK Nomor 199/PMK.07/2017


1. Permendes No.1/2015 tentang Pedoman Kewenangan Lokal Berskala tentang Tatacara Pengalokasian Dana Desa setiap Kabupaten/Kota dan
Desa Penghitungan Rincian Dana Desa setiap Desa.
2. Permendes No.2/2015 tentang Musyawarah Desa
3. Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan Desa
4. Permendes No.4/2015 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan,dan PMK Nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah
Pembubaran BUMDes dan Dana Desa sebagaimana diubah dengan PMK Nomor
5. Permendes No.19/2017 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa TA 225/PMK.07/2017
2018

Perka LKPP no 13/2013 /2015 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan


Barang/Jasa di Desa sebagaimana diubah Perka LKPP no 22/2015
SUMBER PENDAPATAN DESA
Melalui Undang-Undang Desa, Desa telah diperkuat kewenangannya dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat desa. Selain diperkuat
kewenangannya, Desa juga diberikan sumber-sumber pendapatan.

UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa


Pendapatan
2015 2016 2017
Pasal 72 ayat (1), Pendapatan Desa bersumber dari: Desa
1. Pendapatan Asli Desa: DANA DESA (DD) 20.766 M 46.982 M 60.000 M
Hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, ADD 33.835 M 35.455 M 34.068 M
gotong-royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa BAGI HASIL PDRD 2.650 M 2.849 M 3.171M
2. Dana Desa dari APBN TOTAL 57.251 M 85.286 M 97.239 M
JUMLAH DESA 74.093 Desa 74.754 Desa 74.910 Desa
3. Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah RATA-RATA TOTAL
Kab/Kota (paling sedikit 10%) PER DESA 772,6 Jt 1.140,8 Jt 1.298,1 Jt
4. Alokasi Dana Desa (ADD) yang merupakan bagian dari
dana perimbangan yang diterima Kab/Kota (minimal
10% dari Dana Bagi Hasil dan Dana Alokasi Umum)
5. Bantuan keuangan dari APBD Prov dan APBD Kab/Kota
6. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga
7. Lain-lain pendapatan Desa yang sah
PENGERTIAN DAN TUJUAN DANA DESA
PENGERTIAN
Dana Desa adalah dana APBN yang UU 6/2014 tentang Desa
diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer Pasal 72 ayat (2)
melalui APBD kabupaten/kota dan
Alokasi anggaran sebagaimana dimaksud
diprioritaskan untuk pelaksanaan
pada ayat (1) huruf b bersumber dari Belanja
pembangunan dan pemberdayaan Pusat dengan mengefektifkan program yang
masyarakat desa. berbasis Desa secara merata dan berkeadilan.

Penjelasan Pasal 72 ayat (2):


TUJUAN Besaran alokasi anggaran yang peruntukannya
❖ Meningkatkan pelayanan publik di langsung ke Desa ditentukan 10% dari dan di
desa luar dana Transfer Daerah (on top) secara
❖ Mengentaskan kemiskinan bertahap.
Dana Desa dihitung berdasarkan jumlah Desa
❖ Memajukan perekonomian desa dan dialokasikan berdasarkan:
❖ Mengatasi kesenjangan ❖jumlah penduduk,
pembangunan antardesa ❖angka kemiskinan,
❖ Memperkuat masyarakat desa ❖luas wilayah, dan
sebagai subjek pembangunan ❖tingkat kesulitan geografis.
4
POKOK-POKOK KEBIJAKAN DANA DESA TA 2018
Menyempurnakan formula pengalokasian Dana Desa, melalui:
a) penyesuaian proporsi dana yang dibagi rata (Alokasi Dasar) dan dana
1 yang dibagi berdasarkan formula (Alokasi Formula), serta
b) memberikan afirmasi pada desa tertinggal dan sangat tertinggal yang
mempunyai jumlah penduduk miskin tinggi;

Memberikan fokus yang lebih besar pada pengentasan kemiskinan dan


2 ketimpangan, yaitu dengan melakukan penyesuaian bobot variabel jumlah
penduduk miskin dan luas wilayah;

Meningkatkan kualitas pengelolaan Dana Desa dengan melakukan


penyaluran secara bertahap berdasarkan pada kinerja pelaksanaan, yaitu
3 kinerja penyerapan dan capaian output serta meningkatkan efektivitas
pemantauan dan evaluasi;

Mempertajam prioritas penggunaan Dana Desa untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
4 dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa untuk mengurangi kemiskinan, mengurangi
kesenjangan penyediaan infrastruktur dasar, serta memperluas kesempatan kerja.

Mengutamakan pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa secara swakelola dengan
5 menggunakan sumberdaya/bahan baku lokal, dan diupayakan dgn lebih banyak menyerap tenaga
kerja dari masyarakat desa setempat dengan skema Padat Karya Tunai (cash for work)
DISTRIBUSI DANA DESA PER WILAYAH
Kalimantan
Maluku
2017 2018
Nasional 2017 2018 Alokasi
Sulawesi 2017 2018
Alokasi DD (Milyar Rp) 60.000,0 60.000,0 2017 2018 Alokasi
(Milyar Rp) 5.258,3 5.267,4 Papua
DT dan DST 36.781,6 37.281,0 Alokasi (Milyar Rp) 1.794,0 1.750,3
DT & DST 3.428,4 3.522,4 2017 2018
Lainnya 23.218,4 22.719,0 (Milyar Rp) 6.872,7 6.839,6 DT & DST 1.501,2 1.468,1
Lainnya 1.829,9 1.745,0 Alokasi
DT & DST 4.599,8 4.633,2 Lainnya 292,8 282,2
% Alokasi (Milyar Rp) 5.665,4 5.613,4
Lainnya 2.273,0 2.206,4 % Alokasi
thd DT & DST 5.408,0 5.359,1
% Alokasi thd
Nasional 8,8% 8,8%
thd Nasional 3,0% 2,9% Lainnya 257,3 254,3
Perkapita
Nasional 11,5% 11,4% Perkapita % Alokasi
(Ribu Rp) 521,7 522,6
Perkapita (Ribu Rp) 703,5 686,4 thd
(Ribu Rp) 558,3 555,6 Nasional 9,4% 9,4%
Perkapita
(Ribu Rp) 1.531,2 1.517,1

Maluku

Sumatera Jawa Bali Nusa Tengara


2017 2018 2017 2018 2017 2018
Alokasi 17.997, 17.250, Alokasi 19.187, Alokasi
Bali
Nusa Tenggara

(Milyar Rp) 1 1 (Milyar Rp) 2 19.757,5 (Milyar Rp) 3.225,3 3.521,7 • Secara nasional, alokasi DD untuk DT dan DST
DT & DST 2.434,1 2.659,5 mengalami peningkatan dari Rp36,8 triliun
12.911, 12.482, DT & DST 6.498,7 7.156,2
DT & DST menjadi Rp37,3 triliun
4 5 12.688, Lainnya 791,2 862,2
Lainnya
Lainnya 5.085,7 4.767,6 5 12.601,3 • DD perkapita diluar pulau Jawa, Bali dan
% Alokasi Sumatera, yaitu di Papua sekitar Rp1.517,1 ribu,
% Alokasi % Alokasi thd Nasional Maluku Rp686,4 ribu, Sulawesi Rp555,6 ribu dan
thd Nasional 30,0% 28,8% thd Nasional 32,0% 5,4% 5,9%
Perkapita 32,9% Kalimantan Rp522,6 ribu masih lebih besar
Perkapita
(Ribu Rp) 444,9 426,5 Perkapita
(Ribu Rp) 389,5 425,3 dibandingkan di Jawa-Bali dan Sumatera
(Ribu Rp) 179,8 185,2
6
DISTRIBUSI REALISASI PENYALURAN DANA DESA TA. 2017 PER PULAU
*) dalam miliar rupiah

No Provinsi Pagu Realisasi % No Provinsi Pagu Realisasi % No Provinsi Pagu Realisasi %


1 Prov. Aceh 4.892,6 4.886,9 99,88 1 Prov. Sulawesi Utara 1.161,4 1.159,2 99,82
1 Prov. Kalimantan Barat 1.616,7 1.615,9 99,95
2 Prov. Sumatera Utara 4.198,0 4.140,7 98,63 2 Prov. Sulawesi Tengah 1.433,8 1.430,0 99,73
3 Prov. Sumatera Barat 796,5 765,5 96,10 2 Prov. Kalimantan Tengah 1.148,9 1.144,6 99,62 3 Prov. Sulawesi Selatan 1.820,5 1.818,6 99,90
4 Prov. Riau 1.269,3 1.268,3 99,92 3 Prov. Kalimantan Selatan 1.430,4 1.427,9 99,83 4 Prov. Sulawesi Tenggara 1.482,0 1.475,2 99,54
5 Prov. Jambi 1.090,9 1.090,0 99,92 4 Prov. Kalimantan Timur 692,4 688,6 99,45 5 Prov. Gorontalo 514,0 512,1 99,65
6 Prov. Sumatera Selatan 2.267,3 2.261,2 99,73 6 Prov. Sulawesi Barat 461,1 460,8 99,94
7 Prov. Bengkulu 1.035,3 1.034,9 99,95 5 Prov. Kalimantan Utara 369,9 369,4 99,86
Total 6.872,8 6.855,9 99,75
8 Prov. Lampung 1.957,5 1.957,2 99,99 Total 5.258,4 5.246,3 99,77
9 Prov. Bangka Belitung 261,7 261,7 100,00
10 Prov. Kepulauan Riau 228,2 228,2 100,00
Total 17.997,3 17.894,6 99,43

Daerah Pagu Realisasi %


Nasional 60.000,0 59.766,8 99,61

• DD TA. 2017 secara nasional dari pagu


Rp60,0 triliun realisasinya sebesar
RP59,77 triliun atau 99,61%; No Provinsi Pagu Realisasi %
• Berdasarkan pulau, realisasi terbesar ada 1 Prov. Jawa Barat 4.547,5 4.546,6 99,98 No Provinsi Pagu Realisasi %
pada pulau jawa, yaitu sebesar 99,96%; 2 Prov. Jawa Tengah 6.384,4 6.384,2 100,00 No Provinsi Pagu Realisasi % 1 Prov. Maluku 961,6 946,4 98,42
• Realisasi yang mencapai 100% ada pada 3 Prov. DI Yogyakarta 368,6 368,6 100,00 2 Prov. Maluku Utara 832,4 831,8 99,93
Prov. DIY, Prov. Bali, Prov. Bangka 1 Prov. Nusa Tenggara Barat 865,0 864,7 99,96
4 Prov. Jawa Timur 6.339,6 6.334,5 99,92 3 Prov. Papua 4.300,9 4.228,1 98,31
Belitung dan Prov. Kepri 2 Prov. Nusa Tenggara Timur 2.360,4 2.355,8 99,81
5 Prov. Bali 537,3 537,3 100,00 4 Prov. Papua Barat 1.364,4 1.363,5 99,93
6 Prov. Banten 1.009,5 1.008,6 99,91 Total 3.225,4 3.220,4 99,85 Total 7.459,4 7.369,8 98,80
Total 19.186,8 19.179,8 99,96
REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA DESA
TAHUN 2015-2017

*) Data Per 5 Maret 2018


Pada tahun 2018, akan terciptanya 5-6,6 Juta Lapangan Kerja Padat Karya dan 692.788 keberlanjutan
Lapangan Kerja dari Dana Desa 2015-2018, Total akan tercipta 5,7 – 7,3 Juta Lapaangan Pekerjaan.
8
PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK PENANGANAN STUNTING

DANA DESA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN


KESEHATAN, PENGURANGAN GIZI BURUK DAN PERBAIKAN SANITASI
OUTCOME DANA DESA
Penurunan Rasio Gini di Perdesaan

0.34
Sejak diberlakukannya Dana Desa terjadi
0.32
0.33 0.33

0.32
0.33

0.32 0.32
penurunan Rasio Gini di perdesaan dari
0,34 th 2014 menjadi 0,32 th 2017. Hal ini
0.30 0.30 0.30 menunjukkan adanya pemerataan
pendapatan di perdesaan sebagai dampak
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
efektivitas Dana Desa
Penurunan Jumlah Penduduk Miskin (JPM) Perdesaan
JPM turun 1,58 juta jiwa (8,8%)
2015
17,89jt 2016 2017
14,09% 17,28 jt 16,31jt
13,96% 13,47%
STRATEGI PEMANFAATAN DANA DESA MELALUI PADAT KARYA TUNAI DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, terutama untuk
peningkatan kualitas hidup, penanggulangan kemiskinan, dan kesejahteraan masyarakat.

Prioritas Penggunaan Dana Desa

1 Pembangunan Desa 2 Pemberdayaan Masyarakat Desa

STRATEGI PELAKSANAAN

Cash For Work: Pengembangan Ekonomi Kreatif:


▪ Berdasar kreativitas, keterampilan, dan bakat
▪ Kegiatan Padat Karya Tunai, individu;
menyerap Tenaga Kerja dalam ▪ Menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu;
Jumlah Besar; ▪ Bernilai ekonomi; dan
▪ Berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.
▪ UPAH LANGSUNG secara HARIAN atau
Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal
MINGGUAN; melalui Pemberdayaan BUM Desa:
▪ Memperkuat Daya Beli Masyarakat; ▪ Pengembangan produk unggulan desa atau kawasan
dan perdesan;
▪ Prioritas usaha: pengelolaan SDA, Industri pengolahan
▪ Mendorong Pertumbuhan Ekonomi berbasis sumberdaya lokal, pelayanan publik, jaringan
dan Kesejahteraan masyarakat. distribusi, dan sektor keuangan.
TUJUAN, SASARAN, PRINSIP, DAN KRITERIA PADAT KARYA TUNAI
Tujuan
menciptakan meningkatkan menaikkan permintaan agregat untuk
1 lapangan kerja 2 pendapatan dan daya 3 mendorong pertumbuhan ekonomi,
beli masayarakat menurunkan kemiskinan, dan kesenjangan
antar desa
Sasaran Program
1 Penganggur 2 Setengah penganggur 3 Penduduk miskin 4 Penerima PKH 5 Stunting
penduduk yang tidak • penduduk yang bekerja di bawah jam memiliki rata-rata Penduduk yang terdaftar Penduduk yang
punya pekerjaan dan kerja normal (<35 jam seminggu) pengeluaran perkapita dalam Program Keluarga memiliki balita
sedang mencari • masih mencari pekerjaan atau masih perbulan dibawah garis Harapan. bermasalah gizi.
pekerjaan. bersedia menerima pekerjaan. kemiskinan.
Kriteria Kegiatan
Prinsip Pelaksanaan o Fokus 3 s.d. 5 kegiatan sesuai kebutuhan dan prioritas desa;
o Besaran upah:
▪ Swakelola, perencanaan dan • setara upah buruh tani;
pelaksanaan kegiatan dilakukan secara • minimal 30% dari nilai pekerjaan fisik;
mandiri oleh desa; • dibayar harian atau mingguan.
o Cakupan kegiatan diperluas, mulai pengadaan, pembangunan,
▪ Menyerap sebanyaknya tenaga kerja pengembangan, sampai pemeliharaan;
setempat; dan o Tidak dilaksanakan bersamaan dgn masa panen;
o Keberlanjutan program selama setahun; dan
▪ menggunakan bahan baku setempat.
o Mengoptimalkan peran pendamping desa.
MANFAAT DAN DAMPAK PADAT KARYA TUNAI

1
Mengurangi jumlah penganggur, setengah penganggur
MANFAAT
2
Meningkatkan produksi dan produktivitas,
dan masyarakat miskin di Desa. upah/pendapatan dan daya beli masyarakat Desa.

DAMPAK
Tersedianya lapangan
kerja dan usaha bagi
1 penganggur, setengah
penganggur dan
3 Terkelolanya
potensi sumberdaya 5 Terjangkaunya (aksesibilitas)
masyarakat Desa terhadap
lokal secara pelayanan dasar dan
masyarakat miskin. optimal. kegiatan sosial-ekonomi.

Tumbuhnya rasa
kebersamaan,
keswadayaan,
Berkurangnya nya
gotong-royong dan Turunnya arus migrasi
jumlah balita kurang
partisipasi
2 masyarakat. 4 gizi (stunting) di Desa.
6
dan urbanisasi.
KEBIJAKAN DANA DESA UNTUK TENAGA KERJA SWAKELOLA
DARI KEGIATAN INFRASTRUKTUR

14

Anda mungkin juga menyukai