Anda di halaman 1dari 9

Transfusi Darah

Darah
Darah membawa gas, nutrisi dan produk-produk metabolit melalui tubuh. Darah juga
melawan infeksi, menyembuhkan luka dan melakukan banyak fungsi penting lainnya.
Tidak ada pengganti untuk darah. Hal ini tidak dapat dibuat atau diproduksi. Donor adalah
satu-satunya sumber darah bagi pasien yang membutuhkannya.

 Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dibuat di sumsum tulang, terutama
tulang vertebrae, tulang costae, tulang pinggul, tulang tengkorak dan sternum.
 Sel darah penting ini melawan infeksi, membawa oksigen dan membantu
mengendalikan perdarahan.

Plasma Membawa Sel Darah


Plasma adalah campuran kuning pucat air, protein dan garam. Salah satu fungsi dari plasma
adalah untuk bertindak sebagai pembawa untuk sel-sel darah, nutrisi, enzim dan hormon
Sel Darah Merah Memberikan Oksigen
Sel darah merah adalah sel berbentuk cakram yang mengandung hemoglobin, yang
memungkinkan sel untuk mengambil dan mengantarkan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Sejarah dari Tranfusi Darah
 1492 - Paus Innocent VIII, di Roma, memiliki stroke sangat marah; menjadi lemah
dan mengalami koma. Dokternya menyarankan transfusi darah, Paus tidak
menguntungkan dan meninggal pada akhir tahun itu.
 1665 - The Transfusi darah pertama. Richard rendah, seorang dokter Oxford dimulai
sebagai anjing-to-anjing eksperimen dan terus hewan ke manusia selama dua tahun ke
depan. Anjing tetap hidup dengan transfusi Darah dari anjing lainnya.
 1667 - Jean-Baptiste Denis di Perancis melaporkan transfusi sukses dari domba ke
manusia.
 1816 John Henry Leacock, melaporkan bahwa donor dan penerima harus dari spesies
yang sama, dan direkomendasikan antar-manusia transfusi
 1818 - James Blundell, dilakukan transfusi pertama yang berhasil Darah manusia
untuk pasien untuk pengobatan perdarahan postpartum. Menggunakan suami pasien
sebagai donor,
 1901 - Karl Landsteiner, seorang dokter Austria, dan individu yang paling penting di
bidang Transfusi darah, didokumentasikan pertama tiga kelompok darah manusia
(berdasarkan zat hadir pada sel darah merah), A, B dan O.
 1902 - Sebuah Golongan darah utama keempat, AB ditemukan oleh A. Decastrello
dan A. Sturli.
 1932 - Fasilitas fungsi pertama sebagai bank darah didirikan di sebuah rumah sakit
Leningrad Rusia.
 1939 dan 1940 - The Rh sistem kelompok darah ditemukan oleh Karl Landsteiner,
Alex Wiener, Philip Levine dan Stetson RE dan segera diakui sebagai penyebab maka
mayoritas reaksi transfusi.
 1953 - Pengembangan centrifuge didinginkan mulai untuk lebih mempercepat terapi
komponen darah.
 1943 - P. Beeson diterbitkan deskripsi klasik transfusi-menular hepatitis.
 1971 - Hepatitis B permukaan antigen (HBsAg) pengujian disumbangkan Darah
mulai di Amerika Serikat.
 1985 - Tes skrining darah pertama untuk mendeteksi keberadaan kemungkinan HIV
berlisensi dan dilaksanakan oleh bank darah di Amerika Serikat.
 1987 - Dua tes skrining untuk bukti tidak langsung hepatitis C: antibodi hepatitis B
inti (anti-HBc) dan tes SGPT (ALT).
 1989 - Di Amerika Serikat, anti-HTLV-I pengujian menyumbangkan darah mulai.
 1990 - tes khusus pertama untuk hepatitis C diperkenalkan. Penyebab utama dari
"non-A, non-B" hepatitis. (virus hepatitis C, HCV, memiliki, pada tanggal tulisan ini,
tidak diisolasi)
 1992 - Pengujian donor darah untuk HIV-1 dan HIV-2 antibodi (anti-HIV 1 dan anti-
HIV-2) dilaksanakan.

Siapa yang Membutuhkan Transfusi Darah?


 Orang yang telah kehilangan darah akibat luka bakar dan trauma lainnya
 Orang yang kehilangan darah selama prosedur pembedahan
 Individu tertentu dengan kanker, sickle cell disease dan gangguan lainnya

Siapa yang bisa Tranfusi Darah?


 Berumur setidaknya 17 tahun
 Mempunyai berat setidaknya 110 pound / 50 kg
 Dalam kesehatan yang baik

Siapa yang tidak bisa Tranfusi Darah?


Sementara ditangguhkan:
 Serangan jantung atau operasi jantung di babak 6 sampai 12 bulan
 Malaria dalam 3 tahun terakhir, atau perjalanan dalam satu tahun terakhir ke suatu
daerah di mana malaria hadir
 Transfusi dengan darah atau produk darah dalam satu tahun terakhir
 Setelah menerima tato atau body piercing dalam satu tahun terakhir
 kontak rumah tangga dalam satu tahun terakhir dengan orang yang memiliki hepatitis
 Tidak merasa baik pada hari ia ingin menyumbangkan
 Minum antibiotik dalam waktu 72 jam sebelum donasi
 jumlah sel darah merah yang rendah
Permanen ditangguhkan:
 Kemoterapi atau radiasi untuk mengobati beberapa jenis kanker
 Hepatitis pada usia 11 tahun atau lebih
 Resiko tinggi memiliki HIV karena penggunaan narkoba suntikan atau kontak seksual
Tes apa yang dilakukan pada darah yang disumbangkan?
Diuji untuk kelompok ABO (golongan darah) dan jenis Rh (positif atau negatif) + Tes
skrining;
• Hepatitis B permukaan antigen (HBsAg)
• inti antibodi Hepatitis B (anti-HBc)
• Hepatitis C virus antibodi (anti-HCV)
• antibodi HIV-1 dan HIV-2 (anti-HIV 1 dan anti-HIV-2)
• antigen p24 HIV
• HTLV-I dan antibodi HTLV-II (anti-HTLV-I dan anti-HTLV-II)
• Tes serologi untuk sifilis
• pengujian amplifikasi asam nukleat (NAT)

Transfusi darah
Transfusi darah ialah pemindahan darah dari donor ke dalam peredaran darah
penerima (resipien). Definisi lain adalah sutu proses pekerjaan memindahkan darah dari
orang yang sehat kepada oarang yang sakit.
Darah tersusun dari komponen-komponen eritrosit, leukosit, trombosit dan plasma
yang mengandung faktor pembekuan. Pemberian komponen darah yang diperlukan saja dapat
dibenarkan daripada pemberian whole blood yang lengkap, prinsip ini lebih ditekankan lagi
pentingnya di bidang pediatri dikarenakan bayi maupun anak yang sedang tumbuh tidak perlu
diganggu sistem imunologisnya oleh antigen yang tidak diperlukan. Pemberian whole blood
hanya dilakukan atas indikasi anemia pasca perdarahan yang akut dan untuk transfusi tukar.

Macam-macam bentuk sediaan darah dan komponen darah


a. Darah lengkap (whole blood)
Darah lengkap mempunyai komponen utama yaitu eritrosit, darah lengkap juga
mempunyai kandungan trombosit dan faktor pembekuan labil (V, VIII). Volume darah sesuai
kantong darah yang dipakai yaitu antara lain 250 ml, 350 ml, 450 ml. Dapat bertahan dalam
suhu 4°±2°C. Darah lengkap berguna untuk meningkatkan jumlah eritrosit dan plasma secara
bersamaan. Hb meningkat 0,9±0,12 g/dl dan Ht meningkat 3-4 % post transfusi 450 ml darah
lengkap.
b. Sel darah merah
• Packed red cell
Packed red cell diperoleh dari pemisahan atau pengeluaran plasma secara tertutup
atau septik sedemikian rupa sehingga hematokrit menjadi 70-80%. Volume tergantung
kantong darah yang dipakai yaitu 150-300 ml. Suhu simpan 4°±2°C. Lama simpan darah 24
jam dengan sistem terbuka.
Packed cells merupakan komponen yang terdiri dari eritrosit yang telah dipekatkan
dengan memisahkan komponen-komponen yang lain. Packed cells banyak dipakai dalam
pengobatan anemia terutama talasemia, anemia aplastik, leukemia dan anemia karena
keganasan lainnya. Pemberian transfusi bertujuan untuk memperbaiki oksigenasi jaringan dan
alat-alat tubuh. Biasanya tercapai bila kadar Hb sudah di atas 8 g%.
Dosis transfusi darah didasarkan atas makin anemis seseorang resipien, makin sedikit
jumlah darah yang diberikan per et mal di dalam suatu seri transfusi darah dan makin lambat
pula jumlah tetesan yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk menghindari komplikasi gagal
jantung. Dosis yang dipergunakan untuk menaikkan Hb ialah dengan menggunakan rumus
empiris:
Kebutuhan darah (ml) = 6 x BB (kg) x kenaikan Hb yang diinginkan.
Penurunan kadar Hb 1-2 hari pasca transfusi, maka harus dipikirkan adanya auto
immune hemolytic anemia. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji coombs dari serum resipien
terhadap eritrosit resipien sendiri atau terhadap eritrosit donor. Keadaan demikian pemberian
washed packed red cell merupakan komponen pilihan disamping pemberian immuno
supressive (prednison, imuran) terhadap resipien.
• Red cell suspension
Dibuat dengan cara mencampur packed red cell dengan cairan pelarut dalam jumlah
yang sama.
• Washed red cell
Washed red cell diperoleh dengan mencuci packed red cell 2-3 kali dengan saline, sisa
plasma terbuang habis. Berguna untuk penderita yang tak bisa diberi human plasma.
Kelemahan washed red cell yaitu bahaya infeksi sekunder yang terjadi selama proses serta
masa simpan yang pendek (4-6 jam). Washed red cell dipakai dalam pengobatan aquired
hemolytic anemia dan exchange transfusion.
• Darah merah pekat miskin leukosit
Kandungan utama eritrosit, suhu simpan 4°±2°C, berguna untuk meningkatkan
jumlah eritrosit pada pasien yang sering memerlukan transfusi. Manfaat komponen darah ini
untuk mengurangi reaksi panas dan alergi.
c. Suspensi granulosit/leukosit pekat
Kandungan utama berupa granulosit dengan volume 50-80 ml. Suhu simpan 20°±2°C.
Lama simpan harus segera ditransfusikan dalam 24 jam.
Transfusi granulosit diberikan bila penderita nutropenia dengan panas tinggi telah
gagal diobati dengan antibiotik yang tepat lebih dari 48 jam. Transfusi granulosit diberikan
kepada para penderita leukemia, penyakit keganasan lainnya serta anemia aplastik yang
jumlah leukositnya 2000/mm3 atau kurang dengan suhu 39°C atau lebih.
Donor dari keluarga terdekat akan memperkecil kemungkinan reaksi transfusi. Bila
tidak diperoleh donor yang cocok golongan ABO-nya maka dapat dipilih donor golongan O.
Komponen suspensi granulosit harus diberikan segera setelah pembuatan dan diberikan
secara intravena langsung atau dengan tetesan cepat. Efek pemberian transfusi granulosit ini
akan tampak dari penurunan suhu, bukan dari hitung leukosit penderita. Penurunan suhu
terjadi sekitar 1-3 hari pasca transfusi.
d. Suspensi trombosit
Pemberian trombosit seringkali diperlukan pada kasus perdarahan yang disebabkan
oleh kekurangan trombosit. Pemberian trombosit yang berulang-ulang dapat menyebabkan
pembentukan thrombocyte antibody pada penderita.
Transfusi trombosit terbukti bermanfaat menghentikan perdarahan karena
trombositopenia. Indikasi pemberian komponen trombosit ialah setiap perdarahan spontan
atau suatu operasi besar dengan jumlah trombositnya kurang dari 50.000/mm3. misalnya
perdarahan pada trombocytopenic purpura, leukemia, anemia aplastik, demam berdarah, DIC
dan aplasia sumsum tulang karena pemberian sitostatika terhadap tumor ganas. Splenektomi
pada hipersplenisme penderita talasemia maupun hipertensi portal juga memerlukan
pemberian suspensi trombosit prabedah. Komponen trombosit mempunyai masa simpan
sampai dengan 3 hari.
Macam sediaan:
• Platelet Rich Plasma (plasma kaya trombosit)
Platelet Rich Plasma dibuat dengan cara pemisahan plasma dari darah segar.
Penyimpanan 34°C sebaiknya 24 jam.
• Platelet Concentrate (trombosit pekat)
Kandungan utama yaitu trombosit, volume 50 ml dengan suhu simpan 20°±2°C.
Berguna untuk meningkatkan jumlah trombosit. Peningkatan post transfusi pada dewasa rata-
rata 5.000-10.000/ul. Efek samping berupa urtikaria, menggigil, demam, alloimunisasi
Antigen trombosit donor.
Dibuat dengan cara melakukan pemusingan (centrifugasi) lagi pada Platelet Rich
Plasma, sehingga diperoleh endapan yang merupakan pletelet concentrate dan kemudian
memisahkannya dari plasma yang diatas yang berupa Platelet Poor Plasma. Masa simpan ±
48-72 jam.(3)
e. Plasma
Plasma darah bermanfaat untuk memperbaiki volume dari sirkulasi darah
(hypovolemia, luka bakar), menggantikan protein yang terbuang seperti albumin pada
nephrotic syndrom dan cirhosis hepatis, menggantikan dan memperbaiki jumlah faktor-faktor
tertentu dari plasma seperti globulin.
Plasma diperlukan untuk penderita hiperbilirubinemia. Komponen albumin di dalam
plasma yang diperlukan untuk mengikat bilirubin bebas yang toksis terhadap jaringan otak
bayi. Tindakan ini biasanya mendahului suatu tindakan transfusi tukar. Dosis yang diperlukan
ialah 35 ml/kgbb. Penggunaan sebagai plasma expander pada renjatan, substitusi protein pada
kesulitan masukan oral jarang dilakukan.
Macam sediaan plasma adalah:
• Plasma cair
Diperoleh dengan memisahkan plasma dari whole blood pada pembuatan packed red
cell.
• Plasma kering (lyoplylized plasma)
Diperoleh dengan mengeringkan plasma beku dan lebih tahan lama (3 tahun).
• Fresh Frozen Plasma
Dibuat dengan cara pemisahan plasma dari darah segar dan langsung dibekukan pada
suhu -60°C. Pemakaian yang paling baik untuk menghentikan perdarahan (hemostasis).
Kandungan utama berupa plasma dan faktor pembekuan labil, dengan volume 150-
220 ml. Suhu simpan -18°C atau lebih rendah dengan lama simpan 1 tahun. Berguna untuk
meningkatkan faktor pembekuan labil bila faktor pembekuan pekat/kriopresipitat tidak ada.
Ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. Efek samping berupa urtikaria,
menggigil, demam, hipervolemia.
• Cryopresipitate
Komponen utama yang terdapat di dalamnya adalah faktor VIII atau anti hemophilic
globulin (AHG), faktor pembekuan XIII, faktor Von Willbrand, fibrinogen. Penggunaannya
ialah untuk menghentikan perdarahan karena kurangnya AHG di dalam darah penderita
hemofili A. AHG tidak bersifat genetic marker antigen seperti granulosit, trombosit atau
eitrosit, tetapi pemberian yang berulang-ulang dapat menimbulkan pembentukan antibodi
yang bersifat inhibitor terhadap faktor VIII. Karena itu pemberiannya tidak dianjurkan
sampai dosis maksimal, tetapi sesuai dosis optimal untuk suatu keadaan klinis.
Pembuatannya dengan cara plasma segar dibekukan pada suhu -60°C, kemudian
dicairkan pada suhu 4-6°C. Akibat proses pencairan terjadi endapan yang merupakan
cryoprecipitate kemudian dipisahkan segera dari supernatant plasma.
Setiap kantong kriopresipitat mengandung 100-150 U faktor VIII. Cara pemberian
ialah dengan menyuntikkan intravena langsung, tidak melalui tetesan infus, pemberian segera
setelah komponen mencair, sebab komponen ini tidak tahan pada suhu kamar.
Suhu simpan -18°C atau lebih rendah dengan lama simpan 1 tahun, ditransfusikan
dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. Efek samping berupa demam, alergi.
• Heated plasma
Plasma dipanaskan pada suhu 60°C selama 10 jam. Bahaya hepatitis berkurang.
Heated plasma mengandung albumin 88%, globulin 12%, NaCL 0,06%, coprylic acid Na
0,02%, Na acetyl tuphtophen 0,02%, natrium cone 50 mEq/L
• Albumin
Dibuat dari plasma, setelah gamma globulin, AHF dan fibrinogen dipisahkan dari
plasma. Kemurnian 96-98%. Dalam pemakaian diencerkan sampai menjadi cairan 5% atau
20% 100 ml albumin 20% mempunyai tekanan osmotik sama dengan 400 ml plasma biasa

Komplikasi Transfusi
Komplikasi transfusi terbagi menjadi lokal dan umum.
1. Komplikasi lokal yaitu :
• Kegagalan memilih vena.
• Fiksasi vena yang tidak baik.
• Problem ditempat tusukan.
• Vena pecah selama menusuk.
2. Komplikasi umum yaitu :
• Reaksi-reaksi transfusi.
• Penularan atau transmisi penyakit infeksi.
• Sensitisasi imunologis
• Transfusi haemochromatosis.
Reaksi Transfusi
Reaksi pyrogenik dapat timbul selama atau setelah transfusi, reaksi khas berupa
peningkatan temperatur antara 38°C-40°C. Bisa disertai dengan menggigil, kemerahan,
kegelisahan dan ketegangan, jika transfusi dihentikan reaksi dan kegelisahan akan hilang.
Pyrogen mungkin terdapat dalam material yang ditransfusikan atau dari alat yang
dipakai untuk transfusi. Pyrogen merupakan produk metabolisme bakteri.
Reaksi alergi terdiri dari 2 mekanisme yaitu antigen dari donor dan antibodi dalam
serum orang sakit bereaksi, antibodi dalam serum donor yang secara pasif ditransfer pada
pasien beredar dengan antigen yang ada pada pasien. Antigen mungkin terdapat pada sel
darah putih atau trombosit atau pada plasma donor.
3 reaksi alergi :
- Anafilaksis dengan gejala syok disertai atau tanpa pireksia, dapat terjadi kegagalan
sirkulasi primer akut, nadi cepat, tekanan darah turun, pernapasan berat.
- Urtikaria bersifat umum, reaksi berat dapat timbul asma, peningkatan temperatur,
menggigil, sakit kepala, nausea, muntah dan pernapasan berat.
- Pireksia sulit dibedakan dengan reaksi pirogen.
Sirkulasi yang overload terjadi karena setelah pemberian yang cepat dan banyak
terutama karena tambahan cairan koloid dan seluler, terjadi terutama pada penderita anemia,
kelainan jantung atau degenerasi pembuluh darah. Reaksi demam dapat mendahului reaksi
muatan sirkulasi berlebih.
Reaksi hemolitik terjadi setelah transfusi darah inkompatibel, reaksi yang diakibatkan
oleh transfusi darah yang sudah hemolisis invitro. Mekanisme kerusakan sel darah merah non
imunologis/kerusakan invitro.
Reaksi darah yang terkontaminasi bakteri khas dengan tanda kenaikan temperatur
sampai 42°C, gangguan sirkulasi perifer, hypotensi dan nadi cepat.
Intoksikasi citrat akibat pengumpulan citrat dalam darah dan pengurangan ion calcium,
citrat diekskresikan oleh ginjal dan dimetabolisme dalam hepar, dapat terakumulasi dalam
darah selama transfusi pasien dengan penyakit liver dan ginjal yang berat dan dapat terjadi
gagal jantung.

Anda mungkin juga menyukai