Anda di halaman 1dari 5

Right Bundle Branch Block Inkomplit

Right Bundle Branch Block Inkomplit dapat didiagnosis ketika :


1. Gelombang R kedua (sekunder) terlihat di V 1 (yang mempunyai kompleks rsr’, rSR’,
Rsr’, RSr’, RSR’ atau M-Shaped), dan
2. Total durasi QRS adalah 0,11 detik atau kurang. Sebuah contoh ditunjukkan pada
gambar 83.
ECG pada gambar 83 dapat dilaporkan sebagai berikut :
“Sinus takikardi. Arti bidang frontal pada axis QRS adalah +45°. Terdapat Right
Bundle Branch Block Inkomplit”.
Ketika istilah “Right Bundle Branch Block” digunakan tanpa kualifikasi, hal tersebut
merujuk pada Right Bundle Branch Block Komplit.
Walaupun Right Bundle Branch Block Inkomplit dapat terjadi pada beberapa kondisi
penyakit (tercantum di bawah ini), biasanya tidak terdapat signifikansi klinis, yang ditemukan
normal pada 2-3% kasus.

Gambar 83
Ritmenya adalah sinus. Terdapat pengaturan rSr’ pada QRS kompleks di V 1. Total durasi
QRS dalam batas normal yaitu 0,09 detik (paling bagus terlihat di V 1). Oleh karena itu
terdapat Right Bundle Branch Block Inkomplit.
Right Bundle Branch Block Intermiten
Right Bundle Branch Block dapat berkembang secara sekunder menjadi iskemik atau
infark miokard, dapat berkembang menjadi emboli paru dan dapat tampak sebagai gangguan
fungsional ketika tingkat supraventrikuler melebihi nilai kritis. Pada semua situasi tersebut,
Right Bundle Branch Block dapat tidak tampak dan konduksi intraventrikuler normal dapat
kembali ketika kelainan yang mendasari berkembang. Jarang terjadi, Right Bundle Branch
Block, tidak berhubungan dengan kelainan jantung yang nyata mungkin dapat muncul secara
intermiten.
Signifikansi Klinis
Right Bundle Branch Block Komplit dapat terjadi secara kongenital di jantung dimana
semuanya normal. Ketika terdapat satu-satunya temuan “abnormal”, itu tidak harus
disimpulkan dari adanya penyakit jantung. Right Bundle Branch Block Komplit dapat
berkembang pada bermacam-macam penyakit jantung yang meliputi penyakit jantung
iskemik, hipertensi, emboli paru, kardiomiopati, miokarditis, penyakit jantung rematik,
perikarditis, Chagas Disease, dan dapat ditemukan secara kongenital pada Atrial Septal
Defect (dimana selalu ditemukan – komplit atau inkomplit) dan Fallot’s Tetralogy.

Left Bundle Branch Block (LBBB)


Ketika terdapat kegagalan total dari konduksi di sistem Bundle Branch kiri (gambar
84) terdapat perlambatan pada inisiasi dan kecepatan depolarisasi dari dinding ventrikel kiri –
fase 3. (hal ini merupakan konsekusensi yang tepat dari perlambatan pada depolarisasi dari
dinding ventrikel kanan pada Right Bundle Branch Block). Bagaimanapun, pada LBBB
terdapat perubahan tambahan yang sangat penting – pembalikan komplit dari arah
depolarisasi dari septum interventrikuler (fase 1). Fitur terakhir tersebut menghasilkan
perubahan yang dramatis pada EKG yang mengubah arah inisiasi pada QRS kompleks di
setiap sandapan – semua sandapan yang harusnya menunjukkan gelombang r akan memiliki
gelombang q, dan sandapan dengan gelombang q akan memiliki gelombang r.
Gambar 84 LBBB
Terdapat kegagaan kinduksi di sistem Bundle Branch kiri. Panah depolarisasi septal
(1) terbalik (yang harusnya mengarah dari serat purkinje yang paling awal yang timbul dari
berkas (bundle) kanan. Sebagai tambahan dari tebaliknya arah dari depolarisasi septal,
depolarisasi dari miokardium ventrikel kiri dimulai lebih lama dari normal karena konduksi
yang lambat yang melewati miokardium yang membentuk satu-satunya kontinuitas listrik
diantara serat purkinje yang paling dekat yang berasal dari berkas (bundle) kanan dan pada
daerah distal, bagian fungsional dari berkas (bundle) kiri. Tiap-tiap dari 2 divisi mayor dari
berkas kiri akan menerima gelombang depolarisasi (2 panah terganggu) pada jalur yang
sama.
Besarnya defek pada berkas kiri menentukan besarnya perlambatan pada inisiasi dan pada
penyelesaian depolarisasi ventrikel kiri.

Dua perubahan dari normal menghasilkan perubahan khas pada kompleks QRS
prekordial (gambar 85 dan 86).
V1 dan V6 pada QRS kompleks berbeda secara radikal dari normal pada bentuknya.
Durasi QRS secara keseluruhan adalah berkepanjangan (sejak fase 3 mulai lebih lambat dan
lama daripada biasanya). Fitur cardinal tidak ada pada gelombang q septal (normal) di V6 dan
durasi total QRS yang berkepanjangan.
Gambar 85

(a) V1 melihat ketiga gelombang

(b) V1 melihat gelombang dalam temporal sequence

(c) V1 merekam fase 1 diikuti (c) V1 merekam fase 1(terbalik)


fase 2 dan fase 3 diikuti fase 2 dan fase 3
(d) V1 menunjukkan defleksi

(e) Defleksi QRS di V1 secara khas tampak sebagai berikut :

Defleksi QRS normal yang khas QRS yang khas pada LBBB di
di V1 mempunyai gelombang V1 menunjukkan tidak adanya
inisiasi posisitif kecil diikuti oleh gelombang inisiasi positif,
gelombang negatif yang lebih gelombang negatif yang dalam
besar dan lebih luas dari normal.

Anda mungkin juga menyukai