Anda di halaman 1dari 4

ECG

1. Irama : sinus / bukan sinus ( liat di lead I, II, III)

Syarat : p di ikuti QRS, QRS diikuti p, P positif di I, II, III)

2. HR

300/ Ksedang atau 1500/ K kecil atau 15 kotak sedang brp irama dikali 20

3. Axis : lead I dan AVF (normal, LAD dan RAD)

4. PR : normal 0,12 – 0,20 (tidak lebih dari 5 kk)

5. QRS: normal ( 0,06 – 0,1) , melebar (liad di V1 dan V6)

RBBB complete dan incomplete (in bila < 0,12) dan LBBB

QT –c = QT/ akar R-R atau frekuensi HR 60x/m = 0,33-0,43

80x/m : 0,29 – 0,38

100x/m : 0,27 -0,35

Normal : 0,33 – 0,43 ( pada frekuensi 60x/m)

6. Kelainan ruang jantung

 Atrial ( gelombang P) : mitral dan pulmonal (liad lead II dan V1)


P mitral : > 0,12 detik = >2,5kk
 Ventrikel : gelombang QRS

LVH bila:

1. kriteria voltage (3)

 R atau S disadapan ekstermitas ≥ 20mm


 S disadapan Vka ≥ 25mm
 R disadapan Vki ≥ 25 mm
 S di Vka + R di Vki ≥ 35mm

2. depresi ST dan inversi T di kompleks Vki  strain pattern (3)

3. LAE (3)

4. QRS bidang frontal lbh -15 (2)


o 5  definitive LVH
o 4  kemungkinan LVH

Bila beban volume  aktivitas septal awal menonjol adanya gelombang Q di I, AVL, V5
dan V6

Bila pressure  depresi ST dan inversi T pada sadapan ventrikel kiri (V5 dan V6)
RVH

1. R/S di V1 > 1 (paling kuat)

2. R/S di V6 < 1

3. RAD

o Tipe A : R tinggi, depresi ST dan inversi T di V1 dan V2  beban tekanan


o Tipe B: RS
o Tipe C : rsR ( RBBB incomplete)  hipertrofi jalur keluar ventrikel kanan

7. Kelainan Koroner

Iskemik

 Depresi ST ( spesifik horizontal dan downslop)


 Inversi T (lancip dan simetris)
 Inversi U  spesifik

Injuri

 ST elevasi  injuri epikard


 Depresi ST dalam  injuri subendokard

Nekrosis

 Q patologis ( Qlebar dan dalam )


 Lebar ≥ 0,04 ( lbh 1 kk )
 Dalam ≥ 4mm (4kk) atau 25% dari tinggi R
o qR  sisa miokard sehat lbh byk
o Qr  nekrosis tebal dng sisa miokard sehat tipis
o QS  nekrosis seluruh tebal miokard  transmural

Lokasi

o V1 –V4  anteroseptal
o V1 –V6 dan I, AVL  anterior ekstensif
o V3- V5  anterior terbatas
o V4-V6 dan I, AVL  anterolateral
o II, III, AVF inferior
o I, AVL  lateral tinggi
o Posterior : bayangan cermin V1, V2, V3 thd garis horizontal

Proyeksi dinding ventrikel kanan pada umumnya terlihatpada V4R – V6R sering bersamaan dengan II,
III, AVF

o Fase awal  hiperakut ST elevasi yg nonspesifik


o Fase evolusi lengkap: elevasi nonspesifik, T negative dan simetris, Q patologis
o Bisa 2minggu. Misal lbh 3 bulan  aneurisma ventrikel
o Fase infark lama : Q patologis, ST kembali isoelektris, T normal atau negative

Lain –Lain

RBBB dan LBBB

RBBB  depolarisasi Vka mengalami keterlambatan dan septum mengalami depolarisasi disusul Vki

1. QRS > 0,10 detik


2. S lebar di I dan V6
3. R’ lebar di V1

LBBB 

1. QRS ≥ 0,10 detik


2. R lebar dan sering melekuk di I, V5 dan V6 dengan WAV > 0,08 detik
3. rS atau QS di V1, disertai rotasi searah jarum jam

QRS 0,10 – 0,12 detik  incomplete

QRS > 0,12  complete

Ekstrasistole Atrial

1. bigemini atrial, trigemini atrial, kuplet ekstrasistol


2. multifocal ekstrasistole
3. konduksi ventrikel aberan  ekstra systole dengan konduksi aberan

Atrial Takikardi

1. 3 atau lebih berurutan


2. Atrial takikardi dengan 2 atau lebih focus ektopik  multifocal atrial takikardi

Atrial Flutter

Atrial Fibrilasi

AV blok

Derajat 1

o PR memanjang lebih dari 0,20 detik

Derajat 2

1. Mobitz 1 / wenckebach
PR makin lama makin panjang dan ada QRS yg menghilang
2. Mobitz II
PR menetap dan suatu ketika QRS menghilang

Derajat Tinggi

o Blok AV dengan rasio 2:1 , 3:1 , 4:1

TAVB

Tdk ada gelombang P yg diteruskan sehingga membutuhkan irama lolos supaya tdk terjadi henti ventrikel

Blok SA

Beda dng PAC ( p PAC berbeda dengan P sinus)

Blok SA tipe konstan

1. Irama sinus yang teratur, suatu saat ada gelombang p yang hilang
2. Interval pp yang kehilangan p= 2x atau kelipatan interval pp yang normal.

Blok SA tipe Wenckebach

1. PP makin mengecil disusul gelombang P yang menghilang

Anda mungkin juga menyukai