2. HR
300/ Ksedang atau 1500/ K kecil atau 15 kotak sedang brp irama dikali 20
RBBB complete dan incomplete (in bila < 0,12) dan LBBB
LVH bila:
3. LAE (3)
Bila beban volume aktivitas septal awal menonjol adanya gelombang Q di I, AVL, V5
dan V6
Bila pressure depresi ST dan inversi T pada sadapan ventrikel kiri (V5 dan V6)
RVH
2. R/S di V6 < 1
3. RAD
7. Kelainan Koroner
Iskemik
Injuri
Nekrosis
Lokasi
o V1 –V4 anteroseptal
o V1 –V6 dan I, AVL anterior ekstensif
o V3- V5 anterior terbatas
o V4-V6 dan I, AVL anterolateral
o II, III, AVF inferior
o I, AVL lateral tinggi
o Posterior : bayangan cermin V1, V2, V3 thd garis horizontal
Proyeksi dinding ventrikel kanan pada umumnya terlihatpada V4R – V6R sering bersamaan dengan II,
III, AVF
Lain –Lain
RBBB depolarisasi Vka mengalami keterlambatan dan septum mengalami depolarisasi disusul Vki
LBBB
Ekstrasistole Atrial
Atrial Takikardi
Atrial Flutter
Atrial Fibrilasi
AV blok
Derajat 1
Derajat 2
1. Mobitz 1 / wenckebach
PR makin lama makin panjang dan ada QRS yg menghilang
2. Mobitz II
PR menetap dan suatu ketika QRS menghilang
Derajat Tinggi
TAVB
Tdk ada gelombang P yg diteruskan sehingga membutuhkan irama lolos supaya tdk terjadi henti ventrikel
Blok SA
1. Irama sinus yang teratur, suatu saat ada gelombang p yang hilang
2. Interval pp yang kehilangan p= 2x atau kelipatan interval pp yang normal.