BGA
Koreksi Nabic
0,3x kb BBxBE yang dikoreksi
Syok
Dopamin :inotropik + 5-15 mcg/kgBB/menit 1-5 mcq:vasodilatasi renal Dobutamin: inotropik 5-20 mcq/KgBB/menit,vasodilatasi perifer NE:5-100 mcq/menit
Pengantar EKG
Indikasi EKG
Gangguan irama jantung Sinkop/pra sinkop Dicurigai PJK Hipertensi Dicurigai kelainan kongenital Kelainan katup dll
Standard Rekaman EKG : - Kecepatan rekaman : 25 mm/detik - Kalibrasi : 1 milivolt (mV) = 10 mm ( standar ganda, separuh, seperempat ) Ukuran di Kertas EKG :
Garis horizontal
- Tiap satu mm = 1/25 detik = 0,04 detik - Tiap lima mm = 5/25 detik = 0,20 detik - Tiap 25 mm = 25 x 0,04 = 1,00 detik
Garis vertikal
- 1 mm = 0,10 mV - 10 mm = 1,00 mV
2.
3.
4. 5. 6. 7. 8.
(= frekuensi) RHYTHM (= irama) AXIS (= sumbu) POSISI, ROTASI INTERVAL HIPERTROFI ISKEMIA / INFARK DAN LAIN-LAIN
tepat berimpit pada garis vertikal kotak sedang 2. Cari puncak gelombang R (atau P) ke II 3. Hitung jarak antara R pertama dan kedua dalam ukuran kotak sedang (begitu juga gelombang P)
rumus di bawah ini : a. Jarak 1 kotak sedang b. Jarak 2 kotak sedang c. Jarak 3 kotak sedang d. Jarak 4 kotak sedang e. Jarak 5 kotak sedang f. Jarak 6 kotak sedang
: : : : : :
Gelombang P
Merupakan depolarisasi atrium kanan dan kiri Defleksi awal gelombang P merupakan depolarisasi atrium kanan Defleksi terakhir merupakan depolarisasi atrium kiri
Etiologi
Setiap tekanan ( pressure ) atau overload volume pada sisi kanan jantung akan menyebabkan pembesaran atrium kanan Etiologi patologis yang sering : Regurgitasi trikuspid Stenosis trikuspid Regurgitasi pulmonal Stenosis pulmonal Hipertensi pulmonal Penyakit paru kronik Hipertrofi ventrikel kanan
Etiologi
Penyakit katup mitral : terutama stenosis mitral Stenosis aorta Regurgitasi aorta Hipertrofi ventrikel kiri
Ada macam-macam kriteria, yang dapat dipilih salah satu : R atau S di sandapan ekstremitas 20 mm, atau S di kompleks Vka 25 mm, atau R di kompleks Vki 25 mm, atau S di Vka + R di Vki 35 mm 2. Depresi ST dan inversi T di kompleks Vki. Ini sering disebut strain pattern. 3. AAKi 4. Sumbu QRS pada bidang frontal -15o
5.
Interval QRS atau WAV di kompleks Vki memanjang : Interval QRS 0.09 detik WAV 0.04 detik
Gambaran EKG pada infark Miokard Akut Fase awal atau fase hiperakut : Elevasi ST yang nonspesifik T yang tinggi dan melebar Fase evolusi yang lengkap : Elevasi ST yang spesifik, konveks ke atas T yang negatif dan simetris Q patologis Fase infark lama : Q patologis, bisa QS atau Qr ST yang kembali iso-elektrik T bisa normal atau negatif
ARITMIA
Bradikardia Sinus
Aritmia Sinus
Pengaruh respirasi melalui stimulasi reseptor saraf vagus di paru Akhir inspirasi : frekuensi > cepat, akhir ekspirasi frekuensi > lambat
Aritmia Sinus
Perbedaan rate maksimum dan minimum > 10 % atau > 120 mdet Rate maks- rate min/ rate min > 10 %
Henti Sinus
Ekstrasistol Atrial
Kriteria : - gelombang P prematur dari atrium - biasanya pause kompensasi tak lengkap
Couplet : 2 EA, Takikardia atrial : 3 atau lebih EA Bigemini : 1 kompleks sinus diikuti 1 EA Trigemini : 2 kompleks sinus diikuti 1 EA
Takikardia Atrial
Kriteria : 3 atau lebih ekstrasitol atrial berturutan Gambaran EKG : - frekuensi biasanya 160-250 /menit - sering P sukar dikenali karena bertumpuk pada T - interval P-P dan R-R teratur
Fibrilasi Atrial
Gelombang f ( fibrilasi ) : gelombang-gelombang P yang tak teratur, frekuensi 350-600/menit Gelombang QRS tak teratur, frekuensi 140-200/menit FA halus ( fine ) : defleksi gelombang P < 1 mm FA kasar ( hoarse ) : defleksi gelombang P > 1 mm
Fibrilasi Atrial
Fluter Atrial
Denyut atria cepat dan teratur, frekuensi 250-350/menit Gelombang fluter : seperti gergaji Biasanya terdapat konduksi 2:1, karena simpul AV tak dapat Meneruskan semua impuls dari atria
Irama Junctional
Gelombang P prematur berasal dari penghubung AV : vektor P lawan arus ( P negatif di II, III dan aVF )
Pembentukan impuls di ventrikel ( aritmia ventrikular ) 1. Ekstrasistol ventrikular 2. Takikardia ventrikular 4. Fibrilasi ventrikular 5. Henti ventrikular 6. Irama lolos ventrikular
Ekstrasistol Ventrikel
Gelombang QRS prematur, melebar dan bizarre ( tak teratur dan aneh ) P dari sinus tak terpengaruh oleh QRS ekstrasistol ( pause kompensasi lengkap )
Couplet : 2 EV, Takikardia atrial : 3 atau lebih EV Bigemini : 1 kompleks sinus diikuti 1 EV Trigemini : 2 kompleks sinus diikuti 1 EV
Ekstrasistol Ventrikel
Takikardia Ventrikular
Kriteria diagnosis : - terdapat 3 atau lebih ekstrasistol ventrikel yang berturutan Gambaran EKG : - frekuensi biasanya 160-200/menit - bila P dapat dikenali, maka P dan QRS tidak berhubungan : disosiasi AV - QRS melebar dan bizarre
Takikardia Ventrikel
Fibrilasi Ventrikel
Gelombang QRS dan T menyatu menjadi undulasi yang tidak teratur dan cepat FV halus ( fine ) : gelombang f < 3 mm FV kasar ( coarse ) : gelombang f > 3 mm
Fibrilasi Ventrikel
Asistol Ventrikel
Blok Atrio-Ventrikular
Blok yang paling penting karena menyebabkan gangguan pada koordinasi antara atrium dan ventrikel sehingga sangat mengganggu fungsi jantung Blok AV adalah blok yang paling sering terjadi
Blok AV Derajat I
Blok AV Tipe Wenckebach Dasar diagnosis : Interval PR makin memanjang, suatu saat ada gelombang QRS yang hilang.
Dasar diagnosis : Interval PR tetap, suatu saat ada gelombang QRS yang hilang
Blok AV Derajat II
Blok AV Total
Pada blok AV total, atria dan ventrikel berdenyut sendiri-sendiri, yang disebut disosiasi AV komplit.
Gambaran EKG secara khas menunjukkan letak gelombang-gelombang P yang tak ada hubungannya dengan letak gelombanggelombang QRS.
Hiperkalemia
Hipokalemia