Anda di halaman 1dari 102

Elektrokardiogram:

Irsad Andi Arso

Bagian Kardiologi / SMF Jantung


RS Dr. Sardjito / Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Elektrokardiogram (EKG)

• adalah pencatatan grafis potensial listrik yang


ditimbulkan oleh jantung pada waktu berkontraksi

• rekaman EKG dibuat pada kertas yang berjalan dengan


kecepatan standar 25 mm/detik dan defleksi 10 mm
sesuai dengan potensial 1 mVolt
Elektrokardiogram (EKG)

Interpretasi EKG :

> Gangguan irama


> Pembesaran ruang jantung
> Iskhemia jantung
TERMINOLOGI

• Aritmia : Irama Abnormal


• Baseline : Merupakan garis datar, lurus, garis isoelektrik
• Bentuk Gelombang : Gerakan dari baseline, naik atau turun
• Segmen : Garis isoelektrik yang menghubungkan antara 2
gelombang
• Interval : Jarak satu gelombang plus satu segmen
• Kompleks : Kombinasi dari beberapa gelombang
JENIS IRAMA PADA EKG

• SA Node: Irama Sinus


– Menyebabkan irama reguler (normal), gelombang P yang
bulat, dan kompleks QRS yang sempit (normal)
• Atria: Irama Atrial
– Menyebabkan gelombang P yang ireguler dan kompleks
QRS masih normal
• AV Node: Irama Junctional
– Kompleks QRS normal, tanpa didahului gelombang P atau
gelombang P terbalik atau gelombang P dibelakang
kompleks QRS
• Purkinje Fibers: Irama Ventrikuler
– Tidak ada gelombang P, kompleks QRS melebar dan
ireguler
SA node
Sumber impuls normal/
alamiah , 60 – 100

AV node
Bisa mengeluarkan
impuls 40-60x/menit

Berkas His
Serabut Purkinje
Ventrikel
Bisa mengeluarkan impuls
20-40 x/menit
Atrial Depolarization
Ventricle
Depolarization

0.12 second
Terminologi morfologi QRS
R
qRs Rs rS

QR Q/QS rSr’
RsR’
Electrical System of Heart
Komponen dari Irama Sinus (NSR)
Komponen dari NSR : gelombang P
Komponen dari NSR : gelombang P
KOMPONEN NSR : PR interval
Komponen NSR : QRS complex
Komponen NSR : Gelombang T
A. Irama Ektopik :
> Atrial
> Irama Juntional
> Ventrikuler
B. Gangguan konduksi
> SA Blok
> A-V Blok
> Interventrikuler Blok
Bagaimana mengetahui gangguan irama?

• Step 1: Adakah gelombang P ? Apakah bentuknya


normal?
• Step 2: Adakah kompleks QRS ? Bentuknya
normal?
• Step 3: Apakah gelombang P dan kompleks QRS
berhubungan ?
A. Irama Ektopik :

> Atrial
> Irama Juntional
> Ventrikuler
*

Irama Atrial
PSVT :
-due to re-entry mechanism
-narrow QRS complex
-regular
-retrograde atrial depolarization
-P wave ?
Atrial Flutter :
-The result of a re-entry circuit within
the atria
-Irregular / regular QRS rate
-Narrow QRS complex
-Rapid P waves (300x/min), “sawtooth”
Atrial Fibrillation :

-from multiple area of re-entry within atria


-or from multiple ectopic foci
-irregular, narrow QRS complex
-very rapid atrial electrical activity
(400-700 x/min).
-no uniform atrial depolarization
*
Irama Junctional
Junctional rhythm:
-AV junction can function as a pace maker
(40-60 x/min).
-due to the failure of sinus node to initiate
time impulse or conduction problem.
-normal-looking QRS.
-retrograde P wave.
-P wave may preceede, coincide with, or
follow the QRS
Irama Ventricular

*
SR

VES
Sinus rhythm
with
Multifocal VES

VES VES

SR SR
SR SR SR SR
Ventricular Tachycardia
Ventricular Fibrillation
B. Gangguan konduksi

> SA Blok
> A-V Blok
> Interventrikuler Blok
B. Gangguan konduksi

A-V Blok
1st degree AV block

Prolonged PR interval
2nd degree AV block, type 1

Missing QRS Missing QRS

Interval P-R normal – makin memanjang 


gelombang P tidak diikuti QRS (dropped beat) 
normal lagi
2nd degree AV block, type 2

Missing QRS

-Interval PR normal
-Tiba-tiba ada gelombang P tidak diikuti gelombang QRS
dengan perbandinagan dengan rasio 3:1 4 :1 dst
Total AV Block /
3rd degree AV block

QRS QRS QRS

P P P P P P P

>Tidak ada hubungan antara gelombang P dan QRS


> Gelombang QRS bentuknya runcing bila pacemaker di AV Node
atau melebar bila di ventrikel.
Rate QRS biasanya 30 – 60 kali /menit tergantung pacemaker,dan
teratur.
B. Gangguan konduksi

SA Blok
B. Gangguan konduksi

Interventrikuler Blok
RBBB ( Right Bundle Branch Block)

- Blok terjadi pada cabang bekas His kanan


pada sisi proksimal dan anterior.
- QRS melebar >0,12 detik
- QRS triphasic ( RSR’) di V1-V3, Segmen
ST kadang depresi dan T inversi.
- Gelombang S melebar di V5, V6 dan I.
74
LBBB ( Left Bundle Branch Block)

- Blok terjadi pada cabang bekas His kiri


- QRS melebar >0,12 detik
- Gelombang R yang besar, lebar, slured,
tidak ada glombang Q dan S,tidak ada ST depresi dan
inversi gelombang T sadapan di V5,V6,I dan aVL.
- Gelombang R kecil,sering tidak ada yang mendahului
gelombang S yang lebar dan dalam di V1
76
Gambaran EKG pada Infark Miokard
Akut / Angina
STEMI
- ST ELEVASI > 1 mVOLT DARI 2 SADAPAN LEAD II,III,
aVF dan I aVL,atau >2 mV di lead V1-V6
-LBBB BARU  EVOLUSI GELOMBANG Q

NON STEMI
-Depresi ST > 1mV
- Inversi gelombang T Simetris > 2mv
 2 lead yg bersebelahan
-EKG normal
TRANSIENT ATAU EVOLUSI  GELOMBANG Q 78
79
 T terbalik
 iskemia
 Q lebar > 0,04 detik, &
dalam > 2 mm
 ST elevasi (STEMI)
 Elevasi ST >1 mm di
inferior/ posterior & >
2 mm di anterior
V1-V2

V7-V9
 ST elevasi/ depresi  iskemia

Prinzmetal/ Variant
 Deep symetrical T wave inversion  infark tanpa
gelombang Q (infark subendokardial)
NSTEMI
 INFERIOR  II, III, aVF
 ANTERIOR  I, aVL, V1-V5/ V6
 ANTEROSEPTAL  V1-V3
 ANTEROLATERAL  V4-V6 &/ I, aVL
 POSTERIOR  V7-V9/ ‘mirror image’
V1-V2
 UNDETERMINAN
LOCATION OF INFARCT/ ECG CORONARY ARTERY
INVOLVED
ISCHAEMIC

ANTERIOR EKSTENSIVE I, Avl, V1-V6 LAD, LCX

ANTEROSEPTAL V1- V3 LAD

ANTEROLATERAL I, aVL, V4- V6 LCX

INFERIOR II, III, aVF RCA, PDA

POSTERIOR V7- V9 PL (POSTEROLATERAL)

RV V3R – V5R RCA/ RV BRANCH


IMA Anterior

88
IMA Inferior

89
90
91
IMA Inferior with presence of LBBB

92
93
94
95
• LAH
• RAH
• LVH
• RVH
 Interval P di II melebar
>= 0,12 detik. Sering
gelombang P berlekuk,
karena mempunyai 2
puncak
 Defleksi terminal V1
negatif dengan lebar ≥
0,04 detik dan dalam ≥
1mm.
Kriteria ini disebut
Kriteria Morris
Bentuk P pada AAKi
disebut “P mitrale”
Kriteria EKG :
• P tinggi dan lancip di
II, III, dan aVF :
tinggi ≥ 2,5 mm dan
interval <= 0,11 detik
• Defleksi awal di V1
>= 1,5 mm
Bentuk gelombang P
pada AAKa disebut
“P pulmonale”
1. Kriteria Voltase : Voltase Ventrikel Kiri meninggi
Kreteria :(dapat dipilih salah satu)
• R atau S di sandapan ekstremitas ≥ 20 mm
• S di kompleks VKa ≥ 25 mm
• R di kompleks VKi ≥ 25 mm
• S di VKa + RVKi ≥ 35 mm
2. Depresiasi ST dan inversi T di kompleks VKi (sering
disebut “strain pattern”)

3.Sumbu QRS pada bidang Frontal > -15o


Kriteria EKG :
1. Rasio R/S yang terbalik :

• R/S di V1 >1
• R/S di V6 <1
2. Sumbu QRS pada bidang
Frontal bergeser ke
kanan, meskipun belum
DSKa.

Anda mungkin juga menyukai