Anda di halaman 1dari 68

PENGENALAN EKG

Dr. Mawaddah Fitria, Sp.PD-FINASIM


PENDAHULUAN
• Letak jantung : ruang mediastinum rongga
dada
• Lapisan pembungkus jantung: perikardium
parietalis dan visceralis
• Dinding jantung: Epikardium, miokardium,
endokardium
• Katup Jantung: Katup atrioventrikularis (katup
mitral dan trikuspid) dan katup semilunaris
(katup aorta dan pulmonal)
PEMBULUH DARAH KORONER
• LM memperdarahi jantung anterior dan
lateral
• RCA memperdarahi jantung kanan, posterior,
inferior
ELEKTROFISIOLOGI JANTUNG
• Depolarisasi: perubahan potensial membran
sel jantung, (-)  (+)
• Repolarisasi : setelah depolarisasi, redistribusi
ion dalam membran sel jantung kembali
istirahat
EKG
• 1. sadapan Ekstremitas standar
• 2. sadapan ekstremitas diperkuat
• 3. sadapan prekordial
“LEAD EKG TAMBAHAN”

LEAD EKG KANAN LEAD EKG POSTERIOR


“LEAD EKG UTAMA”
1. LEAD PREKORDIAL (6 BUAH)
2. LEAD EKSTREMITAS (4 BUAH)

LEAD PREKORDIAL
LEAD EKSTREMITAS (4 BUAH)
1. BIPOLAR
a)I
b)II
c)III
2. UNIPOLAR
a)aVR
b)aVL
c)aVF
• Kertas EKG
• Pengenalan Gelombang EKG
SUDUT PANDANG JANTUNG DARI LEAD EKG

LEAD LOKASI

V1, V2 Septal

V3, V4 Anterior

I, aVL, V5, V6 Lateral

II, III, aVF Inferior

V7-V9 Posterior

V3R-V4R Ventrikel kanan


Sistematika Interpretasi EKG
• 1. Tentukan irama: sinus/ bukan sinus
• 2. Laju QRS : ...x/menit
• 3. Regularitas : Reguler/ireguler
• 4. PR interval: ...detik (memanjang/memendek/tidak
dapat dinilai)
• 5. Aksis : ...(Normal/deviasi aksis)
• 6. Morfologi : Gelombang P, komplek QRS, segmen
ST, gelombang T
• 7. Interpretasi
• 8. Diagnosis
1. Menentukan irama jantung
Irama sinus  irama dimana setiap gelombang
P diikuti kompleks QRS
Irama sinus : ada gelombang P
Bukan irama sinus : tidak terdapat gelombang P
Normal ECG
2. Menentukan Laju QRS :
Normal : 60-100x/menit
Takikardi : >100x/menit
Bradikardi : <60x/menit
• Cara menghitung laju jantung:
300 dibagi jumlah kotak besar antara 2-R
1500 dibagi jumlah kotak kecil antara 2-R
Cara menghitung laju jantung ireguler 
menghitung jumlah gelombang R selama 6
detik x 10
3. Menentukan irama reguler/ireguler
• Ukur interval R-R dan interval P-P
• Reguler : jika interval konstan
• Ireguler : jika interval tidak sama
4. PR INTERVAL
Normalnya = 3-5 kotak kecil (0,12-0,20 sec)

4 Kotak = 0,16 Sec


4. PR interval...
• Abnormal:
• Interval PR memanjang  gangguan konduksi
pada nodus AV
• AV Block derajat 1: interval PR memanjang
dengan nilai interval tetap
• Nilai interval tidak tetap
• AV Block derajat II Mobitz 1 : interval PR
semakin memanjang hingga1 QRS hilang

• AV Block derajat II Mobitz 2 : interval PR tanpa


perpanjangan, 1 QRS hilang
AV Block derajat III
(total AV Block)

Tidak ada keselarasan


atrium dan ventrikel
Cont……

B. PR INTERVAL MEMENDEK
a)WPW (Wolf Parkinson White) ->Bundle Kent (ada delta wave)

b)LGL (Low Ganong Levine) -> Bundle James (no delta wave)
5. AXIS
CONTOH
6. Morfologi gelombang P, QRS, ST, T
A. PEMBESARAN ATRIUM (gelombang P)

Syarat P normal:
1.Positif di lead II, negatif di aVR
2.Bifasik atau normal
3.Lebar <2,5 kotak kecil
4.Tingggi <2,5 kotak kecil

P mitral (pembesaran atrium kiri)


1.Lebar > 0,11 detik (3 kotak kecil
2.Bertakik di lead II
3.Defleksi negatif lebih dominan pada V1

P pulmonal (pembesaran atrium kanan)


1.Tinggi >2,5 kotak kecil
2.Defleksi positif lebih dominan pada V1
Kompleks QRS

1. Durasi kompleks QRS


• Nilai normal : 0,06-0,10 detik
• QRS melebar : jika > 0,12 detik (gangguan
konduksi intraventrikular)
Kompleks QRS, apakah melebar?
WiLLiaM MaRRoW
A.LBBB (Left Bundle Branch Block)
W pattern in V1 and M pattern in V6
B.RBBB (Right Bundle Branch Block)
M pattern in V1 and W pattern in V6
Komplit : durasi kompleks QRS >0,12 detik
Inkompli: durasi kompleks QRS 0,10-0,12 detik
LBBB
RBBB
2. Amplitudo kompleks QRS
• Low voltage : amplitudo <5mm pada sadapan
extremitas dan <10 mm pada sadapan
prekordial  gagal jantung, efusi perikard,
kerusakan miokard luas, edema
• Amplitudo besar: 25-30 mm pada sadapan
prekordial  VES, VT, RBBB,LBBB, hipertrofi
ventrikel
3. Ada tidaknya gelombang P diikuti kompleks QRS
4. Ada tidaknya gelombang Q patologis
• V2-V3 gelombang Q melebar > 0,02 detik
5. R wave progression  V1-V6 gelombang R
semakin membesar, gelombang S semakin
mengecil
• Poor R progression  tidak semakin membesar
 infark miokard dinding ventrikel anterior dan
lateral
• Segmen ST  diukur dari Junctional point :
titik dimana gelombang S berakhir dan
permulaan gelombang T
1. ST elevasi
• - pada semua lead: kecuali v2 dan v3, dikatan
ST elevasi > 1 mm ( tidak terdapat LVH atau
LBBB)
• Pada lead v2-v3 dikatan ST elevasi jika >2 mm
pada pria dan > 1,5 pada wanita
2. ST depresi
Gelombang T Normal :
• Tinggi minimum 1 mm
• Tinggi max di sadapan prekordial <10 mm
• Tinggi max di sadapan extremitas < 5 mm
Gelombang T abnormal :
• Tinggi <1 mm T Flat
• T Tall  hiper (kalemia, kalsemia)
• T terbalik (iskemik miokard)
LEAD LOKASI ARTERI

V1, V2 Septal LAD

V3, V4 Anterior LAD

I, aVL, V5, V6 Lateral LCX

II, III, aVF Inferior RCA, LCX

V7-V9 Posterior RCA, LCX

V3R-V4R Ventrikel kanan RCA


7. Kelainan Ruang Jantung
B. PEMBESARAN VENTRIKEL
A. Right ventricular hyperthrophy B. Left ventricular hyperthrophy

a. R>S di V1 a. Kriteria Sokolow Lyon


b. Axis RAD S di V1 + R di V5/V6 ≥ 35 mm
b. Kriteria Cornell
S di V3 + R di aVL :
o> 28 mm pada laki-laki
o> 20 mm pada perempuan
8. KELAINAN KORONER
Cont……
Kelainan ...Irama
Irama SINUS ABNORMAL:
1.Sinus takikardia (HR >100 bpm)
2.Sinus bradikardia (HR < 60 bpm)
3.Sinus arrest -> irama sinus berhenti, lalu diselamatkan Junctional Escape
Rhythm atau Ventrivular Escape Rhythm

4. Sinus aritmia -> sinus rhythm, tapi RR interval berbeda


Cont……

5. Sinus dengan Premature Atrial Contraction (PAC)


• Gelombang prematur
• Gelombang P tidak
normal/tidak jelas
• Kompleks QRS sempit

6. Sinus dengan Premature Ventricular Contraction (PVC)


• Gelombang prematur
• Gelombang P tidak ada
• Kompleks QRS lebar
KLASIFIKASI PVC
1. BERDASARKAN POLA
•BIGEMINI
•TRIGEMINI
•QUADRIGEMINI
•COUPLET
•TRIPLET (NON SUSTAINED VT)
2. BERDASARKAN BENTUK
GELOMBANG
•UNIFOKAL
•MULTIFOKAL

Prognosis PVC umumnya baik, namun


yang perlu monitor ketat:
•PVC R on T -> VF
•PVC Bigemini
•PVC Couplet
•PVC multiple dan mengganggu
Cont……

BUKAN SINUS:
1.Atrial flutter
•Gelombang P banyak
•Seperti gigi gergaji
•QRS sempit
•Bisa reguler dan
irreguler

2.Atrial fibrilasi
•Tidak ada gelombang P
yang jelas
•R-R irreguler
•QRS sempit
Cont……

BUKAN SINUS:
3. Supraventrikular
Takikardi (SVT)
•Gelombang P tidak jelas
•QRS sempit
•R-R teratur (reguler)

4. Ventrikular Takikardi
•Gelombang P tidak jelas
•R-R reguler
•QRS lebar

5. Ventrikular Fibrilasi
•Completely disorganized
•Gelombang P dan QRS sulit
diidentifikasi
Kelainan ...RATE

RATE?
= 10 x jumlah gelombang R selama 6 detik (30 kotak besar)
= 10 x 7
= 70 x/ menit
CONTOH!
Bagaimana RHYTHM dan RATE EKG berikut?
9. KELAINAN LAIN
A. GANGGUAN ELEKTROLIT
9. KELAINAN LAIN...
B. EMBOLI PARU (S1Q3T3)
Atrial Flutter
Ventricular
Takikardi
Sinus Bradikardi
Normal EKG
Torsades de Pointes
PVC Unifokal
Atrial Fibrilasi
PVC Bigemini
STEMI Anterioseptal
Ventricular Fibrilasi
LBBB
SVT
Normal EKG

Anda mungkin juga menyukai