Anda di halaman 1dari 22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Praktikum

a. Definisi

Definisi praktikum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

bagian dari pengajaran yang bertujuan agar peserta didik mendapatkan

kesempatan untuk menguji dan melaksanakan di keadaan nyata apa yang

diperoleh dari teori. Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa pentingnya

dilaksanakan kegiatan prakikum untuk mengaplikasikan dan membuktikan

teori-teori yang didapatkan saat kuliah. Selain itu pembelajaran dengan

paktikum sangat efektif untuk mencapai seluruh ranah pengetahuan secara

bersamaan, antara lain melatih agar teori dapat diterapkan pada

permasalahan yang nyata (kognitif), melatih perencanaan kegiatan secara

mandiri (afektif), dan melatih penggunaan instrumen tertentu (psikomotor)

(Rahayuningsih dan Dwiyanto, 2005). Penelitian Schuijers et al. (2013)

menyimpulkan bahwa mahasiswa yang mempelajari suatu teori dan

mengikuti kegiatan praktikum mempunyai nilai ujian yang lebih tinggi

dibandingkan mahasiswa yang hanya mendapatkan teori saja atau

mahasiswa yang hanya mengikuti praktikum saja. Sejalan dengan penelitian

commit to user

5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6

Ariyati (2010) bahwa praktikum menambah pemahaman dalam proses

belajar dan mendorong untuk berpikir kritis.

Dalam kurikulum pendidikan kedokteran terdapat beberapa bidang keilmuan

yang harus dikuasai oleh mahasiswa, meliputi ilmu Biomedik, Ilmu

Kedokteran Klinik, Ilmu Humaniora Kedokteran, dan Ilmu Kesehatan

Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas. Bidang ilmu

Biomedik meliputi Anatomi, Biokimia, Biologi Sel dan Molekuler,

Fisiologi, Mikrobiologi, Parasitologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik, dan

Farmakologi (KKI, 2012).

Secara harfiah Patologi berasal dari kata logos yang berarti “ilmu” dan patos

yang berarti “penyakit”.Jadi, Patologi adalah ilmu yang menjembatani antara

penyakit klinis dengan ilmu dasar dan mencakup tentang penyebab suatu

penyakit (etiologi) serta mekanismenya (patogenesis) yang menyebabkan

munculnya tanda dan gejala pada pasien (Kumar et al., 2007).Patologi

Anatomi merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang termasuk

dalam pengetahuan dasar yang selayaknya diajarkan dalam kurikulum

pendidikan kedokteran (Sadofsky et al, 2014).Praktikum Patologi Anatomi

diperlukan agar prinsip-prinsip dasar dapat tetap terkuasai oleh mahasiswa

(Carr et al., 2008).Penelitian Magrid dan Cambor (2012) menemukan bahwa

dalam beberapa kurikulum kedokteran yang sudah terintegrasi, Ilmu Patologi

Anatomi tidak diajarkan dalam bentuk kuliah tersendiri.Walaupun demikian

Ilmu Patologi Anatomi memiliki peran penting bagi karir seorang dokter,
commit to user

6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7

yaitu sebagai bekal melanjutkan spesialis; memilih dan menginterpretasikan

hasil tes pasien; mengetahui penyebab dan patogenesis suatu penyakit untuk

menentukan diagnosis bandingnya; dan melatih kemampuan dalam

pemeriksaan laboratorium (Ford dan Pambrun, 2015).Memahami etiologi

dan patogenesis tidak hanya penting untuk mendiagnosis suatu penyakit,

tetapi juga memahami dasar pemberian pengobatan yang rasional. Patologi

mengidentifikasi suatu perubahan dengan caragross dan penampang

mikoskopis dari suatu sel atau jaringan yang diambil dari bagian tubuh

(Kumar et al., 2013).

Histologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu histos yang berarti “jaringan”

dan logos yang berarti “ilmu atau pengetahuan”.Histologi tidak hanya

mencakup pengetahuan mengenai berbagai jaringan, tetapijuga berbagai sel

dan sistem organ (Junqueira et al., 2005).Interpretasi histologi didapatkan

dari sediaan histologik, yaitu irisan datar yang tipis pada jaringan atau organ

yang telah difiksasi dan diwarnai pada kaca objek.Mempelajari histologi

memiliki keunikan karena melihat suatu bagian struktur dalam tiga-

dimensi.Hal ini karena gambar yang diperoleh berasal dari pemotongan dua-

dimensi (Eroschenko, 2008).

Pada sistem pendidikan kedokteran konvensional, mahasiswa mempelajari

Ilmu Histologi dan Patologi Anatomi menggunakan mikroskop cahaya

(Triola dan Holloway, 2011).Seiring dengan perkembangan teknologi,

penggunaan mikroskop juga semakin berkembang.Sejalan dengan penelitian


commit to user

7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8

Krippendorf dan Lough (2006) yang membandingkan penggunaan

mikroskop cahaya dengan mikroskop virtual pada pembelajaran Histologi

mendapatkan hasil bahwa mahasiswa yang menggunakan mikroskop virtual

memiliki performa yang lebih baik dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih

efisien.

b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kegiatan Praktikum

Widiyatmono (2014) berpendapat bahwa terdapat beberapa hal yang

memengaruhi kegiatan praktikum, yaitu:

1) Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah sarana penyalur pesan dan informasi belajar.

Media pembelajaran yang dirancang secara baik akan membantu dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

2) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah rencana dan cara yang digunakan pada suatu

pembelajaran untuk membantu mahasiswa mencapai tujuan pembelajaran

secara efektif.

3) Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar anak

didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga

menjadi informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan. Penilaian

dilakukan berdasarkan indikator dengan menggunakan tes dan non tes,


commit to user

8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9

baik tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,

penilaian hasil karya, yang berupa penugasan, penggunaan portofolio, dan

penilaian diri.

c. Pembelajaran di Laboratorium Patologi Anatomi

Praktikum merupakan salah satu kegiatan pembelajaran dalam kurikulum

pendidikan kedokteran yang wajib diikuti oleh mahasiswa. Kegiatan

praktikum Patologi Anatomi terdiri:

1) Asistensi

Kuliah yang dilaksanakan sebagai pengantar praktikum di Fakultas

Kedokteran UNS disebut asistensi.Tujuan diselenggarakan kuliah

pengantar atau asistensi adalah membantu mahasiswa untuk memahami

materi praktikum. Asistensi diberikan selama 100 menit pada saat

praktikum Histologi dan Patologi Anatomi masih terpisah, kemudian

menjadi 50 menit pada saat praktikum Histologi dan Patologi Anatomi

gabungan. Asistensi disampaikan oleh dosen penanggung jawab

praktikum atau asisten laboarorium. Hal ini juga bermanfaat bagi asisten

laboratorium, antara lain menambah pengalaman dalam mengendalikan

mahasiswa, menambah wawasan tentang materi praktikum, dan

membangun kedekatan kepada mahasiswa sebelum mendampingi saat

praktikum (Heidger et al., 2002).

commit to user

9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10

2) Pretes

Pretes berupa tes tertulis yang dikerjakan sebelum praktikum dan wajib

diikuti oleh setiap mahasiswa. Pada saat praktikum Histologi dan Patologi

anatomi terpisah, pretes Histologi dan Patologi Anatomi dilaksanakan

sesuai dengan jadwal masing-masing kemudian dengan adanya

penggabungan praktikum Histologi-Patologi Anatomi menyebabkan

pretes Histologi dan Patologi Anatomi dilaksanakan pada hari yang sama.

Nilai pretes akan digunakan sebagai bagian dari nilai akhir praktikum

(Patologi Anatomi FK UNS, 2014).

3) Praktikum

Praktikum diselenggarakan di laboratorium dengan segala ketentuan yang

berlaku.Mahasiswa harus menyerahkan Buku Rencana Kerja (BRK) dan

kartu praktikum sebelum mengikuti kegiatan praktikum. Berikut adalah

ketentuan praktikum di Laboratorium Patologi Anatomi (Patologi

Anatomi FK UNS, 2014):

a) Mengikuti kuliah pengantar atau asistensi yang diberikan oleh dosen

penanggung jawab praktikum.

b) Melakukan pengamatan terhadap preparat mikroskopis dan

makroskopis dan selanjutnya membuat laporan dalam bentuk gambar

beserta deskripsinya di lembar yang sudah disediakan pada Buku

Petunjuk Praktikum.

commit to user

10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11

c) Menyerahkan lembar laporan praktikum kepada asisten dan

mendapatkan pengesahan laporan sebagai syarat untuk dapat

mengikuti responsi.

d) Kelompok praktikum masing-masing terdiri dari 10 orang yang

dibimbing oleh 1 (satu) orang asisten.

e) Menjaga ketertiban dan kelancaran praktikum, saling menghormati,

dan saling menghargai antara praktikan dan asisten pembimbing.

f) Kelompok praktikum yang memecahkan preparat/slide praktikum

wajib mengganti biaya pengadaan preparat.

4) Responsi
Responsi berupa tes tertulis dengan bentuk pertanyaan yang ditampilkan

dalam slidepowerpoint. Jumlah soal disesuaikan dengan jumlah materi

yang dipelajari saat praktikum.Batas kelulusan adalah 70.mahasiswa yang

mendapatkan nilai dibawah 70 harus mengikuti ujian remidi. Nilai

responsi dan nilai pretes dihitung dengan rumus tertentu dan hasilnya

sebagai nilai akhir praktikum. Nilai akhir praktikum akan berpengaruh

pada nilai akhir blok (FK UNS, 2015).

2. Hasil Belajar

Menurut Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret No. 7080/UN27/PP/2015

BAB II Pasal 12 tentang Penilaian Belajar Mahasiswa dan Pasal 15 tentang

Penilaian, hasil belajar harus dinilai berdasarkan pada tujuan pembelajaran dan
commit to user

11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12

pencapaian kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter. Penilaian

dilakukan sebagai pembanding tingkat penguasaan kompetensi

antarmahasiswa.Penilaian pencapaian kompetensi Ketrampilan Klinik dan

Laboratorium Lapangan pada tahap sarjana kedokteran dan ujian Bagian pada

tahap profesi dokter menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) (FK

UNS, 2015).

Nilai suatu topik Blok/Ketrampilan Klinik/Laboratorium Lapangan dan Bagian

di tahap profesi dokter serta skripsi diperoleh dari hasil konversi skor dengan

ketentuan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Tata Cara Penilaian di Fakultas Kedokteran UNS (FK UNS, 2015).
Rentang Skor Rentang Nilai (Skala 5)
(Skala 100) Angka Huruf Ket
≥90 4,00 A
80-89 3,70 A-
75-79 3.30 B+
70-74 3,00 B
67-69 2,70 B-
64-66 2,30 C+
60-63 200 C
50-59 1,00 D
<50 0,00 E

Batas Kelulusan Ujian Blok, Ketrampilan Klinis, Laboratorium Lapangan, dan

Ujian Bagian pada tahap profesi dokter sesuai Peraturan Rektor UNS

No.7080/UN/27/PP/2012 Pasal 15 adalah 70 atau minimal B (baik). Pasal

commit to user

12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13

selanjutnya yaitu Pasal 17 mengatur bahwa mahasiswa yang belum lulus wajib

diberikan kesempatan untuk melakukan ujian ulang satu kali. Mahasiswa yang

tidak lulus pada ujian ulang tersebut dapat menempuh remidial berupa semester

padat atau semester pendek (FK UNS, 2015).

Praktikum termasuk dalam proses belajar. Proses belajar memerlukan masukan

(input) yang merupakan materi pembelajaran dalam proses belajar mengajar

(learning teaching process) dengan harapan berubah menjadi keluaran (output)

dengan kompetensi tertentu. Selain itu proses belajar dipengaruhi oleh faktor

lingkungan (environment input) dan faktor instrumental (instrumental input)

yang merupakan faktor yang secara sengaja dirancang untuk menunjang proses

belajar dan keluaran yang ingin dihasilkan. Secara skematik, Purwanto (2004)

menggambarkan dengan pendekatan sistem sebagai berikut:

Instrumental Input

Input Teaching Learning Process Output

Environmental Input

Gambar 2.1. Skema Proses Belajar (Purwanto, 2004)

Menurut Slameto (2013) terdapat dua faktor yang memengaruhi keberhasilan

belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal adalah

faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar sedangkan faktor

commit to user

13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14

eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.Penjelasan faktor-faktor

tersebut sebagai berikut:

a. Faktor Internal

1) Faktor Jasmani

a) Faktor Kesehatan

Kesehatan berpengaruh terhadap proses belajar. Proses belajar akan

terganggu jika kesehatan seseorang juga terganggu karena akan

cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mudah mengantuk,

kurang darah, ataupun adanya gangguan fungsi alat indera. Agar

seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan

kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu

mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar,

istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah.

b) Cacat Tubuh

Keadaan cacat tubuh memengaruhi proses belajar. Mahasiswa yang

mengalami cacat tubuh akan terganggu proses belajarnya. Jika hal

ini terjadi sebaiknya belajar pada lembaga pendidikan khusus atau

diusahakan alat bantu untuk mengurangi pengaruh kecacatannya.

2) Faktor Kelelahan

Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan

jasmani dan kelelahan rohani.Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah

lunglainya tubuh, sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan


commit to user

14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15

adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk

belajar berkurang.

3) Faktor Psikologis

a) Kecerdasan

Kecerdasan merupakan salah satu aspek penting dan sangat

menentukan keberhasilan studi. Mahasiswa yang mempunyai

tingkat kecerdasan yang tinggi akan berhasil daripada yang

memiliki tingkat kecerdasan yang rendah. Walaupun begitu

mahasiswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi belum

pasti berhasil dalam belajar. Hal ini disebabkan karena belajar

adalah proses yang kompleks dengan banyak faktor yang

memengaruhi, sedangkan inteligensi adalah salah satu faktor

diantara faktor yang lain.

b) Perhatian

Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka mahasiswa

harus mempunyai perhatian terhadap materi yang dipelajarinya.Jika

materi pembelajaran tidak menarik perhatian, maka timbulah

kebosanan untuk belajar.

c) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap dan terus-menerus untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.Berbeda dengan

perhatian yang sifatnya sementara dan belum tentu diikuti rasa


commit to user

15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16

senang, minat selalu diikuti perasaan senang dan dari situ diperoleh

kepuasan.Minat mempunyai pengaruh besar terhadap belajar karena

bila materi yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, maka tidak

ada daya tarik untuk belajar. Namun materi pembelajaran yang

menarik minat mahasiswa akan lebih mudah dipelajari dan

disimpan dalam memori.

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan

terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau

berlatih. Jika materi yang dipelajari mahasiswa sesuai dengan

bakatnya, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

e) Motif

Motif erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Untuk

mencapai tujuan tersebut perlu melakukan tindakan, sedangkan

yang menjadi penyebab tindakan adalah motif itu sendiri sebagai

pendorong. Motif yang sangat kuat diperlukan dalam proses belajar.

Untuk membentuk motif yang kuat dapat dilaksanakan dengan

adanya latihan-latihan dan dorongan dari lingkungan.

f) Kematangan

Kematangan adalah suatu fase dalam pertumbuhan, dimana tubuh

sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.Mahasiswa yang

sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya


commit to user

16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17

sebelum belajar. Belajar akan lebih berhasil jika sudah siap

(matang).

g) Kesiapan

Kesiapan atau readiness adalah kesediaan untuk memberi respon

atau reaksi.Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga

berhubungan dengan kematangan. Kesiapan ini perlu diperhatikan

dalam proses belajar karena jika mahasiswa belajar dan sudah ada

kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

b. Faktor Eksternal

1) Faktor Keluarga

a) Cara Orang Tua Mendidik

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Cara

orang tua mendidikanaknya akan berpengaruh terhadap proses

belajarnya. Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan

anaknya dapat menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalam

belajarnya.

b) Relasi antara Anggota Keluarga

Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang

tua dengan anaknya.Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau

anggota keluarga yang lainpun turut memengaruhi belajar

anak.Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu

diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga.


commit to user

17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18

c) Suasana Rumah

Suasana rumah adalah situasi atau kejadian-kejadian yang sering

terjadi di dalam keluarga.Suasana rumah juga merupakan faktor

yang penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja. Suasana

rumah yang gaduh dan semrawut tidak akan memberi ketenangan

kepada anak yang belajar. Perlu diciptakan suasana rumah yang

tenang dan tentram agar anak betah tinggal dirumah dan dapat

belajar dengan baik.

d) Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar

anak.Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan pokok

dan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan,

alat tulis, buku, dan lain-lain.Fasilitas belajar itu hanya dapat

terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.

e) Pengertian Orang Tua

Anak perlu dorongan dan perhatian orang tua.Bila anak sedang

belajar sebaiknya tidak diganggu dengan tugas-tugas rumah yang

terlalu banyak.Saat anak tidak bersemangat, orang tua wajib

memberi pengertian dan membantu sedapat mungkin kesulitan yang

dialami.

f) Latar Belakang Kebudayaan

commit to user

18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga memengaruhi

sikap anak dalam belajar.Perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan

yang baik agar mendorong semangat anak untuk belajar.

2) Faktor Kampus

a) Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui di dalam

mengajar. Metode mengajar memengaruhi proses belajar. Metode

mengajar yang kurang baik akan memengaruhi proses belajar yang

kurang baik pula. Agar dapat belajar dengan baik, maka metode

mengajar diusahakan seefektif mungkin.

b) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan

kepada mahasiswa.Kegiatan tersebut sebagian besar adalah

menyajikan materi pembelajaran. Kurikulum akan berpengaruh

terhadap proses belajar mahasiswa. Kurikulum yang kurang baik

akan berpengaruh tidak baik terhadap proses belajar.

c) Relasi Dosen dengan Mahasiswa

Relasi yang baik akan membuat mahasiswa menyukai dosen dan

materi yang diberikan. Hal tersebut juga terjadi sebaliknya, jika

mahasiswa tidak menyukai dosen dan materi yang diberikan, maka

hasil belajar menjadi kurang baik.

d) Relasi Mahasiswa dengan Mahasiswa


commit to user

19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20

Pentingnya menciptakan relasi yang baik antarmahasiswa agar

dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap proses belajar.

e) Kedisiplinan

Kedisiplinan kampus mencakup kedisiplinan dosen, karyawan, dan

mahasiswa. Kedisiplinan memengaruhi proses belajar. Untuk

mendapatkan hasil belajar yang baik, mahasiswa harus disiplin

dalam belajar baik di kampus maupun di rumah.

f) Alat Pembelajaran

Alat pembelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar

penerimaan materi pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa.

Jika mahasiswa mudah menerima materi pembelajaran, maka

belajarnya akan lebih giat dan lebih maju.

g) Waktu Pembelajaran

Waktu pembelajaran juga memengaruhi proses belajar mahasiswa.

Memilih waktu yang tepat akan memberi pengaruh yang positif

terhadap hasil belajar.

h) Standar Palajaran diatas Ukuran

commit to user

20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21

Dosen dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan

kemampuan mahasiswa agar tujuan yang telah dirumuskan dapat

tercapai.

i) Keadaan Gedung

Dengan jumlah mahasiswa yang banyak serta variasi karakteristik

masing-masing menuntut keadaan gedung harus memadai.

j) Metode Belajar

Banyak mahasiswa melaksanakan cara belajar yang salah. Cara

belajar yang tepat akan memudahkan dalam memperoleh hasil

belajar yang baik. Dalam hal ini perlu pembinaan dari dosen.

Dengan belajar secara teratur dengan pembagian waktu yang baik,

memilih cara belajar yang tepat, dan cukup istirahat akan

meningkatkan hasil belajar.

k) Tugas Rumah

Waktu belajar terutama adalah di kampus. Dosen sebaiknya tidak

terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah yang

menyebabkaan tidak ada waktu untuk kegiatan lain.

3) Faktor Masyarakat

a) Kegiatan Mahasiswa dalam Masyarakat


commit to user

21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22

Kegiatan dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap

perkembangan pribadi mahasiswa. Tetapi jika mengambil bagian

dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak akan mengganggu

proses belajar.

b) Media massa

Media massa yang baik dapat memberi pengaruh yang baik

terhadap mahasiswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya

media massa yang buruk juga berpengaruh buruk terhadap

mahasiswa. Maka dari itu perlu kiranya mahasiswa mendapatkan

bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua

dan pendidik, baik di dalam keluarga, kampus, dan masyarakat agar

tidak salah langkah.

c) Teman Bergaul

Pengaruh dari teman bergaul lebih cepat masuk dalam jiwa. Teman

bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri mahasiswa,

begitu juga sebaliknya teman bergaul yang kurang baik juga akan

berpengaruh yang kurang baik.

d) Bentuk Kehidupan Masyarakat

Kehidupan masyarakat di sekitar mahasiswa juga berpengaruh

terhadap belajarnya. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang

tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan

commit to user

22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23

yang tidak baik, akan berpengaruh buruk terhadap orang yang

berada di sekitarnya.

3. Perbedaan Praktikum Gabungan dan Terpisah

Pada dasarnya Ilmu Histologi dan Ilmu Patologi Anatomi saling

berhubungan.Dalam mempelajari Ilmu Patologi Anatomi yang memiliki

gambaran mikroskopis sel atau jaringan yang terkena penyakit atau patologis

(Kumar et al., 2013), maka seharunya telah mengetahui bentuk normal dari

struktur mikroskopis sel atau jaringan tersebut.Dengan adanya penggabungan

praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat langsung membandingkan

gambaran mikroskopis pada sel atau jaringan yang normal dengan yang

patologis.

Sejak tahun 2014, praktikum Histologi dan Patologi Anatomi dilaksanakan

secara gabungan atau bersamaan.Perbedaan antara praktikum gabungan dan

terpisah adalah dalam segi waktu.Sebelum adanya perubahan tersebut, masing-

masing praktikum memiliki jadwal tersendiri dengan durasi waktu masing-

masing 100 menit.Setelah dikeluarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret No.123/UN27/06/HK/2014 tentang

Pemetaan Praktikum, praktikum Histologi-Patologi Anatomi dilaksanakan

dalam waktu yang bersamaan.Jadi, dalam waktu 100 menit terdapat dua

praktikum sekaligus.

commit to user

23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24

Pada penerapan sistem baru akan ada kelebihan dan kekurangannya. Sama

halnya dengan penggabungan praktikum ini.Salah satu faktor yang

memengaruhi hasil belajar adalah waktu pembelajaran (Slameto,

2013).Sebelumnya, peneliti telah melakukan survei terhadap mahasiswa yang

telah mengikuti kegiatan praktikum Histologi-Patologi Anatomi gabungan dan

terpisah untuk memberikan kritik dan saran terhadap pelaksanaan praktikum

gabungan.Hasil survei adalah sebagian besar mahasiswa mengeluh tentang

waktu praktikum yang terlalu singkat sehingga praktikum menjadi tergesa-gesa

yang mengakibatkan suasana yang kurang kondusif.

commit to user

24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25

B. KerangkaPemikiran
Faktor Internal:
1. Faktor Jasmani Faktor Eksternal
2. Faktor Kelelahan

3. Faktor Psikologis
- Motivasi
Faktor Faktor Faktor
Keluarga Kampus Masyarakat

SDM Sarana

Dosen Mahasiswa Alat Keadaan


Pembelajaran Gedung
Kurikulum

Praktikum Histologi-PA Praktikum Histologi-PA


Gabungan Terpisah

Metode Waktu Metode Waktu


Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran

50 menit 100 menit

a. Pretes Histologi dan PA a. Pretes Histologi dan PA dilaksanakan


dilaksanakan pada hari yang sama pada hari yang berbeda.
b. Materi Histologi-PA diberikan b. Materi Histologi-PA diberikan dalam
dalam 1x praktikum 2x praktikum

Nilai Responsi Nilai Responsi

: memengaruhi tidak diteliti


: memengaruhi diteliti
Gambar 2.2SkemaKerangka Pemikiran

commit to user

25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26

C. Hipotesis

Ada perbedaan nilai responsi Patologi Anatomi pada praktikum Histologi-Patologi

Anatomi gabungan dan terpisah.

commit to user

26

Anda mungkin juga menyukai