Korespondensi : zevicyn@gmail.com
Abstrak
Selama ratusan tahun, anatomi telah menjadi landasan dari pendidikan kedokteran. Ilmu anatomi digunakan sebagai
dasar dokter dalam mendiagnosis penyakit, menentukan pemeriksaan fisik, melakukan prosedur emergensi, mengetahui
komplikasi dari prosedur terapeutik, dan saling bertukar informasi klinis, baik kepada pasien maupun antar tenaga
kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tujuan pembelajaran anatomi sistem urogenitalia yang terperinci
untuk mahasiswa kedokteran sebagai bagian dari pengembangan kurikulum kedokteran di Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode Delphi. Subjek penelitian ini adalah dosen anatomi di
Indonesia yang memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.
Kuesioner Delphi putaran pertama diisi dengan memilih domain kognitif Bloom antara C1-C6 dan responden menyusun
kalimat tujuan pembelajaran sesuai materi inti. Pada putaran kedua, responden diminta memilih tingkat kepentingan
tujuan pembelajaran yang telah diajukan pada kolom skala Likert 1-4, dengan level konsensus 60%.
Putaran pertama Delphi menghasilkan 56 tujuan pembelajaran dari 216 poin materi inti dengan domain kognitif antara
C1-C3. Sedangkan Delphi putaran kedua menghasilkan 54 tujuan
Terdapat 54 tujuan pembelajaran sistem urogenitalia yang perlu diketahui, dengan domain kognitif antara C1-C3. Yang
termasuk domain kognitif mengingat (C1) 5 poin, memahami (C2) 34 poin, dan mengaplikasikan (C3) 16 poin.
Anatomy has been the basic of medical study for centuries. In clinical practice, anatomy is used for helping doctors in
diagnosing the disease, determining patients physical condition, performing emergency procedure, determining
complication of intervention procedure, and sharing clinical information with patients and also another paramedic. This
study aims to get learning objectives in anatomy subject, particularly in genitourinary system for medical student as part
of the development of medical curriculum in Indonesia.
This study is a qualitative using Two Round Delphi method. Subject of this study is medical lecturers in Indonesia that
fulfills the inclusion criteria which has been determined in advance. The sampling method used in this study is
purposive sampling. in the first round of the Delphi method, participants asked to choose Bloom’s cognitive domain
taxonomy between C1-C6, and the participants were asked to arrange the learning objectives according to the core
material. In the second round of Delphi method, participants were asked to choose the importance of learning objectives
in the scale of 1-4 based on Likert’s scale. The consensus level chosen is that of 60%, meaning that if 60% of the
participants chose between the scale of 3 to 4 in Likert’s scale.
The result of the first round of Delphi method is 56 learning objectives out of 216 core material points in the C1-C3
cognitive domain. Whereas the result of the second round of Delphi method is 54 learning objectives.
There are 54 important learning objectives that needs to be understood in the genitourinary system with various
cognitive domains between C1-C3. There are 5 points of learning objectives in the level C1 (Remembering), 35 points
in C2 level (Understanding), and 16 points in the C3 level (Applying)
Keywords: anatomy, consensus, learning objectives, Delphi, genitourinary system
Terdapat 216 poin materi inti pada pembelajaran dengan domain kognitif
kuesioner Delphi putaran pertama ini, antara C1-C3 seperti pada tabel 2.
yang kemudian dikelompokkan Setelah diadakan putaran kedua tujuan
menurut domain kognitif menurut pembelajaran berkurang menjadi 55.
Taksonomi Bloom. Kemudian Kemudian, stelah peneliti
responden pada kuesioner ini, berkonsultasi kepada ahli anatomi
menyusun materi inti tersebut menjadi sistem urogenitalia, tujuan
tujuan pembelajaran. Hasil akhir pada pembelajaran tersebut berkurang
kuesioner Delphi putaran pertama menjadi 54 poin. Rangkuman tujuan
adalah 56 tujuan pembelajaran materi pembelajaran dapat dilihat pada tabel
anatomi sistem urogenitalia. 3.
Hasil akhir kuesioner Delphi
putaran pertama yaitu 56 tujuan
LAMPIRAN
Domain
No Tujuan Pembelajaran
kognisi
1 Ren
1.1 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan topografi C3
Ren, dan mampu menghubungkannya dengan kasus
klinis serta menyesuaikan posisi pemeriksaan nyeri
ketok costovertebra
1.2 Mahasiswa mampu menjelaskan, dan
mengidentifikasi struktur dan morfologi Ren dan C2
menjelaskan arah aliran urin, neurovaskularisasi Ren
2 Glandula Suprarenalis
2.1 Mahasiswa mampu menjelaskan, dan
menghubungkan fungsi dan topografi glandula C3
suprarenalis dengan kasus klinis
2.2 Mahasiswa mampu menjelaskan, mengidentifikasi
dan menghubungkan struktur dan morfologi glandula C2
suprarenalis dengan kasus klinis
2.3 Mahasiswa mampu menjelaskan neurovaskularisasi
C2
glandula suprarenalis
3 Ureter
3.1 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan topografi,
C2
serta lokasi penyempitan ureter
3.2 Mahasiswa mampu menjelaskan, mengidentifikasi
lokasi dan menghubungkan struktur dan morfologi C3
ureter dengan kasus klinis
3.3 Mahasiswa mampu mengetahui, dan menunjukan
C1
lokasi neurovaskularisasi Ureter
4 Vesica Urinaria
4.1 Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan fungsi
dan topografi Vesica urinaria dan menghubungkanya C3
dengan kasus klinis
4.2 Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan
morfologi, lapisan dinding, dan otot-otot yang C2
berperan dalam fungsi Vesica Urinaria
4.3 Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan, dan
C2
mengidentifikasi lokasi fiksasi dari vesica urinaria
4.4 Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan
C2
neurovaskularisasi pada vesica urinaria
5 Urethra
5.1 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan topografi
C2
Urethra
5.2 Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan urethra
masculina dan feminima serta aplikasinya pada kasus C3
klinis
5.3 Mahasiswa mampu menjelaskan, dan
mengidentifikasi berbagai kelenjar yang bermuara C2
pada urethra
5.4 Mahasiswa mampu memahami, mengidentifikasi
C2
lokasi, dan menjelaskan struktur Urethra
5.5 Mahasiswa mampu mengidentifikasi lokasi, dan
C2
menjelaskan neurovaskularisasi Urethra
6 Penis
6.1 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan topografi
Penis, dan mampu menghubungkannya dengan kasus C3
klinis
6.2 Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan
C2
morfologi penis
6.3 Mahasiswa mampu menjelaskan, dan
mengidentifikasi lokasi dari preputium, frenulum C2
preputia, dan glandula preputialis
6.4 Mahasiswa mampu mengetahui, dan mengidentifikasi
neurovaskularisasi penis, serta menyebutkan
C1
neurovaskularisasi yang berperan dalam proses ereksi
dan ejakulasi
7 Scrotum
7.1 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan topografi
scrotum, dan mampu menghubungkannya dengan C3
kasus klinis
7.2 Mahasiswa mampu menjelaskan struktur, morfologi,
C2
dan lapisan-lapisan scrotum
7.3 Mahasiswa mampu mengaitkan otot-otot pada
scrotum dan aplikasinya dalam reaksi scrotum C2
terhadap perubahan suhu lingkungan
8 Testis
8.1 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan topografi
testis, dan mampu menghubungkannya dengan kasus
C3
klinis seperti infeksi menular seksual, phimosis, dan
tindakn kateterisasi
8.2 Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan
morfologi testis dan aplikasinya dalam proses C2
perjalanan sperma
8.3 Mahasiswa mampu menjelaskan vaskularisasi pada
testis sebagai dasar untuk melakukan tindakan C2
sirkumsisi
8.4 Mahasiswa mampu mengetahui dan mengidentifikasi
innervasi pada testis sebagai pemahaman
C1
pemeriksaan fisik dan diagnosis kelainan penis,
termasuk kelainan ereksi dan ejakulasi
9 Epididymis
9.1 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan topografi
epididymis, dan mampu menghubungkannya dengan C3
kasus klinis
9.2 Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan
C2
morfologi, serta vaskularisasi epididymis
9.3 Mahasiswa mampu mengetahui dan mengidentifikasi
C1
innervasi pada epididymis (Plexus Testicularis)
9.4 Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengidentifikasi
lokasi plexus pampiniformis dan menghubungkannya C3
dengan kasus klinis
10 Ductus Defferentes
10.1 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan topografi
Ductus defferens, dan mampu menghubungkannya C3
dengan kasus klinis
10.2 Mahasiswa mampu menjelaskan struktur, morfologi,
C2
dan neurovaskularisasi Ductus defferens
11 Vesicula Seminalis
11.1 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan topografi
Vesicula seminalis, dan mampu menghubungkannya C3
dengan kasus klinis
11.2 Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan
C2
morfologi Vesicula seminalis
11.3 Mahasiswa mampu mengetahui dan menunjukan
neurovaskularisasi pada Vesicula seminalis (A. C2
Vesicalis inferior dan A. Rectalis Media)
12 Glandula Prostata
12.1 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan topografi
Glandula prostata dan mampu menghubungkannya C3
dengan kasus klinis (pembesaran glandula prostata)
12.2 Mahasiswa mampu menjelaskan morfologi dan zona-
C2
zona pada Glandula prostata
12.3 Mahasiswa mampu menjelaskan M. Transversus
C2
perinei profundus
12.4 Mahasiswa mampu menjelaskan vaskularisasi pada
C2
Glandula Prostata
13 Ductus Ejaculatorius
13.1 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan topografi
Ductus ejaculatorius dan mampu menghubungkannya C3
dengan kasus klinis
13.2 Mahasiswa mampu menjelaskan morfologi dan
C2
struktur histologi Ductus ejaculatorius
13.3 Mahasiswa mampu menjelaskan neurovaskularisasi
C2
pada Ductus ejaculatorius
13.4 Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengidentifikasi
lokasi plexus pampiniformis dan menghubungkannya C3
dengan kasus klinis
14 Glandula Bulbourethralis
14.1 Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dan topografi
Glandula bulbourethralis, dan mampu C3
menghubungkannya dengan kasus klinis
14.2 Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan
C2
morfologi Glandula bulbourethralis
15 Drainase Limfatik Sistem Urogenitalia
15.1 Mahasiswa mampu menjelaskan, dan
mengidentifikasi lokasi Nl. Aortici laterales C2
(lumbales)
15.2 Mahasiswa mampu menjelaskan, dan
C2
mengidentifikasi lokasi Nl. Communes
15.3 Mahasiswa mampu menjelaskan, dan
C2
mengidentifikasi lokasi Nl. Illiaci interni
15.4 Mahasiswa mampu menjelaskan, dan
C2
mengidentifikasi lokasi Nl. Illiaci externi
15.5 Mahasiswa mampu menjelaskan, dan
C2
mengidentifikasi lokasi Nl. Inguinales superficiales
15.6 Mahasiswa mampu menjelaskan, dan
C2
mengidentifikasi lokasi Nl. Inguinales profundi
15.7 Mahasiswa mampu menjelaskan, dan
C2
mengidentifikasi lokasi Nl. Illiaci sacrales