Journal of Education and Technology 3 (1) Juni (2023): 10-16

Journal of Education and Technology

http://jurnalilmiah.org/journal/index.php/jet

Analisis Penggunaan Laboratorium Biologi untuk Praktikum Pengamatan Sel

Tumbuhan

Mega Deazzahra1, Muhammad Ilham Habibie2, Nanda Kristiyaningsih3, Reni Anggraeni4, Syarifatun
Nisak5, Yuninda Eva Amalia6
1Statistika
Terapan dan Komputasi, Universitas Negeri Semarang
2Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Semarang
3Pendidikan IPA, Univeritas Negeri Semarang
4Pendidikan IPA, Universitas Negeri Semarang
5Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Semarang
6Kimia, Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: Penulisan artikel ini kami buat bertujuan untuk mengetahui penggunaan laboratorium biologi pada praktik
pengamatan sel dan tumbuhan. Laboratorium dibangun dengan kesadaran bahwa pembelajaran laboratorium
Disubmit 25 Januari 2023
memegang peranan penting dalam pengajaran, karena untuk mencapai tujuan multidimensi di dalam
Diterima 1 April 2023 pembelajaran diperlukan sebuah strategi pembelajaran yang memadai. Pada penelitian ini menggunakan
Diterbitkan 1 Juni 2023 metode observasi-dokumentasi, untuk hasilnya teridentifikasi bahwa mahasiswa memahami penggunaan
laboratorium sangatlah penting ketika didampingi dengan dosen dengan angka 88,9%. Mahasiswa memahami
Kata Kunci: bahwa standar penggunaan laboratorium sudah cukup baik dengan angka 66,7%. Mahasiswa masih kesulitan
saat berada pada laboratorium ketika tidak didampingi oleh dosen. Manfaat penulisan artikel mengenai
sel, tumbuhan, laboratorium, penggunaan laboratorium ini ialah untuk mengetahui bagaimana penggunaan laboratorium biologi untuk
biologi, multidimensi praktik pengamatan sel tumbuhan apakah sudah baik atau belum.

Corresponding author E-ISSN: 2798-2521

Email:
1
megadeazzahra@students.unnes.ac.id
2
ilhamhabibie10@students.unnes.ac.id
3
krstyngshnanda@students.unnes.ac.id
4
renianggrni@students.unnes.ac.id
5
syarifatunnisak1708@students.unnes.ac.id
6
yunindaeva6@students.unnes.ac.id

PENDAHULUAN
Manusia tak dapat hidup sendirian karena
untuk melakukan aktivitas sehari-hari membutuhkan
bantuan orang lain (Afham dan Utomo, 2021). Hal ini,
dapat pula mempermudah kita untuk menjabarkan dan
mengerti aktivitas yang dilakukan manusia (Wulandari
& Utomo, 2021). Hal ini dikarenakan manusia
merupakan makhluk sosial, maka perilakunya tidak
terlepas dari interaksi dan komunikasinya dengan
orang lain (Wulandari & Utomo, 2021). Biologi adalah
cabang ilmu penting bagi pendidikan maupun
kehidupan. Biologi berkesinambungan dengan salah
satu cara menjelajahi tentang alam secara sistematis,
sehingga biologi tidak hanya penguasaan mengenai
sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep,
atau prinsip saja melainkan juga bagian suatu
penemuan. Pembelajaran Biologi berkaitan dengan
kegiatan praktikum, disebabkan oleh banyaknya
konsep abstrak di dalam Biologi yang harus
dimengerti. Praktikum di laboratorium membuat
sebuah konsep abstrak tidak sulit dimengerti. Untuk
mencari kebenaran teori tentang sel tumbuhan maka
kegiatan praktikum dilaksanakan (Nasution &
Hasairin, 2016).
Sebuah praktikum akan lebih optimal dan
maksimal untuk meningkatkan suatu keahlian
mahasiswa dalam sebuah pengamatan dan
meningkatkan keterampilan sebagai sarana berlatih
dalam menggunakan perangkat peralatan praktikum
(Mastika et al., 2014). Selain itu, selama praktikum
mahasiswa dapat meningkatkan dan mengembangkan
beberapa hal seperti rasa ingin tahu, aktif, kreatif,
inovatif dan menghargai integritas akademik. Secara
umum kegiatan mahassiswa dalam praktikum meliputi
membaca dan memahami lembar kerja mahasiswa,
menyiapkan alat dan bahan, melakukan prosedur
praktikum, dan menyusun laporan praktikum.
Laboratorium dibuat karena suatu kesadaran
bahwasanya kegiatan pembelajaran di laboratorium
memiliki posisi paling penting dalam pendidikan, oleh
karena itu untuk mencapai tujuan yang bersifat
multidimensi di dalam kegiatan pembelajaran,
dibutuhkan strategi pembelajaran yang memadai dan
sesuai standar. Strategi pembelajaran yang nyatanya
dapat mencakup tiga ranah sekaligus (kognitif, afektif,
dan psikomotor) ialah pembelajaran di sebuah
laboratorium (Cahyani, 2022). Jurusan Biologi
FMIPA-UNNES menjadi salah satu jurusan di
lingkungan UNNES yang menyelenggarakan bagian
pembelajaran dalam ilmu eksak, sehingga pendalaman
keilmuannya membutuhkan sebuah laboratorium
sebagai tempat pembuktian teori dari pembelajaran
yang dilakukan dari bangku kuliah. Pelaksanaan
praktikum bagi mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA-
UNNES dilaksanakan di Laboratorium Biologi
FMIPA-UNNES yang bertujuan untuk mengamati,
memahami, dan juga menemukan suatu hal yang baru
sesuai dengan teori yang diterima di bangku kuliah.
Journal of Education and Technology 3 (1) Juni (2023): 10-16 11
Alasan yang sering dibicarakan ialah
pemindahan laboratorium, ketersediaan alat dan bahan
praktikum yag terbatas, alokasi waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan praktikum dan masih banyak lagi
alasan lainnya. Jika demikian, maka hasil kegiatan
praktikum dilakukan tidak akan optimal bagi hasil
belajar mahasiswa atau tujuan lainnya. Praktikum
menjadi salah satu bagian terpenting dari pembelajaran
di Jurusan Biologi. Dalam pembelajaran, alat
laboratorium dapat digunakan sebagai sumber atau alat
bantu baik di laboratorium, di kelas maupun di waktu
senggang. Melalui proses praktikum, mahasiswa tidak
hanya mengetahui keterampilan profesionalnya, tetapi
juga mempengaruhi sikap ilmiah pendidikan dan
prestasinya dari hasil pengetahuan. Praktikum
merupakan bagian dari sebuah pembelajaran yang
tujuannya untuk melakukan uji dan menerapkan teori
dalam situasi nyata. Pada sebuah pengertian yang
mendalam lagi, praktikum merupakan salah satu
bentuk kegiatan pembelajaran yang memiliki tujuan
untuk menebalkan pengetahuan mahasiswa terhadap
mata kuliah atau pembelajaran tertentu (Dewi, 2015).
Tujuan dari praktikum pengamatan sel
tumbuhan ialah untuk mengembangkan pemecahan
masalah dan berpikir kreatif, meningkatkan
pemahaman tentang sel tumbuhan, mengembangkan
keterampilan eksperimen, melakukan penelitian
ilmiah, menganalisis data, mengkomunikasikan hasil,
melatih keterampilan kerja sama, sikap positif dan
minat, dan meningkatkan kepedulian untuk
lingkungan. Kegiatan praktikum mata kuliah biologi
saling bergantungan dengan pengamatan mikroskopis,
baik sel tumbuhan dan hewan maupun jaringan
tumbuhan dan hewan. Mikroskop adalah sebuah alat
yang berfungsi untuk melihat benda yang terlalu kecil
untuk dilihat dengan mata. Tujuan dari kegiatan
praktikum di laboratorium adalah untuk memudahkan
mahasiswa saat memahami materi perkuliahan dosen.
Praktik secara langsung akan memperkuat
keterampilan teoretis mahasiswa.
Praktikum yang dilakukan adalah mengamati
sel tumbuhan. Melalui praktikum biologi sel ini
diinginkan mahasiswa mengerti struktur sel secara
mendalam dengan melihat secara langsung lewat
mikroskop. Biologi Sel salah satu mata kuliah yang
diinginkan semoga memberikan gambaran,
pemahaman, keterampilan dan kemampuan berpikir
mengenai sebuah konsep dan sebuah prinsip suatu
struktur dan fungsi sel dalam konteks cara kerja organ
sel untuk memahami bahwa sel secara struktural dan
fungsional adalah yang terkecil dari makhluk hidup.
Selain itu, diinginkan mampu mengenali struktur sel,
seperti: membran sel, kloroplas, sitoplasma, nukleus,
dinding sel, sklereid, plasmodesmata, dan transpor
membran. Mengamati jaringan dengan mikroskop
agak sulit karena beberapa sel atau jaringan bersifat
tembus pandang dan kekurangan pigmen warna,
sehingga sulit untuk mengamati jaringan tumbuhan.
12 Deazzahra, dkk., Analisis Penggunaan Laboratorium Biologi untuk Praktikum Pengamatan Sel Tumbuhan
Penemuan sel mengalami masa terangnya sesaat
mikroskop ditemukan tahun 1590 dan terus meerus
mengalami pengembangan pada tahun 1660, Dinding
Sel mati pada kulit pohon oak ditemukan Robert Hook
dan membutuhkan lensa luar biasa dari Antoni van
Leeuwenhoek (Noor et al., 2020). Jaringan ialah
sekumpulan daripada sel yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang tidak berbeda. Pelaksanaan praktikum
memerlukan ketelitian dan kedisiplinan. Faktor
keselamatan harus diperhatikan dan dipraktikkan.
Kecelakaan dalam praktikum sangat dimungkinkan
setiap melakukan kegiatan praktikum (Novianti,
2011).
Pada praktikum Mata Kuliah Biologi Sel di
Jurusan Biologi FMIPA UNNES pada bagian sub
materi pengamatan sel atau jaringan. Saat kegiatan
praktikum pengamatan sel tumbuhan sangat
diperlukan alat-alat dan bahan-bahan dari laboratorium
dan sarana prasarana laboratorium biologi, sehingga
sangat penting laboratorium untuk proses praktikum
pengamatan sel tumbuhan. Berikutnya perlu ada
pengembangan buku panduan praktikum pengamatan
sel tumbuhan di laboratorium biologi.
Pada artikel ini akan dibahas rumusan masalah
mengenai bagaimana penggunaan laboratorium
biologi untuk praktik pengamatan sel tumbuhan dan
bagaimana bentuk sel tumbuhan dan bagian-
bagiannya. Tujuan penulisan artikel ini kepada
khalayak ramai adalah untuk mengetahui penggunaan
laboratorium biologi untuk praktik pengamatan sel
tumbuhan dan untuk mengetahui bentuk sel tumbuhan
dan bagian-bagiannya. Adapun manfaat dari penulisan
artikel mengenai penggunaan laboratorium ini adalah
untuk mengetahui bagaimana penggunaan
laboratorium biologi untuk praktik pengamatan sel
tumbuhan apakah sudah baik atau belum.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penulisan artikel mengenai penggunaan
aboratorium ini menggunakan metode penelitian
kualitatif deskriptif melalui penggambaran fenomena
yang sering terjadi pada objek penelitian, dan hasil
penelitian ini yang memberikan gambaran tentang apa
yang terjadi pada objek penelitian. Praktikum ini
dilakukan pada semester 1 tahun pelajaran 2022/2023
pada bulan September 2022 di Laboratorium Biologi
Unnes dengan objek yang diamati adalah sel tumbuhan
(umbi lapis bawang merah, ketela pohon, daun
Hydrilla vercillata dan daun Rhoeo discolor).
Prosedur praktikum terdiri dari tahap
pendahuluan dan pengamatan mikroskop. Tahap
pendahuluan yaitu dengan mempersiapkan alat dan
bahan pengamatan seperti mikroskop, preparat,
sedangkan tahap pengamatan mikroskop yaitu
menyiapkan mikroskop untuk mengamati preparat
dengan perbesaran 4×, 10×, 40×, atau 100 x. Dalam
penelitian ini metode pengumpulan data adalah
observasi-dokumentasi, Observasi bertujuan untuk
mencari tahu informasi tentang permasalahan,
sedangkan dokumentasi digunakan untuk melihat sel
tumbuhan dan bagian-bagiannya. Nantinya akan
disediakan link google form yang kemudian akan diisi
oleh surveyor.
Sumber data dari penelitian ini berupa
dokumentasi yang berasal dari isian link google form
yang telah dibagikan kepada Mahasiswa Biologi
Universitas Negeri Semarang, bukti isian link google
form yang telah peneliti bagikan kepada Mahasiswa
Biologi Universitas Negeri Semarang tersebut berupa
gambar atau foto. Analisis data adalah sebuah proses
mengolah data yang telah ada sebelumnya menjadi
informasi maupun data baru. Informasi tersebut
merupakan rangkuman dari data yang ada. Analisis
data dilakukan untuk menjadikan data yang awalnya
sulit dimengerti, menjadi data yang mudah dimengerti
dan berguna bagi orang lain sebagai solusi dari
permasalahannya yang berkaitan dengan penelitian
yang kami lakukan yaitu permasalahan tentang
Penggunaan Laboratorium.
Teknik analisis data yang akan kami lakukan
agar mempermudah pembaca untuk memahami
informasi yang disampaikan yaitu dengan membuat
tabel rangkuman hasil pengisian google form yang
telah kami sediakan yang memuat informasi tentang
kepuasan, keefektifan serta manfaat penggunaan
laboratorium. Teknik ini digunakan untuk mengetahui
pelaksanaan kegiatan praktikum pengamatan sel
tumbuhan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut survey melalui link google form yang
telah kami bagikan kepada seluruh mahasiswa
Universitas Negeri Semarang dengan mengajukan
enam pertanyaan yaitu: (1) mengapa mahasiswa ada di
laboratorium? (2) lebih mudah didampingi dosen dan
asisten dosen? (3) apakah penggunaan laboratorium
sudah sesuai standar? (4) apakah sulit ketika tidak
didampingi dosen dan asisten dosen? dan (5) seberapa
berguna laboratorium? Data hasil survey sebagai
berikut:
Gambar 1. Pendampingan dengan dosen
Berdasarkan hasil penelitian dengan survey
menggunakan google form tergolong baik

teridentifikasi bahwa mahasiswa memahami
penggunaan laboratorium sangatlah penting ketika
didampingi dengan dosen dengan angka 88,9%, ini
menunjukkan bahwa mahasiswa sudah seharusnya
ketika melakukan praktik di laboratorium harus selalu
diawasi dan didampingi oleh dosen supaya tidak terjadi
hal-hal yang tidak diharapkan, pada penelitian
terdahulu yang pernah dilakukan di laboratorium SMA
Negeri juga mereka harus diawasi dan didampingi oleh
guru agar siswa dapat memahami apa yang akan
didapatkannya di laboratorium.
Gambar 2. Standar penggunaan laboratorium
Berdasarkan hasil penelitian dengan survey
menggunakan google form tergolong cukup baik
teridentifikasi bahwa mahasiswa bahwa standar
penggunaan laboratorium sudah cukup baik dengan
angka 66,7%, angka ini menunjukkan bahwa
laboratorium yang ada sudah sesuai dengan standar
penggunaan, hal ini juga berkaitan dengan penelitian
terdahulu sewaktu pelaksanaan praktikum ternyata
tidak berjalan dengan cukup baik dikarenakan
pengalihan kelas lebih dahulu dan alat dan bahan yang
tidak tersedia di laboratorium.
Gambar 3. Kesulitan saat di laboratorium
Berdasarkan hasil penelitian dengan survey
menggunakan google form tergolong kurang baik
teridentifikasi bahwa mahasiswa masih kesulitan saat
berada pada laboratorium ketika tidak didampingi oleh
dosen dengan angka 33,3%. Ini menunjukkan bahwa
mahasiswa ketika melakukan praktikum harus selalu
didampingi dosen supaya tidak terjadi hal-hal yang
tidak diharapkan.
Journal of Education and Technology 3 (1) Juni (2023): 10-16 13
Gambar 4. Kegunaan Laboratorium
Berdasarkan hasil penelitian dengan survey
menggunakan google form teridentifikasi bahwa
mahasiswa memahami peran laboratorium sangatlah
penting sebagai sarana untuk melakukan praktikum.
Berdasarkan hasil penelitian dengan survey
menggunakan google form teridentifikasi bahwa
mahasiswa memahami penggunaan laboratorium
sangatlah penting ketika didampingi dengan dosen
dengan angka 88,9%, ini menunjukkan bahwa
mahasiswa sudah seharusnya ketika melakukan praktik
di laboratorium harus selalu diawasi dan didampingi
oleh dosen supaya tidak terjadi hal yang tidak
diharapkan, pada penelitian terdahulu yang dilakukan
di laboratorium SMA Negeri juga mereka harus
diawasi dan didampingi oleh guru agar siswa dapat
memahami apa yang akan didapatkannya di
laboratorium. Mahasiswa memahami bahwa standar
penggunaan laboratorium sudah cukup baik dengan
angka 66,7%, angka ini menunjukkan bahwa
laboratorium yang ada sudah sesuai dengan standar
penggunaan, hal ini juga berkaitan dengan penelitian
terdahulu sewaktu pelaksanaan praktikum tidak
berjalan dengan cukup baik dikarenakan pengalihan
dari kelas dan alat dan bahan yang tidak memadai di
laboratorium. Mahasiswa masih kesulitan saat berada
pada laboratorium ketika tidak didampingi oleh dosen.
Mahasiswa juga memahami bahwa laboratorium
sangatlah penting sebagai sarana untuk melakukan
praktikum dimana mahasiswa meyakini itu. Penelitian
ini menunjukkan bahwa baik bagi mahasiswa untuk
melakukan praktikum di laboratorium.
Berikut disajikan beberapa gambar yang telah
didokumentasikan dan didapat dari berbagai sumber
yang tentunya valid dan relevan mengenai sel
tumbuhan dan bagian-bagiannya.
14 Deazzahra, dkk., Analisis Penggunaan Laboratorium Biologi untuk Praktikum Pengamatan Sel Tumbuhan
Gambar 5. Sel Epidermis Bawang Merah (Allium
cepa)
Setelah mengamati sel epidermis bawang
merah menggunakan mikroskop dengan perbesaran
10x10, dapat dilihat beberapa bagian dari sel bawang
merah diantaranya: (1)Dinding sel yang berupa
dinding yang tebal dan kaku serta tersusun oleh
selulosa. Dinding sel ini memiliki fungsi untuk
memberi bentuk tetap pada sel. (2) Nukleus merupakan
inti sel yang berfungsi untuk mengatur proses
metabolisme dalam sel. (3) Sitoplasma merupakan
bagian sel yang diselubungi oleh membran sel, pada
bagian ini berlangsung beberapa reaksi kimia
didalamnya.
Gambar 6. Sel Gabus Ketela Pohon (Manihot
utilisima)
Melalui pengamatan sel gabus ketela pohon
dilakukan dengan menggunakan mikroskop pada
perbesaran 10x10 sehingga dapat terlihat beberapa
bagian dari sel gabus ketela pohon yaitu : (1) Dinding
sel yang berupa dinding yang tebal dan kaku serta
tersusun oleh selulosa. Dinding sel ini mempunyai
fungsi untuk memberi bentuk tetap pada sel. (2) Ruang
kosong yang merupakan bagian yang berada pada
dinding sel bagian dalam (3) Ruang antar sel pada
bagian ini berfungsi untuk pertukaran gas dan
transportasi air.
Gambar 7. Sel Daun Hydrilla vercillata
Dari hasil pengamatan sel daun hydrilla
vercillata pada mikroskop dengan perbesaran 10x10
dapat terlihat beberapa bagian dari sel daun hydrilla
vercillata diantaranya : (1) Dinding sel yang berupa
dinding yang tebal dan kaku serta tersusun oleh
selulosa. Dinding sel ini fungsinya untuk memberi
bentuk tetap pada sel. (2) Kloroplas merupakan salah
satu macam plastida yang hanya terdapat pada sel
tumbuhan. Kloropast megandung pigmen klorofil dan
mengandung 2 membran yaitu membran bagian luar
dan membran bagian dalam (3) Sitoplasma merupakan
bagian sel yang diselubungi oleh membran sel, pada
bagian ini berlangsung beberapa reaksi kimia
didalamnya.
Gambar 8. Sel Daun Rhoeo discolor
Hasil pengamatan sel daun Rheo discolor pada
mikroskop dengan perbesaran 10x10 diantaranya : (1)
Dinding sel yang berupa dinding yang tebal dan kaku
serta tersusun oleh selulosa. Dinding sel ini berfungsi
untuk memberi bentuk tetap pada sel. (2) Sitoplasma
merupakan bagian sel yang diselubungi oleh membran
sel, pada bagian ini berlangsung beberapa reaksi kimia
didalamnya. (3) Stomata merupakan jalur yang

digunakan pada tumbuhan untuk berinteraksi dengan
lingkungannya. Stomata sendiri berfungsi sebagai
tempat pertukaran gas CO2. (4) Sel penutup
merupakan bagian sel yang berfungsi untuk menahan
air serta mengontrol keluar masuknya karbondioksida
(CO2). (5) Sel penjaga merupakan sekumpulan sel
yang mengelilingi sebuah sel penutup. Sel penjaga
secara mendalam melangsungkan fungsinya secara
berasosiasi dengan sel penutup.
Berdasarkan gambar tersebut diharapkan
mahasiswa dapat mengetahui sel-sel tumbuhan dan
bagian-bagiannya.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil kerja penelitian mengenai
penggunaan laboratorium dapat ditemukan kesimpulan
bahwa pemanfaatan laboratorium biologi untuk
mengamati sel tumbuhan sudah baik dan sesuai dengan
standar laboratorium. Bentuk dari sel tumbuhan sendiri
cenderung berbentuk persegi panjang. Sel tumbuhan
sendiri umunya tersusun oleh dinding sel, kloropas,
serta plastida yang tidak ditemukan pada sel hewan.
Dari hasil survei pun menunjukkan bahwa penggunaan
laboratorium oleh mahasiswa baiknya didampingi oleh
dosen untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang
tidak dikehendaki.
DAFTAR PUSTAKA
Adisedjaja, Y. H., & Romlah, O. (2009). Peranan Praktikum
Dalam Mengembangkan Keterampilan Proses Dan
Kerja Laboratorium. MGMP Biologi Kabupaten
Garut, 1–7.
Afham, M. N., Purwo, A., & Utomo, Y. (2021). Tindak
Tutur Direktif Dalam Drama Musikal Tonightshow “
Te Rnyata Bawang Goreng Lebih Laku Daripada
Bawang Bombay .” Jurnal Parafrasa: Bahasa, Sastra
Dan Pengajaran, 3(1), 37–48.
https://jtuah.ejournal.unri.ac.id/index.php/JTUAH/art
icle/view/7495/6546
Anggraeni, A., Retnoningsih, A., & Herlina, L. (2013).
Pengelolaan Laboratorium Biologi Untuk Menunjang
Kinerja Pengguna Dan Pengelola Laboratorium
Biologi Sma Negeri 2 Wonogiri. Journal Og Biology
Education, 2(3).
Ariyati, E. (2012). Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA,
1(2), 1–12. https://doi.org/10.26418/jpmipa.v1i2.194
Cahyani, V. P. (2022). Analisis Pengelolaan Laboratorium
IPA di SMAN 1 Geger Madiun Berdasarkan Standar
Manajemen Laboratorium. Annual International
COnference on Islamic Education for Students, 1(1),
351–360. https://doi.org/10.18326/aicoies.v1i1.289
Dewi, I. S. S. S. N. L. (2015). ANALISIS KENDALA
PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA
NEGERI SE-KOTA PALANGKA RAYA. EduSains
Volume 2 Nomor 1, 29(5), 1–30.
Hamidah, A., Sari, N., & Budianingsih, R. (2013).
Manajemen Laboratorium Biologi Beberapa Siswa
SMA di Kota Jambi. Sainmatika, 7(1), 1–10.
Harefa, D., Ge’e, E., Ndruru, K., Ndruru, M., Ndraha, L. D.
Journal of Education and Technology 3 (1) Juni (2023): 10-16 15
M., Telaumbanua, T., Sarumaha, M., & Hulu, F.
(2021). Pemanfaatan Laboratorium IPA di SMA
Negeri 1 Lahusa. Edumatsains: Jurnal Pendidikan,
Matematika Dan Sains, 5(2), 105–122.
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/edumatsains/articl
e/view/2062
Hasruddin, & Rezeqi, S. (2012). Analisis Pelaksanaan
Praktikum Biologi dan Permasalahannya di SMA
Negeri Sekabupaten Karo. Jurnal Tabularasa PPS
UNIMED, 09(5), 1–16.
https://simppm.lppm.uny.ac.id/uploads/8082/laporan
_akhir/laporan-akhir-8082-20201207-111337.pdf
Indriastuti, L. H., & Priyantini, W. (2013). Kesiapan
Laboratorium Biologi Dalam Menunjang Kegiatan
Praktikum Sma Negeri Di Kabupaten Brebes. Journal
of Biology Education, 2(2), 109–115.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/
view/3096
Kurniawati, Y. (2018). Analisis Kesulitan Penguasaan
Konsep Teoritis Dan Praktikum Kimia Mahasiswa
Calon Guru Kimia. Konfigurasi : Jurnal Pendidikan
Kimia Dan Terapan, 1(2), 146.
https://doi.org/10.24014/konfigurasi.v1i2.4537
Mastika, N., Adnyana, I. B. P., & Setiawan, I. G. N. A.
(2014). Analisis Standarisasi Laboratorium Biologi
Dalam Proses Pembelajaran Di Sma Negeri Kota
Denpasar. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran IPA
Indonesia, 4(1), 1–10.
Mayssara A. Abo Hassanin Supervised, A. (2014). Penuntun
Praktikum Biologi Sel. In Paper Knowledge . Toward
a Media History of Documents.
Nasution, N., & Hasairin, A. (2016). Analisis Sarana dan
Pemanfaatan Laboratorium IPA (Biologi) dalam
Pembelajaran Biologi Kelas XI di SMA Swasta
Nusantara Lubuk Pakam. Jurnal Pelita Pendidikan,
4(4), 31–37.
Noor, R., Tika, N. Y., & Agustina, P. (2020). Preparat
Jaringan Tumbuhan dengan Menggunakan Pewarna
Alami sebagai Media Belajar Jaringan Tumbuhan
Praktikum Biologi Sel. Jurnal Lentera Pendidikan,
5(2), 136–148.
Novianti, N. R. (2011). Kontribusi Pengelolaan
Laboratorium dan Motivasi Belajar Siswa terhadap
Efektivitas Proses Pembelajaran (Penelitian pada SMP
Negeri dan Swasta di Kabupaten Kuningan Provinsi
Jawa Barat). Jurnal Penelitian Pendidikan, Edisi
Khus(1), 154–163.
Pertiwi, F. N. (2019). Sistem Pengelolaan Laboratorium IPA
65. Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam, 13(1), 65–
76.
Putu Subamia, I. D. (2015). Analisis Kebutuhan Tata Kelola
Tata Laksana Laboratorium IPA SMP di Kabupaten
Buleleng. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 3(2),
446–459. https://doi.org/10.23887/jpi-
undiksha.v3i2.4461
Rahmah, N. (n.d.). Pemanfaatan Laboratorium untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas 2
SMA Se-Kabupaten Banjarnegara.
Selamet, Nahdiyaturrahmah, Pujani, N. M., & Kompyang.
(2020). Pengelolaan Laboratorium Ilmu Pengetahuan
Alam SMP Negeri 2 Singaraja. Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI), 3(2),
118–129.
Seonta, P., & Neolaka, A. (2016). Pengelolaan
16 Deazzahra, dkk., Analisis Penggunaan Laboratorium Biologi untuk Praktikum Pengamatan Sel Tumbuhan

Laboratorium IPA Studi di SMP Negeri 80 Jakarta

Timur. 194–210.
https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-
use-case-a7e576e1b6bf
Simatupang, A. C., & Sitompul, A. F. (2018). Analisis
Sarana Dan Prasarana Laboratorium Biologi Dan
Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Biologi Dalam
Mendukung Pembelajaran Biologi Kelas Xi. Jurnal
Pelita Pendidikan, 6(2), 109–115.
https://doi.org/10.24114/jpp.v6i2.10148
Siti Fatikah, Trisna Aulia Putri Anjani, Iva Aulia Khusnuria
Salsabila, Desy Rufaidah, & Asep Purwo Yudi
Utomo. (2022). Analisis Tindak Tutur Ekspresif
Dalam Film Sejuta Sayang Untuknya Sutradara
Herwin Novanto. JISPENDIORA : Jurnal Ilmu Sosial,
Pendidikan Dan Humaniora, 1(1), 100–108.
https://doi.org/10.56910/jispendiora.v1i1.137
Ulfa, S. W. (2016). Pembelajaran Berbasis Praktikum :
Upaya Mengembangkan. Jurnal Pendidikan Islam
Dan Teknologi Pendidikan, VI(1), 65–75.
Wulandari, E., & Utomo, A. P. Y. (2021). Analisis Tindak
Tutur Representatif Dalam Video “Trik Cepet Jawab
Soal Matematika Bahasa Inggris Versi Jerome!” Pada
Saluran Youtube Jerome Polin. Jurnal Sastra
Indonesia, 10(1), 65–70.
https://doi.org/10.15294/jsi.v10i1.45120