Nama Kelompok :
2018
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktikum adalah pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori dan bagian
dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatakan untuk menguji
dan melaksanakan di keadaan nyata, apa yang diperoleh dari teori dan pelajaran
praktik (KBBI,2001:785). Dalam kaitannya dengan belajar, kegiatan praktikum
diperlukan agar peserta didik memperoleh pengalaman belajar konkrit dan sebagai
suatu sarana mengkonfrontasikan miskonsepsi yang dimiliki peserta didik, serta
dalam usahanya mengkontruksikan pengetahuan baru (Hudson, 1996). Dengan
pengalaman sendiri seseorang akan memperoleh memory of event, suatu gambaran
pengalaman yang memiliki efek jangka panjang (Whute dan Mitchell,1994). Menurut
Rustaman (2003) menyatakan bahwa beberapa alasan penyelanggaraan kegiatan
praktikum antara lain yaitu: membangkitkan motivasi belajar, menunjang pemahaman
materi, mengambangkan keterampilan-keterampilan dasar melaksanakan eksperimen
dan menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah serta meningkatkan pemahaman
konsep dan mengembangka kemampuan pemecahan masalah.
Salah satu mata pelajaran Biologi SMA Negeri Bintang Harapan yaitu kompetensi
dasar 3.3 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada
jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil
pengamatan dan 4.3 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada
tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan
antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang
berlangsung pada tumbuhan.
Materi yang dikembangkan yaitu KD 3.3 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan
antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan
hasil pengamatan dan 4.3 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan
fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang berlangsung pada tumbuhan. Materi
Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan yang di kembangkan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning yaitu peserta didik mengamati perbedaan dari beberapa
gamabar sel dan jaringan yang diberikan guru dalam bentuk LKS bergambar, peserta didik
mengidentifikasi perbedaan,ciri-ciri serta bentuk dan nama dari sel yang terdapat pada
tumbuhan
BAB II
ISI
A. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa perangkat pembelajaran yang
digunakan ialah RPP, Instrumen Penilaian, LKS, dan Petunjuk Praktikum. Perangkat
pembelajaran ialah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang
memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Materi
pokok yang diambil adalah Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Tum
buhan. Metode pembelajaran yang digunakan adalah Praktikum, dimana peserta didik
harus mengamati secara langsung jaringan tumbuhan melalui mikroskop. Guru hanya
bertugas untuk mengamati dan memantau pekerjaan peserta didiknya. Peserta didik
secara berkelompok dituntut untuk aktif dalam praktikum dan terampil menggunakan
alat dan bahan praktikum.
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan mengahayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli toleransi, gotong royong, santu, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efekitf dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaanya.
3. Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadia tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menjelaskan bentuk jaringan epidermis meliputi bentuk
stomata, kutikula, bulu akar, dan trikoma dengan benar setelah menjelaskan
penjelasan guru.
2. Peserta didik dapat membedakan sel parenkim, sklerenkim, dan kolenkim
dengan benar setelah membaca referensi yang diberikan guru.
3. Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri dari bermacam-macam jaringan
kolenkim dengan benar setelah membaca referensi yang diberikan guru.
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi struktur bunga, buah, dan biji dengan
benar setelah membaca literatur.
5. Peserta didik dapat menyebutkan struktur anatomi akar, batang, dan daun
dengan benar setelah membaca literatur.
6. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan dari setiap sel dan jaringan
tumbuhan dengan benar setelah melakukan percobaan.
7. Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri yang ada pada sel dan jaringan
tumbuhan dengan benar setelah melakukan percobaan.
8. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan ciri-ciri dan fungsi dari organ
tumbuhan (morfologi) dengan benar setelah melakukan percobaan.
9. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan ciri-ciri dan fungsi dari organ
tumbuhan (anatomi) dengan benar setelah melakukan percobaan.
10. Peserta didik dapat membuat laporan hasil percobaan yang telah dilakukan
sesuai dengan kaidah penyusunan laporan ilmiah dengan tepat setelah
melakukan percobaan.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
1. Sel Tumbuhan terdiri atas sel parenkim, sel kolenkim, dan sel sklerenkim.
2. Jaringan tumbuhan berasal dari proses deferensiasi sel.
3. Jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan jaringan dewasa,
jaringan dewasa diantaranya adalah jaringan epidermis, jaringan parenkim,
jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut.
4. Organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, biji, buah dan bunga.
5. Sifat totipotensi pada tumbuhan adalah kemampuan tumbuh sempurna jika
lingkungan sesuai dan Kultur Jaringan merupakan teknik perbanyakan
tanaman dengan cara mengisolasi.
Konsep
1. Sel tumbuhan yang memiliki fungsi untuk menyokong berdirinya tumbuhan
juga merupakan dasar bagi struktur tumbuhan adalah sel parenkim.
Sedangkan sel yang berfungsi untuk membantu menyokong bagian
tumbuhan yang masih muda adalah sel kolenkim sedangkann sel yang
menyokong bagian tumbuhan setelah dewasa adalah sel sklerenkim.
2. Deferensiasi adalah proses pertumbuhan mulai dari imatur menjadi matur
dengan fungsi khusus disertai dengan adanya protein dan modifikasi
sitoskeletal sehingga menciptakan struktur sempurna.
3. Jaringan meristem merupakan jaringan yang bersifat embrio yang terdapat
pada tumbuhan yang dewasa sedangkan yang dikatakan jaringan dewasa
adalah ketika jaringa tersebut sudah tidak melakukan proses pembelahan
lagi dan menjadi permanen.
4. Tumbuhan memiliki organ-organ yang membantu proses pertumbuhan dan
perkembangannya yaitu akar, batang, daun, biji, buah dan bunga.
5. Kemampuan suatu tumbuhan untuk tetap hidup sempurna di lingkungan
yang sesuai dinamakan toripotensi artinya kemampuan alamiah dari
tumbuhan itu sendiri sedangkan kultur jaringan adalah kemampuan
tumbuhan untuk memperbanyak diri setelah diisolasi pada lingkungan yang
telah disediakan.
6. Sel dan jaringan penyusun pada tumbuhan sangat kompleks dan memiliki
banyak bentuk dan karakteristik yang semua itu akan terdefinisikan melalui
kegiatan mengamati baik mengamati menggunakan media seperti gambar
atau video hingga mengamati wujud asli dari tumbuhan.
Prosedur
1. Peserta didik mengamati struktur penyusun sel dan jaringan.
2. Peserta didik mengidentifikasi ciri-ciri dari sel dan jaringan tumbuhan.
3. Peserta didik megisi hasil kerja di lembar kerja mereka.
4. Peserta didik mengamati morfologi dan anatomi organ pada tumbuhan.
5. Peserta didik mengisi hasil pengamatan di LKS.
6. Peserta didik membuat laporan hasil percobaan yang telah dilakukan proyek
secara berkelompok.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Model Pembelajaran : Project Based Learning
3. Metode Pembelajaran : Eksperimen
F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media visual : Gambar/foto, PPT
2. Projected still media : LCD projector
3. Projected motion media : Video, mikroskop, alat bedah, kaca benda,
aquades dan Laptop
G. SUMBER BELAJAR
Lembar kerja siswa (LKS)
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA
kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.
Yani, Riana. Musarofah. Aikah, Tintin. Purwianingsih, widi. 2009.
Biologi 1 : Kelas XI SMA dan MA. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional: Jakarta.
Sumber lain yang relevan seperti internet.
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1) Pertemuan Pertama 2 JP (2 x 45 menit)
Langkah Alokasi
Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Awal
Apersepsi Guru memberi salam kemudian 15
mempresensi peserta didik menit
Guru melihatkan gambar pohon yang tinggi
dan menjulang di sebuah hutan, dan siswa
disuruh mengamati. Kemudian melakukan
proses tanya jawa seputar materi, seperti :
Pernahkah kamu melihat daun? Daun
yang kita lihat tidaklah sesederhana
yang terlihat, pada dasarnya daun
rentang dan mudah rusak tetapi daun
tidak akan kering kerontang karena
terkena sinar matahari yang sangat
terik. Daun mampu tetap hijau
dibawah sinar matahari tanpa terbakar
berhari-hari meskipun sangat sedikit
jumlah air yang mengalir dalam
pembuluhpembuluhnya yang mirip
benang.
Penilaian Ketrampilan
Ketrampilan Persiapan
Nama Siswa :
Materi : Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tumbuhan
Kelas / Semester : XI / I
Hari / Tanggal :
Aspek Jumlah Nilai
No Nama Peserta Didik Predikat
Pengamatn Skor Akhir
1. 1 2 3
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Ketrampilan Pelaksanaan
Nama Siswa :
Materi : Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tumbuhan
Kelas / Semester : XI / I
Hari / Tanggal :
Aspek Jumlah Nilai
No Nama Peserta Didik Predikat
Pengamatn Skor Akhir
1. 1 2 3
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Ketrampilan Hasil
Nama Siswa :
Materi : Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tumbuhan
Kelas / Semester : XI / I
Hari / Tanggal :
Aspek Jumlah Nilai
No Nama Peserta Didik Predikat
Pengamatn Skor Akhir
1. 1 2 3
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Ketrampilan Laporan
Nama Siswa :
Materi : Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Tumbuhan
Kelas / Semester : XI / I
Hari / Tanggal :
Aspek Jumlah Nilai
No Nama Peserta Didik Predikat
Pengamatn Skor Akhir
1. 1 2 3
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Jaringan
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
A. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan
Fungsi organ pada tumbuhan.
4.5 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada tumbuhan.
B. Tujuan
1. Siswa mampu menjelaskan perbedaan ciri-ciri dan fungsi dari organ
tumbuhan (morfologi).
2. Siswa mampu menjelaskan perbedaan ciri-ciri dan fungsi dari organ
tumbuhan (anatomi).
C. Materi
Menurut pendapat Campbell (2008), yang menyatakan bahwa Jaringan
permanen atau jaringan dewasa di bedakan atas :
1. Jaringan pelindung (Epidermis)
Jaringan epidermis Epidermis merupakan jaringan paling luar yang menutupi
permukaan organ tumbuhan, seperti: daun, bagian bunga, buah, biji, batang, dan
akar. Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan yang ada
di bagian sebelah dalam. bentuk, ukuran, dan susunan, serta fungsi sel epidermis
berbeda-beda pada berbagai jenis organ tumbuhan. Ciri khas sel epidermis adalah
sel-selnya rapat satu sama lain membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel.
Sel-sel epidermis dapat berkembangmenjadi alat tambahan atau derivate epidermis,
misalnya stoma, trikoma,sel kipas, sistolit, dan sel silica.
2. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun
fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan kemampuannya
untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan penting dalam proses
regenerasi. Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik bila
lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim terutama terdapat pada bagian
kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji. Sel-sel
parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim xilem, parenkim
floem, dan jari-jari empulur. Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak
memiliki ruang antarsel karena bentuk selnya membulat. Sel parenkim memiliki
banyak fungsi, yaitu untuk berlangsungnya proses fotosintesis, penyimpanan
makanan dan fungsi metabolisme lain.
3. Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong agar
tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong dibagi menjadi
dua yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim adalah jaringan
penyokong yang masih muda, jaringan yang berdinding tebal terutama pada sudut-
sudutnya. Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah
mati, dinding sel yang tidak elastis tetapi kuat. Dinding-dinding sel ini sangat tebal,
jaringan sklerenkim merupakan sel penunjang yang lebih umum, dinding sel sangat
tebal. Sklerenkim merupakan komponen yang sangat penting pada penutup luar
bijidan buah keras (Campbell, 2008: 49).
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil
asimilasi dari daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan airserta garam
mineral. Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem
merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Floem
merupakan jaringan kompleks yang tediri dari berbagai unsur dengan tipe berbeda
yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan kloroid. Xilem merupakan jaringan
campuran yang terdiri atas beberapa sel yang mempunyai tipe tertentu yang paling
khas. Xilem mempunyai dinding sel yang tebal. Xilem dan floem merupakan alat
transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Floem berfungsi sebagai alat
transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu pembuluh tapis, parenkim, dan
serabut floem. Selnya berbentuk tabung dan bagian ujung berlubang (Soeprapto,
1994: 41).
D. Langkah-langkah Kerja :
Bagilah Anggota kelompokmu menjadi 2 ! Amatilah morfologi dan anatomi dari
organ tumbuhan !
1) Pengamatan Morfologi
a. Akar
Ciri-Ciri Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
b. Batang
Ciri-Ciri Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
c. Daun
Ciri-Ciri Fungsi
Bangun Daun
1.
Ujung Daun
2.
Pangkal Daun
3.
Pertulangan daun
4.
Tepi daun
5.
Daging daun
6.
Warna daun
7.
Permukaan daun
8.
d. Bunga
Ciri-Ciri Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
e. Buah
Ciri-Ciri Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
f. Biji
Ciri-Ciri Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
2) Pengamatan Anatomi
A. Langkah-langkah Kerja
1. Ambilah organ daun bagian akar, batang dan daun
2. Siapkan mikroskop dan kaca benda
3. Iris sangat tipis menggunakan cutter bagian permukaan daun,
ujung akar dan batang dengan cara melintang
4. Sebelum diamati dibawah mikroskop teteskan aquades
5. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran kuat, Amatilah
struktur dan letak setiap jaringan penyusunnya. Temukan
Jaringan epidermis, korteks, endodermis, xylem, dan floem.
6. Foto dan Gambar
No Gambar Keterangan
1. Akar 1.
2.
3.
4.
5.
2. Batang 1.
2.
3.
4.
5.
3. Daun 1.
2.
3.
4.
5.
Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi
organ pada tumbuhan.
4.3 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada tumbuhan.
Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat meningkatkan sikap tepat sesuai dengan fakta dan data
dengan melakukan praktikum tentang struktur dan fungsi sel penyusun
jaringan tumbuhan.
2. Siswa dapat meningkatkan sikap rapi sesuai dengan fakta dan data dengan
melakukan praktikum tentang struktur dan fungsi sel penyusun jaringan
tumbuhan.
3. Siswa meningkatkan ketrampilan menyusun laporan hasil percobaan
setelah melakukan praktikum tentang struktur dan fungsi sel penyusun
jaringan tumbuhan.
PETUNJUK PRAKTIKUM
Kompetensi Dasar:
3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi
organ pada tumbuhan
4.3 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada tumbuhan
Tujuan:
1. Peserta didik dapat menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan
dengan fungsi organ pada tumbuhan
2. Peserta didik dapat menggunakan mikroskop dengan baik
3. Peserta didik dapat menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada
tumbuhan
Dasar Teori:
Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan mudaatau
meristem dan jaringan dewasa atau permanen. Jaringan terdiri dari jaringan muda atau
meristem, jaringan dasar atau parenkim, sklerenkim, xilemdan floem (Kimball, 1992: 45).
Jaringan permanen dibagi menjadi dua yaitu jaringan epidermis dan jaringan parenkim.
Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi. Umumnya
jaringan dewasa tidak membelah diri, bentuknya pun relatif permanen serta rongga selnya
besar. Sel perenkim terdapat di berbagai sebagian tumbuhan, bentuknya besar-besar dan
berdinding tipis. Fungsi utama sel parenkim sebagai tempat cadangan makanan serta
sebagai jaringan penyokong (Taryono, 1995: 43).
Menurut pendapat Campbell (2008), yang menyatakan bahwa Jaringan permanen atau
jaringan dewasa di bedakan atas :
5. Jaringan pelindung (Epidermis)
Jaringan epidermis Epidermis merupakan jaringan paling luar yang menutupi
permukaan organ tumbuhan, seperti: daun, bagian bunga, buah, biji, batang, dan
akar. Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan yang ada
di bagian sebelah dalam. bentuk, ukuran, dan susunan, serta fungsi sel epidermis
berbeda-beda pada berbagai jenis organ tumbuhan. Ciri khas sel epidermis adalah
sel-selnya rapat satu sama lain membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel.
Sel-sel epidermis dapat berkembangmenjadi alat tambahan atau derivate epidermis,
misalnya stoma, trikoma,sel kipas, sistolit, dan sel silica.
6. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran,
maupun fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan
kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan penting
dalam proses regenerasi. Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat bersifat
meristematik bila lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim terutama
terdapat pada bagian kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan
endosperma biji. Sel-sel parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada
parenkim xilem, parenkim floem, dan jari-jari empulur. Ciri khas parenkim yang
lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel karena bentuk selnya
membulat. Sel parenkim memiliki banyak fungsi, yaitu untuk berlangsungnya proses
fotosintesis, penyimpanan makanan dan fungsi metabolisme lain.
7. Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong
agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong dibagi
menjadi dua yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim adalah
jaringan penyokong yang masih muda, jaringan yang berdinding tebal terutama pada
sudut-sudutnya. Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang
sudah mati, dinding sel yang tidak elastis tetapi kuat. Dinding-dinding sel ini sangat
tebal, jaringan sklerenkim merupakan sel penunjang yang lebih umum, dinding sel
sangat tebal. Sklerenkim merupakan komponen yang sangat penting pada penutup
luar bijidan buah keras (Campbell, 2008: 49).
8. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil
asimilasi dari daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan airserta garam
mineral. Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem
merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Floem
merupakan jaringan kompleks yang tediri dari berbagai unsur dengan tipe berbeda
yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan kloroid. Xilem merupakan jaringan
campuran yang terdiri atas beberapa sel yang mempunyai tipe tertentu yang paling
khas. Xilem mempunyai dinding sel yang tebal. Xilem dan floem merupakan alat
transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Floem berfungsi sebagai alat
transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu pembuluh tapis, parenkim, dan
serabut floem. Selnya berbentuk tabung dan bagian ujung berlubang (Soeprapto,
1994: 41).
Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
Mikroskop Bawang merah
Gelas benda Batang tanaman cawanair
Cutter
Cara Kerja:
1. Siapkan mikroskop terlebih dahulu
2. Letakkan mikroskop pada meja dan mulailah mengoperasikan mikroskop
3. Sambungkan mikroskop dengan arus listrik, lalu hidupkan cahaya mikroskop
4. Preparat yang telah disayat menggunakan cutter, diletakkan pada gelas benda lalu
diletakkan pada meja mikroskop dan dijepit pada klip nya
5. Gunakan perbesaran lensa objektif paling rendah terlebih dahulu, jika kurang jelas
bisa menggunakan perbesaran tinggi
6. Amati bentuk sel dari preparat yang diamati lalu gambarkan pada lembar kerja yang
telah disediakan
7. Lakukan pengamatan untuk semua preparat yang telah disiapkan