Anda di halaman 1dari 43

LAMPIR AN PERATURAN D AERAH KOTA PAREPARE

NOMOR : 4 TAHUN 2009


TANGGAL : 29 JUNI 2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan daerah berdasarkan prinsip-prinsip otonomi yang diberikan


kepada kabupaten/kota mengandung kewenangan yang luas, nyata dan
bertanggungjawab, dengan perimbangan yang proporsional antara pusat dan
daerah dalam rangka pencapaian pelayanan pemerintahan dan pembangunan
secara efektif dan efisien. Pembangunan daerah merupakan bagian dari
pembangunan provinsi dan bagian integral dari pembangunan nasional.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah merupakan suatu
dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun,
selanjutnya akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah untuk setiap jangka waktu 5
(lima) tahun. Dokumen perencanaan ini bersifat makro yang memuat visi, misi
dan arah pembangunan jangka panjang daerah, yang proses penyusunannya
harus dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur pemangku
kepentingan dan pelaku pembangunan.
RPJP Daerah merupakan landasan operasional perencanaan pemba-
ngunan di daerah dalam suatu kesatuan dengan sistem pembangunan nasional,
sebagaimana dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara. Oleh karena itu penyusunan RPJP Daerah harus
mengacu pada RPJP Propinsi dan RPJP Nasional, di samping harus pula
memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan di daerah
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 1
melalui Musyawarah RPJP Daerah, yang dalam persiapan sampai dengan
perampuangannya dilaksanakan secara simultan dan terkoordinasi.
Kurun waktu RPJP Daerah sesuai dengan kurun waktu RPJP Nasional,
sedangkan periodesasi RPJM Daerah tidak dapat mengikuti periodesasi RPJM
Nasional dikarenakan pemilihan Kepala Daerah tidak dilaksanakan secara
bersamaan waktunya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005.

B. MAKSUD DAN TUJ UAN

Guna pengintegrasian perencanaan pembangunan daerah dan sistem


perencanaan pembangunan nasional, maka setiap pemerintah daerah diwajibkan
menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah. Dokumen RPJP Daerah
Kota Parepare dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM
Daerah Kota Parepare, agar terjamin keterkaitan dan konsistensi antar dan dalam
setiap jenjang perencanaan pembangunan daerah.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannya Peraturan
Daerah tentang RPJPD Kota Parepare Tahun 2005-2025 yaitu untuk mencapai
keterpaduan perencanaan jangka panjang dan menengah daerah secara efisien
dan efektif, menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi serta sinergi program dan
kebijakan pembangunan untuk mempertajam arah pembangunan serta prioritas
pembangunan berdasarkan berbagai permasalahan daerah saat ini dan estimasi
permasalahan yang akan datang.

C. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-


daerah Tingkat II di Sulawesi;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 2
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025.

D. HUBUNGAN RPJPD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

RPJP Daerah merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka


Panjang (RPJP) Nasional yang merupakan perencanaan makro, yang akan
memberikan gambaran arah kebijakan pembangunan selama 20 tahun. RPJPD
merupakan acuan dari RPJMD.
Berdasarkan sistematika perencanaan daerah, maka penyusunan
dokumen perencanaan pembangunan yang harus disediakan adalah tersusunnya
dokumen RPJPD yang memuat arah dan kebijakan pembangunan dengan kurun
waktu 20 (dua puluh) tahun, yaitu 2005 - 2025. Selanjutnya RPJPD ini dijabarkan
dalam bentuk dokumen RPJMD untuk kurun waktu 5 (lima) tahun. Namun
demikian, karena Pemerintah Daerah Kota Parepare telah menyusun Rencana
Strategis Daerah (2003 - 2008), maka RPJMD ini memuat berbagai subtansi yang
sifatnya transisional, khususnya keterkaitan dengan perencanaan dalam kurun
waktu 2006 – 2008 melalui dokumen RPJMD (transisi) Kota Parepare.

Skema Hubungan Dokumen RPJP dengan Dokumen Perencanaan Lain

RPJP PEDOMAN RPJM DIJABARKAN


NASIONAL NASIONAL RKP

DIPERHATIKAN
DIACU
PEDOMAN DIJABARKAN
PEDOMAN
RPJP RPJM RKP PENYUSUNAN
DAERAH DAERAH DAERAH RAPBD

20 TAHUN
5 TAHUN 1 TAHUN
PEDOMAN DIACU

RENSTRA RENJA
SKPD SKPD
PEDOMAN

5 TAHUN 1 TAHUN

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 3
E. SISTEMATIKA PENULISAN

Penyusunan RPJPD Kota Parepare Tahun 2005 - 2025, diselenggarakan


melalui proses kegiatan konsultasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dan instansi vertikal yang ada di daerah serta seluruh stakeholder melalui
Musyawarah Perencanaan Pembangunan RPJPD sesuai dengan ketentuan
dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Secara sistematis, penulisan dokumen RPJPD Kota Parepare Tahun
2005 - 2025 adalah sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan; memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan
penyusunan RPJP Daerah, landasan hukum dalam penyusunan RPJP
Daerah dan keterkaitan antara RPJP Daerah dengan dokumen lainnya,
dan sistematika penulisan.
BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah; memuat tentang kondisi geografis,
hukum, politik dan pemerintahan, sosial budaya, ekonomi dan
sumberdaya alam serta prasarana dan sarana Kota Parepare.
BAB III. Visi, Misi dan Nilai; memuat tentang visi, misi, dan nilai-nilai
pembangunan Kota Parepare.
BAB IV. Tujuan, Sasaran dan Agenda; memuat tentang tujuan, sasaran dan
agenda pembangunan jangka panjang Kota Parepare.
BAB V. Arah dan Tahapan; memuat tentang arah dan tahapan-tahapan
pembangunan jangka panjang berisi kebijakan prioritas yang akan
dilaksanakan di Kota Parepare.
Bab VI. Penutup; memuat tentang dokumen RPJPD Kota Parepare yang
menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)
pembangunan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan, serta menjadi koridor dalam penyusunan visi, misi dan
program calon Kepala Daerah dan pedoman dalam penyusunan
RPJMD Kota Parepare.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 4
BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

A. Kondisi Ge ografis

Kota Parepare terletak sebelah barat pada bagian tengah Propinsi Sulawesi
Selatan (± 155 km ke arah utara Kota Makassar) dan merupakan poros jalan
Trans-Sulawesi dengan luas total 99,33 km 2, ± 4,4% dari luas total wilayah
2
Propinsi Sulawesi Selatan (43.723 km ). Keseluruhan wilayahnya secara
geografis mempunyai dataran tinggi bergelombang dan berbukit, kecuali di pusat
kota atau sekitar wilayah pelabuhan yang berdataran rendah hingga landai. Hal
tersebut, memberikan pengaruh terhadap aktivitas perekonomian masyarakatnya
yang sebagian besar terkonsentrasi pada wilayah-wilayah tertentu saja, seperti di
wilayah pesisir kota (kota lama).
Kota Parepare berada pada ketinggian 0 – 500 meter di atas permukaan laut
dengan sebagian besar berada pada kelas lereng 2 – 15% sebanyak 34%,
kemiringan lereng 15 - 40% sebanyak 22% dan di atas kemiringan lereng 40%
sebanyak 22,17 %. Kondisi iklim dan cuaca Kota Parepare dengan temperatur
rata-rata 28,5°C suhu minimum 25,7 ºC dan suhu maksimum 31,6 ºC, temperatur
minimum terjadi pada bulan Januari, Maret, Juni, dan Agustus sedang
kelembaban udara terjadi pada kisaran 81 – 85%. Curah hujan berkisar 0 – 398
mm dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember dan curah hujan terendah
pada bulan Agustus dengan jumlah hari hujan berkisar antara 0 – 20 hari, dengan
kecepatan angin rata-rata 1,7 - 2,6 m/det. Berdasarkan pembagian tipe iklim
menurut Oldemen, Kota Parepare termasuk iklim C2, yaitu bulan basah antara 5 –
6 bulan dan bulan kering 2 – 3 bulan.
Secara geografis Kota Parepare terletak antara 3 057’39” – 4004’49” Lintang
Selatan dan 119 036’24” – 119043’40” Bujur Timur, dengan batas-batas
administratif yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pinrang, sebelah
Timur berbatasan dengan Kabupaten Sidenreng Rappang, sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Barru dan sebelah Barat berbatasan dengan Selat
Makassar dan Teluk Parepare.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 5
Kedudukan Kota Parepare sangat strategis, karena berada tepat pada posisi
silang jalur transportasi poros Utara-Selatan dan Timur-Barat bagian tengah
Propinsi Sulawesi Selatan. Letak strategis tersebut merupakan salah satu modal
dasar Kota Parepare untuk berperan sebagai:
1. Secara Wilayah, ditetapkan sebagai pusat wilayah pengembangan, pusat
pelayanan dan wilayah andalan pada bagian tengah Sulawesi Selatan dengan
daya dukung daerah tetangga yang sangat potensial terutama dalam hal
produksi sektor pertanian (padi, palawija, perikanan, peternakan, dan
perkebunan).
2. Secara Regional, Kota Parepare akan sangat mudah berintegrasi dengan
pusat wilayah pengembangan lainnya di Propinsi Sulawesi Selatan, seperti
Kota Makasssar, Kabupaten Majene, Kota Palopo, Kabupaten Bulukumba dan
Kabupaten Bone.
3. Secara Nasional, Kota Parepare merupakan titik sentral wilayah Nusantara
dan memegang fungsi sebagai pintu gerbang keluar masuknya penumpang,
barang dan jasa ke kota-kota di wilayah Nusantara utamanya di Kalimantan
Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku dan Papua.
4. Secara Internasional, Kota Parepare merupakan pintu gerbang arus
penumpang dan barang ke dan dari negara-negara tetangga seperti Brunei
Darussalam, Singapura dan Malaysia Timur.

B. Kondisi Hukum dan Pemerintahan

Pelaksanaan pembangunan hukum secara umum belum menunjukkan


hasil reformasi hukum yang sesuai dengan harapan dan rasa keadilan
masyarakat walaupun dari segi pembangunan materi hukum secara local
khususnya, cukup banyak peraturan perundang-undangan yang dihasilkan.
Namun pembangunan materi hukum yang tidak diikuti dengan perbaikan dan
pembenahan kelembagaan, aparatur hukum, serta sarana dan prasarana yang
memadai pada akhirnya menyebabkan pembangunan hukum secara keseluruhan
belum tercapai secara optimal.
Kondisi pemerintahan sejak diberlakukannya UU Nomor 22 Tahun 1999
sampai dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 telah diupayakan untuk lebih
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 6
desentralistis dengan berupaya memberdayakan semua potensi yang ada,
termasuk masyarakat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003
tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Pemerintah Daerah Kota Parepare
telah menetapkan organisasi perangkat daerah sebanyak 5 badan, 13 dinas, 5
kantor dan 2 sekretariat, sedangkan untuk kepentingan pelayanan administratif
dibentuk 3 kecamatan dan 21 kelurahan. Sehubungan dengan ditetapkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah, maka di Kota Parepare telah ditetapkan sebanyak 7 badan, 12 dinas, 5
kantor, Inspektorat Daerah, dan 2 Sekretariat (Sekretariat Daerah dan Sekretariat
DPRD). Untuk memenuhi pelayanan masyarakat yang lebih efektif dan efisien,
maka pada tahun 2008 juga terjadi pemekaran kecamatan dan penambahan
jumlah kelurahan, jadi secara administratif Kota Parepare terdiri dari 4
Kecamatan dan 22 Kelurahan.
Untuk kepentingan pelayanan, telah diupayakan langkah-langkah
peningkatan kinerja dengan membangun sistem pelayanan terpadu terbatas,
peningkatan kerjasama dan koordinasi dengan semua unsur mulai dari unsur
pemerintahan, yaitu pejabat wilayah, DPRD dan Muspida serta unsur
kemasyarakatan, antara lain LPMK, berbagai ormas dan kalangan lainnya.
Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Governance secara bertahap mulai
dilembagakan dengan tetap mengedepankan terpeliharanya kondisi yang aman
dan tertib.
Jumlah keseluruhan Pegawai Negeri Sipil (PNSD) Kota Parepare pada
tahun 2005 sebanyak 3.478 orang dengan tenaga fungsional sebanyak 2.138
orang, sedangkan pada tahun 2007 jumlah PNSD Kota Parepare sebanyak
4.123. Untuk jumlah Eselon II yang terisi sebanyak 23 orang, Eselon III
sebanyak 104 orang, Eselon IV sebanyak 390 orang, kondisi ini sama pada tahun
2005 dan 2007.
Jumlah partai politik pada tahun 2005 sebanyak 11 partai politik
sedangkan pada tahun 2007, sebanyak 13 partai politik dengan jumlah anggota
DPRD sebanyak 25 orang dari 7 partai politik.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 7
C. Kondisi Sosial Budaya

Penduduk Kota Parepare berdasarkan jenis kelamin pada sensus


penduduk tahun 2005 berjumlah 114.000 jiwa dengan jumlah perempuan
sebanyak 57.450 jiwa dan jumlah laki-laki sebanyak 56.550 jiwa. Sedangkan
pada sensus penduduk pada tahun 2007 berjumlah 116.309 jiwa dengan jumlah
perempuan sebanyak 59.342 jiwa dan jumlah laki-laki sebanyak 56.967 jiwa.
Kepadatan penduduk Kota Parepare pada tahun 2005 sebesar 1.148 jiwa/Km
sedangkan kepadatan penduduk pada tahun 2007 sebesar 1.171 jiwa/Km.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka laju pertambahan penduduk harus dikaitkan
dengan peningkatan jumlah pelayanan baik yang berkaitan dengan penyediaan
infrastruktur maupun pelayanan publik.
Kondisi pembangunan pendidikan sepenuhnya belum mampu memberi
pelayanan secara merata, berkualitas dan terjangkau. Hal ini ditunjukkan oleh
masih adanya penduduk yang buta aksara, layanan pendidikan bagi anak usia
dini dan masih rendahnya partisipasi pendidikan terutama untuk jenjang
pendidikan menengah pertama sampai dengan pendidikan tinggi. Sebagian
penduduk masih belum dapat menjangkau biaya pendidikan yang dirasakan
mahal, sementara itu pendidikan juga dinilai belum sepenuhnya mampu
memberikan nilai tambah bagi masyarakat sehingga pendidikan belum dinilai
sebagai suatu bentuk investasi.
Jumlah sekolah TK beberapa tahun terakhir semakin meningkat, pada
tahun 2005 sebanyak 488 unit dengan jumlah murid sebanyak 2.175 orang,
sedangkan pada tahun 2007 sebanyak 52 unit dengan jumlah murid 2.354 orang
dan jumlah guru sebanyak 272 orang.
Jumlah SD pada tahun 2005 sebanyak 99 unit dengan murid 16.579 orang
dan guru 1.010 orang. Pada tahun 2007 jumlah sekolah bertambah menjadi 96
unit dengan murid sebanyak 17.187 orang dan guru sebanyak 2.417 orang,
dengan ratio guru dan murid sebanyak 1 : 7. Jumlah SLTP/MTsN pada tahun
2005 sebanyak 28 unit dengan siswa sebanyak 6.914 orang dan guru sebanyak
671 orang. Sedangkan pada tahun 2007 jumlah sekolah sebanyak 28 unit
dengan murid sebanyak 6.902 orang dan guru sebanyak 731 orang dengan ratio

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 8
guru dan murid sebanyak 1 : 9. Jumlah SLTA/MA pada tahun 2005 sebanyak 26
unit dengan siswa sebanyak 7.582 orang dan guru sebanyak 935 orang.
Sedangkan pada tahun 2007 jumlah sekolah sebanyak 27 unit dengan jumlah
siswa sebanyak 7.316 orang dan jumlah guru sebanyak 2.337 orang dengan ratio
guru dan siswa sebanyak 1 : 3.
Pembangunan sumberdaya manusia juga harus didukung dengan
pelayanan kesehatan yang memadai, baik pelayanan rumah sakit maupun
pelayanan dasar pada unit puskesmas ataupun unit terkecil pada tingkat
kelurahan. Jumlah rumah sakit, baik negeri maupun swasta sebanyak 7 unit
terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit bersalin. Kondisi pembangunan
sumberdaya manusia di bidang kesehatan diharapkan mampu melayani
masyarakatnya secara maksimal, dan tahun demi tahun jumlah tenaga
kesehatan cukup bervariasi sesuai kebutuhan. Jumlah tenaga medis, tenaga
paramedis perawatan, tenaga paramedis non keperawatan dan tenaga non
medis yang bertugas di Kota Parepare sebanyak 586 orang.
Pembangunan agama merupakan upaya mewujudkan masyarakat yang
berakhlak mulia, maju, mandiri, sejahtera lahir dan batin, dalam kehidupan penuh
toleransi, selaras seimbang dan berkesinambungan. Oleh karenanya
pembangunan agama di Kota Parepare menjadi hal yang diprioritaskan. Hal ini
dapat dilihat dari perkembangan jumlah rumah ibadah pada tahun 2005
sebanyak 186 unit yang terdiri dari masjid dan mushallah 166 unit, gereja
sebanyak 17 unit, vihara sebanyak 2 unit dan langgar 1 unit. Sedangkan jumlah
rumah ibadah pada tahun 2007 sebanyak 192 unit yang terdiri dari masjid dan
mushalla dan langgar 168 unit, gereja sebanyak 19 unit, vihara sebanyak 4 unit
dan langgar 1 unit.

D. Kondisi Perekonomian

Pembangunan bidang ekonomi di Kota Parepare mengalami peningkatan


dari tahun ke tahun secara proporsional sejalan dengan perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Parepare tahun
2005 berkisar 6,08 % per tahun dengan tingkat inflasi 9,11 %, sedangkan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 9
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007 sebesar 6,98 % per tahun dengan
tingkat inflasi rata-rata 6,10 %. Sektor-sektor yang memberikan sumbangan bagi
perekonomian Kota Parepare berdasarkan harga berlaku pada tahun 2005
adalah sektor perdagangan dan restoran sebanyak 27,69%, angkutan dan
komunikasi sebanyak 24,55%, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
sebanyak 11,67%, pertanian sebanyak 7,81%, dan jasa lainnya 14,08%.
Perkembangan dan kontribusi PDRB Parepare terhadap PDRB Sulawesi Selatan
dari tahun ke tahun meningkat, pada tahun 2005 nilai PDRB Sulawesi Selatan
sebesar Rp. 52.042.724,45 dengan nilai PDRB Parepare sebesar Rp. 786.090,78
dengan prosentase kontribusi sebesar 1,52% sedangkan pada tahun 2007 nilai
PDRB Sulawesi Selatan sebesar Rp. 69.271.924,56 dengan nilai PDRB Parepare
sebesar Rp. 1.063.435,38 dengan prosentase kontribusi sebesar 1,54%.
Perbaikan iklim investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang usaha
akan menggerakkan parameter ekonomi yang berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan wilayah. Hal tersebut tergambar dalam PDRB Kota
Parepare, total investasi yang masuk ke Parepare sampai tahun 2006 sebanyak
23 perusahaan yang bergerak di berbagai sektor/bidang usaha.

E. Kondisi SDA dan Lingkungan Hidup


Dalam pengelolaan lingkungan hidup, kondisi pada saat ini menunjukkan
terjadi penurunan kualitas dan daya dukung lingkungan yang signifikan. Kasus
pencemaran lingkungan pada skala kecil dan kasuistis pada daerah aliran Sungai
Karajae perlu mendapat perhatian serius, mengingat hal tersebut sangat erat
kaitannya dengan ketersediaan air permukaan untuk konsumsi air bersih di Kota
Parepare. Meskipun belum sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan, yang
dapat mengancam pemenuhan kebutuhan air bagi keberlangsungan kehidupan
masyarakat, tetapi perlu ditangani lebih dini agar sungai tersebut tidak kehilangan
fungsi ekologisnya.
Selain terkait dengan daerah aliran sungai, perlu pula perhatian
perlindungan dan penyelamatan terhadap kawasan hutan, sumberdaya gene-
tika, pantai dan perairan laut, serta usaha untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas tanah dan udara. Permasalahan yang dihadapi subsektor
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 10
sumberdaya alam berbeda dengan subsektor lingkungan hidup walaupun
keduanya saling terkait, yaitu pada sumberdaya alam berkaitan pemanfaatan dan
pengelolaan, sedangkan pada lingkungan hidup adalah perlindungan dan
pelestarian fungsi, tetapi keduanya meliputi aspek pemanfaatan sumberdaya
alam yang eksploatatif, boros dan tidak adil.

F. Kondisi Infrastruktur dan Fasilitas Umum

Pembangunan infrastruktur dilakukan melalui pendekatan pembangunan


wilayah kecamatan dan penataan ruang dengan memenuhi azas manfaat untuk
mengintegrasikan seluruh infrastruktur yang meliputi transportasi, ketersediaan
tenaga listrik, keterjangkauan telekomunikasi dan informasi, perumahan dan air
bersih, penyehatan lingkungan, konservasi alam dan sumberdaya alam, serta
infrastruktur lainnya, baik yang dibangun oleh pemerintah maupun masyarakat.
Panjang jalan menurut kelas pada tahun 2005 terdiri dari jalan kelas II
sepanjang 37,40 km, kelas III sepanjang 117,864 km, kelas IIIA sepanjang
66,532 km dan kelas IIIB/C sepanjang 15,260 km dan lainnya sepanjang 94,620
sedangkan panjang jalan di Kota Parepare menurut kelasnya pada tahun 2007
terdiri dari jalan kelas II sepanjang 37,40 km, kelas III sepanjang 119,864 km,
kelas IIIA sepanjang 76,004 km dan kelas IIIB/C sepanjang 12,000 km, dan
lainnya sepanjang 94,620 km. Panjang jalan dari jenis permukaannya, terdiri dari
jalan aspal sepanjang 210,504 km, jalan perkerasan 27,064 km dan jalan tanah
sepanjang 9,111 km. Sedangkan menurut kondisinya, yaitu kondisi baik
sepanjang 210,504 km, kondisi sedang 36,175 km dan kondisi rusak 94,620 km.
Pemakaian air bersih PDAM pada tahun 2007 sebanyak 2.923.298 meter kubik
dengan jumlah pelanggan sebanyak 14.592 pelanggan. Data distribusi energi
listrik pada tahun 2005 berkapasitas 16 MVA yang jumlah produksi per satuannya
sebesar 49.575.470 Kwh dengan penunjang Gardu Induk (GI) Barru 10 MVA, GI
Pinrang 10 KWA dan GI Sidrap 10 KWA, sedangkan pada tahun 2007, distribusi
energi listrik di Parepare telah berkapasitas sebesar 56 MVA yang jumlah
produksi per satuannya sebesar 60.745.988 Kwh, dengan penunjang GI Barru
10 MVA, GI Pinrang 26 MVA dan GI Sidrap 20 MVA.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 11
BAB III

VISI, MISI DAN NILAI

A. VISI PEMBANGUNAN TAHUN 2005 - 2025

“ TERWUJUDNYA MASYARAKAT MAJU YANG RELIGIUS DAN


BERDAYATAHAN LINGKUNGAN”

1. Masyarakat Maju adalah masyarakat yang cerdas, modern dan sejahtera


dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan unggul dalam pelayanan
jasa.
2. Religius adalah masyarakat yang taat beragama dan menjunjung tinggi nilai-
nilai ketuhanan, berdasarkan keyakinan masing-masing dan menghormati
perbedaan antara sesama umat beragama.
3. Berdayatahan Lingkungan adalah masyarakat yang dalam setiap aktivitasnya
senantiasa memelihara kelestarian lingkungan alam, sosial dan budaya secara
berkelanjutan.

B. MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2005 - 2025


a. Mengembangkan penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan yang merata,
berkualitas dan berdaya saing tinggi
b. Mengembangkan kehidupan ekonomi dan sosial budaya masyarakat yang lebih
mandiri, produktif serta bertumpu pada ekonomi kerakyatan.
c. Menciptakan kehidupan masyarakat yang taat beragama, saling menghargai
dan demokratis
d. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan secara
berkelanjutan
e. Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 12
C. NILAI-NILAI PEMBANGUNAN

Untuk menjaga konsistensi antara pembangunan masa lalu dengan


pembangunan mendatang sebagaimana yang tertuang pada visi dan misi kota
yang dijabarkan dalam kebijakan pembangunan pada kurun waktu 2005 - 2025,
maka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah tetap berada
pada koridor norma-norma agama dan budaya lokal yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat kota yang dinamis.
Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan kepemerintahan dan tata
pergaulan masyarakat, nilai-nilai yang dianut berpedoman pada sumber
inspirasi/kekuatan yang berdasarkan norma agama, norma kesusilaan, norma
adat, norma hukum dan tata pergaulan yang harmonis.
Adapun nilai-nilai yang menjadi bingkai dalam penyelenggaraan
kepemerintahan dan tata pergaulan masyarakat Kota Parepare didasarkan pada
tradisi masyarakat Kota Parepare dan prinsip-prinsip penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik (Good Governance) dalam bentuk :

§ Sipakatau, sipakalebbi, sipakamase-maseang

Saling menghormati, saling menghargai, saling mengasihi antara satu dengan


yang lain dan senantiasa berlaku bijak duduk bersama merumuskan suatu
masalah dan mencari jalan keluar yang terbaik, sebagai wujud pengakuan
atas kesederajatan manusia ciptaan Tuhan.

§ Massiddi siri, massiddi gau


Bermusyawarah dan bertukar pikiran antara pemerintah dan masyarakat
sebagai suatu keluarga untuk mencari solusi yang terbaik dalam suasana
interaksi komunikatif yang kondusif.

§ Mali siparappe, malilu sipakainge, siwata menre tassiwata no’


Saling mengingatkan, saling membantu dan tidak saling menjatuhkan.

§ Sipaiyya sipakkelo’
Pemerintah dan Masyarakat saling mufakat dan mengiyakan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 13
§ Lempu getteng, ada tongeng, temmapasilaingeng
Jujur, tegas, berani, kuat dalam pendirian, berpegang pada kebenaran, serta
berlaku adil pada semua pihak.

§ Resopatemmangingngi namalomo naletei pammase dewatae.


Hanya dengan bekerja keras memudahkan mendapatkan RidhoNya.

§ Kesetaraan (Padapadaki ri pancaji)


Memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada setiap anggota
masyarakat dalam lingkup tata pergaulan.(tidak terlepas dari adat istiadat
budaya lokal)

§ Akuntabilitas
Menjadikan setiap langkah dalam pengambilan kebijaksanaan, keputusan dan
tindakan lainnya harus dapat dipertanggungjawabkan dengan baik sesuai
dengan kinerja yang telah disepakati bersama.

§ Transparansi
Mendorong timbulnya saling kepercayaan antara komponen masyarakat, baik
pemerintah, swasta, stakeholders lainnya melalui penyebarluasan media
informasi yang akurat dan memadai.

§ Efektif dan Efisien


Penggunaan sumber-sumber daya yang tersedia secara optimal yang berbasis
pada pencapaian kinerja dalam menjamin terselenggaranya pembangunan
dan pelayanan terhadap masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 14
BAB IV

TUJUAN, SASARAN, DAN AGENDA

A. TUJUAN PEMBANGUNAN

Tujuan pembangunan Kota Parepare yang sesuai dengan penjabaran visi


dan misi pembangunan daerah adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya sumber daya manusia yang mandiri, yaitu sumber daya manusia
yang cerdas, sehat, religius, berakhlak dan berkepribadian luhur, demokratis,
tertib dan taat hukum, produktif, unggul dan berdaya saing, s erta antisipatif
dan adaptif terhadap perubahan dan perkembangan.
2. Terwujudnya kondisi ekonomi yang mapan, yang bertumpu pada ekonomi
kerakyatan, berkembangnya investasi, tercapainya tingkat pendapatan
masyarakat yang adil, merata dan optimal, serta tercegah dan
tertanggulanginya kemiskinan.
3. Terwujudnya kondisi lingkungan hidup yang optimal, yang dapat mendukung
terpelihara dan terlestarikannya fungsi-fungsi pendukung kehidupan yang
merupakan penopang terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan,
dengan didukung oleh tumbuhnya kehidupan lingkungan sosial budaya yang
aman, nyaman dan holistik.
4. Terwujudnya pemerintahan yang amanah, bersih, serta mengedepankan
kepentingan rakyat sesuai dengan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang
baik.

B. SASARAN PEMBANGUNAN

Sasaran pembangunan sebagaimana yang dijabarkan dalam visi dan misi,


dituangkan ke dalam perencanaan pembangunan yang spesifik dan terinci,
yaitu :

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 15
a. Terwujudnya masyarakat cerdas, sehat, dan berdaya saing
Terwujudnya sistem dan kualitas sesuai yang dibutuhkan dalam tatanan
kehidupan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, ilmu pengetahuan
dan teknologi, riset dan inovasi, serta berdaya saing tinggi
b. Terwujudnya masyarakat yang religius, rukun dan berkepribadian luhur
Terwujudnya sistem dan kualitas sesuai yang dibutuhkan dalam tatanan
kehidupan beragama dan bermasyarakat, terpeliharanya kerukunan hidup
umat beragama, terpeliharanya kebebasan dalam menjalankan syariat,
berkesetaraan, serta terpeliharannya hak-hak dasar manusia.
c. Terciptanya kehidupan masyarakat yang berbasis lingkungan
Terciptanya kehidupan masyarakat yang dalam setiap aktivitasnya senantiasa
memperdulikan lingkungan, hemat dan tidak merusak, berwawasan dan
bertindak sesuai prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan, terlembagakan dan
terbudayakannya praktek-praktek konservasi/pelestarian sumberdaya dan
lingkungan, serta terwujudkannya Parepare Hijau (Parepare Go Green).
d. Terbangunnya kualitas kehidupan ekonomi dan sosial budaya
masyarakat yang adil, kondusif dan dinamis, dengan mengutamakan
penguatan dan pemberdayaan potensi lokal.
Terbangunnya sistem yang berkualitas tatanan yang dibutuhkan dalam bidang
niaga, industri dan jasa, pemanfaatan sumber daya alam, optimalisasi
kelembagaan usaha, peluang dan kebebasan berusaha, pemerataan dan
peningkatan daya saing, rekayasa dan tata kelola, terbangunnya sentra-
sentra usaha agribisnis dan agroindustri, berkembangnya potensi ekonomi dan
sosial budaya yang spesifik lokal (trade mark, land mark, dan bench mark),
serta tercegah dan tertanggulanginya kemiskinan.
e. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang antisipatif dan akomodatif
terhadap pengaruh modernisasi dan globalisasi
Terwujudnya sistem dan kualitas tatanan masyarakat yang mampu
mengantisipasi dan sekaligus akomodatif terhadap perkembangan, alih
teknologi dan budaya, terlembagakannya kehidupan masyarakat yang
berbasis teknologi dan informasi (community based technology and

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 16
information), serta termilikinya tingkat kesiagaan dan sekuriti yang maksimal
terhadap pengaruh dari luar.
f. Terbangunannya kehidupan masyarakat yang tertib, demokratis,
harmonis, aman dan nyaman
Terbangunnya tatanan kehidupan masyarakat yang taat hukum, disiplin, saling
menghormati, memiliki solidaritas dan rasa partisipasi yang tinggi, konsisten
dalam memanfaatkan hak-hak dan kewajibannya, menjunjung tinggi hak azasi
dan kesetaraan, menjaga persatuan dan keutuhan bangsa, ramah dan
adaptif.
g. Terselenggarakannya praktek pemerintahan sesuai dengan sistem dan
prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik
Terselenggaranya praktek pemerintahan yang menjunjung tinggi keterbukaan,
partisipatif, akuntabel, responsif, terdepan dan terbaik dalam pelayanan,
memiliki keberpihakan yang tinggi kepada masyarakat (community b ased
policy), menjamin dan memelihara kepastian hukum, serta bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme.

C. AGENDA PEMBANGUNAN TAHUN 2005 - 2025

1. Mewujudkan kelembagaan pemerintahan yang akuntabel dengan penataan


kelembagaan yang efektif yang ditunjang oleh sumberdaya aparatur yang
terampil dan profesional, termasuk pengembangan kelembagaan fungsional
yang sejalan dengan kebutuhan program pemerintahan dan pembangunan.

2. Mewujudkan Kota Parepare sebagai daerah tujuan pendidikan dengan


penataan sistem pendidikan yang unggul bertaraf nasional dan internasional
yang ditunjang oleh tenaga kependidikan yang profesional dan
berkompetensi dengan sarana pembelajaran yang berbasis teknologi;

3. Mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, penataan kependudukan,


keluarga sejahtera, serta ketenagakerjaan yang dapat dijangkau, dengan
menyediakan infrastruktur pelayanan yang modern dan sesuai dengan
kebutuhan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 17
4. Meningkatkan kualitas hidup beragama melalui penyediaan sarana dan
prasarana keagamaan, penguatan peran lembaga-lembaga keagamaan, serta
pengembangan wawasan umat beragama.

5. Meningkatkan iklim berinvestasi yang kondusif melalui pengembangan


agribisnis dan agroindustri unggul, kelembagaan usaha pemerintah dan
masyarakat, yang ditunjang oleh tersedianya prasarana industri dan
perdagangan yang modern dan berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi kota;

6. Mengembangkan jasa perhubungan modern, baik perhubungan laut yang


ditunjang oleh terminal cargo maupun perhubungan udara yang ditunjang oleh
fasilitas pelayanan kompetitif;

7. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui


pengembangan pertanian/perkebunan, peternakan, perikanan, perhutanan,
perairan (laut dan sungai), dan pertambangan, dengan membangun model
pengusahaan multiguna disertai dengan sistem penunjang yang serasi
(kepariwisataan, ruang terbuka hijau, serta pembangunan kawasan-kawasan
konservasi);

8. Penataan dan pengembangan infrastruktur perkotaan, melalui penataan dan


pengembangan perumahan dan pemukiman asri dengan fasilitas penyehatan
lingkungan dan ketersediaan energi yang memadai.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 18
BAB V

ARAH DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN

A. ARAH PEMBANGUNAN TAHUN 2005 - 2025

1. Hukum, Politik dan Pemerintahan

a. Pembangunan Hukum
Pembangunan hukum diarahkan pada perwujudan masyarakat yang
mempunyai kesadaran dan budaya hukum tinggi dalam rangka
mewujudkan negara hukum, menciptakan kehidupan masyarakat yang adil
dan demokratis.
§ Penataan Substansi Hukum ; penataan regulasi berbasis masyarakat
dilakukan melalui penerapan metode Regulatory Impact Analysis (RIA),
sehingga setiap kebijakan regulasi mencerminkan nilai-nilai sosial,
budaya, filosofi hidup dan kepentingan masyarakat serta mampu
mendorong tumbuhnya kreativitas dan pelibatan masyarakat yang
sangat dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan yang dapat diaplikasikan pelaksanaannya secara efektif,
dengan didukung oleh kajian produk hukum yang didasarkan pada
aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

§ Kemandirian Kelembagaan Hukum ; mendorong kemandirian


lembaga peradilan dalam penyelenggaraan proses peradilan yang
bebas, terbuka, murah dan cepat serta tidak memihak dengan tetap
menjunjung tinggi azas keadilan, kejujuran dan kebenaran.
Mengembangkan berbagai produk hukum dan peraturan perundang-
undangan untuk mendukung kemandirian lokal, melindungi dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia dengan tetap mengakomodasikan
nilai-nilai agama dan budaya yang tumbuh dalam masyarakat guna
menunjang pembangunan daerah

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 19
§ Peningkatan Kesadaran Hukum, peningkatan perwujudan kesadaran
hukum masyarakat, melalui pengembangan model-model jaringan
informasi dan dokumentasi hukum yang luas dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, memberikan akses kepada masyarakat berupa
pelibatan dalam berbagai proses pengambilan keputusan pelaksanaan
pembangunan. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan aparat
penegak hukum dalam melaksanakan penegakan hukum secara
konsisten dan tidak diskriminatif, menjunjung tinggi supremasi hukum
menuju terwujudnya budaya hukum yang kondusif dan berwibawa bagi
kualitas tatanan kehidupan masyarakat

§ Penerapan dan Penegakan Hukum ; penerapan dan penegakan


hukum dan hak asasi manusia dilaksanakan secara tegas, lugas dan
professional dengan tetap berdasarkan pada penghormatan terhadap
hak asasi manusia, keadilan dan kebenaran.
Meningkatkan kewibawaan aparat hukum yang memiliki kemampuan
profesionalitas dan integritas yang tinggi dan dilandasi dengan kualitas
moral dan etika sebagai pengayom masyarakat serta menjamin
terwujudnya kemandirian aparat penegak hukum yang berdasarkan
nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan keadilan serta menjamin terciptanya
kepastian hukum.
b. Pembangunan Pemerintahan
§ Penataan Kelembagaan Pemerintah; peningkatan penataan
kelembagaan mencakup penataan wilayah/batas daerah, batas -batas
administratif dalam daerah, penataan struktur organisasi pemerintahan,
administrasi pemerintahan, penerapan sistem anggaran berbasis
kinerja, penguatan peran tenaga fungsional, yang dicapai melalui
penataan kembali fungsi-fungsi kelembagaan pemerintahan agar lebih
memadai, ramping, luwes dan responsif; peningkatan efektifitas dan
efesiensi ketatalaksanaan dan prosedur administrasi pada semua
tingkat dan antar tingkat pemerintahan. Selain itu untuk tercapainya
efektifitas dan percepatan pengelolaan program -program pemerintah,

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 20
maka perlu dilakukan pemberdayaan dan pelembagaan Tim Kerja
Pemerintah Daerah yang menangani program-program lintas unit kerja
dan program-program yang terkait dengan pelibatan langsung
masyarakat, termasuk pula dengan memanfaatkan berbagai model
advokasi, konsultasi pendampingan dan sebagainya yang
dikerjasamakan dengan tenaga-tenaga ahli atau lembaga-lembaga
profesi.
§ Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur; penyelarasan dan
penyesuaian dengan kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsinya
berdasarkan standar kinerja dan standar pelayanan yang baku, untuk
memberikan pelayanan yang baik dan prima kepada masyarakat;
peningkatan kesejahteraan pegawai dan pemberlakuan sistem karier
berdasarkan prestasi.
§ Penyelenggaraan Pemerintahan; perwujudan pemerintahan yang
demokratis, bersih, kreatif dan dinamis serta penuh tanggung jawab
dalam melaksanakan tatakelola pemerintahan, pembangunan daerah
dan pelayanan masyarakat. Penyelenggaraan pemerintahan dilakukan
dengan meningkatkan penanggulangan penyalahgunaan wewenang,
meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah daerah untuk
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang terpercaya,
berwibawa, bersih dari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN). Meningkatkan pelayanan pemerintah terhadap kebutuhan publik
dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat tertib lingkungan
dan keamanan.
§ Pengawasan Aparatur; peningkatan intensitas dan efektifitas
pengawasan aparatur negara melalui pengawasan internal,
pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; peningkatan
etika birokrasi dan budaya kerja serta pengetahuan dan pemahaman
para penyelenggara negara terhadap prinsip-prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik. Meningkatkan kesadaran dan ketaatan dalam
melaksanakan pengawasan aparat dan peningkatan sumberdaya
aparatur untuk memberi pelayanan publik yang efektif dan efisien.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 21
§ Pengembangan Kerjasama Pemerintahan; meningkatkan akses
pemerintahan yang dapat dikelola dan dilaksanakan antardaerah
maupun dengan pihak ketiga dan masyarakat, khususnya untuk hal-hal
yang terkait dengan pemanfaatan potensi dan keunggulan daerah
dalam berbagai sektor yang dapat memberikan manfaat secara
mutualistis bagi semua pihak.
§ Peranserta Masyarakat; meningkatkan fungsi pemerintahan sebagai
fasilitator, katalisator, dan dinamisator pembangunan yang mendorong
tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat, kerjasama antar
berbagai pelaku pembangunan dan lintas daerah serta peningkatan
pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan.
Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan dicapai dengan peningkatan kualitas pelayanan publik
terutama pelayanan dasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat;
serta peningkatan kapasitas masyarakat untuk dapat mandiri,
berpartisipasi dalam proses pembangunan dan mengawasi jalannya
pemerintahan. Dalam bidang perencanaan dan penganggaran
pembangunan dilaksanakan berdasarkan proses perencanaan
pembangunan partisipatif.

c. Pembangunan Politik
Pembangunan politik diarahkan pada peningkatan dan pengembangan
demokrasi dan peranserta semua lapisan masyarakat dalam berbagai sisi
kehidupan berbangsa dan bernegara yang merupakan kondisi ideal bagi
tumbuh kembangnya kemandirian lokal.
§ Penataan Kelembagaan Politik; penataan kelembagaan politik
disempurnakan dengan titik berat pada proses pelembagaan demokrasi
dengan mempromosikan dan mensosialisasikan pentingnya
keberadaan sebuah konstitusi yang lebih kuat dan memiliki kredibilitas
tinggi sebagai pedoman dasar bagi sebuah proses demokratisasi
berkelanjutan; meningkatkan kemandirian partai-partai politik agar
dapat melaksanakan fungsinya dalam meningkatkan kesadaran dan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 22
partisipasi politik masyarakat. Mengembangkan iklim dan budaya politik
yang demokratis dengan mengaktualisasikan perinsip persamaan,
kesetaraan, kebebasan dan keterbukaan yang berdasar pada konstitusi
dalam kehidupan bermasyarakat.
§ Pembinaan Buda ya Politik ; pembinaan budaya politik dikembangkan
dengan titik berat pada proses penanaman nilai-nilai demokratis
diupayakan melalui penciptaan kesadaran budaya dan penanaman
nilai-nilai politik demokratis terutama penghormatan nilai-nilai hak asasi
manusia, nilai-nilai persamaan, anti kekerasan serta nilai-nilai toleransi
politik. Peningkatan secara terus-menerus proses dan mekanisme
seleksi publik yang lebih terbuka bagi para pejabat politik dan publik
serta calon pemimpin; perwujudan komitmen politik yang tegas
terhadap pentingnya kebebasan media massa, keleluasaan berserikat,
berkumpul dan menyatakan pendapat setiap warga negara berdasarkan
aspirasi politiknya masing-masing.
§ Pendidikan Politik Masyarakat; peningkatan pendidikan politik dan
partisipasi politik masyarkat dengan mengembangkan komunikasi politik
yang sehat menuju terwujudnya budaya politik yang kondusif terhadap
kehidupan masyarakat dan pembangunan daerah

d. Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban


Pembangunan kamtibmas diarahkan pada terciptanya situasi dan kondisi
yang kondusif bagi terselenggaranya pembangunan daerah yang
berkelanjutan, melalui pembangunan kamtibmas dapat diselenggarakan
dengan penerapan kebijakan :
§ Penciptaan suasana tertib dan aman yang menjamin berlangsungnya
kegiatan masyarakat disemua sektor kehidupan
§ Pengembangan sistem keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat yang mampu menjamin berfungsinya sistem keamanan
swakarsa serta sistem penegakan hukum sesuai nilai-nilai dan
kemandirian lokal serta tetap menjamin HAM.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 23
§ Pengembangan sistem keamanan daerah dan teritorial dengan
melibatkan seluruh komponen kekuatan pemerintah di daerah,
kepolisian dan TNI serta seluruh lapisan masyarakat dalam mitigasi
bencana alam, sengketa antar daerah / wilayah, SAR A, kerusuhan dan
ancaman infiltrasi, yang dapat merugikan persatuan dan kesatuan
bangsa, dengan tetap menjunjung tinggi hukum dan Hak Azasi
Manusia.

2. Sumber Daya Manusia

a. Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Pembangunan pendidikan adalah untuk meningkatkan harkat, martabat
dan kualitas SDM, sehingga dapat bersaing dalam era global dengan tetap
berlandaskan pada norma kehidupan yang berlaku dalam masyarakat
secara luas tanpa diskriminasi.
§ Revitalisasi Sistem Pendidikan; pembangunan pendidikan diarahkan
pada terselenggaranya sistem pendidikan sesuai dengan kebutuhan
modernisasi, yang menumbuhkan kebanggaan kebangsaan, ahklak
mulia serta kemampuan peserta didik untuk hidup bersama dalam
masyarakat yang multikultur, yang dilandasi oleh penghormatan pada
hak asasi manusia. Revitalisasi sistem pendidikan yang mampu
menguasai IPTEK dan IMTAQ yang ditunjang oleh sarana dan
prasarana yang berkualitas.
§ Pemerataan Pendidikan; pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan pada semua jenis dan jenjang, didukung oleh sarana dan
prasarana serta sistem yang sesuai dengan kebutuhan, dan dengan
tetap mengedepankan keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan pendidikan, dengan berorientasi pada peningkatan
kondisi sosial ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat miskin.
§ Aksesibilitas Pendidikan; pengembangan pendidikan yang berkualitas
melalui penyediaan kelembagaan pendidikan yang berkualitas,

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 24
unggulan, berkembangnya diversifikasi dan penguatan sekolah
kejuruan, serta terselenggaranya sistem sekolah cerdas .
§ Sumberdaya dan Layanan Pendidikan; peningkatan kualitas
sumberdaya pendidikan yang berkualifikasi akademik dan berbasis
kompetensi, memiliki daya saing nasional dan internasional, dengan
didukung oleh sistem layanan pendidikan yang berkualitas dan
terjangkau, sehingga dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat,
terutama masyarakat miskin.
§ Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; penelitian, penguasaan, penerapan
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat
menumbuhkan budaya inovatif dan kompetitif, didukung oleh berbagai
kegiatan aplikasi dan kerjasama yang luas.
§ Pembudayaan Pendidikan; peningkatan budaya membaca dan
menulis, pemberian penghargaan bagi prestasi-prestasi dan karya
inovatif di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan,
pengembangan jaringan informasi pendidikan, jalur kemitraan, guna
terwujudnya masyarakat belajar abadi, masyarakat cerdas, kritis dan
kreatif, motivatif, dengan tetap memelihara keseimbangan kebutuhan
material, spiritual dan emosional.

b. Kualitas Pelayanan Kesehatan


Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan
kesehatan, sumberdaya manusia, obat dan perbekalan kesehatan,
pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan dengan
memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit,
perubahan ekologi dan lingkungan,
§ Pelayanan Kesehatan Dasar; pembangunan dibidang kesehatan
diharapkan pada upaya pelayanan kesehatan masyarakat terhadap
penduduk miskin dan pelayanan kesehatan dasar melalui promosi
kesehatan, kesehatan ibu hamil, perbaikan gizi keluarga, keluarga
berkualitas, kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 25
menular. Peningkatan pelayanan kesehatan yang ditunjang oleh
peningkatan sarana dan prasarana PUSKESMAS dan rumah sakit yang
memadai dan berkualitas.
§ Pertumbuhan Penduduk ; peningkatan upaya pengendalian laju
pertumbuhan penduduk melalui peningkatan pelayanan kesehatan
reproduksi, termasuk kesehatan reproduksi remaja dan keluarga
berencana (KB) yang bermutu, efektif, merata, dan terjangkau, serta
pemberdayaan keluarga menuju terbentuknya keluarga kecil yang
berkualitas.
§ Penanggulangan Wabah dan Penyakit; peningkatan pencegahan dan
pemberantasan wabah dan penyakit melalui pengurangan dan
peniadaan faktor-faktor resiko, pelayanan imunisasi, identifikasi dan tata
laksana penderita (Pemantauan Wilayah Sekitar – PWS), sert
penyelenggaraan survey land dan epidemiologi.
§ Sumberdaya dan Manajemen Kesehatan; pemenuhan kebutuhan dan
peningkatan kualitas tenaga kesehatan baik medis maupun paramedis
pada semua jenjang dan jaringan layanan, penerapan sistem
manajemen dan perlindungan / jaminan kesehatan, serta penguatan
program pembiayaan kesehatan.
§ Promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; pembudayaan
dan pengembangan pola hidup sehat, bersih dan berdayatahan
lingkungan (sanitasial), dengan mengedepankan keterlibatan dan
partisipasi masyarakat.

3. Sosial Budaya dan Keagamaan

a. Pengembangan Sosial dan Seni Budaya


§ Pembangunan Kesejahteraan Sosial; peningkatan kualitas pelayan-
an, rehabilitasi dan pemberdayaan sosial masyarakat penyandang
masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dengan didukung oleh sistem
hukum dan perlindungan sosial, penyediaan sarana pelayanan sosial
yang memadai dalam rangka peningkatan kepedulian dan upaya

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 26
penanggulangan terhadap masalah-masalah sosial melalui bimbingan,
penyuluhan sosial, penyediaan sarana sosial, rehabilitasi sosial dan
pemberian bantuan, peningkatan partisipasi masyarakat, serta
pengembangan sistem jaminan sosial secara berkelanjutan, yang dapat
meningkatkan rasa kepercayaan diri dan kemandirian warga masya-
rakat yang kurang mampu dalam penyelenggaraan pembangunan.
§ Pelembagaan Budaya Bangsa; peningkatan dan penataan Kelem-
bagaan budaya masyarakat sebagai sistem social, yang senantiasa
mengacu pada nilai-nilai lokal dengan tidak menutup diri terhadap
pembaruan yang berbasis pada upaya reinterpretasi, reaktualisasi dan
revitalisasi kultur secara lokal disertai kearifan apresiasi yang konsisten.
§ Pengembangan Seni Budaya ; pengembangan dan pelestarian seni
dan budaya lokal yang bersumber dari nilai-nilai tradisional untuk
membentuk dan memperkaya serta memperkuat jati diri bangsa guna
mendukung kemandirian daerah, yang dilakukan melalui kebebasan
berkreasi dalam berkesenian dengan tetap mengacu pada etika, moral,
estetika dan agama, disertai dengan upaya pemberian perlindungan
dan penghargaan terhadap para pelaku seni dan budaya.

b. Pemberdayaan Perempuan
§ Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan; peningkatan kualitas hidup
perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan anak dalam berbagai
bidang pembangunan; perlindungan dan penghapusan tindak keke-
rasan terhadap perempuan dan anak, serta penguatan kelembagaan
dan jaringan pengarusutamaan gender di tingkat daerah.
§ Penguatan kemitrasejajaran, penguatan kemitrasejajaran antara pe-
rempuan dan laki-laki, pengembangan pelayanan dan peluang se-
banding, adil dan tidak diskriminatif, pemberdayaan kelembagaan pe-
rempuan, serta peningkatan partisipasi dan peran politik perempuan
dalam pemerintahan dan pembangunan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 27
c. Pemuda, Olahraga dan Seni Buda ya
§ Pembangunan pemuda : peningkatan kualitas dan partisipasi sumber-
daya pemuda melalu berbagai bentuk prestasi dan kegiatan produktif,
yang dilakukan melalui kegiatan pendidikan, latihan, keolahragaan dan
kesenian, pemberdayaan organisasi serta kegiatan keagamaan.
§ Pembinaan kesadaran, mental dan spiritual: pemantapan budaya
belajar dan semangat penguasaan IPTEK, peningkatan keterampilan,
kepeloporan dan etos kerja yang tinggi bagi pemuda agar mampu
bersaing menghadapi masa depan yang kompetitif, serta peningkatan
kesadaran untuk menghindari dan mencegah tumbuhnya budaya
destruktif dan perilaku sosial yang merusak, terutama bahaya narkoba,
pornografi dan pornoaksi, kriminalitas dan kenakalan remaja.
§ Pengembangan kelembagaan pemuda melalui pembinaan secara
sistematis dan terpadu terhadap lembaga-lembaga kepemudaan
didukung peranserta masyarakat demi terciptanya sasaran peningkatan
prestasi pada tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.
§ Pengembangan potensi seni budaya, dilakukan dengan meman-
faatkan secara arif dan berkelanjutan potensi-potensi kultur,
sumberdaya manusia, fasilitas dan infrastruktur untuk dapat mendorong
kegiatan ekonomi yang terkait dengan pengembangan seni budaya
bangsa.

d. Ketenagakerjaan
§ Pembangunan ketenagakerjaan diarahkan pada peningkatan
keterampilan usia produktif, pemuda dan perempuan melalui
pendidikan dan pelatihan khusus yang dapat mendukung pemenuhan
kebutuhan tenaga kerja lokal, regional, nasional dan mancanegara serta
dapat mewujudkan kemandirian usaha masyarakat.
§ Pengembangan pasar kerja diarahkan untuk mendorong hubungan
industrial yang harmonis dengan perlindungan yang layak, keselamatan
kerja yang memadai serta terwujudnya proses penyelesaian sengketa

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 28
industrial yang konsisten, peningkatan produktivitas kerja yang dapat
bersaing serta menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi.

e. Keagamaan
Dalam rangka menciptakan Indonesia yang maju, pembangunan agama
diarahkan untuk memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan
moral dan etika dalam pembangunan, membina akhlak mulia, memupuk
etos kerja, menghargai prestasi dan menjadi kekuatan pendorong guna
mencapai kemajuan dalam pembangunan.
§ Pembangunan keagamaan diarahkan untuk memantapkan fungsi dan
peran agama sebagai landasan moral dalam pembangunan nasional
serta basis etika sosial dalam penyelenggaraan negara guna
mewujudkan pemerintahan yang bersih, meningkatkan kerukunan hidup
umat beragama dengan meningkatkan rasa saling percaya dan
harmonisasi antar kelompok masyarakat. Dimensi kerukunan ini sangat
penting dalam rangka membangun masyarakat yang memiliki
kesadaran mengenai realitas kemajemukan budaya dan memahami
makna kemajemukan sosial, sehingga tercipta suasana kehidupan
masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis.
§ Pembinaan pengamalan keagamaan diarahkan pada pembinaan dan
peningkatan kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-
nilai dan ajaran agama dalam upaya meningkatkan derajat keimanan
dan ketaqwaan setiap individu serta menciptakan suasana yang
kondusif bagi terbinanya kerukunan, kebersamaan, keakraban dan
kekeluargaan dalam kehidupan umat beragama. Pengamalan agama
sebagai pijakan sendi dalam setiap pengambilan keputusan dalam
berbagai bidang pembangunan dan kemasyarakatan serta membangun
keutuhan kehidupan rumah tangga dan kehidupan masyarakat guna
mencegah perilaku yang bertentangan dengan ajaran agama.
§ Penumbuhan budaya dialogis kerukunanan keagamaan, yang
dilakukan melalui dialog dan komunikasi antar-pemimpin, tokoh dan
umat serta organisasi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 29
keagamaan sehingga tercipta suasana harmonis dan semangat
toleransi intraumat maupun antarumat beragama dan pemerintah.
§ Peningkatan kualitas pendidikan keagamaan melalui pendidikan
formal pada semua tingkat dengan melakukan penyempurnaan
kurikulum yang mengakomodasikan muatan lokal pendidikan agama
disemua jenjang pendidikan yang terpadu dengan sistem pendidikan
nasional dan dengan dinamika masyarakat.

4. Ekonomi
Pembangunan ekonomi diarahkan pada peningkatan daya saing produk lokal,
pengembangan koperasi dan UMKM, in vestasi dan perdagangan,
pengembangan ketahanan pangan dan keuangan daerah.
§ Peningkatan daya saing produk dengan penguatan (perluasan dan
pendalaman) struktur rumpun industri dengan membangun keterkaitan
antar industri dan antara industri dengan setiap aktifitas ekonomi terkait
(sektor primer dan tersier, UMKM maupun perusahaan penanaman modal
asing); pengembangan daya saing produk industri melalui peningkatan
jenis kualitas produk, perluasan akses pasar dan penguasaan teknologi
produksi.
§ Peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah dengan pengembangan UKM
diarahkan untuk menjadi pelaku ekonomi yang berdaya saing melalui
perkuatan kewirausahaan dan peningkatan produktivitas yang didukung
dengan upaya peningkatan adaptasi terhadap kebutuhan pasar,
Pembangunan UKM menjadi bagian integral dalam perubahan struktur
yang sejalan dengan modernisasi agribisnis dan agroindustri.
§ Pengembangan koperasi sebagai tulang punggung perekonomian rakyat
semakin berkembang dan semakin luas menjadi wahana yang efektif
dalam menciptakan efisiensi kolektif para anggota koperasi, baik produsen
maupun konsumen, sehingga menjadi pelaku ekonomi yang mampu
mendukung upaya peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi.
§ Pembinaan Kewirausahaan, penataan kelembagan manajemen,
peningkatan penguasaan teknologi, akses pasar, perkuatan permodalan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 30
dan kemitrausahaan, pengembangan usaha mikro menjadi pilihan strategis
untuk mengurangi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan, termasuk
penguatan lembaga-lembaga usaha milik daerah.
§ Pengembangan promosi investasi yang dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan untuk menggalang dan merekrut sumber-sumber pendanaan
investasi dari luar daerah khususnya dalam bidang ekonomi yang bertujuan
untuk meningkatkan arus perputaran ekonomi masyarakat di daerah.
§ Pengembangan regulasi, yang terkait dengan terselenggaranya pela-
yanan yang efisien, efektif, dan non-diskriminatif; menjaga persaingan
usaha secara sehat, mengembangkan dan melaksanakan iklim persaingan
usaha secara sehat dan perlindungan konsumen; mendorong pengem -
bangan standarisasi produk dan jasa, meningkatkan daya saing; meru-
muskan strategi dan kebijakan pengembangan teknologi sesuai dengan
pengembangan ekonomi.
§ Peningkatan Sarana dan Prasarana, pengembangan sarana
perdagangan pasar dan pusat perdagangan lainnya, pengembangan
industri dan jasa yang mendukung berkembangnya perekonomian yang
kompetitif dan kondusif.
§ Peningkatan Perdagangan dan Investasi, perdagangan dan investasi
dikembangkan agar mampu mendukung perkuatan daya saing global.
Perdagangan diarahkan untuk memperkuat efesiensi sistem perdagangan
dalam negeri; sedangkan investasi diarahkan untuk mendukung
terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi secara berkelanjutan
dan berkualitas dengan peningkatan iklim investasi yang kondusif serta
selaras dengan fokus peningkatan daya saing perekonomian daerah.
§ Penguatan Ketahanan Pangan, sistem ketahanan pangan dibangun
sampai pada kemampuan untuk menjaga kemandirian pangan dengan
mengembangkan kelembagaan ketahanan pangan yang mampu menjamin
pemenuhan kebutuhan pangan ditingkat rumah tangga yang cukup, baik
dalam jumlah maupun mutu dan gizinya, aman, merata, dan terjangkau,
yang didukung oleh sumber-sumber pangan yang beragam sesuai dengan
keragaman lokal.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 31
§ Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil melalui pemanfaatan
teknologi dan meningkatkan kualitas produksi pangan, pencegahan
masalah pangan melalui peningkatan bantuan pangan, pengawasan mutu,
keamanan pangan serta antisipasi kerawanan pangan.
§ Peningkatan Jasa Keuangan, pengembangan jasa keuangan diarahkan
pada peningkatan jasa perbankan dan jasa lembaga keuangan Non-Bank
dalam pendanaan pembangunan. Pada setiap jenis investasi (baik jangka
pendek maupun jangka panjang) akan memperoleh sumber pendanaan
yang sesuai dengan karakteristik jasa keuangan. Selain itu, semakin
beragamnya lembaga keuangan akan memberikan alternatif pendanaan
lebih banyak bagi seluruh lapisan masyarakat.
§ Perbaikan Pengelolaan Keuangan Daerah, perbaikan pengelolaan
keuangan daerah bertumpu pada sistem anggaran yang transparan,
bertanggung jawab dan dapat menjamin efektivitas pemanfaatannya.
Dalam rangka meningkatkan kemandirian, peran pinjaman luar negeri
dijaga pada tingkat yang aman, sementara sumber utama dalam negeri
yang berasal dari pajak terus ditingkatkan efektifitasnya.
§ Peningkatan pendapatan daerah diarahkan pada berkembangnya
keuangan daerah melalui diversifikasi pendapatan daerah, intensifikasi
PAD, ekstensifikasi jenis PAD baru, pemberdayaan perusahaan daerah,
perluasan akses pembiayaan non PAD serta peningkatan efisiensi dan
peningkatan pengelolaan keuangan daerah.

5. Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup


Pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup diarahkan pada
terciptanya pembangunan berkelanjutan yang mengakomodasikan tujuan
ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpadu dengan memperhatikan fungsi
kelestarian lingkungan hidup.
§ Pertambangan dan Penanggulangan Lahan Kritis: pengembangan
pengaturan dan sistem pengelolaan pertambangan, pembinaan penam -
bang dan usaha pertambangan, peningkatan upaya rehabilitasi lahan kritis,
penghijauan, penataan batas dan penerapan sistem tata guna hutan,
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 32
pencegahan kerusakan hutan akibat konversi, kebakaran dan penebangan
liar,
§ Pelestarian dan Pemanfaatan Hutan dan Pesisir melalui pelestarian
hutan lindung dan pengembangan hutan kota, pembangunan kawasan
konservasi eks-situ untuk keanekaragaman jenis di wilayah daratan dan
perairan, pengembangan agrowisata dan agrobisnis subtitutif, serta
perlindungan dan pelestarian sumberdaya alam sungai, pesisir pantai dan
perairan.
§ Peningkatan Kepedulian terhadap Lingkungan, peningkatan peranserta
masyarakat dalam pencegahan, pengelolaan dan pengendalian
lingkungan, termasuk penguatan peran kelembagaan masyarakat yang
terkait dengan kelompok minat, kehobian dan profesi, serta penerapan
sistem usaha produktif masyarakat yang berbasis konservasi alam dan
lingkungan.
§ Pengendalian dampak lingkungan, dilakukan melalui peningkatan upaya
pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan dengan
menerapkan standar pengelolaan lingkungan sesuai dengan prasyarat
penyusunan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan serta pene-
gakan hukum terhadap pihak yang merusak lingkungan.

6. Prasarana dan Sarana Umum


Pembangunan prasarana dan sarana diarahkan pada optimalisasi fungsi
ruang untuk fasilitas umum, industri, perdagangan dan jasa yang kompetitif,
penataan pemukiman dan permukiman yang layak dan ramah lingkungan dan
optimalisasi tata ruang yang menjamin efektifitas pembangunan yang
berkelanjutan:
§ Pembangunan sarana transportasi diarahkan untuk mendorong transaksi
perdagangan sebagai sumber pergerakan, barang dan jasa yang menjadi
pangsa pasar bisnis transportasi melalui political trading yang saling
menguntungkan; menciptakan jaringan pelayanan secara inter dan antar
moda angkutan melalui pembangunan prasarana dan sarana transportasi,

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 33
penyelenggaraan jasa transportasi untuk memberikan kepastian hukum
bagi semua pihak yang berkenan;
§ Pembangunan sumberdaya air diarahkan untuk menjaga keberlanjutan
daya dukung sumber daya air dengan menjaga kelestarian fungsi daerah
tangkapan air (cachtment area) dan keberadaan air tanah;
§ Penerapan manajemen perkotaan (urban-sprawl management) yang
meliputi optimasi dan pengendalian pemanfaatan ruang serta pengamanan
zona penyangga ( b uffer zone ) di sekitar kota.
§ Revitalisasi kawasan kota (urban revitalization) meliputi pengembalian
fungsi kawasan dengan membangun kembali kawasan; peningkatan
kualitas lingkungan fisik, sosial, budaya serta penataan kembali pelayanan
fasilitas publik.
§ Rencana tata ruang, pembangunan yang dilakukan melalui Rencana Tata
Ruang sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan
antarsektor dan antarwilayah. Oleh karena itu, sangat penting untuk
memanfaatkan rencana tata ruang sebagai landasan atau acuan kebijakan
spasial bagi pembangunan lintas sektor maupun wilayah agar pemanfaatan
ruang dapat sinergis, serasi dan berkelanjutan.
§ Pembangunan Perumahan dan Permukiman, pembangunan sarana dan
prasarana dijabarkan dalam bentuk pembangunan perumahan beserta
prasarana dan sarana pendukungnya ditingkatkan, sehingga terpenuhi
kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
pendukungnya bagi seluruh masyarakat serta terwujud kota tanpa pemu-
kiman kumuh (city without slum area).
§ Kerjasama Pembangunan Perumahan, meningkatkan kerjasama dan
pengelolaan penyediaan serta pelayanan sarana dan prasarana
pemukiman dan perumahan antar-pemerintah, swasta dan masyarakat.
Mengembangkan sistem penyediaan pembangunan dan perbaikan/
panataan pemukiman dan perumahan yang layak, murah dan terjangkau
oleh masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 34
§ Pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial permukiman, yang
nyaman dan aman dengan memperhatikan nilai-nilai agama, sosial dan
budaya yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.

7. Informasi dan Komunikasi


Peranan informasi dan komunikasi ditingkatkan dengan menekankan
pada proses pencerdasan masyarakat dalam kehidupan politik dan dilakukan
dengan mewujudkan kebebasan pers yang lebih mapan dan melembaga serta
menjamin hak masyarakat luas untuk berpendapat dan mengontrol jalannya
penyelenggaraan negara secara cerdas dan demokratis; mewujudkan
pemerataan informasi yang lebih besar dengan mendorong dan melindungi
munculnya media massa daerah yang bebas.
§ Pembangunan e-Government, dilakukan melalui penyediaan sarana dan
prasarana informasi yang dapat mempermudah pelayanan dan komunikasi
antara pemerintah dan masyarakat.
§ Pengembangan Sistem dan Jaringan Informasi, yang dilakukan melalui
pengembangan akses informasi secara cepat, mutakhir dan akurat, dengan
memanfatkan teknologi informasi dan komunikasi yang mendukung
terbangunnya e-government dan e-community, peningkatan peranan media
massa dan pers dalam upaya penyebarluasan informasi secara akurat,
bermoral dan bertanggungjawab, perluasan jaringan informasi yang lebih
bersifat interaktif antara masyarakat dan kalangan pengambil keputusan
politik untuk menciptakan kebijakan yang lebih mudah dipahami
masyarakat luas.

B. TAHAPAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN SKALA PRIORITAS

Untuk dapat mewujudkan visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang
Kota Parepare 2005 - 2025 secara bertahap, secara jelas dan konkret,
diperlukan pentahapan pembangunan dan skala prioritas untuk masing-
masing periode 5 tahunan. Tahapan dan skala prioritas tersebut berisikan
tekanan upaya pembangunan dan permasalahan yang akan diselesaikan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 35
dalam mencapai arah pembangunan yang telah ditetapkan, tanpa
mengabaikan upaya pembangunan dan permasalahan lainnya. Oleh karena
itu skala prioritas pada masing-masing tahapan pembangunan akan berbeda-
beda, tetapi semuanya itu harus berkesinambungan dari satu periode ke
periode berikutnya dalam rangka mewujudkan arah pembangunan jangka
panjang yang telah ditetapkan. Pentahapan dan skala prioritas pembangunan
ini selanjutnya nanti akan dirinci dalam strategi, kebijakan dan program
pembangunan jangka menengah pada masing-masing RPJM. Dengan
demikian akan dapat telihat jelas peta jalan (road map) pembangunan Kota
Parepare dalam mencapai tujuan pembangunan jangka panjang.

Setiap arah pembangunan pada masing-masing misi pembangunan jangka


panjang daerah ditetapkan di dalamnya pentahapan pembangunan dan skala
priorotasnya untuk masing-masing RPJM, baik secara umum maupun sektoral.
Prioritas pada masing-masing tahapan selanjutnya dapat dipertajam lagi ke
beberapa prioritas untuk setiap arah pembangunan daerah. Skala prioritas
pembangunan ini menggambarkan makna strategis dan urgensi permasalahan
pembangunan. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka ditetapkan
pentahapan dan skala prioritas yang diperlukan dalam mewujudkan visi, misi
dan arah pembangunan jangka panjang Kota Parepare 2005 - 2025 sebagai
berikut :

1. RPJM ke-1 (2005-2009)


Berkembangnya upaya pemenuhan semua bentuk kebutuhan sarana dan
fasilitas pendidikan, penguatan sekolah kejuruan/disiplin pendidikan,
pengembangan sistem sekolah unggulan, serta tersedianya sarana untuk
menumbuhkan masyarakat yang berbudaya baca.
Menumbuhkan masyarakat yang berbudaya/berperilaku bersih dan sehat,
ditopang oleh terselenggaranya pemenuhan kebutuhan layanan dan
fasilitas kesehatan dasar dan lanjutan yang menjangkau semua orang,
serta meningkatnya pencegahan dan diversifikasi layanan kesehatan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 36
Berkembangnya pola perekonomian masyarakat, melalui semakin mening-
katnya sarana/prasarana ekonomi, menguatnya sistem koperasi dan
UMKM, semakin mantapnya kelembagaan usaha daerah, terbangunnya
keterampilan agribisnis dan agroindustri, tumbuhnya diversifikasi usaha
yang tinggi, berkembangnya permodalan dan investasi, terselenggaranya
pemenuhan lapangan kerja yang layak, serta dihasilkannya produk-produk
dan jasa yang berkualitas.
Berkembangnya pola kehidupan masyarakat religius, yang ditandai
dengan tersedianya fasilitas keagamaan yang memadai, berkembangnya
kehidupan kerohanian yang layak, serta terbangunnya sistem hubungan
antarumat yang harmonis.
Berkembangnya kehidupan masyarakat yang peduli pada lingkungan,
yang efisien dan efektif dalam memanfaatkan sumberdaya lingkungan,
baik alam maupun sosial budaya, terselenggaranya pelestarian/konservasi
lingkungan dan sumberdaya, serta tersedianya arahan pemanfaatan ruang
yang baik.

2. RPJM ke-2 (2010 - 2014)


Menguatnya peran kelembagaan di bidang pendidikan yang m engarah
pada terselenggaranya penerapan e-education dan e-learning, tersedianya
SDM masyarakat siap pakai, pemberdayaan lembaga-lembaga
pendidikan non-pemerintah, serta berkembangnya sistem kemitraan
pendidikan yang berbasis masyarakat.
Menguatnya peran pelayanan kesehatan, terpenuhinya kebutuhan
pelayanan kesehatan dasar dan medik spesialistik, terwujudnya jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat mandiri, serta terbangunnya
hubungan layanan medik rujukan antar daerah yang berimbang dan
berkualitas.
Berkembangnya sistem ekonomi masyarakat melalui tumbuh-kembangnya
usaha-usaha kecil dan menengah, termasuk industri rumah tangga di
bidang agribisnis dan agroindustri, terbangunnya promosi, informasi dan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 37
outlet pemasaran produk dan jasa, tertatanya kawasan industri, dan
terselenggaranya hubungan ekonomi dengan daerah lain secara optimal.
Berkembangnya peran kelembagaan di bidang keagamaan,
tumbuhkembangnya kehidupan spiritual masyarakat, kesetiakawanan
umat, serta tersedianya sarana dan fasilitas pengembangan wawasan dan
kemampuan keagamaan.
Terbangunnya sistem pemeliharaan fungsi-fungsi dan daya dukung
lingkungan yang baik, yang bertumpu pada diversifikasi, ketersediaan,
kemanfaatan dan keberlanjutan, diimbangi dengan berkembangnya
kemanfaatan praktek pelestarian/konservasi, terpenuhinya kebutuhan
kepariwisataan yang layak, dan terintegrasinya pemanfaatan ruang yang
terkait dengan interaksi antarkawasan.

3. RPJM ke-3 (2015-2019)


Berkembangnya sistem alokasi tenaga berpendidikan berbasis kompe-
tensi secara merata baik tingkatan maupun diversifikasi, ketersediaan
tenaga-tenaga intelektual bidang edukasi (S2, S3), dan terbukanya
peluang bagi warga masyarakat untuk menikmati jenjang pendidikan yang
lebih tinggi (S2, S3). Selain itu, dalam bidang pendidikan pada tahap ini
juga berkembang penyediaan prasarana/fasilitas untuk budaya
penelitian/riset dan pengembangan, lembaga dan penelitian ilmiah serta
berkembangnya inovasi-inovasi untuk penguatan masyarakat. Tersedianya
tenaga pelayanan medik spesialistik (Sp1 dan Sp2), serta berkembangnya
pemanfaatan sarana/prasarana serta peralatan kesehatan modern.
Berkembangnya ekonomi masyarakat pada bidang agribisnis dan agro-
industri terpadu, terciptanya produk-produk unggulan dan khas daerah,
terbangunnya hubungan ekonomi ekspor-impor, berkembangnya
kawasan ekonomi pada sektor industri, pabrikasi, dan pengolahan,
terserapnya tenaga kerja bidang jasa dan niaga secara optimal, serta
terbangunnya Parepare sebagai pusat akumulasi dan distribusi barang
dan jasa secara regional dan nasional.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 38
Berkembangnya kehidupan masyarakat yang bertoleransi, dengan tingkat
kepedulian sosial antar umat yang tinggi, serta terbangunnya pusat siar
keagamaan bertaraf nasional dan internasional.
Tertatanya seluruh potensi lingkungan dan sumberdaya alam, sosial dan
budaya, serta terpenuhinya persentase kebutuhan konservasi lingkungan,
berkembangnya pengayaan dan pemanfaatan sumberdaya dan
lingkungan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat, tumbuh dan
berdayanya kelembagaan masyarakat profesi, minat dan kehobian di
bidang lingkungan, sosial dan budaya, yang berorientasi pada
kepentingan ekonomis, estetis, dan ekologis, serta arahan
pengembangan kebijakan pemanfaatan ruang (diversifikasi ruang) secara
terkendali dan efisien.

4. RPJM ke-4 (2020-2024)


Terwujudnya pemerataan pendidikan disegala tingkatan, serta tersedianya
tenaga-tenaga berkapasitas S2 dan S3 dalam jumlah dan kualitas yang
memadai pada semua sektor pembangunan (S2 sebanyak 15 orang/100
penduduk, dan S3 sebanyak 5/100 penduduk). Selain itu berkembangnya
masyarakat yang sehat, terbangunnya kemandirian masyarakat untuk
memelihara kesehatan sendiri, tersedianya tenaga kesehatan
berkualifikasi (dokter umum sebanyak 5 orang/100 penduduk, dokter
spesialis 2 orang/100 penduduk, paramedik 15 orang/ 100 penduduk).
Berkembangnya sistem ekonomi dengan usaha inti agrobisnis dan agro-
industri yang mampu melayani kebutuhan lokal, nasional dan interna-
sional, serta beroperasinya pusat-pusat industri dan jasa layanan ekonomi
berskala nasional dan internasional, terwujudnya koperasi dan UMKM
mandiri, serta berkembangnya layanan informasi dan e-marketing.
Berkembangnya pusat-pusat pengembangan keagamaan yang berbasis
pada tumbuhnya masyarakat yang berakhlak, etis, dan moderat, yang
mengedepankan keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat, serta
berkembangnya Parepare sebagai pusat pengkajian Islam secara regional,
nasional dan internasional serta pembinaan agama lainnya.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 39
Terbangunnya kehidupan manusia yang berkomitmen lingkungan, terman-
faatkannya seluruh potensi sumberdaya secara efektif dan efisien untuk
kesejahteraan masyarakat, tercapainya green space 40% dari luas
daerah, terpeliharanya potensi lingkungan dan sumberdaya sebagai
penunjang kehidupan, tertatanya ruang aglomerasi kota.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 40
BAB IV

PEN U T UP

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Kota Parepare Tahun


2005 - 2025 merupakan amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang berisi penjabaran visi, misi dan
arah pembangunan daerah, serta merupakan pedoman bagi pemerintah dan
masyarakat di dalam penyelenggaraan pembangunan daerah 20 tahun ke depan.
RPJPD Kota Parepare Tahun 2005 - 2025 merupakan pedoman dalam
penyusunan RPJMD Kota Parepare, dan menjadi acuan bagi SKPD lingkup
Pemerintah Kota Parepare dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD.
Keberhasilan pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan Kota Parepare
untuk mencapai kondisi kehidupan sesuai visi yang tertuang dalam RPJPD Kota
Parepare Tahun 2005 - 2025 tergantung pada peran aktif masyarakat dan dunia
usaha serta sikap mental, tekad, semangat serta ketaatan dan disiplin
penyelenggara pemerintahan dan aparat pemerintah daerah yang mengacu pada
nilai-nilai budaya lokal.
Sehubungan dengan itu semua kekuatan sosial politik, organisasi
kemasyarakatan dan lembaga kemasyarakatan lainnya perlu berperan aktif dalam
mewujudkan keberhasilan pembangunan daerah sesuai fungsi dan kemampuan
masing-masing.

WALIKOTA PAREPARE,

MOHAMMAD ZAIN KATOE

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 41
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………..………………………………………. 1
B. Maksud dan Tujuan ……………………………………………. 2
C. Landasan Hukum …….………………………………………… 2
D. Hubungan RPJPD dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya …………………………………………………………... 3
E. Sistematika Penulisan ………………………………………… 4
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
A. Kondisi Geografis ………………………………………………. 5
B. Kondisi Hukum dan Pemerintahan ………………………….. 6
C. Kondisi Sosial Budaya ………………………………………… 8
D. Kondisi Perekonomian ………………………………………… 9
E. Kondisi SDA dan Lingkungan Hidup ………………………...10
F. Kondisi Infrastruktur dan Fasilitas Umum …………………...11
BAB III. VISI, MISI DAN NILAI
A. Visi Pembangunan Tahun 2005-2025 ……………………… 12
B. Misi Pembangunan Tahun 2005-2025 …………………….... 12
C. Nilai-Nilai Pembangunan ……………………………………... 13
BAB IV. TUJUAN, SASARAN DAN AGENDA
A. Tujuan Pembangunan ………………………………………... 15
B. Sasaran Pembangunan ……………………………………… 15
C. Agenda pembangunan Tahun 2005-2025 ………………… 17
BAB V. ARAH DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN
A. Arah Pembangunan Tahun 2005-2025 …………………… 19
B. Tahapan Pembangunan Daerah dan Skala
Prioritas ………………………………………………………… 35
Bab VI. PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 42
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Parepare Tahun 2005 – 2025 43

Anda mungkin juga menyukai