Anda di halaman 1dari 18

0

EKONOMI KREATIF

PROGRAM S1
ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Nama :
NIM :
Prodi : Ilmu Administrasi Publik
Mata Kuliah : Sistem Ekonomi Indonesia

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2019
1

ARTIKEL

EKONOMI KREATIF
2

Ekonomi Kreatif
Secara umum, pengertian ekonomi kreatif adalah suatu konsep
perekonomian di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan
kreativitas dengan mengedepankan ide dan pengetahuan dari sumber
daya manusia sebagai faktor produksi yang paling utama.
Menurut United Nations Conference on Trade and Development
(UNCTAD), ekonomi kreatif adalah konsep ekonomi yang berkembang
berdasarkan pada asset kreatif yang berpotensi menghasilkan
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Dengan kata lain, konsep
creative economy lebih mengedepankan kreativitas, ide dan pengetahuan
manusia sebagai aset utama dalam menggerakkan ekonomi.
Sejalan dengan itu, Kementerian Perdagangan Indonesia
menyebutkan bahwa ekonomi kreatif merupakan suatu upaya
pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui kreativitas dengan
iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber
daya yang terbarukan.

Ciri-Ciri Ekonomi Kreatif


Mengacu pada definisi yang telah disebutkan di atas, ada beberapa
karakteristik yang terdapat pada creative economy. Adapan ciri-ciri
ekonomi kreatif adalah sebagai berikut:
1. Terdapat beberapa unsur utama seperti kreativitas, keahlian, dan
talenta yang memiliki nilai jual melalui penawaran kreasi intelektual.
2. Produk yang dihasilkan (barang dan jasa) memiliki siklus hidup singkat,
margin tinggi, beranekaragam, persaingan tinggi, dan dapat ditiru.
3. Terdiri atas penyediaan produk kreatif langsung pada pelanggan dan
pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak
langsung berhubungan dengan pelanggan.
4. Dibutuhkan kerjasama yang baik antara berbagai pihak yang berperan
dalam industri kreatif, seperti kaum intelektual, dunia usaha, dan
pemerintah.
3

5. Creative economy berbasis pada ide atau gagasan.


6. Pengembangan industri kreatif tidak terbatas dan dapat diterapkan
pada berbagai bidang usaha.
7. Konsep creative economy yang dibangun bersifat relatif.

Jenis-Jenis Ekonomi Kreatif


Mengacu pada isi buku digital berjudul “Pengembangan Industri
Kreatif Indonesia 2025” yang dipublish oleh Departemen Perdagangan
Republik Indonesia, saat ini setidaknya ada 14 sektor industri kreatif.
Adapun beberapa jenis ekonomi kreatif adalah sebagai berikut:
1. Periklanan
Industri Periklanan Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan
periklanan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau
penggunaan pengetahuan dan informasi untuk diolah menjadi hal yang
menjadi daya tarik bagi yang melihat,membaca atau mendengarnya.

Sumber: www.google.com
Industri periklanan kreatif dapat didefinisikan sebagai industri yang
menggali pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat personal
untuk menciptakan tingkat kesejahteraan dan lapangan pekerjaan baru
4

dengan cara memproduksi dan eksplorasi daya kreasi dan daya cipta
individunya agar menghasilkan sebuah iklan yang dapat menarik
perhatian pemirsanya.
2. Arsitektur
Saat ini, sub sektor arsitektur menghadapi berbagai macam
tantangan. Salah satu di antaranya adalah kurangnya arsitek di
Indonesia. Menurut data anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), jumlah
arsitek di Indonesia hanya 15 ribu orang, sangat kurang jika
dibandingkan dengan 250 juta penduduk Indonesia. Sedangkan
tantangan lain adalah para pengembang besar lebih banyak
menggunakan jasa arsitek asing dari pada arsitek lokal.

Sumber: www.google.com
Meski begitu, pembangunan sarana dan prasarana di Indonesia
masih sangat membutuhkan peran arsitek. Arsitektur menjadi bagian
penting dari pengembangan industri nasional yang sedang bergeser
dari raw-based economy menjadi knowledge-based economy. Para
arsitek pun saat ini mulai memunculkan inovasi produk arsitektur yang
menyiratkan karakter budaya dan kearifan lokal.
3. Pasar Barang Seni
Pasar barang seni atau art market sebagai salah satu sub-sektor
industri kreatif, yang lebih ditujukan untuk pasar karya seni adiluhung
(masterpiece) yang tidak di produksi secara massal. Pasar barang seni
adalah kegiatan perdagangan barang-barang sini produk seni masa lalu
5

maupun masa kini yang bersifat asli, unik, langka dan legal (bukan
barang palsu atau curian).

Sumber: www.google.com
Pasar global untuk barang untuk barang seni bernilai tinggi,
termasuk perhiasan mahal, furnitur kelas atas dan objek-objek seni
lainnya, pada tahun 1999 bernilai sebesar 9 miliar dolar (Rp 135 triliun).
Amerika Serikat(AS) menempati porsi terbesar, yaitu 4 miliar dollar AS,
disusul inggris sebesar 3 miliar dolar AS. Pasar global berkonsentrasi di
New York, London, Paris, dan Jenewa, dan akhir-akhir ini juga
merambah Singapura, Hongkong, Beijing, dan Amsterdam. Salah satu
pasar seni yang terkenal adalah balai lelang Christie’s dan Sotheby’s.
4. Kerajinan (Handicraft)
Kerajinan tangan (Handicraft), kadang-kadang lebih tepatnya
dinyatakan sebagai kerajinan buatan tangan masyarakat, adalah salah
satu dari berbagai macam jenis hasil pekerjaan di mana benda-benda
yang awalnya terlihat sederhana dapat dirubah menjadi barang yang
berguna dan bernilai artistik tinggi yang dibuat benar-benar hanya
dengan tangan dan menggunakan alat yang sederhana. Kerajinan
tangan merupakan sektor utama yang sifatnya tradisional, berlaku
untuk berbagai kegiatan yang kreatif dan dekoratif yang terkait dengan
membuat sesuatu dengan teknik tradisional dari keterampilan
6

seseorang. Produk kerajinan dapat dipakai untuk penggunaan pribadi


atau sebagai produk yang praktis dan estetika.

Sumber: www.google.com
5. Kuliner
Sub sektor kuliner memberikan kontribusi yang cukup besar, yaitu
30% dari total pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Industri kuliner mempunyai potensi yang sangat kuat untuk
berkembang, oleh karena itu pemerintah akan mendukung sub sektor
ini supaya lebih maju. Beberapa pelaku industri kuliner melihat ada
beberapa hal yang harus diperbaiki dan dikelola secara lebih serius.
Salah satu di antaranya adalah perlunya akses perizinan usaha melalui
satu pintu sehingga lebih mudah dan efektif. Para pebisnis kuliner baru
sebaiknya mendapatkan panduan dari pemerintah, bisa dari pelatihan
bisnis, informasi perizinan, sampai pada pendampingan hukum dalam
proses pendirian usaha.
7

Sumber: www.google.com
6. Desain
Salah satu contoh dari kreativitas dari usaha desain grafis ini
misalnya desain logo, banyak perusahaan-perusahaan, instansi-
instansi, organisasi-organisasi dan semacamnya yang membutuhkan
jasa pembuatan logo untuk menjadi lambing dari perusahaan atau
instansi mereka. Di sinilah peran desainer grafis. Mereka kemudian
merancang logo dari perusahaan tersebut sesuai dengan keinginan
perusahaan tersebut. Omset pendapatan untuk pembuatan logo ini
sendiri terbilang sangat menggiurkan. Bagaimana tidak, untuk setiap
satu logo yang dikerjakan oleh grafis desainer profesional yang kurang
lebih memakan waktu sekitar 1 atau 2 jam, mereka bisa mendapat
penghasilan sekitar Rp 1.500.000,00. Hasil yang sangat menggiurkan
untuk suatu pekerjaan membutuhkan waktu yang relatif singkat.
8

Mereka biasanya merancang berdasarkan keinginan dari


konsumen, baik itu berupa kartu nama, spanduk, dan semacamnya.
Bagaimana dengan omset penghasilannya? Luar biasa, untuk brosur
ukuran A4 mereka bisa meraup keuntungan sekitar Rp 500.000,00,
kemudian untuk sebuah poster ukuran A3 mereka bisa mendapatkan
penghasilan sekitar Rp 800.00,00. Bayangkan jika mereka dituntut
untuk mendesain 5 sampai 6 brosur atau poster, omzet yang mereka
dapatkan bisa sangat besar. Omset pendapatan yang sungguh luar
biasa untuk suatu industri kreatif seperti ini.
7. Fashion
Tren fashion senantiasa berubah dengan cepat. Dalam hitungan
bulan, selalu muncul mode fashion baru. Ini tak lepas dari produktivitas
para desainer fashion lokal yang inovatif merancang baju-baju model
baru, dan munculnya generasi muda kreatif yang antusias dengan
industri fashion ini. Masyarakat sebagai pasar pun juga semakin cerdas
dan berselera tinggi dalam memilih fashion.

Sumber: www.google.com
Di sisi lain, subsektor ini harus menghadapi banyak tantangan.
Fashion lokal masih menjadi anak tiri, pasar memprioritaskan ruangnya
untuk produk-produk impor, sehingga fashion lokal kurang
9

mendapatkan tempat. Sedangkan tantangan lain yang tak kalah penting


adalah sinergi industri hulu ke hilir, mulai dari pabrik tekstil/garmen,
perancang busana, sampai ke urusan pasar.
8. Film, Video dan Fotografi
Industri Video, Film dan Fotografi adalah kegiatan kreatif yang
terkait dengan kreasi produksi Video, film, dan jasa fotografi, serta
distribusi rekaman video,film. Termasuk didalamnya penulisan skrip,
dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.

Sumber: www.google.com
Perfilman Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan
yang positif. Para rumah produksi mulai berlomba-lomba menggenjot
produktivitasnya menggarap film yang berkualitas dari segi cerita
sekaligus menguntungkan secara komersial. Ini tak lepas dari potensi
penonton Indonesia yang sangat besar dan bisa mengapresiasi film
produksi lokal secara positif.
Sub sektor ini memiliki potensi yang bisa dikembangkan menjadi
lebih baik, walapun masih harus menghadapi berbagai tantangan.
Beberapa di antaranya adalah minimnya SDM yang benar-benar
mempunyai keahlian di bidang film, sehingga pilihan untuk memperoleh
tim dari sutradara, penulis skenario, kru, dan pemain film, sangat
terbatas. Permasalahan lain yang tak kalah penting adalah layar
bioskop yang terbatas dan tidak merata penyebarannya, serta belum
10

adanya proteksi terhadap hak karya cipta sehingga aksi pembajakan


masih marak.
9. Musik
Musik merupakan industri cukup menjanjikan dalam dunia
showbiz. Besarnya minat dan antusiasme para musisi muda untuk
terjun ke dalam bidang ini menunjukkan bahwa musik punya potensi
menjadi industri yang lebih besar. Bekraf optimistis menempatkan
musik sebagai salah satu sub sektor yang akan dikelola secara lebih
maksimal.

Sumber: www.google.com
Meskipun sub sektor musik punya potensi yang sangat besar,
beberapa pelaku melihat permasalahan yang harus segera
diselesaikan. Salah satu tantangan terbesar pembajakan yang masih
marak sehingga menyebabkan perkembangan industri musik di
Indonesia terhambat. Pembajakan tentunya menyebabkan turunnya
kualitas dan kuantitas produksi, menurunnya apresiasi masyarakat
terhadap musik, dan turunnya minat investasi di bidang ini.
10. Seni Pertunjukan
Produk industri seni pertunjukan bersifat intangible dan dinikmati
oleh audiens dalam sebuah tontonan. Produk ini tercipta melalui
aktivitas proses kreasi yang dikemas oleh produser atau event
11

organizer dan dilanjutkan dengan aktivitas komersialisasi oleh pemilik


acara baik atas dasar permintaan konsumen akhir maupun atas inisiatif
sendiri. Seni pertunjukan ini dapat ditonton langsung seperti pada
gedung pertunjukan, hotel, restaurant, ruang publik ataupun melalui
perantara media seperti televisi dan internet.

Sumber: www.google.com
Produk industri seni pertunjukan kadang tidak berdiri sendiri
melainkan tergabung dalam sebuah paket acara. Hal ini ditemukan
seperti pada paket pariwisata, pendukung sebuah acara atau eksebisi
hingga sarana promosi negara yang notabene pemerintah sebagai
promotor seni budaya bangsa juga berada sebagai pihak pembeli.
Proses kreasi Proses kreasi merupakan titik awal penting dalam
penciptaan produk seni pertunjukan. Pihak yang terlibat dalam proses
kreasi ini meliputi seniman per individu, dan komunitas seni. Selain itu
juga banyak ditemukan bahwa proses kreasi muncul dari lembaga
pendidikan. Dalam berkreasi, seniman tidak memikirkan terlalu dalam
mengenai aspek komersial yang dapat diperoleh karena seni tidak
semata mata ditujukan untuk mencari keuntungan. Hal ini perlu dijaga
mengingat beberapa jenis pertunjukan terutama yang berkaitan dengan
kegiatan keagamaan tidak diperkenankan untuk dilakukan modifikasi
12

dengan tujuan permintaan konsumen. Diharapkan tidak terjadi


pendangkalan seni dan kooptasi serta hegemoni pemilik modal pada
karya seni pertunjukan.
11. Penerbitan dan Percetakan
Pasar industri penerbitan memang tidak sebesar sub sektor yang
lain, namun industri ini punya potensi yang tak kalah kuat. Banyak
penerbitan besar dan kecil yang masih bermunculan meramaikan
industri ini. Ditambah lagi perkembangan teknologi yang
memungkinkan buku diterbitkan dalam bentuk digital.

Sumber: www.google.com
Penerbitan turut berperan aktif dalam membangun kekuatan
intelektualitas bangsa. Munculnya sastrawan, penulis, peneliti, dan para
cendekiawan, tak lepas dari peran industri ini. Walaupun saat ini profesi
penulis masih dianggap kurang menjanjikan, banyak para penulis muda
yang sangat antusias, silih berganti menerbitkan karya-karyanya.
12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak
Industri Layanan Komputer dan peranti lunak adalah kegiatan
kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi
termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak,
integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti
13

lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain
portal.

Sumber: www.google.com
Layanan komputer merupakan salah satu industri kreatif karena
didalamnya terdapat berbagai jasa yaitu:
a. Jasa Portal yang mencakup usaha jasa pelayanan yang menyediakan
akses ke gerbang utama dari pusat enterprise knowledgeyang
merupakan hasil dari pengolahan data dan informasi, sehingga dapat
digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. Fasilitas
yang disediakan misal: fasilitas untuk melakukan e-mail, searching,
chatting, akses keberbagai sumberdaya (resources);
b. Jasa Konsultasi Piranti Keras (Hardware Consulting) yang mencakup
usaha jasa konsultasi tentang tipe dan konfigurasi dari piranti keras
komputer dengan atau tanpa dikaitkan dengan aplikasi piranti lunak.
Konsultasi biasanya menyangkut analisis kebutuhan pengguna
komputer dan permasalahannya, serta memberikan jalan keluar yang
terbaik;
c. Jasa Konsultasi Piranti Lunak yang mencakup usaha jasa konsultasi
yang berkaitan dengan analisis, desain, dan pemrograman dari sistem
yang siap pakai. Kegiatan ini biasanya menyangkut analisis kebutuhan
14

pengguna komputer dan permasalahannya, pemecahan permasalahan,


dan membuat piranti lunak berkaitan dengan pemecahan masalah
tersebut, serta penulisan program sederhana sesuai kebutuhan
pengguna komputer;
d. Pengolahan Data yang mencakup jasa untuk pengolahan dan tabulasi
semua jenis data. Kegiatan ini bisa meliputi keseluruhan tahap
pengolahan dan penulisan laporan dari data yang disediakan
pelanggan, atau hanya sebagian dari tahapan pengolahan;
e. Jasa Kegiatan Database yang mencakup usaha jasa pelayanan yang
berkaitan dengan pengembangan data base, penyimpanan data, dan
penyediaan data base dari berbagai jenis data (seperti: data keuangan,
statistik, ekonomi, atau teknis). Data dapat diakses oleh setiap orang
yang memerlukan atau oleh sekelompok pengguna data;
f. Perawatan dan Reparasi Mesin-Mesin Kantor, Akuntansi, dan Komputer
yang mencakup usaha jasa perawatan dan reparasi, mesin kantor,
mesin akuntansi, komputer, mesin ketik, dan perlengkapan.
13. Radio dan Televisi
Meskipun tidak semuktahir ponsel dan gawai lainnya, televisi dan
radio masih mempunyai peran yang sangat besar dalam penyebaran
informasi. Saat ini, kepemilikan televisi dan radio sudah merata,
sehingga setiap lapisan masyarakat bisa mengakses teknologi ini.
Pertumbuhan jumlah stasiun televisi dan stasiun radio pun masih terus
bertambah.

Sumber: www.google.com
15

Namun, pertumbuhan dan potensi tersebut belum disertai dengan


tayangan televisi yang berkualitas. Mayoritas program televisi, karena
mengejar rating tinggi, tak lagi memperhatikan kualitas program yang
ditayangkan. Industri ini kekurangan rumah produksi dan SDM yang
bisa merancang program-program berkualitas.
14. Riset dan Pengembangan
Riset dan Pengembangan (R&D) merupakan kegiatan kreatif yang
mencakup usaha inovatif yang memberikan penawaran berupa
penemuan ilmu dan teknologi, serta penerapan ilmu dan pengatahuan
tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru,
material baru, alat baru, metode baru, serta teknologi baru agar dapat
memenuhi kebutuhan pasar.

Sumber: www.google.com
Ada 3 unsur dalam riset dan pengembangan tersebut, yaitu:
a. Menghasilkan ilmiah baru tanpa tujuan aplikasi.
b. Riset terapan yang memanfaatkan pengetahuan sebelumnya untuk
berinovasi terkait suatu produk.
c. Mengembangkan dan mengomersilkan aplikasi baru atau perbaikan
yang ada.
Setiap penggiat ekonomi dapat menciptakan industri kreatif lebih dari
satu sektor, sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing.
Misalnya, seseorang atau organisasi yang bergerak dibidang jasa desain
16

bisa juga melakukan bidang jasa periklanan online bila memang memiliki
kemampuan di bidang tersebut.

Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia


Proses globalisasi dan konektivitas telah mengubah cara manusia
dalam bertukar informasi, berniaga, konsumsi, dan berbagai hal lainnya.
Perubahan dunia yang sangat dinamis dengan segala kompleksitasnya
menuntut manusia untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
melakukan kegiatan ekonomi.
Sebenarnya industri kreatif sudah ada sejak lama di Indonesia.
Namun, dulunya masih disebut dengan istilah ekonomi industri, dan
ekonomi informasi. Penggunaan istilah ekonomi kreatif mulai dikenal pada
tahun 2001, yaitu ketika John Howkins menerbitkan bukunya yang
mengulas tentang industri kreatif.
Pada tahun 2005 Donna Ghelfi dari World Intellectual Property
Organization (WIPO) melakukan wawancara dengan John Howkins,
dimana secara sederhana ia menjelaskan definisi creative economy, yaitu;
“Kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian
besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal
yang rutin dan berulang. Karena bagi masyarakat ini, menghasilkan ide
merupakan hal yang harus dilakukan untuk kemajuan.”
“THE CREATION OF VALUE AS A RESULT OF IDEA” JOHN HOWKINS
Artinya, industri kreatif adalah suatu industri yang bersumber dari
pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat seseorang dalam
menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan menciptakan
dan mengeksploitasi daya cipta dan daya kreasi orang tersebut.
Creative Economy muncul sejak masa pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. Dan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo,
industri ini semakin berkembang dengan terbentuknya Bekraf (Badan
Ekonomi Kreatif) yang berfungsi untuk menaungi industri kreatif di
Indonesia.
17

Selain itu, kemunculan creative economy di Indonesia juga tak lepas


dari adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang telah berkembang
beberapa tahun sebelumnya. Dengan adanya MEA dan industri kreatif
diharapkan akan membantu perekenomian Indonesia dengan berbagai
cara, seperti:
a. Membuka lapangan kerja baru
b. Menekan angka pengangguran
c. Menciptakan masyarakat yang kreatif
d. Kompetisi dunia bisnis yang lebih sehat
e. Meningkatkan inovasi di berbagai sektor

Anda mungkin juga menyukai