PENDAHULUAN
penting dalam perkembangan ilmu yang lain. Dengan matematika kita bisa
mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Matematika merupakan salah satu bidang studi
yang diberikan kepada siswa semenjak duduk di Pendidikan Sekolah Dasar (SD)
sampai ketingkat pendidikan tinggi. Matematika terdiri dari empat bidang yaitu
aljabar, aritmatika, geometri dan analisis. Data TIMSS tahun 2011 menunjukan
bahwa rata-rata hasil nilai ujian nasional siswa SMP pada tahun 2011 adalah
79,88% siswa dapat menyelesaikan soal bab bilangan, 79,85% bab aljabar,
35,12% bab geometri, dan 68,45% bab statistika. Dari uraian data diatas dapat
disimpulkan bahwa hasil ujian nasional siswa katagori geometri masih dibawah
katagori yang lain. Berdasarkan masalah tersebut pokok bahasan geometri pada
“Geometri berasal dari bahasa latin yang berarti bumi dan ukuran-ukuran,
Uno Hamzah”(2009: 113). Karena pada masa itu geometri digunakan untuk
dengan posisi atau lokasi pada ruang. Maka pokok bahasan yang dibahas dalam
geometri menurut karaman teli adalah posisi atau lokasi pada ruang. Sedangkan
1
2
menurut Jhon Bird (2004: 110) yang dibahas pada geometri adalah titik, garis,
bidang dan ruang. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa geometri
adalah salah satu bagian dari matematika yang membahas tentang unsur (titik,
NRC(2006: 120) ada dua standart yang digunakan dalam geometri. (1)
koordinat geometri dan sistem representasi lain, dan (2) menggunakan visualisasi,
data tersebut ada hubungan yang erat antara geometri dan berfikir spasial. Maka
untuk mengerti pokok bahasan geometri kita harus mengerti tentang berfikir
dalam teori belajar terdapat aliran belajar kognitif yang merupakan teori belajar
yang lebih mengutamakan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Keterampilan
terdiri dari bentuk deklaratif dan persepsi pengetahuan dan beberapa operasi
Pada berfikir spasial sebenarnya tidak ada batasan proses yang harus dilalui oleh
siswa, NRC (National Research Council) tidak memiliki standar penilaian yang
valid dan dapat diandalkan untuk berfikir spasial. Lee Jongwon dan Bednars S
Robert (2011: 103), menuliskan bahwa untuk berfikir spasial membutuhkan tiga
komponen ini saling terkait, saling mendukung dan tidak bisa dipisahkan. Berfikir
3
spasial merupakan ketrampilan dasar yang dapat diakses oleh semua orang untuk
derajat yang berbeda dalam konteks yang berbeda untuk memecahkan masalah
mereka sukai yang dianggap lebih efektif dan efisien. Cara inilah yang disebut
belajar siswa. Gaya belajar yang beda dapat berpengaruh dalam proses untuk
mencari jawaban dan hasil suatu masalah. Prof Ken dan Rita Dunn
mengidentifikasi tiga gaya belajar yang populer dan sering digunakan saat ini
yaitu : visual, auditori dan kinestetik. Kita dalam berbagai hal sering
menunjukkan kelebih sukaan pada satu gaya belajar tertentu dibandingkan dua
gaya belajar yang lainya. Tapi ada kemungkinan juga siswa menggunakan kedua
B. Ruang Lingkup
1. Siswa SMP.
2. Materi geometri.
4
3. Gaya belajar.
C. Pertanyaan Peneliti
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui proses berfikir spasial siswa pada materi geometri yang
2. Untuk mengetahui proses berfikir spasial siswa pada materi geometri yang
3. Untuk mengetahui proses berfikir spasial siswa pada materi geometri yang
E. Kegunaan Penelitian
matematis.
pembelajaran.